Legenda Futian

Mencari Sekutu



Mencari Sekutu

1Setelah upacara penobatan berakhir, Klan Xiao menjamu para tamu dari pasukan-pasukan besar dalam sebuah perjamuan.     3

Banyak sosok terkemuka telah berkumpul di sini untuk menghadiri upacara penobatan sang Dewi. Selain pasukan-pasukan di Negeri Northern Plain, pasukan dari seluruh penjuru wilayah juga telah tiba. Klan Xiao, yang menjadi tuan rumah, harus menjamu mereka dengan baik. Mereka tidak bisa begitu saja mengusir para tamu setelah mereka menyaksikan upacara tersebut.     

Lokasi perjamuan dibagi menjadi dua area terpisah. Pasukan-pasukan besar dari Dunia Imperial menempati satu area tersendiri, sementara para kultivator dari Negeri Northern Plain menempati area di belakang mereka.     

Klan Xiao telah mengatur semuanya dengan baik. Setiap orang bebas menikmati anggur dan hidangan lezat yang tersedia.     

Ye Futian juga berada di area perjamuan dimana pasukan-pasukan besar dari Dunia Imperial berada. Sama seperti posisi sebelumnya, dia duduk di kursi terhormat.     

Karena pemimpin dari Klan Xiao, Xiao Dingtian, tidak akan menghadiri perjamuan itu, maka sang Tetua Agung memegang status tertinggi dan duduk di kursi utama. Sementara itu, dua kursi di sisi kiri dan kanannya ditempati oleh Ye Futian dan Xiao Muyu, yang baru saja dianugerahi gelar sebagai sang Dewi.     

Sosok-sosok lainnya yang duduk di sana adalah tokoh-tokoh penting di dalam jajaran anggota Klan Xiao.     

Setiap pasukan besar dari Dunia Imperial menempati sebuah area di perjamuan tersebut. Mereka tidak diatur untuk menempati area yang sama. Area tempat Klan Xiao mengadakan perjamuan itu sangatlah luas. Karena itulah, mereka tidak perlu mencampur berbagai macam pasukan di satu tempat yang sama. Alih-alih, mereka membuat penyesuaian dan membatasi area untuk setiap pasukan.     

"Hari ini, Upacara Penobatan sang Dewi dari Klan Xiao telah dilaksanakan. Terima kasih telah menunjukkan rasa hormat kepada kami dan datang kemari untuk menyaksikan jalannya upacara. Aku ingin bersulang untuk kalian semua." Tetua Agung dari Klan Xiao mengangkat gelasnya dan meneguk minumannya. Pada saat itu juga, semua orang melakukan hal yang sama dan mengangkat gelas masing-masing. Bagaimanapun juga, Xiao Tan memiliki status yang tinggi.     

Xiao Dingtian dari Klan Xiao tidak terlalu peduli tentang urusan keluarganya. Pada kenyataannya, Xiao Tan adalah pemegang kendali dari Klan Xiao. Dia memiliki status senior tertinggi dan sangat kuat. Semua orang yang datang hari ini bisa memanggilnya sebagai senior mereka.     

Perjamuan ini berlangsung cukup ramai. Perbincangan yang terjadi juga relatif lebih santai.     

"Tetua Xiao, Klan Dewa merasa penasaran mengenai beberapa hal dan berharap anda bisa membantu kami mendapatkan jawabannya." Pada saat ini, seseorang dari tempat Klan Shen berada angkat bicara. Xiao Tan memandang ke arah tersebut. Sosok yang baru saja berbicara adalah salah satu tokoh terkemuka di Klan Dewa. Dia memiliki status tinggi di dalam jajaran anggota Klan Dewa.     

"Katakan saja." Xiao Tan mengangguk.     

"Menurut sepengetahuan saya, sang Dewi telah menerobos ke tingkat berikutnya saat dia berlatih di Akademi Tianshen. Sang Dewi pasti ingin merekrut Ye Futian sebagai gurunya kala itu, benar begitu?" Kultivator kuat dari Klan Dewa itu bertanya. Pada saat itu juga, beberapa orang menjadi tertarik pada perbincangan tersebut. Mereka juga merasa penasaran.     

"Tepat sekali." Xiao Tan mengangguk.     

