Legenda Futian

Penolakan



Penolakan

0Kelompok Ye Futian dapat dikatakan menjadi sangat kuat dengan masuknya Jiang Chengzi dan Hua Jiangshan di dalamnya.      3

Keduanya berada di Renhuang Plane tingkat atas. Jiang Chengzi memiliki Roda Ilahi tingkat kesembilan, sedangkan Roda Ilahi milik Hua Jiangshan berada di puncak tingkat kedelapan. Mereka, bersama dengan Gu Tianxing dan 12 sosok Dewa dari Celestial Gate, telah membuat Celestial Gate of Vast Heaven mampu bersaing dengan Dinasti Heavenly Mandate di masa kejayaannya.     

Kemudian, mereka menghadapi krisis besar, yang menyebabkan Celestial Gate of Vast Heaven mengalami kemunduran dan terlihat tidak begitu menonjol di Dunia Heavenly Mandate. Kekuatan beberapa pasukan lainnya sudah cukup kuat untuk memojokkan mereka.     

Namun, mereka berdua tetaplah sosok-sosok terkemuka. Sekarang setelah Ye Futian memberi mereka peralatan ritual, kemampuan bertarung mereka jelas sangat kuat. Selama mereka tidak berhadapan dengan petarung terbaik dari yang terbaik, seharusnya aliansi Ye Futian tidak akan menemui masalah berarti. Bahkan mereka mungkin bisa membalas dendam terhadap Pemimpin Dinasti Heavenly Mandate jika dia datang secara pribadi.     

Ye Futian memfokuskan diri untuk berkultivasi selama beberapa hari ke depan. Matriks yang berada di dalam istana Ye Futian selalu aktif. Itu adalah sebuah Matriks Jalur Agung yang digunakan untuk menarik aura dari Jalur Agung. Hal itu menyebabkan istana Ye Futian terus-menerus diselimuti oleh aura dari Jalur Agung.     

Perlahan-lahan, orang-orang yang berada di luar Akademi Tianshen menjadi terbiasa dengan fenomena tersebut. Mereka tidak lagi terkejut dengan apa pun yang dilakukan oleh Ye Futian.     

Saat ini, di sebuah area di luar Akademi Tianshen, seorang pemuda sedang menyusuri jalanan. Pemuda ini membawa sebilah pedang di punggungnya. Dia memiliki temperamen yang luar biasa dan penampilannya memberikan kesan bahwa dia sangatlah tajam. Kultivasinya juga sangat mengesankan, yaitu di tingkat Nirvana, meskipun hal itu sepertinya bukanlah pencapaian yang luar biasa di area ini.     

Di sisi lain, ada seorang kultivator tingkat Renhuang di antara kelompok pejalan kaki yang berjalan tidak jauh dari pemuda itu.     

Kelompok ini berasal dari sebuah keluarga terkemuka di salah satu kota yang berada di luar Akademi Tianshen, dan mereka memiliki anggota-anggota yang kuat. Meskipun mereka tidak sekuat pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan, mereka juga memiliki anggota yang berada di Renhuang Plane tingkat atas. Kekuatan mereka jelas tidak bisa diremehkan.     

Ada beberapa klan besar seperti mereka di Negeri Dongsheng. Namun, hanya beberapa area di Dunia Imperial yang dapat mentolerir adanya pasukan di tingkatan ini.     

"Yunxi, kau harus tulus saat menyapa gurumu kali ini," ujar seorang tetua pada gadis yang berada di sampingnya. Gadis ini mengenakan gaun berwarna hijau. Penampilannya tampak sederhana namun bersahaja. Dia memiliki tubuh yang ramping dan sangat cantik. Namun temperamennya sedingin es.     

Klan Lin dari Negeri Dongsheng adalah salah satu klan terkemuka yang terkenal kejam di Negeri Dongsheng. Lin Yunxi adalah putri dari Keluarga Gongsun. Dia memiliki potensi yang luar biasa dalam aspek kultivasi, serta kecantikan yang mempesona. Dia tergabung dalam murid sekte luar dari Akademi Tianshen dan berlatih di sana tahun lalu. Sekarang, dia telah mencapai Saint Plane tingkat pertama.     

