Legenda Futian

Fenomena Mengerikan



Fenomena Mengerikan

2Setelah satu setengah bulan berlalu, para kultivator dari berbagai macam dunia itu perlahan-lahan menjadi terbiasa dengan suasana di Akademi Tianshen. Selain berlatih sendirian, mereka kadang-kadang pergi ke Akademi Tianshen untuk berdiskusi tentang kultivasi mereka dengan para Renhuang lainnya.     1

Ye Futian terlihat sangat santai. Setiap hari, selain berlatih, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mengunjungi Akademi Tianshen.     

Di Gunung Daozang yang berdiri di dalam Akademi Tianshen, kumpulan awan dan kabut berputar di tempatnya. Terdapat beberapa air terjun yang mengalir dari perbukitan, seperti sebuah galaksi dengan latar belakang langit yang terbentang luas.     

Di atas air terjun itu, terdapat sebuah paviliun yang terdiri dari 33 lantai. Terkadang, ada beberapa orang yang berjalan di luar paviliun itu, masuk dan keluar dari tempat tersebut. Kadang-kadang, mereka bahkan bisa melihat orang-orang yang datang dari berbagai arah melalui jalur udara dan mendarat di luar paviliun tersebut. Seolah-olah tempat ini benar-benar sebuah negeri dongeng.     

Gunung Daozang adalah sebuah perpustakaan bagi Akademi Tianshen. Ada begitu banyak dokumen kultivasi yang tak terhitung jumlahnya di sini, dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit, dari tingkat Plane terendah hingga tingkat Plane tertinggi.     

Gunung Daozang di Akademi Tianshen dianggap sebagai perpustakaan suci dari 3.000 Dunia Jalur Agung. Tempat itu memiliki dokumen terbanyak di dunia ini.     

Dari 33 lantai, dokumen yang tersimpan di 22 lantai terbawah diizinkan untuk dibawa ke dunia luar untuk kepentingan kultivasi. Dokumen-dokumen itu bahkan bisa disebarkan secara bebas. Hal itu menunjukkan bahwa setelah murid-murid Akademi Tianshen selesai mengkultivasi dokumen-dokumen itu, mereka dapat menyebarkan ajaran ini ke dunia luar. Oleh karena itu, kekuatan hukum yang dikultivasi oleh banyak orang di Negeri Dongsheng berasal dari Gunung Daozang. Berdasarkan fakta ini, bisa dibayangkan betapa pentingnya keberadaan Gunung Daozang bagi Akademi Tianshen.     

Beberapa sosok terkemuka dari Akademi Tianshen juga menciptakan kekuatan hukum baru yang akan disimpan di dalam Gunung Daozang.     

"Aku telah mendengar informasi bahwa kakak senior Jian menyimpan dokumen yang dia peroleh dari Reruntuhan Dewa di dalam Paviliun Daozang. Dokumen-dokumen itu adalah bagian dari koleksi pribadi Donghuang Agung," ujar seseorang. Pada saat ini, sekelompok kultivator muda di luar paviliun itu sedang berjalan ke dalam gedung. Temperamen dari kelompok ini sungguh luar biasa. Mereka semua adalah murid-murid dari Akademi Tianshen.     

"Hmm, dokumen-dokumen itu terdiri dari berbagai macam jenis dan disimpan di lantai yang berbeda-beda. Bahkan ada beberapa dokumen yang disimpan di lantai 33," ujar sosok lainnya sambil tersenyum. "Tidak heran kakak senior Jian berhasil menempa Roda Ilahi yang sempurna dan menerobos ke tingkat berikutnya. Bahkan kemurahan hatinya sungguh menakjubkan." Kelompok itu terlihat tenang dan santai saat mereka berbincang-bincang tentang Jian Qingzhu.     

"Kali ini, ketika Reruntuhan Dewa dibuka, aku mendengar informasi bahwa ada banyak putra-putri kebanggaan yang masuk ke dalamnya. Sekarang, putra-putri kebanggaan dari berbagai dunia itu sedang berlatih di Akademi Tianshen. Namun, menurutku, meskipun mereka berlatih di sini, kakak senior Jian tetaplah sosok legendaris di antara generasi kita. Satu-satunya orang yang mungkin bisa bersaing dengan kakak senior Jian adalah Shen Hao dari Klan Dewa serta sang puteri dari Kerajaan Nantian."     

Tiga sosok ini adalah anggota pasukan-pasukan besar dari Dunia Imperial.     

"Para kultivator lainnya dari berbagai macam dunia juga tidak bisa diremehkan. Rumor mengatakan bahwa sepuluh dari mereka telah menempa Roda Ilahi yang sempurna. Setelah keluar dari Reruntuhan Dewa, murid dari Tetua Agung Tianhe, Ye Futian, juga telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa," ujar sosok lain yang berada di bagian samping.     