"Saya tidak perlu menjelaskan betapa sulitnya menempa Roda Ilahi yang sempurna. Kami tidak terkejut jika Dewi Xiao Muyu telah membuktikan Jalur Agungnya di Klan Xiao. Namun, dia membuktikan Jalur Agung miliknya dengan bantuan Ye Futian. Saya ingin bertanya, benda ilahi apa yang dia gunakan?" kultivator kuat dari Klan Dewa itu bertanya. Dia memandang ke arah Ye Futian saat dia berbicara. Sebenarnya, dia mengajukan pertanyaan itu untuk Ye Futian.     

Ini bukan hanya pertanyaan yang dimiliki oleh Klan Dewa. Pasukan lainnya juga ingin mengetahui jawabannya. Selain mereka, tidak banyak pasukan lain di 3000 Dunia dari Jalur Agung yang mengetahui tentang betapa sulitnya membuktikan Jalur Agung dan menempa Roda Ilahi yang sempurna.     

"Aku tidak akan berbohong kepada kalian semua, tapi aku benar-benar tidak tahu akan hal tersebut. Saudara Ye adalah guru dari Muyu dan dia pasti telah memberi beberapa bantuan pada Muyu. Namun, Klan Xiao tidak akan ikut campur dalam urusan orang lain," ujar Xiao Tan sambil tersenyum. Dia mengisyaratkan bahwa ini bukanlah urusan bagi Klan Dewa untuk ikut campur.     

Bagaimana cara Ye Futian dalam membantu Xiao Muyu adalah urusan Ye Futian sendiri.     

Semua orang yang hadir di perjamuan itu bisa memahami apa yang dipikirkan oleh pasukan lainnya.     

Mereka curiga bahwa Ye Futian telah memperoleh sesuatu di dalam Reruntuhan Dewa.     

"Selain itu, kita telah menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam Reruntuhan Dewa serta di Kota Reruntuhan. Kita tidak perlu membahasnya lebih lanjut," ujar Xiao Tan. Peristiwa yang terjadi di Kota Reruntuhan telah melibatkan hampir separuh dari semua pasukan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Ye Futian berhasil lolos dari konflik itu dengan selamat. Pasukan-pasukan lainnya tidak begitu peduli kala itu. Namun, sekarang mereka curiga bahwa Ye Futian telah berhasil mendapatkan sesuatu di dalam Reruntuhan Dewa, karena itulah mereka ingin mengungkit masalah itu lagi.     

"Saya hanya penasaran." Kultivator dari Klan Dewa itu tersenyum. Dia tidak peduli dengan sikap dari lawan bicaranya. Dalam hal kemampuan, Klan Shen dapat menempati deretan peringkat teratas di Dunia Imperial. Mereka jauh lebih kuat daripada Klan Xiao dan tentu saja, jauh lebih sombong.     

"Ye Futian, apakah gurumu baik-baik saja?" kultivator kuat dari Klan Dewa itu tiba-tiba bertanya pada Ye Futian.     

"Tentu saja," jawab Ye Futian dengan tenang.     

"Aku mendengar informasi bahwa kau sempat berbincang-bincang dengan Shen Hao di Akademi Tianshen. Klan Dewa sudah melupakan peristiwa yang terjadi kala itu. Kami tidak ingin melakukan apa pun pada gurumu. Tolong sampaikan pesan kami pada gurumu jika kau memiliki kesempatan. Jika dia ingin melupakan segala sesuatu yang terjadi kala itu dan datang berkunjung ke Klan Dewa, mungkin ada kesempatan bagi kita untuk kembali hubungan kita di masa lalu," lanjut sang kultivator.     

Ye Futian menatap lawan bicaranya. Senyuman tipis di matanya menyembunyikan ketidakpedulian di dalam hatinya.     

Apakah dia sedang mengasihaninya?     

Apakah mereka berharap Tetua Agung Tianhe pergi ke Klan Dewa dan mengakui kesalahannya?     

Selain itu, sejak kapan Klan Dewa melupakan masalah di antara mereka? Lalu apa maksud mereka dengan menangkap gurunya? Klan Dewa tidak ada urusan dengan Tetua Agung Tianhe, mereka ingin mengincar Feixue.     