Tatapan mata Lin Yunxi tertuju pada Tangga Langit di kejauhan. Tatapan matanya dipenuhi oleh tekad.     

"Itu adalah mimpiku," ujar Lin Yunxi.     

"Kultivator terkuat dari generasi ini di Akademi Tianshen, Jian Qingzhu, telah mencapai Renhuang Plane. Dia bisa saja menjadi dekan dari Akademi Tianshen di masa depan. Berkultivasi di bawah bimbingannya sudah jelas adalah pilihan terbaik bagimu. Namun, mengingat status Jian Qingzhu di Akademi Tianshen, dia tidak akan menerima murid dengan mudah. Dia akan lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermeditasi dan berkultivasi. Bagaimanapun juga, dia masih muda. Dia tidak perlu membuang-buang waktu untuk hal-hal seperti ini," ujar sang Tetua.     

Lin Yunxi tentu saja mengenal Jian Qingzhu. Faktanya, Jian Qingzhu dianggap sebagai sosok legendaris di antara orang-orang di generasinya. Sekarang setelah Jian Qingzhu mencapai tingkat Renhuang, dia ditakdirkan untuk menjadi sosok yang luar biasa.     

"Bahkan jika saya tidak bisa menjadikannya sebagai guru saya, saya akan bisa menginjakkan kaki di atas Tangga Langit dan memasuki Akademi Tianshen dengan berlatih sendirian," ujar Lin Yunxi. Tatapan matanya dipenuhi oleh tekad yang teguh, serta sedikit kesombongan.     

"Aku percaya kau mampu melakukannya. Keluargamu juga percaya padamu," ujar sang Tetua, "Dalam perjalanan di Reruntuhan Dewa kali ini, Jian Qingzhu adalah satu-satunya kultivator dari Akademi Tianshen yang berhasil membuktikan Jalur Agung miliknya dan menempa Roda Ilahi yang sempurna. Ini adalah pencapaian yang sulit diraih bagi orang lain. Namun, kali ini ada cukup banyak orang yang berkultivasi di Akademi Tianshen. Ye Futian adalah salah satunya. Pria ini telah menunjukkan potensi yang luar biasa ketika dia keluar dari dalam Reruntuhan Dewa. Dia membunuh sang pangeran dari Negeri Ilahi Emas, Gai Jiutian, yang memiliki Roda Ilahi dari Jalur Agung yang sempurna. Jika dia terus berkultivasi seperti ini, dia pasti akan menjadi sosok terkemuka di masa depan. Jika kau berkultivasi di bawah bimbingannya, kau akan dapat mempelajari banyak hal tentang Reruntuhan Dewa atau bahkan cara menempa Roda Ilahi yang sempurna. Hal itu akan sangat menguntungkan bagimu."     

"Kenapa anda memilih dia?" tanya Lin Yunxi.     

"Kau bisa melihat kultivator lainnya yang telah menempa Roda Ilahi yang sempurna. Shen Hao dari Klan Dewa dan puteri dari Kerajaan Nantian, Nan Luoshen. Bahkan orang-orang dari dunia lainnya adalah para penerus dari Istana Divine Solar dan Istana Divine Youyue, serta orang-orang yang statusnya setara dengan mereka. Kemungkinan bahwa mereka akan menerima murid sangatlah kecil. Ye Futian telah menghadapi serangan dari beberapa pasukan ketika dia baru saja keluar dari Reruntuhan Dewa. Hal itu terjadi karena asal-usulnya tidak cukup kuat dan dia tidak memiliki pengaruh yang cukup besar. Selain itu, rumor mengatakan bahwa dia telah menjadikan Tetua Agung Tianhe sebagai gurunya dan datang ke Akademi Tianshen demi menjamin keselamatannya. Jika kita menunjukkan niat baik padanya, Ye Futian adalah sosok yang memiliki peluang paling besar untuk menerimamu sebagai muridnya."     

Tetua itu berbisik. Bagaimanapun juga, Ye Futian membutuhkan 'teman'.     

Meskipun mereka tidak sekuat pasukan-pasukan terkemuka, mereka masih cukup berpengaruh di dalam wilayah Negeri Dongsheng. Jadi, menurutnya, sangat mungkin bagi Ye Futian untuk menerima murid.     