"Kita tidak meremehkan mereka. Mereka yang berhasil menempa Roda Ilahi yang sempurna sejak awal adalah sosok-sosok legendaris di suatu generasi. Kita bahkan belum membuktikan Jalur Agung. Bagaimana mungkin kita berhak untuk memandang rendah mereka? Kita hanya berdiskusi dan membandingkan mereka dengan kakak senior Jian. Aku masih yakin bahwa kakak senior Jian adalah kultivator terbaik di dunia ini," ujar sosok lainnya sambil tersenyum.     

Mereka menganggukkan kepala dan berjalan memasuki Paviliun Daozang.     

Lantai ke-30 dari Paviliun Daozang merupakan sebuah tempat yang hanya bisa dimasuki oleh murid-murid dari Akademi Tianshen. Namun pada saat ini, Ye Futian juga berada di tempat ini.     

Ye Futian telah menyerahkan sepuluh peralatan ritual agar bisa memasuki Akademi Tianshen untuk berlatih. Dia telah bernegosiasi agar dia dan teman-temannya dapat mempelajari dokumen-dokumen yang ada di Akademi Tianshen seperti murid-murid pada umumnya. Oleh karena itu, dia tidak sendirian; Pendekar Lihen, Yaya, dan kultivator lainnya juga berada di Paviliun Daozang.     

Meskipun Pendekar Lihen telah menempa Roda Ilahi yang sempurna, dia masih kekurangan kekuatan hukum untuk menyeimbangkannya. Tempat ini sangat cocok bagi Pendekar Lihen untuk menemukan kekuatan hukum.     

Setelah masuk ke dalamnya, Ye Futian juga mendapati bahwa Paviliun Daozang memiliki sumber daya kultivasi yang melimpah. Berdasarkan hal ini, harga yang dibayarkan berupa sepuluh peralatan ritual sama sekali tidak dianggap rugi. Bagaimanapun juga, semuanya bergantung pada kebutuhan setiap individu. Bagi Ye Futian, peralatan ritualnya terlalu banyak. Menggunakan peralatan-peralatan ritual itu untuk ditukar dengan hal-hal yang berguna jelas tidak bisa dianggap sebagai suatu kerugian.     

Saat ini, Ye Futian membuka sebuah dokumen berwarna hitam di tangannya. Di permukaannya, terukir kata-kata 'Eye of the Reaper'. [1][1]     

Eye of the Reaper. Ye Futian bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Itu adalah nama yang mengerikan. Dia membuka dokumen tersebut. Buku hitam itu tampaknya membentuk suatu hubungan dengannya, seolah-olah ada mata yang membalas tatapan matanya. Kemudian jiwa spiritual Ye Futian masuk ke dalam buku tersebut. Pada saat berikutnya, dia bisa merasakan seluruh dunia berubah, dan dia didorong ke dalam kegelapan yang tak berujung. Sebuah aura kematian yang mengerikan menyelimuti auranya dan menerobos masuk ke dalam pikirannya. Tanpa dia sadari, sebuah aura kematian muncul di sekitar tubuhnya.     

Seolah-olah dia sedang melihat sosok dari dewa kematian.     

Setelah beberapa saat, jiwa spiritual Ye Futian keluar dari dalam dokumen tersebut. Buku hitam di tangannya masih terlihat normal dan sepertinya tidak ada yang istimewa dari buku tersebut. Namun, kini ada informasi baru di dalam benaknya. Metode kultivasi paling rumit mengharuskan penggunanya untuk mengukir metode itu dengan jiwa spiritual mereka sendiri agar bisa menguasainya. Kekuatan hukum ini tidak dapat diwariskan melalui tulisan belaka.     

Teknik ini sangat mengerikan, pikir Ye Futian dalam hati. Sudah jelas dia mampu mengkultivasi teknik Eye of the Reaper ini. Namun, kekuatannya masih belum maksimal.     

Pada kenyataannya, dengan tingkat kultivasinya saat ini, bahkan kekuatan hukum sekuat itu menjadi tidak begitu berarti baginya.     

Dia memang mencari kekuatan hukum, tetapi tidak dengan tujuan hanya untuk menguasai serangan-serangan tersebut.     

Selanjutnya 'Infinite Excision'. Ye Futian terus membolak-balik dokumen-dokumen di sampingnya dan mencoba memahami isinya. Jika ada siapa pun yang memperhatikannya, mereka akan melihat bahwa Ye Futian sedang memfokuskan diri mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan elemen spiritual dan sihir mata.     

Ye Futian memeriksa banyak dokumen lainnya sebelum dia pergi meninggalkan tempat itu.     

Setelah dia pergi meninggalkan Akademi Tianshen, dia kembali ke istana di luar akademi. Saat ini, dia tiba di sebuah aula pelatihan.     

