Legenda Futian

Pembuktian



Pembuktian

1Ye Futian tampak sedang merenung.     2

Dia memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan Tanah Leluhur dari Istana Divine dan Reruntuhan Dewa. Dia teringat akan percakapannya dengan kultivator misterius di Istana Divine ketika dia berada di Tanah Leluhur dari Istana Divine. Karena Istana Divine memiliki Tanah Leluhur, tempat yang memungkinkan para kultivator untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna, maka hal itu menunjukkan bahwa pasukan besar lainnya mungkin juga memiliki tempat-tempat atau benda ilahi yang memiliki fungsi serupa seperti Tanah Leluhur dari Istana Divine.     

Paling tidak, sangat mungkin bagi beberapa pasukan besar dari Dunia Imperial untuk memiliki tempat-tempat atau benda seperti itu.     

Namun, keberadaan tempat-tempat atau benda seperti itu kemungkinan besar akan dirahasiakan dan dijaga oleh pasukan-pasukan tersebut.     

Ye Futian juga teringat akan peristiwa lainnya, yaitu ketika Klan Dewa berusaha menangkap gurunya untuk mendapatkan benda ilahi itu, Ye Futian pernah melihat benda ilahi di dalam tubuh Feixue. Dia selalu berpikiran bahwa Roh Kehidupannya, Pohon Dunia, mampu menekan benda ilahi itu dan menyembuhkan Feixue. Selain itu, dia merasakan sebuah aura yang serupa kala itu.     

Sekarang setelah dipikir-pikir kembali, mungkinkah itu berarti...     

Feixue telah mewarisi benda ilahi itu, jadi kemungkinan besar dia mampu menempa Roda Ilahi yang sempurna. Menurut penjelasan Grandmaster, benda ilahi itu selalu diwarisi oleh penerus yang ditunjuk oleh Klan Dewa. Penerus benda ilahi itu sebelum Feixue adalah istri dari gurunya.     

Istri dari Grandmaster kemungkinan besar juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna.     

Ketika Ye Futian memikirkan hal ini, hatinya berguncang. Asumsinya ini telah membuktikan sesuatu. Pohon Dunia adalah Roh Kehidupan yang sangat kuat, setara dengan benda-benda ilahi.     

Kalau begitu, apakah Pohon Dunia memiliki fungsi yang sama dengan Tanah Leluhur dari Istana Divine dan Reruntuhan Dewa?     

"Jalur Agung milikku unik," gumam Ye Futian pada dirinya sendiri. Dia juga bisa merasakan bahwa Roh Kehidupannya, Pohon Dunia, sangat unik. Benda-benda ilahi yang mengandung aura milik Donghuang Agung itu tampaknya memiliki efek yang serupa. Dia bisa mengubah Roh Kehidupannya menjadi sebuah area tersendiri dan membiarkan kultivator lain menempa auranya di dalam Roh Kehidupannya.     

Jika kultivator lainnya menempa aura Ye Futian di dalam Roh Kehidupannya, apakah mereka akan mengalami hal yang sama seperti berlatih di dalam Reruntuhan Dewa? Apakah mereka juga memiliki kesempatan untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna?     

Bahkan di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung, kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna sangatlah langka. Hanya beberapa pasukan besar yang memiliki kendali atas sumber daya kultivasi dari suatu reruntuhan. Selain itu, kultivator lainnya hanya bisa mencari kesempatan langka itu di dalam Reruntuhan Dewa.     

Para kultivator yang memiliki Roda Ilahi sempurna pasti akan menjadi anggota inti dari pasukan besar mana pun. Mereka memiliki keunggulan mutlak atas para kultivator yang memiliki Roda Ilahi tidak sempurna. Ini adalah keuntungan yang pasti mereka miliki. Selain itu, para pemilik Roda Ilahi yang sempurna ini memiliki peluang tinggi untuk berdiri di puncak kekuatan dari 3.000 Dunia Jalur Agung di masa depan.     

Dalam kondisi seperti itu, jika Ye Futian dapat membentuk sekelompok kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna, apa artinya hal ini untuk masa depan?     

Hal itu menunjukkan bahwa puluhan tahun dari sekarang, dia bisa membangun pasukan terkuat di 3.000 Dunia dari Jalur Agung.     

Tapi ada sesuatu yang aneh. Ye Futian tiba-tiba memikirkan suatu hal, dan dia mengerutkan keningnya. Kala itu, hanya Huang Zhong yang memasuki Tanah Leluhur dari Istana Divine. Kemampuannya memenuhi harapan semua orang dan dia telah menempa Roda Ilahi yang sempurna. Istana Divine berniat untuk menghasilkan lebih banyak jenius seperti Huang Zhong di masa depan, tetapi bahkan dengan bantuan Tanah Leluhur dari Istana Divine, peluang bagi para kultivator untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna sangatlah kecil. Oleh karena itu, para kultivator setidaknya harus memenuhi syarat untuk memasuki Tanah Leluhur dari Istana Divine sebelum mereka dapat berpikiran tentang menempa Roda Ilahi yang sempurna.     

