Legenda Futian

Perekrutan



Perekrutan

3Tatapan mata Xiao Muyu perlahan-lahan menjadi sedingin es. Bagaimana mungkin ada Renhuang yang tak tahu malu seperti Ye Futian di dunia ini?      1

Menempa Roda Ilahi adalah prioritas utamanya. Tingkatan Roda Ilahi tidak hanya mencerminkan kultivasinya, tetapi juga akan memengaruhi statusnya di dalam Klan Xiao di masa depan.     

Meskipun peluang untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna sangatlah kecil, namun dia tetap ingin mencobanya. Dia bersedia untuk mencoba setiap kesempatan yang dimilikinya.     

Namun, dia tidak menyangka bahwa Ye Futian akan bersikap tak tahu malu seperti ini.     

Menurut pendapatnya, ketika para kultivator mencapai tingkat Renhuang, selain mereka yang mengkultivasi metode iblis, jarang sekali ada kultivator yang tergiur pada wanita-wanita cantik.     

Dia cukup percaya diri dengan penampilannya, meskipun dia tidak terlalu peduli tentang hal tersebut. Jika dibandingkan dengan penampilannya, dia lebih peduli dengan kultivasinya. Namun, bukan berarti dia akan menjual tubuhnya demi mendapatkan imbalan berupa metode kultivasi.     

"Aku pasti telah salah menilaimu selama ini," ujar Xiao Muyu dengan nada dingin. "Kupikir, karena Renhuang Ye dapat menempa Roda Ilahi yang sempurna, tentu saja kau adalah seseorang dengan temperamen yang luar biasa. Namun, aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau adalah sosok yang sangat tercela."     

Ketika Ye Futian mendengar kata-kata Xiao Muyu, dia tidak bisa lagi mempertahankan senyumannya. Kini ekspresinya tampak aneh. Tercela?     

Ketika dia melihat tatapan mata Xiao Muyu, tiba-tiba dia mengerti apa yang ada di pikirannya. Wanita ini, apakah dia berpikir bahwa...     

Ye Futian tidak bisa berkata-kata. Sudah jelas, imajinasi wanita ini menjadi semakin tak terkendali.     

"Apakah Dewi Xiao telah salah paham mengenai sesuatu?" ujar Ye Futian.     

"Dasar pria yang menjijikkan. Aku tidak bisa bekerja sama denganmu karena pemahaman di antara kita berbeda jauh." Xiao Muyu berbalik dan pergi.     

"Tunggu sebentar." Ekspresi Ye Futian tampak muram. Xiao Muyu menoleh dan memandang Ye Futian dengan tatapan dingin. Hari ini, dia datang sendiri tanpa didampingi oleh anggota klan lainnya. Dia datang kemari dengan harapan bisa mendapatkan bantuan dari Ye Futian.     

"Dewi Xiao, apakah kau mengira bahwa… Aku tertarik padamu?" Ye Futian tampak penasaran.     

"Bagaimana menurutmu?" Xiao Muyu mendengus. Sebelumnya, Ye Futian mengatakan bahwa dia ingin menjadi menantu dari Klan Xiao, dan dia memberi isyarat pada Xiao Muyu untuk menjadi selirnya. Selain itu, tatapan matanya seperti menggodanya. Sulit baginya untuk tidak berpikir seperti itu tentang Ye Futian.     

"Qingyuan, Kong Xuan, kemarilah," panggil Ye Futian. Xia Qingyuan dan Kong Xuan berjalan menghampiri Ye Futian sambil menatapnya dengan bingung.     

Ye Futian meletakkan kedua tangannya di pundak mereka. Dia memandang ke arah Xiao Muyu dan berkata, "Bukankah puteri-puteri ini sangat cantik? Dewi Xiao, dengan penampilan yang kau miliki, darimana kau mendapatkan kepercayaan diri seperti itu?"     

Ekspresi Xia Qingyuan dan Kong Xuan tampak aneh, terutama Xia Qingyuan.     

