Legenda Futian

Satu Serangan



Satu Serangan

2Para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate menyadari bahwa mereka sudah tidak bisa melarikan diri. Pada titik ini, sang pangeran dari Dinasti Heavenly Mandate, Yi Tianyu, tidak punya pilihan selain menghadapi pertempuran itu secara langsung.     3

Pertempuran takdir yang telah berlangsung selama tiga generasi ini telah terjadi di istana Dinasti Heavenly Mandate.     

Di masa lalu, Gu Tianxing juga pernah bertarung melawan Pemimpin Dinasti sebelumnya di sini.     

Sekarang, Gu Dongliu akan berhadapan dengan Yi Tianyu.     

Tidak peduli apakah itu masa lalu atau masa kini, rasanya Dinasti Heavenly Mandate selalu berada di posisi yang tidak menguntungkan. Apakah ini adalah alasan dibalik kemunduran yang dialami oleh Dinasti Heavenly Mandate?     

Roda Ilahi yang sempurna itu memancarkan cahaya suci yang sangat menyilaukan. Roda Ilahi itu terdiri dari Diagram Juexian di dalamnya, sehingga bisa juga disebut sebagai Roda Ilahi Juexian.     

Seberkas cahaya suci yang menakjubkan terpancar dari tubuh Gu Dongliu. Seolah-olah para dewa telah turun ke muka bumi. Dia benar-benar tampak sangat berkarisma.     

Roda Ilahi Juexian berputar di atas langit dan berubah menjadi sebuah gambaran ilahi yang menutupi langit. Cahaya suci yang tak ada habisnya itu bersinar dan beresonansi dengan Jalur Agung di sekitarnya. Gambaran itu menjadi semakin besar, hingga akhirnya benar-benar menutupi langit dan menyelimuti medan pertempuran tempat mereka berdua berada.     

Kawanan naga berdarah murni meraung keras. Phoenix kuno menari-nari di atas langit. Monster-monster seperti Taotie dan Qiongqi bermunculan. Seolah-olah semua Dewa Iblis telah muncul di gambaran tersebut. Cahaya dari sembilan huruf kuno mengelilingi para kultivator yang berada di medan pertempuran. Huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya muncul di sekitarnya pada saat yang bersamaan dan memenuhi seluruh tempat.     

Gu Dongliu mungkin tidak perlu mengaktifkan teknik sekuat itu hari ini. Namun, dia teringat bahwa kakeknya pernah bertempur di sini. Karena itulah, dia harus menyelesaikan masalah ini.     

Teknik Divine Picture of Heavenly Mandate juga dikeluarkan bersamaan dengan Teknik Heavenly Mandate Deification. Saat ini Yi Tianyu tampak seperti seorang dewa. Namun, dibandingkan dengan pancaran cahaya dari monster-monster itu, dia terlihat lebih lemah. Dia tampak tidak begitu menonjol.     

Meskipun dia memiliki bakat yang luar biasa, namun ada seseorang yang lebih kuat darinya.     

Tekanan dari Roda Ilahi serta kekuatan dari huruf-huruf kuno itu terus menerus memengaruhi tubuh dan jiwa Yi Tianyu.     

Tidak perlu dipertanyakan lagi, perbedaan kekuatan di antara mereka sangatlah besar.     

Dia tidak pernah menyangka bahwa dua orang yang pernah sejajar dengannya ketika dia mencapai Renhuang Plane kini memiliki perbedaan kekuatan yang begitu besar dengannya.     

Sudah jelas bahwa dia lah yang tertinggal jauh dari mereka berdua.     

*Boom* Sebuah aura yang sangat kuat terpancar keluar. Seberkas cahaya peri yang menyilaukan terpancar dari Diagram Juexian. Dalam sekejap, aura di sekitarnya telah beresonansi dengan diagram tersebut. Sementara itu, cahaya yang dikeluarkan oleh sembilan huruf kuno itu mengubah Jalur Agung di sekitarnya menjadi satu kesatuan.     

Pada saat berikutnya, aliran huruf kuno yang tak ada habisnya mengalir ke bawah. Ye Futian memandang huruf-huruf kuno tersebut. Seolah-olah setiap huruf kuno itu terbuat dari aura pedang. Namun, mereka jauh lebih kuat daripada aura yang dimiliki oleh seorang Renhuang di tingkat kultivasi yang sama dengan Kakak Ketiganya.     