Situasi yang sama juga berlaku ketika mereka berada di dalam Reruntuhan Dewa. Hanya segelintir orang yang berhasil melakukannya. Bahkan sosok-sosok terkemuka seperti Pembunuh Ketujuh dari Klan Tujuh Pembunuh telah gagal. Lian Jiuyou dari Klan Dewa Bayangan juga gagal. Keduanya menempa Roda Ilahi tingkat Surgawi alih-alih Roda Ilahi yang sempurna.     

Pasukan-pasukan besar seperti Klan Dewa dan Akademi Tianshen juga memiliki area rahasia dan benda-benda ilahi semacam ini. Namun, Ye Futian belum pernah mendengar informasi bahwa pasukan-pasukan itu memiliki banyak kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna.     

Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dengan bantuan area rahasia, seseorang perlu mempertimbangkan bakat mereka ketika mereka ingin menerobos batasan Plane mereka dan menempa Roda Ilahi yang sempurna. Itu bukanlah hal yang mudah.     

Ye Futian berspekulasi bahwa dalam aspek Jalur Agung, reruntuhan yang berada di Tanah Leluhur dari Istana Divine kemungkinan besar kurang lengkap jika dibandingkan dengan Reruntuhan Dewa. Kemungkinan besar Reruntuhan Dewa merupakan area rahasia dengan peringkat tertinggi; seseorang akan memiliki peluang tertinggi untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna saat mereka berada di sana. Oleh karena itu, dibukanya Reruntuhan Dewa mampu mengumpulkan semua sosok terkemuka di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Semua sosok terkemuka itu tentu saja ingin masuk ke dalam Reruntuhan Dewa.     

Lalu, jika dia menggunakan Pohon Dunia sebagai sebuah benda ilahi, hasil seperti apa yang akan dia dapatkan?     

Tatapan mata Ye Futian kini beralih pada Pendekar Lihen.     

"Senior, anda berhasil menempa Roda Ilahi yang sempurna karena anda menghancurkan dan menempa ulang ilmu pedang anda?" Ye Futian bertanya.     

"Hmm." Pendekar Lihen menganggukkan kepalanya dan berkata, "Jika aku tidak menggunakan cara itu, sepertinya aku tidak akan bisa menempa Roda Ilahi yang sempurna."     

'Ini sangat penting.' pikir Ye Futian dalam hati. Ketika para kultivator berlatih, mereka sudah memahami aura dari Jalur Agung saat mereka mencapai puncak Saint Plane. Mereka berhasil membuktikan Jalur Agung masing-masing dan menjadi Renhuang agar bisa mencapai inti dari Jalur Agung. Mereka akan menjadi Jalur Agung hanya dengan satu perintah dari pikiran mereka dan akan membentuk tubuh dan jiwa dari Jalur Agung. Mereka akan bersinar seterang bulan dan bintang; selain itu mereka akan menikmati umur panjang bersama langit dan bumi.     

Hal itu menunjukkan bahwa untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna, para kultivator perlu menempa ulang Jalur Agung mereka.     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Pendekar Lihen bertanya pada Ye Futian. Ye Futian sepertinya sedang memikirkan sesuatu.     

"Saya sedang memikirkan tentang beberapa hal. Namun, saya perlu memastikan kebenarannya," jawab Ye Futian. Kemudian dia menarik kembali auranya. Dalam sekejap, Aula Suci Ruang dan Waktu itu menghilang, dan semuanya kembali seperti sedia kala.     

"Saya pamit pergi ke Gunung Daozang terlebih dahulu, senior," ujar Ye Futian.     

"Pergilah." Pendekar Lihen mengangguk.     

Ye Futian berdiri dari tempatnya dan pergi meninggalkan istananya, kembali pergi ke Gunung Daozang. Banyak orang di Akademi Tianshen telah mendengar informasi tentang fenomena ilahi yang terjadi saat dia menempa Roda Ilahi. Mereka menjadi semakin tertarik pada Ye Futian.     

Pria bernama Ye Futian ini benar-benar datang lagi ke Gunung Daozang. Terlepas dari betapa berbakatnya dia di sepanjang perjalanan kultivasinya, setidaknya dia adalah sosok pekerja keras.     

Ye Futian menghabiskan beberapa hari dengan belajar di Gunung Daozang. Namun, proses pembelajarannya kali ini berbeda dari yang sebelumnya. Dia terus menerus mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan elemen ruang dan waktu, baik itu metode kultivasi maupun metode matriks.     