B*jingan tak tahu malu ini...     

Berani sekali dia…     

Pria ini benar-benar tak tahu malu.     

Xia Qingyuan ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia melihat Kong Xuan berdiri di tempatnya dengan tenang. Meskipun ekspresi Kong Xuan juga terlihat aneh, dia memilih untuk mengikuti permainan Ye Futian, membiarkan pria itu meletakkan tangannya di bahunya. Dia bahkan memandang Xiao Muyu dengan tatapan menantang.     

Xia Qingyuan, yang hendak meluapkan amarahnya, langsung tenang kembali. Dia menggigit bibirnya secara perlahan. Kemudian, dia berbalik untuk memandang Xiao Muyu. Siapa pun bahkan bisa mendeteksi kelembutan di dalam tatapan matanya itu.     

Reaksi yang ditunjukkan oleh para wanita itu membuat Xiao Muyu tercengang. Ekspresinya kini menjadi semakin aneh.     

Ye Futian benar-benar tidak punya niat seperti itu?     

Kecantikan Xia Qingyuan dan Kong Xuan memang setara dengannya. Faktanya, penampilan mereka bahkan bisa dibilang lebih luar biasa daripada dirinya. Apalagi keduanya memiliki temperamen unik yang membuat mereka berbeda satu sama lain.     

Namun, Xiao Muyu tidak menyangka bahwa Ye Futian berani mengejek penampilannya. Ekspresinya kembali terlihat muram. B*jingan ini!     

"Dewi Xiao, mungkinkah kau percaya bahwa aku benar-benar menyukaimu?" Nada bicara Ye Futian terdengar aneh. "Atau mungkinkah Dewi Xiao percaya bahwa aku akan membantumu dengan sukarela karena ucapanmu belaka?"     

Ye Futian menurunkan tangannya. Xia Qingyuan memandang bahunya dan kemudian menatap wajah Ye Futian dari samping.     

Pria ini benar-benar tak tahu malu dan tidak berperasaan.     

"Kalau begitu, berapa harga yang diminta oleh Renhuang Ye?" Xiao Muyu bertanya.     

"Aku memang memiliki beberapa pengalaman yang kudapatkan dari pembelajaran tiga orang. Namun, aku harus meminta harga mahal untuk membantumu. Aku juga perlu mengajarimu metode kultivasi tingkat tinggi. Ini adalah metode kultivasi yang tidak dapat kubagikan dengan orang asing. Bagaimana aku bisa membantumu secara sukarela?" Ye Futian tampak seperti seorang penipu. Kata-katanya membuat Xiao Muyu kebingungan sampai dia tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang merupakan kebohongan.     

Xiao Muyu menjadi ragu-ragu. Dia percaya bahwa tidak mudah untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna. Jika Ye Futian benar-benar menguasai suatu metode khusus, maka dia harus membayar harga yang sangat mahal.     

Selain tubuhnya, dia tidak memiliki apa pun untuk ditawarkan yang mampu menarik perhatian Ye Futian. Bagaimanapun juga, Ye Futian telah menempa Roda Ilahi yang sempurna dan memiliki segudang harta karun.     

Ye Futian menghela napas ketika dia melihat Xiao Muyu berdiri di tempatnya.     

Hal yang membuat dirinya terkejut adalah, nona muda yang bermartabat dari Klan Xiao itu ternyata adalah sosok yang naif.     

Dia sudah mengisyaratkan padanya bahwa dia akan mengajarinya sebuah metode kultivasi yang tidak dapat dibagikan dengan orang asing, tetapi dia masih tidak bisa memahami maksud dari ucapannya tersebut.     

"Beberapa hari yang lalu, seseorang datang kemari untuk menanyakan apakah mereka bisa menjadi muridku atau tidak. Akan tetapi, metode kultivasiku sangatlah berharga, dan metode itu tidak bisa diajarkan kepada orang lain secara sembarangan," ujar Ye Futian dengan nada datar, tampaknya dia sedang meratapi suatu peristiwa di masa lalu.     

