Legenda Futian

Kembali



Kembali

3Ye Futian mengangkat gelasnya ke arah sang kultivator kuat dari Klan Yuanyang dan berkata, "Aku pasti akan mengunjungi Klan Yuanyang untuk melihat-lihat jika ada waktu luang."      2

Keduanya mengangkat gelas mereka ke arah satu sama lain. Kemudian Ye Futian memberitahu orang-orang dari Klan Xiao, "Saya ingin bersulang."     

"Aku akan pergi menghampiri guruku," ujar Xiao Muyu sambil berdiri dari tempatnya dengan membawa gelas anggurnya.     

Xiao Tan melihat bagaimana Xiao Muyu mengambil inisiatif dan mengangguk pelan. Ye Futian bersedia menjalin hubungan lebih dekat dengan Klan Xiao, dan Xiao Muyu adalah sosok yang tepat untuk menjembantani hubungan di antara mereka. Ditambah lagi, Xiao Muyu sangat menghormati Ye Futian. Meskipun hubungan mereka sebagai guru dan murid belum berlangsung lama, namun mereka sudah cukup akrab terhadap satu sama lain.     

Ye Futian ingin menolaknya. Bagaimanapun juga, Xiao Muyu kini memiliki status sebagai Dewi dari Klan Xiao. Namun, dia tidak berkomentar apa-apa saat melihat Xiao Tan menganggukkan kepalanya.     

Keduanya berdiri berdampingan. Xiao Muyu berjalan di samping Ye Futian. Pada saat itu juga, beberapa orang memandang ke arah mereka.     

Ye Futian berjalan menuju tempat dimana Klan Yuanyang berada. Yuan Hong langsung mengosongkan sebuah kursi dan berkata, "Kau bisa duduk di sini."     

Sosok yang berada di sampingnya tidak protes dan berdiri dari kursinya.     

Ye Futian tidak menolak penawaran itu dan menempati kursi tersebut. Xiao Muyu duduk di belakangnya. Hal itu membuat banyak orang tampak terkejut. Xiao Muyu tidak lagi memiliki status biasa-biasa saja, namun pada saat ini, dia rela statusnya dilangkahi oleh Ye Futian. Sepertinya rasa hormatnya kepada Ye Futian memang sangat tulus.     

"Terima kasih atas apa yang kalian lakukan di dalam Reruntuhan Dewa. Saya datang kemari khusus untuk bersulang dengan kalian semua." Ye Futian tersenyum sambil mengangkat gelasnya ke arah kelompok tersebut.     

"Saya juga ingin membantu guru saya mengungkapkan rasa terima kasihnya." Xiao Muyu mengikuti tindakan Ye Futian.     

Tetua dari Klan Yuanyang tersenyum sambil mengangguk. Jika mereka bukanlah guru dan murid, keduanya memang terlihat seperti pasangan yang serasi.     

"Saudara Ye, apakah sang Dewi adalah murid pertamamu?" tanya sang Tetua dari Klan Yuanyang.     

"Dia adalah murid pertama yang saya rekrut secara resmi," Ye Futian mengangguk saat dia berkata, "Namun, memiliki murid seperti Muyu, saya tiba-tiba memiliki keinginan untuk menambah murid."     

"Aku tahu, murid perempuan, bukan?" Yuan Hong tertawa saat dia menimpali dari samping.     

"Tidak, saya hendak mendirikan akademi ketika saya kembali ke Dunia Heavenly Mandate di masa depan. Saya akan menyebarkan pengetahuan dan ajaran saya. Bukankah memiliki beberapa murid adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup seorang kultivator?" ujar Ye Futian dengan sedikit bercanda.     

"Akademi?" Yuan Hong tampak sedikit terkejut. Kemampuan Ye Futian masih relatif lemah.     

Jika mereka berada di dunia bawah dari 3000 Dunia Jalur Agung, kemampuan bertarung Ye Futian saat ini sudah cukup untuk menguasai sebuah dunia.     

Namun, kekuatannya tidak akan cukup untuk mendirikan sebuah akademi di salah satu dunia dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

"Skalanya tidak terlalu besar. Paling tidak, saya akan bekerja sama dengan pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate. Lagipula, saya sudah tidak asing dengan mereka. Bahkan saya bisa mengajak Xiao Muyu untuk menguatkan status saya," ujar Ye Futian dengan tenang.     

"Masuk akal." Yuan Hong mengangguk.     