Berdasarkan penjelasan para kultivator dari Akademi Tianshen, mereka melihat Ye Futian tampak linglung selama beberapa hari terakhir. Dia duduk sendirian di suatu sudut dengan mata terpejam dan tampak berpikir dengan serius, seolah-olah dia telah tertidur. Namun, jelas tidak mungkin dia benar-benar tertidur. Mereka tahu bahwa Ye Futian pasti mendapatkan suatu pencerahan dan sedang berkultivasi.     

Setelah beberapa hari, Ye Futian pergi meninggalkan Gunung Daozang. Beberapa orang menjadi penasaran, apa sebenarnya yang sedang dia lakukan.     

Setelah beberapa lama, beberapa orang mengatakan bahwa sebuah matriks raksasa telah muncul di istana tempat Ye Futian berada. Matriks raksasa ini adalah sebuah matriks yang dapat menempa Jalur Agung Dunia. Jenis matriks seperti ini sudah sering ditemui di Akademi Tianshen. Banyak orang akan menggunakan matriks jenis ini untuk memahami kekuatan dari Jalur Agung.     

Maka dari itu, hal ini tidak begitu mengejutkan.     

Dalam periode waktu setelah hal ini terjadi, Ye Futian tetap berkultivasi di dalam istananya. Dia bertingkah misterius, namun tidak ada seorang pun yang berani mengganggu kultivasinya. Ini juga yang menjadi alasan mengapa Ye Futian datang ke Akademi Tianshen untuk berlatih: dia benar-benar bisa mengasingkan diri dan berlatih untuk jangka waktu tertentu di sini.     

Suatu hari, Dou Zhao kembali ke istana dan bertemu dengan Ye Futian.     

"Ada apa?" Ye Futian bertanya ketika dia melihat kehadiran Dou Zhao.     

"Sepertinya sebentar lagi aku akan mengalami terobosan. Beberapa hari terakhir, aku telah bertarung melawan orang-orang di Akademi Tianshen. Namun, hanya beberapa dari mereka yang pantas menjadi lawanku. Aku merasa sedikit kecewa," ujar Dou Zhao.     

"…"     

Ye Futian menatapnya dengan bingung.     

"Jadi, apakah kau ingin mencoba bertarung melawanku?" Ye Futian bertanya sambil menatap ke arah Dou Zhao.     

"Enyahlah." Ekspresi Dou Zhao menjadi muram. Pria ini sudah menjadi seorang Renhuang. Bertarung melawan Ye Futian?     

Bukankah hal itu sama saja seperti menyuruh seseorang untuk memukulnya?     

"Maksudku, aku hampir menerobos ke Renhuang Plane. Apakah kau memiliki benda ilahi dari Reruntuhan Dewa yang bisa kupinjam? Aku akan menggunakannya dan melihat apakah aku bisa menerobos ke tingkat berikutnya dan menempa Roda Ilahi yang sempurna," Dou Zhao memberi penjelasan pada Ye Futian.     

Ye Futian akhirnya memahami apa yang ingin dilakukan oleh Dou Zhao.     

"Sebagai keturunan bermartabat dari Dewa Pertempuran, apa kau benar-benar membutuhkan bantuan dari benda-benda ilahi untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna?" Ye Futian bertanya.     

"Aku..." Dou Zhao menatap Ye Futian dengan tajam. Dia tidak bisa mengatakan apa pun untuk menyangkal ucapan Ye Futian.     

Bukankah mereka sudah menjadi saudara?     

"Aku akan mengajarimu sebuah metode kultivasi. Setelah kau mulai menguasainya, kau bisa mengunjungiku lagi," ujar Ye Futian.     

"Apakah kau mendapatkan metode kultivasi itu dari Reruntuhan Dewa?" Mata Dou Zhao berbinar.     

"Tidak. Ini adalah metode kultivasi dari Dunia Tianhe, dan metode ini dapat membantumu menerobos ke tingkat berikutnya. Setelah kau menguasainya, kau sudah bisa dianggap sebagai murid dari Kuil Tianhe," Ye Futian menjelaskan.     

"Keuntungan apa yang dimiliki oleh metode itu?" Dou Zhao bertanya. Sebuah metode kultivasi dari Dunia Tianhe? Apakah metode itu lebih kuat daripada metode kultivasi milik Suku Dou?     

"Kau ingin mempelajarinya atau tidak?" Ye Futian membalasnya dengan pertanyaan lainnya.     

Dou Zhao menatap Ye Futian dengan curiga. "Apakah aku akan mendapatkan hadiah darimu jika aku mampu menguasainya?"     

Ye Futian memejamkan matanya dan mengabaikan Dou Zhao.     