Wajah Xiao Muyu berkedut saat mendengar kata-kata Ye Futian.     

Menjadi muridnya?     

Ye Futian dan Xiao Muyu berasal dari generasi yang sama. Mereka bahkan berada di tingkat Plane yang sama ketika mereka pertama kali memasuki Reruntuhan Dewa, tetapi Ye Futian selangkah lebih cepat darinya dalam membuktikan Jalur Agung miliknya dan menerobos ke Renhuang Plane. Namun, dia masih menganggapnya sebagai seseorang yang berasal dari generasi yang sama dengannya.     

Oleh karena itu, dia sama sekali tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa dia akan menjadi muridnya.     

"Hati-hati di jalan, Dewi Xiao," Ye Futian berharap dia segera pergi.     

Tatapan mata Xiao Muyu tampak ragu-ragu. Akhirnya, dia mengambil keputusan dan berkata, "Aku bersedia menjadi murid Renhuang Ye, mencari Jalur Agung dan berkultivasi di bawah bimbinganmu."     

"Tapi sepertinya hal ini tidak pantas untuk dilakukan," ujar Ye Futian sambil menatap Xiao Muyu. "Dewi Xiao adalah nona muda dari Klan Xiao. Kau memiliki bakat yang luar biasa, sementara aku bukanlah siapa-siapa. Selain itu, metode kultivasiku itu hanya mampu meningkatkan peluangmu dalam menempa Roda Ilahi yang sempurna; itu bukanlah jaminan bahwa kau pasti berhasil melakukannya."     

Sebelum Xiao Muyu datang kemari, Klan Lin dari Negeri Dongsheng telah berusaha mendekatinya. Ye Futian memang tidak berniat menerima Klan Lin sebagai muridnya. Namun, ketika Xiao Muyu datang menemuinya hari ini, dia merasa bahwa saran yang diajukan oleh Klan Lin dapat dipertimbangkan kembali.     

Murid-muridnya juga akan menjadi murid turunan dari gurunya, Qin Xuangang.     

Ketika Grandmaster dalam bahaya, sudah sepantasnya bagi murid-murid turunan untuk membantunya, bukan?     

Klan dari para murid turunan ini juga akan ikut membantunya, bukan?     

Sebelumnya, Ye Futian telah menerima Dou Zhao dari Suku Dou sebagai juniornya atas nama gurunya. Sekarang, kemungkinan besar bukan masalah besar baginya untuk menerima seorang murid.     

"Tidak masalah, saya bersedia mencobanya." Xiao Muyu tampaknya telah menerima statusnya, dan kata-katanya menjadi lebih sopan, dimana dia menggunakan 'saya' untuk menyebut dirinya sendiri.     

"Menerima seorang murid adalah masalah serius. Ini buka sebuah lelucon. Jika kau menyesali keputusanmu di masa depan dan memendam kebencian padaku, hal itu akan membuat kita berdua jadi bermusuhan satu sama lain," ujar Ye Futian, masih berusaha mengelak. "Menurutku hal ini masih tidak pantas untuk dilakukan."     

"Saya telah membuat keputusan. Terlepas dari kesuksesan atau kegagalan yang akan saya terima nantinya, saya bersedia mengabdi di bawah bimbingan anda, Guru," Xiao Muyu terus menerus membujuk Ye Futian. Dia tidak bisa menukar tubuhnya untuk sebuah metode kultivasi. Akan lebih tepat jika dia menjadi murid seseorang. Dia bersedia menjadi murid Ye Futian untuk meningkatkan peluangnya dalam menempa Roda Ilahi yang sempurna. Selama Ye Futian benar-benar tulus dalam membantunya, dia tidak akan menyimpan dendam padanya. Bahkan jika dia gagal, dia tidak akan menyalahkan Ye Futian.     