Ditambah lagi, istri Grandmaster dibawa pergi, putrinya dibunuh, dan murid-muridnya dibantai. Namun, mereka malah meminta Grandmaster pergi ke Klan Dewa dan mengakui kesalahannya?     

Ye Futian tersenyum tetapi dia tidak memberikan jawaban.     

Orang-orang dari Klan Dewa menyadari sikap acuh tak acuh Ye Futian. Saat ini, Ye Futian telah menjadi salah satu sosok terkemuka dari generasi ini. Dia juga menjadi guru dari Dewi Xiao Muyu dan memiliki hubungan dekat dengan Klan Xiao. Dia pasti memiliki banyak pemikiran tersendiri.     

Jika mereka melihat bahwa Ye Futian mengancam keturunan dari Klan Dewa, maka mereka harus melenyapkan ancaman ini sesegera mungkin.     

Setidaknya untuk saat ini, Klan Dewa tidak terlalu menaruh perhatian pada Ye Futian.     

Dia memang memiliki potensi besar tapi dia masih terlalu lemah.     

Ye Futian juga menyadari ekspresi yang ditunjukkan orang-orang dari Klan Dewa. Dia tahu bahwa Klan Dewa tidak begitu peduli dengannya. Meskipun dia muncul dengan identitas sebagai murid Grandmaster, Klan Dewa, yang berdiri di puncak kekuatan Dunia Imperial tidak akan terlalu tertarik padanya.     

Namun, pada saat ini, Klan Dewa telah mengakui keberadaannya. Mereka mungkin akan menyerangnya suatu saat nanti.     

Saat memikirkan hal itu, Ye Futian tahu bahwa dia harus mempersiapkan diri dan lebih waspada terhadap Klan Dewa.     

Dia mengambil gelas anggurnya dan bersulang dengan Xiao Tan. Dia berpikir sejenak, lalu berkata secara telepati, "Tetua Xiao."     

Xiao Tan memandang ke arah Ye Futian. Sepertinya Ye Futian ingin membicarakan sesuatu dengannya. Jika tidak, dia tidak perlu berbicara secara telepati.     

"Bicaralah, Saudara Ye," ujar Xiao Tan.     

"Saya hendak mendirikan sebuah akademi di Dunia Heavenly Mandate, sebuah tempat yang mirip dengan Akademi Tianshen dan Istana Divine. Ketika saat itu tiba, pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate akan bersatu. Saya bermaksud untuk meminta guru saya, Tetua Agung Tianhe, untuk mengelola akademi itu dan mengundang Lord Taixuan untuk menjadi seorang menteri," Ye Futian melanjutkan kata-katanya secara telepati, "Karena itulah, saya ingin bertanya apakah Klan Xiao tertarik untuk bergabung?"     

Awalnya, Ye Futian tidak memikirkan masalah ini. Namun, dia telah menyadari sikap yang ditunjukkan oleh Klan Xiao terhadap dirinya. Hal itu, ditambah dengan ancaman dari Klan Dewa, membuatnya berpikir tentang apa yang akan dilakukan oleh Klan Dewa padanya jika mereka merasa terancam olehnya karena mendirikan sebuah akademi.     

Karena itulah, dia ingin Klan Xiao bergabung dengannya.     

Xiao Tan tampak sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Ye Futian ingin mendirikan sebuah akademi di usia yang begitu muda. Terlebih lagi, sepertinya dia ingin melakukan hal itu dalam skala besar. Pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate akan ikut berpartisipasi dan bergabung dengan akademi tersebut. Jika dia berhasil mengajak Lord Taixuan dan Tetua Agung Tianhe bergabung, maka akademi itu akan menjadi akademi dengan pengajaran Jalur Agung berskala besar.     

"Saudara Ye, kau adalah guru dari Muyu. Klan Xiao pasti akan menghadiri upacara pembukaan saat kau meresmikan akademimu itu," ujar Xiao Tan. Dia tidak menyetujui pertanyaan Ye Futian secara langsung. Bagaimanapun juga, dia tidak tahu apa sebenarnya motif Ye Futian untuk mendirikan sebuah akademi.     

Bagaimana jika dia ingin bertarung dengan Klan Dewa di masa depan?     