Jika Lin Yunxi bisa menjadi murid Ye Futian dan berkultivasi di bawah bimbingannya, selain mampu memahami banyak hal tentang Reruntuhan Dewa dan Roda Ilahi yang sempurna, tetapi ada juga kemungkinan bahwa dia bisa mendapatkan peralatan ritual tingkat atas di masa depan. Hal itu akan sangat bermanfaat bagi Klan Lin.     

"Baiklah, jangan bicarakan hal itu lagi. Mari kita lihat apakah kau dapat berlatih bersama Jian Qingzhu jika kau berhasil memasuki Akademi Tianshen dan berkultivasi di sana nantinya," ujar sang Tetua pada Lin Yunxi. Lin Yunxi mengangguk. Mereka tidak membicarakan hal lainnya. Bagaimanapun juga, tidak lama lagi mereka akan tiba di tempat tujuan mereka.     

Tidak jauh dari sana, pemuda itu berjalan ke arah yang sama dengan kelompok tersebut. Dia samar-samar bisa mendengar suara mereka, tetapi dia tidak berani memata-matai mereka dengan jiwa spiritualnya karena ada seorang Renhuang di antara mereka. Dia berusaha semaksimal mungkin mendengarkan perbincangan mereka.     

Tentu saja, ini bukanlah masalah yang sangat penting. Oleh karena itu, kelompok tersebut tidak menahan diri saat mereka berbincang-bincang.     

Tidak lama kemudian, kelompok itu tiba di luar istana Ye Futian. Hal pertama yang mereka lihat adalah seekor burung elang berwarna hitam. Elang itu mengangkat kepalanya dan memandang kelompok itu, lalu bertanya, "Ada urusan apa sehingga kalian datang kemari?"     

Elang Kecil sekarang memiliki status yang cukup tinggi. Dia tidak perlu repot-repot menunjukkan rasa hormat di hadapan seorang Renhuang biasa.     

"Kami adalah Klan Lin dari Negeri Dongsheng. Kami datang kemari untuk memberi penghormatan pada Renhuang Ye." Tetua yang memimpin kelompok itu menangkupkan tangannya dan bersikap sangat sopan.     

"Aku akan melaporkan kedatangan kalian terlebih dahulu." Elang Angin Hitam menyampaikan pesan pada Ye Futian, lalu berkata, "Silahkan masuk."     

Kelompok dari Klan Lin itu tersenyum saat mereka memasuki istana. Ekspresi Tetua itu tidak berubah, sementara Lin Yunxi mengalihkan pandangannya ke arah elang hitam tersebut. Elang hitam ini sangat sombong. Meskipun dia hanyalah seekor monster iblis di tingkat Saint Plane, namun tatapan matanya lebih sombong daripada seorang Kaisar Iblis. Tatapan mata itu tidak menunjukkan rasa hormat sedikit pun, bahkan di hadapan seorang Renhuang.     

Di dalam istana, Ye Futian menyambut kelompok itu di halaman. Meskipun dia tidak tahu pasukan seperti apakah Klan Lin dari Negeri Dongsheng itu, dia harus menunjukkan sopan santun ketika dia kedatangan tamu.     

"Nama saya Lin Mu dari Klan Lin di Negeri Dongsheng. Salam hormat untuk Renhuang Ye." Tetua itu menangkupkan tangannya saat dia berbicara. Dia mengalihkan pandangannya pada dua sosok yang berada di belakang Ye Futian dan dia tampak terkejut. Dia tidak bisa memastikan tingkat Plane dari dua sosok tersebut.     

"Anda terlalu sopan, Tetua," jawab Ye Futian. "Anda datang berkunjung karena…"     

"Saya mendengar informasi bahwa anda telah menampilkan kemampuan yang luar biasa saat berada di dalam Reruntuhan Dewa, membuktikan Jalur Agung anda dan menempa Roda Ilahi yang sempurna dengan pesona yang tak tertandingi. Banyak anggota dari Klan Lin mengagumi anda. Yunxi adalah salah satu kultivator muda dari klan kami dan saat ini sedang berlatih di sekte luar dari Akademi Tianshen. Akhir-akhir ini dia sering mendengar orang-orang membicarakan anda dan secara kebetulan dia sedang berlatih di area tersebut. Karena itulah, dia ingin berkultivasi di bawah bimbingan anda."     