Pedang Kakak Ketiga tampak seperti pedang dari Jalur Mistis.     

Cahaya mistis terpancar ke seluruh tempat. Segala sesuatu yang berada di bawah Diagram Juexian itu dihancurkan hingga tak bersisa.     

Yi Tianyu mengetahui bagaimana pertempuran ini akan berakhir ketika dia merasakan tekanan tersebut. Segala sesuatunya telah ditentukan ketika Roda Ilahi yang sempurna itu muncul.     

Dia mengambil satu langkah ke depan dan bergerak ke arah Gu Dongliu. Dia menggunakan sisa kekuatannya untuk berjalan menuju huruf-huruf kuno yang terbuat dari aura pedang itu, yang semakin mendekat ke arahnya.     

Dalam sekejap, cahaya yang menyilaukan terpancar dari tubuh Yi Tianyu. Seolah-olah semua cahaya di dalam hidupnya dikerahkan pada momen ini.     

Huruf-huruf kuno itu tetap menghancurkan segalanya di bawah pancaran cahaya yang menyilaukan tersebut. Namun, huruf-huruf itu seperti tidak ada habisnya. Akhirnya, huruf-huruf itu menembus tubuhnya yang bercahaya, dan Yi Tianyu berhenti di tempatnya.     

Dia memandang ke arah Gu Dongliu, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lainnya, yaitu ke tempat Ye Futian berada.     

Sebenarnya, jika bukan karena fakta bahwa mereka dilahirkan di kubu yang berbeda, dan apabila Ye Futian sejak awal berkultivasi di Istana Divine, mereka mungkin bisa menjadi teman.     

Mungkin, ini sudah menjadi takdir mereka.     

Di bawah pancaran cahaya yang menyilaukan itu, sang pangeran dari Dinasti Heavenly Mandate, kultivator yang disebut-sebut ditakdirkan menjadi sosok tertinggi, Yi Tianyu, lenyap bersama dengan cahaya tersebut.     

Para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate ikut menyaksikan pemandangan ini. Pangeran mereka telah tewas terbunuh. Ditambah lagi, pemimpin mereka sedang diserang oleh tiga sosok terkemuka dan dia juga berada dalam masalah besar. Dalam situasi seperti ini, tidak ada seorang pun yang bisa melindungi Yi Tianyu.     

Mereka mengalami krisis yang sama. Dinasti Heavenly Mandate sedang berada dalam ambang kehancuran.     

Apakah Dinasti Heavenly Mandate, yang telah berdiri di puncak kekuatan Dunia Heavenly Mandate selama bertahun-tahun akan hancur total hari ini?     

Ekspresi Ye Futian tampak tenang saat menyaksikan sosok Yi Tianyu lenyap. Namun sebenarnya dia merasa emosional. Pangeran sombong dari Dinasti Heavenly Mandate itu tewas terbunuh dengan begitu mudahnya. Namun, dia tetap menunjukkan semangatnya sebagai pangeran dari Dinasti Heavenly Mandate di pertempuran terakhirnya. Dia tidak takut akan apa pun dan tewas dalam pertempuran.     

*Boom*     

Suara gemuruh terdengar di atas langit. Pemimpin dari Dinasti Heavenly Mandate mengetahui bahwa Yi Tianyu telah tewas terbunuh. Dia berusaha menahan kesedihannya dan ingin membantai lawan-lawannya. Namun, kombinasi serangan dari tiga sosok terkemuka ini serta bantuan dari peralatan ritual tingkat atas yang mereka gunakan tidak bisa dibandingkan dengan peralatan ritual miliknya.     

Dia tidak bisa melarikan diri. Tiga sosok terkemuka ini tidak terburu-buru ingin membunuhnya. Mereka terus menerus menjebaknya. Jika tidak, akan merepotkan bagi mereka apabila memberi sang Pemimpin Dinasti celah untuk melarikan diri jika mereka tidak berhati-hati.     

Karena itulah, mereka lebih memilih untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan perlahan-lahan menjebak lalu membunuhnya daripada memberinya secercah harapan.     