Jika benar begitu, maka Klan Xiao yang terlibat dalam pertempuran itu bukanlah urusan biasa. Ada terlalu banyak makna yang tersirat di dalamnya.     

Tidak sulit untuk memahami mengapa dia berpikiran seperti itu. Dekan yang ditunjuk oleh Ye Futian adalah Tetua Agung Tianhe. Seperti apa hubungan antara Tetua Agung Tianhe dan Klan Dewa?     

"Anda dapat mengesampingkan kekhawatiran yang anda miliki, Tetua. Akademi ini hanya bertujuan untuk menyebarkan ajaran saya dan membimbing orang-orang yang ingin mengembangkan Jalur Agung mereka. Dibangunnya akademi ini tidak akan melibatkan pembalasan dendam dari guru dan saya. Saya hanya khawatir apakah akademi ini dapat berdiri dengan aman di Dunia Heavenly Mandate, dan karena itulah, saya ingin meminjam kekuatan Klan Xiao," ujar Ye Futian secara terang-terangan.     

Xiao Tan tentu saja menjadi waspada ketika dia menyinggung nama Tetua Agung Tianhe. Karena itulah, Ye Futian langsung menyuarakan pemikirannya.     

Menarik Klan Xiao ke pihaknya hanya bertujuan untuk melindungi dirinya sendiri. Dia tidak akan menargetkan siapa pun. Ditambah lagi, dia benar-benar ingin mendirikan sebuah akademi.     

Adapun masalah terkait Klan Dewa, selama Klan Xiao bersedia bergabung dan dia menjadi semakin kuat, ditambah dengan hubungannya bersama Xiao Muyu, bagaimana bisa Klan Xiao tidak terlibat dalam masalah ini?     

Xiao Tan merasa sedikit ragu-ragu. Dia mendengar Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Saya berpikiran bahwa akademi ini akan mampu menciptakan setidaknya puluhan kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna di masa depan."     

Xiao Tan tertegun saat mendengar kata-kata Ye Futian. Dia mendongak dan menatap Ye Futian dengan serius.     

"Kau benar-benar yakin bisa menghasilkan para Renhuang dengan Roda Ilahi yang sempurna?" Xiao Tan berbicara secara telepati.     

"Hal itu bergantung pada takdir dan bakat setiap individu. Ada harapan jika bakat mereka lebih besar daripada Muyu. Sepertinya anda masih belum tahu, tetapi Dou Zhao serta beberapa teman saya telah menempa Roda Ilahi yang sempurna." Ye Futian terus menerus menyampaikan informasi yang mengejutkan.     

"Baiklah, Klan Xiao bersedia," Xiao Tan langsung berjanji. Dia sama sekali tidak ragu-ragu. Dia harus tegas dalam situasi seperti ini.     

Berdasarkan kata-kata Ye Futian, mungkin dia benar-benar telah memperoleh benda ilahi dan mampu membimbing para kultivator untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna, sama seperti tempat-tempat suci dari pasukan-pasukan besar.     

Bagaimana mungkin dia melewatkan kesempatan ini begitu saja?     

Xiao Tan tidak terlibat konflik dengan Ye Futian. Sekarang setelah Ye Futian berhubungan baik dengan Klan Xiao dan dia dapat membantu mereka, hanya orang bodoh yang akan membalas kebaikan Ye Futian dengan permusuhan. Bahkan jika mereka memilih untuk menentang Ye Futian, siapa yang bisa menjamin bahwa Ye Futian akan menuruti perintah mereka?     

Xiao Muyu memandang ke arah Xiao Tan dan Ye Futian dengan tatapan aneh. Apakah mereka berdua sedang berbincang-bincang secara telepati?     

"Saudara Ye." Pada saat ini, seorang kultivator kuat dari Klan Yuanyang berkata, "Yuan Hong memuji-mujimu saat dia kembali dari Reruntuhan Dewa. Jika ada waktu luang, kau bisa datang berkunjung ke Klan Yuanyang."     

Ekspresi Ye Futian tampak aneh saat mendengar kata-kata sang kultivator. Tiba-tiba dia berpikir, karena dia sudah menarik Klan Xiao ke pihaknya, mungkin akan lebih baik jika dia juga membujuk Klan Yuanyang untuk memihaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.