"Aku mendengar informasi bahwa untuk menunjukkan ketulusan mereka, para kultivator di Dunia Atas akan bersujud ketika Guru mereka memutuskan untuk menerima mereka sebagai murid. Yah, karena aku tidak begitu suka formalitas, jadi salam yang lebih sederhana tidak masalah bagiku…" ujar Ye Futian.     

Begitu dia selesai berbicara, Xiao Muyu berlutut di depan Ye Futian dan meletakkan kepalanya tiga kali ke permukaan lantai, lalu berkata, "Mulai hari ini, Xiao Muyu akan berkultivasi di bawah bimbingan anda, Guru. Saya akan menghormati anda, mematuhi peraturan, belajar dengan rajin, dan menjunjung tinggi kesopanan di antara murid dan guru. Jika saya mengingkari kata-kata saya, maka saya berhak dihukum."     

Ye Futian menatap ke arah Xiao Muyu, yang sedang bersujud di permukaan lantai. Tatapan matanya kini menjadi serius; temperamennya telah berubah dari sebelumnya.     

Alasan mengapa dia bertindak kejam terhadap Xiao Muyu adalah karena dia ingin melihat sebesar apa tekad dan ketulusannya. Jika dia tidak dapat memenuhi persyaratannya, maka dia tidak akan mengambil risiko untuk membantunya.     

Jika tidak, selain kehilangan seorang murid yang telah dia latih, Xiao Muyu mungkin akan membalas kebaikannya dengan kejahatan.     

Dia telah mengamati gerak-gerik Xiao Muyu dengan seksama untuk melihat sebesar apa tekadnya agar bisa menjadi muridnya.     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan membantu Xiao Muyu berdiri dari tempatnya. Xiao Muyu mendongak dan menatap ke arah Ye Futian. Sudah jelas, tatapan matanya juga telah berubah, menyiratkan rasa hormat di dalamnya. Karena dia telah memutuskan untuk menjadi murid Ye Futian, sudah jelas sikapnya terhadap Ye Futian tidak akan sama seperti sebelumnya.     

"Kenapa kau percaya padaku?" tanya Ye Futian.     

Dia hanya menguji keberuntungannya, tapi Xiao Muyu ternyata benar-benar menerimanya sebagai Gurunya.     

"Pertama, saya ingin mencari Jalur Agung. Kedua, para kultivator dari Dunia Heavenly Mandate mempercayai anda. Dou Zhao juga percaya pada anda, begitu pula dengan dua pemilik Roda Ilahi yang sempurna lainnya," Xiao Muyu menjelaskan. "Karena itulah, saya juga mempercayai anda."     

Ye Futian berada di bawah bimbingan dua sosok yang berada di puncak kekuatan. Sebelumnya, para kultivator dari Dunia Heavenly Mandate telah menobatkan Ye Futian sebagai pemimpin mereka.     

Dou Zhao dari Suku Dou juga mengikuti Ye Futian dengan sukarela. Dia bahkan meminta tolong sukunya untuk ikut terlibat dalam konflik yang terjadi antara Ye Futian dengan pasukan-pasukan besar lainnya.     

Saat ini, ada dua pemilik Roda Ilahi yang sempurna selain Ye Futian.     

Sebelumnya, dia merasa ragu-ragu dan sulit untuk mengambil keputusan. Ye Futian berasal dari generasi yang sama dengannya. Namun, begitu dia memikirkannya dengan hati-hati, pada kenyataannya, itu hanyalah ilusi belaka. Dia merasa begitu karena dia telah bertemu dengan Ye Futian di dalam Reruntuhan Dewa. Apakah dia akan merasakan hal yang sama jika dia tidak bertemu dengannya kala itu?     

Apa salahnya memiliki seorang guru yang merupakan Renhuang yang telah menempa Roda Ilahi yang sempurna?     

Dengan mengesampingkan kepribadian Ye Futian, dia masih memenuhi syarat untuk menjadi gurunya.     