"Jadi anda datang kemari untuk merekrut saya sebagai seorang guru?" Ye Futian tampak terkejut. Dia tidak menyangka bahwa seseorang dari sebuah klan datang mencarinya untuk menjadikannya sebagai seorang guru.     

Namun, dia juga tahu bahwa setelah dia membuktikan Jalur Agungnya, dia telah menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya.     

Seorang Renhuang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mendirikan pasukannya sendiri.     

Itulah alasan mengapa seorang Renhuang mampu menguasai sebuah dunia, seperti di Dunia Imperial, Dunia Kaisar Xia, dan Dunia Kaisar Li.     

Karena itulah, tidak mengejutkan apabila banyak orang ingin merekrut mereka sebagai guru.     

"Nama saya Lin Yunxi. Salam hormat untuk anda, Renhuang Ye." Lin Yunxi mengambil satu langkah ke depan dan membungkuk hormat pada Ye Futian.     

Ye Futian memandang ke arah Lin Yunxi. Wanita ini sangat cantik dan telah mencapai Saint Plane di usia muda. Bakat dan pola pikirnya begitu luar biasa. Namun, Ye Futian tidak berniat untuk merekrut seorang murid.     

"Tetua, saya datang ke Akademi Tianshen karena saya ingin berkonsentrasi pada kultivasi saya untuk sementara waktu. Saya tidak berniat untuk merekrut seorang murid," ujar Ye Futian pada Lin Mu.     

"Saya mengerti. Renhuang Ye, anda baru saja membuktikan Jalur Agung anda dan sudah jelas ingin memfokuskan diri pada kultivasi anda. Sebenarnya, anda hanya perlu memberi Yunxi beberapa bimbingan saat anda memiliki waktu luang jika dia berlatih di bawah bimbingan anda. Dia tidak akan mengganggu waktu anda untuk berkultivasi. Ditambah lagi, Klan Lin memiliki pengaruh yang cukup besar di Negeri Dongsheng. Klan Lin bisa membantu Aada jika anda memiliki masalah di luar kultivasi," lanjut Lin Mu.     

Ye Futian sebenarnya tahu bahwa Lin Yunxi datang kemari untuk merekrutnya sebagai guru karena Klan Lin tertarik pada potensi atau pengalamannya selama berada di dalam Reruntuhan Dewa. Alasan lainnya adalah peralatan-peralatan ritual yang telah dia dapatkan.     

"Maafkan saya, Tetua. Saya sudah cukup sibuk dan tidak berniat untuk menerima murid," Ye Futian terus tersenyum saat berbicara. Dengan didampingi oleh Jiang Chengzi dan Hua Jiangshan, dia sudah memiliki cukup tenaga untuk menangani urusan-urusannya. Dia tidak perlu memanfaatkan kekuatan dari pihak lain.     

Ditambah lagi, dia pasti harus menebus semua bantuan yang dia dapatkan di masa depan.     

Pada saat ini, seorang pemuda telah tiba di belakang para anggota dari Klan Lin. Dia berdiri di tempatnya dengan tenang dan tidak mengganggu perbincangan antara kedua belah pihak.     

Namun, Ye Futian, Jiang Chengzi, dan anggota kelompok lainnya menyadari kehadirannya. Kegembiraan terlintas di mata mereka.     

"Tolong tunggu sebentar. Teman saya baru saja tiba di sini," ujar Ye Futian dengan nada meminta maaf. Kemudian dia memandang ke arah pemuda itu dan berkata sambil tersenyum, "Sudah lama sekali ya?"     

"Ya." Pemuda itu mengangguk, lalu melangkah ke depan. Dia membungkuk hormat ke arah Jiang Chengzi dan Hua Jiangshan. "Saya, Wang Yanbing, memberikan penghormatan kepada kalian, senior."     

Pemuda ini adalah Wang Yanbing dari Klan Wang. Dia adalah sosok yang ingin bergabung kembali ke Celestial Gate dengan cara menantang Gu Dongliu.     

Dia telah bertarung dengan sekuat tenaga, namun pada akhirnya dia kalah. Akan tetapi, dalam pertarungan itu, dia telah menunjukkan semangat yang luar biasa.     