"Baiklah, aku akan mengkultivasinya," ujar Dou Zhao. "Mulai sekarang, aku akan menjadi murid dari Kuil Tianhe. Gurumu adalah guruku. Kita adalah saudara seperguruan."     

"Duduk yang benar," perintah Ye Futian. Kemudian, dia mengajari Dou Zhao metode Deed of Thorough Comprehension.     

"Pergilah berlatih sendiri," ujar Ye Futian setelah dia selesai mengajar. Dou Zhao memandangnya dengan tercengang. Kemudian dia pergi meninggalkan Ye Futian.     

Ye Futian memejamkan matanya dan terus bermeditasi. Pohon Dunia mengeluarkan suara gemerisik di dalam tubuhnya. Fenomena mengerikan muncul di sekitarnya. Langit dan bumi bergejolak dan berubah menjadi sebuah area dari Jalur Agung. Matahari dan bulan bersinar pada saat yang bersamaan, sedangkan bintang-bintang tampak mengelilingi area tersebut.     

'Semoga Dou Zhao berhasil.' Ye Futian berdoa dalam hati.     

Setelah beberapa hari, Dou Zhao datang untuk menemui Ye Futian lagi.     

"Apakah kau berhasil?" Ye Futian bertanya.     

"Hmm. Aku telah mengalami beberapa kemajuan terkait metode itu." Dou Zhao mengangguk.     

"Bagus." Ye Futian mengangguk puas. Dengan satu perintah dari pikirannya, seberkas cahaya matriks yang menyilaukan bersinar, dan cahaya suci menyelimuti seluruh tempat, sehingga membentuk sebuah matriks raksasa yang menakjubkan. Aura dari Jalur Agung mengalir ke bawah dan masuk ke dalam matriks raksasa tersebut.     

"Apa yang sedang kita lakukan?" Dou Zhao mendongak dan memandang pergolakan aura yang dahsyat itu.     

"Untuk proses latihan ini, kau harus mengaktifkan metode Deed of Thorough Comprehension dan menempa sebuah tungku dari Jalur Agung," Ye Futian menjelaskan. "Kau harus menempa Jalur Agung Dunia sehingga kau dapat menggunakannya untuk kepentinganmu sendiri. Bahkan kau mungkin perlu menghancurkan Jalur Agung yang telah kau kultivasi sebelumnya dan membentuk tubuh Jalur Agung lainnya. Aku akan membantumu selama menjalani proses ini."     

Dou Zhao tampak sangat ragu-ragu. Dia menatap ke arah Ye Futian dan melihat keseriusan di kedua matanya. Dou Zhao tahu bahwa Ye Futian tidak sedang bercanda dengannya.     

Apakah Ye Futian benar-benar telah mendapatkan sesuatu di dalam Reruntuhan Dewa?     

"Baiklah, aku akan mengikuti perintahmu." Dou Zhao menganggukkan kepalanya dengan serius dan terlihat sangat fokus.     

"Mari kita mulai." Ye Futian baru saja mengucapkan kata-kata ini saat aura yang tak terbatas berputar-putar di sekitar mereka. Dalam sekejap, Dou Zhao bisa merasakan bahwa area tempatnya berada saat ini mulai berubah. Matahari dan bulan muncul berdampingan di atas langit, dan bintang-bintang berputar mengelilingi mereka. Seolah-olah Dou Zhao sedang berada di sebuah area yang berbeda dari sebelumnya. Banyak rune bertuliskan huruf Qian, Kun, Li, dan Kan berputar di atas langit. Samar-samar, dia bisa mendengar suara gemerisik dari dedaunan, tapi dia tidak melihat satu pun pohon di sekitarnya.     

Seolah-olah tempat ini adalah suatu dimensi yang berbeda.     

Dou Zhao memejamkan matanya dan mengaktifkan metode kultivasinya. Dia mengaktifkan metode Deed of Thorough Comprehension dan menempa Jalur Agung yang berada di area ini.     

Pada saat yang bersamaan, di dunia luar, aura yang tak terbatas mengalir ke dalam area ini dari segala arah dan berubah menjadi aura ruang dan waktu.     

"Apa yang sedang dilakukan oleh Ye Futian sekarang?"     

Ekspresi orang-orang yang berada di sekitar istana itu tampak aneh ketika mereka merasakan aura yang dahsyat itu turun dari atas langit. Apakah Ye Futian akan menimbulkan keributan besar lainnya?     

"Tampaknya itu adalah sebuah matriks raksasa yang mampu menempa Jalur Agung. Dia sedang mengaktifkan matriks yang telah sempurna."     

"Apa yang ada di dalam area itu?" Seseorang mendapati bahwa aura dari Jalur Agung yang dahsyat mengalir ke dalam area tertutup itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.