"Namun, itu masih sekedar rencana. Jika saya benar-benar mendirikan sebuah akademi dan ingin menerima murid di masa depan, Klan Yuanyang harus mengirimkan beberapa murid berpotensi kepada saya. Akan lebih baik jika... Kalian pasti tahu sendiri..." ujar Ye Futian sambil menyipitkan matanya.     

"..." Ekspresi Yuan Hong menjadi muram. Reputasi pemuda ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, namun dia tidak tahu bagaimana menjaga citranya.     

"Baiklah, aku akan mengumpulkan beberapa murid unggulan untukmu ketika saatnya tiba dan menyuruh mereka untuk bergabung dengan akademi kita. Tapi jangan pilih-pilih," Yuan Hong berjanji. Dia tahu bahwa Ye Futian hanya bercanda. Xiao Muyu adalah seorang murid perempuan. Apa yang bisa dilakukan Ye Futian padanya?     

Mereka hanya bercanda.     

"Kalau begitu, kita telah sepakat," ujar Ye Futian.     

"Aku akan menunggu datangnya hari itu. Tidak usah khawatir, aku akan menepati janjiku," Yuan Hong berjanji.     

"Aku juga akan bersaksi atas ucapan Yuan Hong," ujar sang Tetua dari Klan Yuanyang sambil tersenyum.     

"Kalau begitu izinkan saya mengucapkan terima kasih." Ye Futian tidak menjelaskan secara detail dan hanya menceritakan rencananya dengan nada bercanda. Klan Yuanyang akan memahami semuanya ketika saatnya tiba. Mereka bebas melakukan apa saja.     

Dia tidak bisa menjelaskan rencananya secara detail seperti yang dia ceritakan pada Xiao Tan. Dia harus menyembunyikan sedikit kebenaran di dalamnya.     

Ye Futian berbincang-bincang sejenak di sini, lalu dia bersulang dengan Akademi Tianshen dan Kerajaan Nantian untuk berterima kasih atas bantuan mereka di luar Reruntuhan Dewa. Ini adalah salah satu cara untuk memperkuat hubungan mereka. Dia tidak beranggapan bahwa mereka akan menjadi sekutunya jika sesuatu terjadi di masa depan, tetapi setidaknya, dia ingin mereka tidak menjadi musuhnya ketika saat itu tiba.     

Setelah perjamuan itu berakhir, para kultivator kuat dari berbagai macam pasukan pergi satu per satu. Meskipun Klan Xiao menawarkan mereka untuk tetap tinggal, namun itu hanyalah basa-basi. Tidak ada satu pun dari pasukan-pasukan itu yang tetap tinggal di sana.     

Malam telah tiba. Ye Futian pamit undur diri dan bersiap untuk pergi.     

"Guru, kenapa anda tidak tinggal beberapa hari lagi?" Xiao Muyu bertanya pada Ye Futian.     

"Saudara Ye, aku sependapat dengan Muyu. Waktu berlalu begitu cepat, dan kami belum memberikan jamuan yang pantas untukmu. Jika kau tidak memiliki sesuatu yang mendesak untuk ditangani, mengapa kau terburu-buru untuk pergi?" Xiao Tan juga mencoba membujuk Ye Futian untuk tetap tinggal. Akan menguntungkan jika Ye Futian bisa tinggal lebih lama dan memberi para junior dari Klan Xiao beberapa bimbingan. Jika dia tertarik pada salah satu dari mereka, bahkan Ye Futian mungkin akan merekrut mereka sebagai muridnya dan membimbing mereka seperti yang dia lakukan dengan Xiao Muyu.     

Xiao Muyu menganggukkan kepalanya dengan serius. Dia menatap Ye Futian dengan memelas dan berkata, "Saya belum memiliki kesempatan untuk melayani anda dengan baik."     

Ye Futian memandang ekspresi Xiao Muyu yang tampak menyedihkan. Xiao Muyu bahkan menarik lengan bajunya. Dia jadi tidak tega untuk pergi.     

"Muyu, kita sudah menjadi keluarga. Kau tidak perlu berpura-pura di hadapanku," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Ekspresi Xiao Muyu menjadi muram. Dia melepaskan tangannya dan memutar matanya ke arah Ye Futian. "Bukankah anda mengatakan bahwa anda ingin dilayani dengan baik oleh murid anda? Saya benar-benar tidak ingin melihat anda pergi secepat ini."     