"Kau terlalu sopan," Jiang Chengzi melangkah ke depan dan berkata, "Sekarang aku bisa bernapas lega setelah melihatmu secara langsung."     

Pemimpin Klan Wang tewas dalam pertempuran kala itu. Wang Yanbing adalah penerus dari Klan Wang di masa depan. Jiang Chengzi tentu saja tidak ingin Wang Yanbing menemui masalah.     

"Secara kebetulan saya berada di Dunia Imperial. Saya bergegas datang kemari setelah saya mendengar informasi tentang peristiwa yang terjadi di Reruntuhan Dewa," ujar Wang Yanbing.     

"Mhmm." Jiang Chengzi tersenyum dan mengangguk.     

"Kami tidak akan mengganggu anda lagi, Renhuang Ye. Kami pamit undur diri terlebih dahulu." Lin Mu sadar diri dan pamit undur diri ketika dia melihat bahwa kehadirannya diabaikan. Ye Futian mengalihkan pandangannya pada Lin Mu dan kelompoknya. Kemudian dia berkata dengan nada menyesal, "Saya mohon maaf, Tetua."     

Para anggota dari Klan Lin berbalik untuk pergi. Mereka berjalan keluar dari istana tersebut, dan mereka semua tidak bisa berkata-kata.     

"Pria bernama Ye Futian itu sangat sombong." Seorang kultivator kuat dari Klan Lin tampak tidak senang. Ye Futian benar-benar mengabaikan mereka, meskipun mereka adalah salah satu klan terkemuka di Negeri Dongsheng.     

Lin Yunxi juga merasa sedikit tidak nyaman. Ini adalah pertama kalinya dia mencari seorang guru, namun dia ditolak. Faktanya, Ye Futian bahkan tidak tertarik dengannya.     

"Dia telah menempa Roda Ilah yang sempurna dan memiliki bakat yang luar biasa. Dia sudah bisa dianggap sebagai salah satu sosok terkemuka di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Tidak mengejutkan apabila orang seperti ini bersikap sombong," ujar Lin Mu. Dia merasa sedikit kecewa. Meskipun Ye Futian bersikap sopan padanya, dia bisa merasakan kesombongan yang terpancar dari tubuh Ye Futian. Ye Futian benar-benar mengabaikan mereka.     

"Dia berusaha mencari perlindungan di Akademi Shentian dan mungkin akan dibunuh oleh musuhnya jika dia berani pergi keluar. Berani sekali dia bersikap sesombong itu?" ujar seorang kultivator muda dari Klan Lin dengan sinis. Dia tampak kesal.     

Dia baru saja menyelesaikan kalimatnya ketika dia melihat seorang pemuda berjubah putih berjalan ke arah mereka dari arah yang berlawanan.     

Kemudian pemuda itu berhenti di hadapan mereka.     

Lin Yunxi memandang pemuda berjubah putih itu dan berpikir tentang betapa luar biasanya karisma dan temperamen pemuda tersebut.     

"Hei, kau menghalangi jalan," kultivator muda yang baru saja berbicara itu mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada dingin. Dia merasa tidak senang tetapi dia mengerti dimana dia berada sekarang. Dia berusaha menahan amarahnya dan hanya bisa melampiaskannya dengan nada bicaranya yang menjadi sedingin es.     

Namun, pemuda berjubah putih itu tetap berdiri di hadapan mereka. Dia memandang kultivator muda itu dengan tatapan dingin.     

Para anggota dari Klan Lin mengerutkan kening mereka. Lin Mu berkata, "Apa-apaan kau ini!"     

Tindakan pemuda berjubah putih itu sangat tidak sopan. Namun, mereka tidak berani bertindak sembarangan, mengingat mereka berada di luar Akademi Shentian.     

Tatapan mata pemuda berjubah putih itu seolah-olah menembus kultivator muda tersebut. Kedua matanya terlihat sangat aneh. Hanya butuh satu tatapan mata bagi kultivator muda hingga akhirnya dia mengeluarkan teriakan yang menyedihkan. Dia menutupi matanya dengan kedua tangannya seolah-olah dia telah menerima serangan yang mematikan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.