Ye Futian duduk bersila di dalam aula tersebut. Di Istana Kehidupannya, sebuah badai yang mengerikan sedang bergejolak. Terdapat sepasang mata di tengah-tengah badai tersebut.     

Itu adalah sebuah Roh Kehidupan. Roh mata badai. Pada awalnya ini bukanlah Roh Kehidupan milik Ye Futian; roh itu merupakan pemberian dari Kaisar Ye Qing.     

Saat ini, roh mata badai itu tampak sangat mengerikan. Badai yang dibentuk oleh roh itu melahap aura di sekitarnya tanpa henti, seolah-olah badai itu adalah sebuah lubang hitam. Setiap untaian auranya mengandung kekuatan dari Jalur Agung. Terlebih lagi, badai itu semakin membesar, seolah-olah ingin menyelimuti seluruh tempat.     

Situasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Selain menggunakan Roh Kehidupan ini untuk menjinakkan monster iblis, Ye Futian jarang sekali menggunakannya. Roh ini juga bisa memperkuat kekuatan auranya. Namun meski begitu, ini bukanlah metode kultivasi andalannya. Karena roh ini merupakan sebuah pemberian, sehingga hubungan di antara mereka tidaklah sempurna.     

Hal lain yang sedang mengalami transformasi adalah roh kelahiran Ye Futian, Pohon Dunia.     

Pohon Dunia selalu mengalami pergolakan akhir-akhir ini. Aura yang mengerikan terus menerus terpancar keluar darinya.     

Ye Futian tidak yakin apakah fenomena ini disebabkan oleh ajaran yang dia dapatkan dari Istana Surgawi, atau karena terobosannya ke tingkat Renhuang. Mungkin kedua alasan tersebut memiliki peran tersendiri dalam terjadinya fenomena tersebut.     

*Boom* Roh Kehidupan mata badai telah muncul. Tiba-tiba, dua sinar cahaya suci yang tak tertandingi melesat dari kedua matanya. Cahaya itu mengandung aura yang sangat mengerikan, dan gravitasi yang ditimbulkan menyamai kekuatan dari sebuah lubang hitam.     

Dalam sekejap, aura dari segala arah mengalir ke tubuh Ye Futian. Semua aura itu membentuk sebuah badai dari Jalur Agung yang mengerikan dengan menempatkan Ye Futian di titik pusat dari badai tersebut.     

Matanya seperti berada dimana-mana. Meskipun dia sedang duduk di dalam aula pelatihan, namun dia bisa melihat segala sesuatu yang ada di dunia ini dengan jelas. Dia melihat banyak orang yang sedang berkultivasi di luar Akademi Tianshen.     

Di dalam tubuhnya, ada aura kuat lainnya yang mengalir ke arah matanya.     

Suara gemuruh yang keras terdengar dari tubuhnya. Saat ini, kedua mata Ye Futian sedang menjalani penyucian oleh Jalur Agung. Sebelum dia menjadi seorang Renhuang, dia telah menempa tubuh dari Jalur Agung. Sekarang, dia menggunakan aura itu untuk menempa kedua matanya.     

Dia sedang menempa matanya.     

Selama beberapa hari terakhir, dia telah mencari dokumen-dokumen terkait sihir mata di Gunung Daozang. Beberapa dokumen itu berbentuk catatan latihan yang ditulis oleh para kultivator, sementara beberapa di antaranya adalah teknik-teknik untuk meditasi. Semua persiapannya dilakukan untuk menghadapi momen ini.     

Area yang berada di luar istana Ye Futian adalah sebuah tempat pelatihan bagi murid-murid sekte luar dari Akademi Tianshen. Orang-orang dari dunia lainnya juga berkultivasi di sini.     

Saat ini, banyak orang memandang ke arah istana tersebut. Sebuah tornado yang mengerikan melayang di atas langit langit. Itu adalah badai dari Jalur Agung.     

Badai Jalur Agung ini menyelimuti hampir seluruh penjuru langit di atas istana tersebut. Badai itu berputar ke bawah dengan dahsyat. Rentetan suara gemuruh yang mengerikan juga bergema di udara. Mustahil orang lain tidak menyadari munculnya fenomena yang mengerikan ini.     

Sepertinya seseorang sedang menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Banyak kultivator terbang ke atas langit dan memandang ke arah dimana fenomena itu terjadi.     

"Aku mendengar informasi bahwa kelompok Ye Futian, murid dari Tetua Agung Tianhe, sedang berlatih di sana. Apakah salah satu temannya sedang menerobos ke tingkat Plane berikutnya?"     

"Hal ini cukup menimbulkan kegemparan," gumam seseorang.     