"Aku percaya padamu," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Namun, sikapnya jauh berlebihan daripada sebelumnya. Kedoknya mudah sekali terbongkar… Dia terlalu meremehkan gurunya.     

Ye Futian menoleh ke arah Xiao Tan dan kultivator lainnya, lalu berkata, "Tetua, kita akan memiliki banyak kesempatan untuk bertemu di masa depan, tapi saya benar-benar memiliki beberapa hal yang harus diselesaikan."     

"Tidak masalah." Xiao Tan tidak melanjutkan bujukannya setelah melihat bahwa Ye Futian bertekad untuk pergi. Dia berkata, "Sering-seringlah datang kemari jika kau punya waktu luang. Kau dapat memberitahu kami jika kau menemui masalah."     

"Baik. Terima kasih, Tetua. " Ye Futian mengangguk, "Kalau begitu saya pamit undur diri."     

Kemudian dia berkata pada Xiao Muyu, "Kau sudah menjadi sang Dewi dari Klan Xiao. Kau harus berlatih dengan giat. Sebagai murid pertamaku, kau tidak boleh menodai reputasiku."     

"Saya mengerti," ujar Xiao Muyu dengan sedikit kesal.     

"Aku pergi dulu," ujar Ye Futian. Kemudian dia pergi bersama Xia Qingyuan dan tiga rekannya. Kelompoknya menghilang ke kejauhan dalam sekejap mata.     

Xiao Muyu menjinjing gaun hitamnya dan berjalan ke depan. Dia baru berhenti ketika dia tiba di depan tangga. Dia tampak linglung saat dia memandang sosok-sosok yang perlahan-lahan menghilang ke kejauhan itu.     

Takdir adalah sesuatu yang luar biasa. Dia teringat bahwa dia bertemu Ye Futian karena pria itu telah merebut teratai miliknya di dalam Reruntuhan Dewa untuk Xia Qingyuan.     

Sekarang, dia telah menjadi penyelamatnya.     

Meskipun kepribadiannya sangat buruk, dia telah meninggalkan kesan yang mendalam di hatinya. Mereka belum lama berinteraksi satu sama lain, namun dia telah menempati posisi penting di dalam hatinya.     

"Kau tidak ingin dia pergi?" Xiao Tan bertanya sambil berjalan menghampiri Xiao Muyu.     

"Sedikit," ujar Xiao Muyu sambil mengangguk.     

"Bocah itu sungguh luar biasa. Siapa yang tahu keributan seperti apa yang akan mereka ciptakan di 3.000 Dunia dari Jalur Agung setelah mereka pergi dari sini," Xiao Tan bergumam, "Kita hanya bisa menunggu saat itu tiba."     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia sangat mengagumi Ye Futian.     

…     

Ye Futian terus berlatih dengan tenang ketika dia kembali ke Akademi Tianshen.     

Tanpa dia sadari, 6 bulan telah berlalu. Ye Futian tidak membuat masalah selama periode waktu ini. Tidak ada seorang pun di Akademi Tianshen yang berani mengganggunya.     

6 bulan berikutnya, Ye Futian dan kelompoknya diam-diam pergi meninggalkan Akademi Tianshen. Namun, dia tetap menarik perhatian beberapa orang.     

Bagaimanapun juga, banyak orang di bagian luar Akademi Tianshen memusatkan perhatian mereka pada Ye Futian. Namun, tidak ada seorang pun yang menyangka bahwa Ye Futian, yang telah berlatih dengan tenang selama satu tahun, tiba-tiba menghilang bersama anggota kelompoknya. Ketika beberapa orang datang berkunjung ke istana Ye Futian keesokan harinya, mereka menyadari bahwa istana itu sudah kosong. Matriks yang berada di sana juga telah hancur. Seolah-olah Ye Futian tidak pernah datang kemari.     

Akademi Tianshen jelas mendengar tentang berita ini. Namun, hubungan antara Akademi Tianshentian dan Ye Futian hanya terikat dalam sebuah kesepakatan. Mereka jelas tidak peduli apakah Ye Futian tetap tinggal di sana atau tidak.     

Sementara itu di Dunia Tianhe, tepatnya di area pegunungan, tempat ini terasa seperti surga. Suasananya sangat tenang. Tidak ada seorang pun yang membuat keributan di area tersebut.     