Ada cahaya berwarna merah darah di mata sang Pemimpin Dinasti. Apakah 'mereka' masih tidak berniat untuk menyerang?     

Dia telah menerjang ke atas langit untuk membuat pertaruhan dengan peluang yang begitu kecil. Dia berharap sekutunya akan mengambil tindakan dan berurusan dengan Ye Futian. Namun hingga sekarang, 'mereka' belum melancarkan serangan.     

Meskipun pihak 'sekutu' ini tidak bisa diandalkan, namun dia tidak bisa menerima fakta bahwa mereka tega menyaksikan pemandangan itu tanpa berbuat apa-apa.     

Namun, meski begitu, Pemimpin Dinasti tidak mengkhianati mereka.     

Dia berharap mereka bisa melakukan pembunuhan dengan satu serangan.     

Pada titik ini, apa yang dia harapkan hanyalah Ye Futian dapat dibunuh dengan satu serangan. Asalkan Ye Futian tewas terbunuh, ada kemungkinan krisis ini bisa diselesaikan. Ye Futian adalah tokoh utama dalam aliansi yang terbentuk dari empat pasukan besar ini.     

Jika dia mati, mungkin ada kemungkinan aliansi ini dapat dibubarkan.     

"Serang!" ujar Ye Futian. Mendengar perintah dari Ye Futian, para kultivator dari klan-klan iblis dan Celestial Gate of Vast Heaven melangkah ke depan dan mencari lawan-lawan mereka. Jumlah mereka lebih banyak dalam pertempuran ini. Hal itu, ditambah dengan Kaisar Gajah yang menyegel tempat tersebut, membuat hasil akhir dari pertempuran ini sudah bisa ditebak.     

Ye Futian telah membuat rencana ini untuk menghancurkan Dinasti Heavenly Mandate dalam satu serangan. Dia telah menjebak semua sosok terkemuka dari Dinasti Heavenly Mandate dan tidak akan membiarkan mereka melarikan diri.     

*Boom*     

Di udara, Kaisar Gajah menghentakkan kakinya. Dalam sekejap, kawanan iblis gajah tampak seperti berderap di area yang luas tersebut. Beberapa kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate tidak dapat menahan serangan itu. Mereka memuntahkan darah dan merangkak di permukaan tanah. Bahkan para kultivator di tingkat Renhuang pun mengerang kesakitan. Jika bukan karena kekhawatiran bahwa serangannya juga bisa melukai sekutunya, Kaisar Gajah yang mengerikan itu akan menghentakkan kakinya dalam skala yang lebih besar.     

Meski begitu, para kultivator itu melihat empat kaki iblis gajah yang berukuran sangat besar menginjak empat arah yang berbeda. Keempat kaki itu terlihat seperti empat pilar Dewa Ilahi.     

Empat kultivator kuat di tingkat Renhuang langsung diinjak sampai mati. Mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk melancarkan serangan balasan.     

Bangunan-bangunan juga runtuh dalam waktu singkat. Semua orang menjadi panik. Hari ini adalah hari kiamat bagi Dinasti Heavenly Mandate.     

"Hm?"     

Pada saat ini, Kaisar Gajah memandang ke arah Aula Suci dari Dinasti Heavenly Mandate yang masih berdiri dengan kokoh. Meskipun telah menerima guncangan yang begitu dahsyat, aula itu masih berdiri dengan kokoh di tempatnya dan tidak runtuh.     

Aula Suci ini mungkin dibangun secara khusus dan dapat menyimpan sebuah Matriks Sihir di dalamnya. Dia memeriksa area itu dengan jiwa spiritual miliknya dan mendapati bahwa jiwa spiritualnya tidak bisa menerobos masuk ke dalam aula tersebut.     

Aula Suci ini dapat menghalangi pergerakan dari jiwa spiritual seseorang.     

Dia kembali menghentakkan kakinya. Dinasti Heavenly Mandate harus dihancurkan. Tidak ada gunanya Aula Suci dari Dinasti Heavenly Mandate, yang melambangkan kekuatan tertinggi dari dinasti itu untuk terus berdiri di tempatnya.     