Banyak kultivator yang berada di sini pernah menyaksikan kultivator lain mencapai Renhuang Plane sebelumnya. Fenomena Ilahi akan terjadi saat Jalur Agung mengalir ke dalam tubuh sang kultivator dan menempa Roda Ilahi dari Jalur Agung. Setelah mereka berhasil mencapai Renhuang Plane, mereka akan bersinar seterang bulan dan bintang; mereka juga akan tetap hidup selama langit dan bumi masih utuh.     

"Sepertinya Ye Futian sendiri yang menyebabkan fenomena ini terjadi," seseorang berkomentar.     

"Ye Futian? Bukankah dia sudah menerobos ke tingkat Renhuang dan membuktikan Jalur Agung miliknya?" sosok lainnya bertanya dengan heran.     

"Mungkin dia sedang menempa Roda Ilahi kedua," sosok yang baru saja berkomentar berbicara lagi. Banyak orang mengerutkan kening ketika mereka mendengar hal ini. Rumor mengatakan bahwa Roda Ilahi yang ditempa Ye Futian itu sempurna. Lalu, bagaimana dengan Roda Ilahi keduanya?     

Sebelumnya, dia telah menerobos ke tingkat berikutnya saat berada di dalam Reruntuhan Dewa dan menempa Roda Ilahi yang sempurna dengan bantuan kesempatan langka di reruntuhan tersebut. Jika dia menempa Roda Ilahi kedua sekarang, apakah hasilnya masih sempurna?     

Para kultivator itu mengetahui bahwa banyak sosok terkemuka tidak akan puas hanya dengan menempa satu Roda Ilahi. Namun, sangat sulit untuk menemukan kultivator dengan dua Roda Ilahi yang sempurna. Mereka belum pernah mendengar kisah kultivator yang berhasil melakukan hal tersebut sebelumnya.     

Fenomena itu berlangsung cukup lama, dan masih berlangsung hingga detik ini. Hal ini menyebabkan ekspresi para kultivator yang menyaksikan fenomena ini tampak aneh.     

Fenomena-fenomena mengerikan di atas langit itu menjadi semakin intens. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Ye Futian untuk menempa Roda Ilahi?     

Mungkinkah dia benar-benar sedang menempa Roda Ilahi kedua yang sempurna?     

Semakin banyak kultivator yang berkumpul di sekitar tempat ini. Bahkan mereka yang berada di kejauhan pun bergegas mendekat. Mereka bisa melihat fenomena aneh ini dari bermil-mil jauhnya.     

"Sudah berapa lama fenomena ini berlangsung?" Seseorang bertanya.     

"Sudah dua jam, dan fenomena ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghilang."     

Apa yang tidak diketahui oleh kultivator-kultivator ini adalah, Ye Futian tidak hanya menempa Roda Ilahi, dia juga mencoba menggabungkan kekuatan hukumnya ke dalam Roda Ilahi miliknya. Ini adalah Roh Kehidupan pemberian dari Kaisar Ye Qing, tetapi sekarang dia bermaksud untuk menempanya ke dalam Roda Ilahi miliknya.     

Karena dia hendak melakukan hal tersebut, maka dia harus menempanya menjadi sebuah teknik yang menjadi ciri khasnya sendiri.     

Banyak gambaran terlintas di benak Ye Futian. Kekuatan hukum yang dia lihat di Gunung Daozang dari Akademi Tianshen, teknik-teknik yang dia gunakan saat berlatih di masa lalu, pemandangan yang terjadi di dalam Reruntuhan Dewa dimana dia menempa mutiara misterius itu; satu per satu, gambaran ini terlintas di dalam benaknya.     

Saat ini tubuhnya memasuki kondisi yang menakjubkan. Dia telah melupakan dirinya sendiri. Dia tidak berniat menyembunyikan fenomena-fenomena mengerikan yang dia timbulkan. Ini juga menjadi alasan mengapa dia memilih untuk tidak berlatih di dalam Akademi Tianshen. Dia khawatir bahwa dia akan menimbulkan keributan, dan sosok-sosok terkemuka di Akademi Tianshen akan mencurigai apa yang ingin dia lakukan.     

Meskipun proses latihan Ye Futian yang berada di luar masih menarik perhatian beberapa orang dari Akademi Tianshen, namun hal itu relatif lebih aman.     

Proses latihannya berlangsung satu hari penuh. Semakin banyak kultivator dari Akademi Tianshen bermunculan dari pintu gerbang dan berdiri di atas tangga langit. Mereka semua menatap ke arah dimana Ye Futian berlatih.     

Mereka yang berada di Akademi Tianshen juga menatap ke arah Ye Futian. Perlahan-lahan, tubuh mereka mulai mati rasa karena terlalu lama menunggu.     

Roda Ilahi seperti apa yang sedang ditempa oleh Ye Futian?     

[1] Eye of the Reaper berarti Mata Dewa Kematian     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.