Kemungkinan besar Ye Futian memiliki motif tersendiri untuk menerimanya sebagai murid, salah satunya mungkin dia ingin mendapatkan akses ke dalam klannya. Namun, meninggalkan kesan baik terhadap Ye Futian adalah impian bagi pasukan-pasukan besar. Dengan menjadi murid Ye Futian, Xiao Clan akan memiliki hubungan dekat dengan Ye Futian.     

Ye Futian tersenyum. Wanita ini memang putri dari sebuah klan terkemuka, dia sama sekali tidak menahan diri dalam bertindak.     

"Sebagai gurumu, aku akan mengajarimu metode kultivasi tingkat tertinggi. Kau harus berlatih dan memahaminya dengan baik," ujar Ye Futian. Dari area di antara alisnya, seberkas cahaya bersinar ke arah Xiao Muyu. Pada saat itu juga, Xiao Muyu memejamkan matanya yang indah dan menerima semuanya dengan tenang.     

Tidak lama kemudian, keduanya membuka mata masing-masing. Ye Futian berkata, "Beberapa hari ke depan, kau harus pergi ke Akademi Tianshen untuk berlatih. Gurumu ini harus menyiapkan sebuah matriks raksasa. Aku membutuhkan pengeluaran dalam jumlah besar untuk melakukannya. Aku akan mencoba untuk membuka kesempatan bagimu untuk membuktikan Jalur Agung milikmu dan menempa Roda Ilahi yang sempurna."     

Saat dia mengatakan hal ini, Ye Futian meletakkan tangannya di kepala Xiao Muyu. Dia mengingatkan, "Ingatlah hal ini. Jangan kecewakan Gurumu."     

Xiao Muyu mendongak dan menatap ke arah Ye Futian. Ada kecurigaan terlintas di matanya. Mengapa dia tidak bisa mempercayainya?     

Pengeluaran dalam jumlah besar?     

Meskipun metode yang disebut sebagai metode kultivasi tingkat tertinggi ini sangatlah menakjubkan, namun metode itu tidak serumit penjelasan Ye Futian.     

Ye Futian menatap ke arah Xiao Muyu. Mengapa wanita ini memandangnya dengan aneh?     

Saat dia memikirkan hal ini, tangannya masih membelai kepala Xiao Muyu. Karena wanita ini adalah muridnya, maka sebagai gurunya, Ye Futian tentu saja berhak menyentuh kepalanya.     

Xiao Muyu menggertakkan giginya. Dia merasa seperti telah ditipu oleh Ye Futian.     

"Saya pasti tidak akan mengecewakan anda, Guru," ujar Xiao Muyu sambil menggertakkan giginya. "Jika tidak ada lagi yang dibicarakan, saya akan pergi berlatih terlebih dahulu."     

"Pergilah. Aku percaya padamu," ujar Ye Futian sambil menepuk bahu Xiao Muyu.     

Kemudian Xiao Muyu bergegas pergi.     

Dia merasa seolah-olah dia telah menandatangani kesepakatan dengan iblis...     

"Murid satu ini tidak buruk. Tingkat pemahamannya cukup tinggi," ujar Ye Futian sambil memandang sosok Xiao Muyu yang pergi ke kejauhan. Mulai hari ini dan seterusnya, dia telah menjadi sosok yang memiliki murid.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya saat dia merasakan sesuatu. Dia melihat Xia Qingyuan menatapnya sambil tersenyum canggung.     

"Ada apa, Puteri?" tanya Ye Futian.     

Xia Qingyuan menjadi semakin kesal saat melihat Ye Futian bertingkah bodoh. B*jingan ini berani berpura-pura setelah tujuannya tercapai. Dia bahkan berhasil merekrut seorang murid perempuan yang cantik.     

"Dasar tak tahu malu," gumam Xia Qingyuan dengan suara pelan. Kemudian dia berbalik dan pergi.     

Ye Futian menyaksikan sang Puteri pergi. Dia pasti merasa cemburu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.