Kaki raksasa dari iblis gajah itu mendarat di atas Aula Suci. Dalam sekejap, terdengar suara gemuruh yang keras. Udara di atas Aula Suci itu berguncang dan mendorong aula itu ke permukaan tanah. Namun, Aula Suci itu tidak runtuh seutuhnya meskipun beberapa retakan telah muncul di dinding-dindingnya.     

Pada saat ini, energi yang mengerikan tiba-tiba terpancar dari dalam retakan-retakan tersebut.     

Ekspresi Kaisar Gajah sedikit berubah. Dia mengangkat kakinya dan langsung menghentakkannya ke bawah. Kaki iblis gajah itu mengguncang langit dan ingin menghancurkan Aula Suci itu dengan kakinya.     

Pada saat yang bersamaan, seberkas cahaya suci tiba-tiba melesat dari dalam Aula Suci dan menyebar ke area sekitarnya. Hal itu menyebabkan banyak orang tidak bisa membuka mata mereka.     

"Hati-hati!" Kaisar Gajah berteriak. Dia mengerahkan kekuatan Jalur Agung miliknya ke tingkat maksimal. Dia menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.     

Ada seseorang di dalam Aula Suci itu. Ditambah lagi, orang itu adalah sosok yang sangat kuat.     

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, sosok itu selama ini telah menahan diri dan tidak mengambil tindakan apa pun. Dia tidak melakukan apa-apa meskipun Yi Tianyu tewas terbunuh di depan matanya.     

Apa yang dia rencanakan?     

Motifnya sama dengan motif mereka untuk datang ke Dinasti Heavenly Mandate, yaitu untuk membunuh lawan mereka dengan satu serangan.     

Namun, sepertinya sudah terlambat untuk memberi peringatan. Seberkas sinar dari cahaya keemasan menembus udara. Itu adalah sebuah tombak ilahi yang menembus langit dan terbang menuju tubuh Ye Futian. Bagi sosok-sosok terkemuka, jarak di antara mereka dapat diabaikan dengan mudah.     

Ekspresi Kaisar Gajah berubah. Target dari sosok itu adalah Ye Futian.     

*Boom, Boom* Suara benturan yang tak terhitung jumlahnya bergema di udara. Tubuh Kaisar Roc Bersayap Emas dan Hua Jiangshan terhempas ke belakang. Mereka tidak bisa menahan serangan itu. Tombak ilahi emas itu terus menembus udara dan tiba di hadapan Ye Futian.     

Ekspresi semua orang kini menjadi terkejut. Cahaya suci keemasan itu sangat menyilaukan.     

*Boom*     

Tubuh Ye Futian diselimuti oleh Aula Suci emas. Aula Suci itu kemudian dihempaskan ke belakang. Di dalamnya, Ye Futian menghantam dinding Aula Suci itu dengan keras. Bangunan-bangunan runtuh saat dia berusaha melarikan diri. Aula Suci emas itu akhirnya berhenti dan masih berdiri dengan kokoh. Bahkan tidak ada retakan yang muncul di sana.     

"Fuuuh..." Semua orang menarik napas dalam-dalam. Hampir saja.     

Mereka mengira Ye Futian akan tewas terbunuh. Serangan mematikan dari seorang kultivator tingkat atas sulit untuk ditangkis.     

Namun, sebuah peralatan ritual dengan elemen ruang dan waktu telah menyelamatkan nyawa Ye Futian.     

Pasti dia juga mendapatkan peralatan ritual itu dari dalam Reruntuhan Dewa.     

Tidak heran dia berani menginjakkan kaki di medan pertempuran. Ternyata dia memiliki peralatan ritual sekuat itu di tangannya.     

Ye Futian memandang sosok-sosok di seberangnya saat dia berdiri di dalam Aula Suci. Bukan hanya satu orang. Dua kultivator kuat lainnya juga muncul di sana. Namun, mereka semua ditekan oleh tekanan Jalur Agung milik Kaisar Gajah dan tidak mampu mengerahkan kemampuan penghancur mereka secara maksimal.      

"Negeri Ilahi Emas!" Ye Futian tidak menyangka bahwa para kultivator kuat dari Negeri Ilahi Emas akan muncul di Dinasti Heavenly Mandate.     

Apakah sejak awal mereka telah menunggunya di sini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.