Seorang gadis sedang berlatih di puncak gunung. Tubuhnya dikelilingi oleh aura pedang.     

Namun, sepertinya dia merasakan sesuatu. Dia membuka matanya dan memandang ke arah langit, dimana dia melihat sebuah aura yang kuat menyebar ke sekelilingnya. Ekspresinya tiba-tiba berubah. Dia berbalik dan bergegas pergi, tapi Grandmasternya bisa membaca pikirannya. Dia berdiri di hadapannya dalam sekejap.     

"Ping 'an, Paman-Gurumu telah kembali," ujar Tetua Agung Tianhe. Xu Ping'an tertegun sejenak, lalu berbalik dan memandang ke arah langit. Dia melihat satu sosok turun dari atas langit. Sosok itu memiliki rambut berwarna abu-abu dan mengenakan jubah putih. Dia tampak sangat berkarisma. Sosok itu tidak lain adalah Ye Futian.     

Ye Futian mendarat di hadapan Xu Ping 'an. Dia mengulurkan tangannya dan mengusap wajah Xu Ping 'an dan berkata, "Ping' an, bagaimana perkembangan kultivasimu?"     

Kakak senior dari gurunya, Qin Xuangang, telah tewas dalam pertempuran demi gurunya itu. Putranya juga memutuskan untuk bunuh diri dan meninggalkan Xu Ping 'an sendirian. Ye Futian benar-benar menganggap Xu Ping 'an sebagai adik junior sekaligus keluarganya sendiri.     

"Aku telah menembus tingkat pertama," Xu Ping 'an berkata, "Paman-Guru, temperamenmu telah berubah."     

"Paman-Gurumu sudah menjadi seorang Renhuang," ujar Tetua Agung Tianhe. Dia berjalan mendekat dan memandang para kultivator kuat di udara dan bertanya, "Apakah mereka semua adalah rekan-rekanmu?"     

Ye Futian mengangguk, "Kami datang kemari untuk mengajak anda keluar dari pegunungan ini, Grandmaster."     

"Untuk apa?" tanya Tetua Agung Tianhe.     

Ye Futian memberitahu Tetua Agung Tianhe mengenai rencananya untuk mendirikan sebuah akademi di Dunia Heavenly Mandate.     

Tetua Agung Tianhe terdiam.     

"Aku pasti akan menarik perhatian Klan Dewa jika pergi dari sini. Klan Dewa mungkin tampak seperti telah memaafkanku, tetapi pada kenyataannya, mereka selalu mengawasiku," ujar Tetua Agung Tianhe.     

"Maka dari itu, kita harus mengajak Lord Taixuan dan membawa anggota Klan Xiao ke akademi ketika saatnya tiba. Dengan begitu, kita bisa menahan tekanan dari Klan Dewa," ujar Ye Futian.     

"Baiklah." Tetua Agung Tianhe mengangguk, "Beritahu saja jika saatnya telah tiba, aku akan langsung pergi kesana."     

"Baik." Ye Futian mengangguk. Kemudian dia berbalik dan melihat Elang Kecil terbang menghampirinya.     

"Ini adalah hewan tunggangan saya. Pikirannya terhubung dengan pikiran saya. Dia akan tetap tinggal di sini sehingga saya bisa memberitahu anda ketika waktunya telah tiba," ujar Ye Futian. Dengan cara ini, dia tidak perlu kembali kemari lagi.     

"Bagus." Tetua Agung Tianhe mengangguk.     

"Kalau begitu, saya harus kembali ke Dunia Heavenly Mandate terlebih dahulu," ujar Ye Futian tanpa basi-basi. Dia tidak berniat untuk tinggal lebih lama lagi.     

"Pergilah." Tetua Agung Tianhe tidak berusaha menahannya. Ye Futian mengangguk, lalu dia menatap Xu Ping 'an dan berkata, "Ping' an, berkultivasilah dengan giat. Ketika waktunya telah tiba, Kau bisa pergi ke Dunia Heavenly Mandate bersama Grandmaster dan berlatih di sana."     

"Em, aku tahu." Xu Ping'an mengangguk. Paman-Gurunya selalu menganggapnya sebagai anak kecil, tetapi tingkat kultivasinya tidaklah rendah!     

"Grandmaster, saya pergi dulu," ujar Ye Futian sambil melayang ke udara dan pergi. Dia membawa kelompoknya pergi dari tempat ini dan kembali ke Dunia Heavenly Mandate!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.