Legenda Futian

Waspada



Waspada

2Murid-murid angkatan pertama telah diputuskan secara internal ketika Ye Futian dan kelompoknya memutuskan untuk mendirikan Pondok di dalam Akademi Heavenly Mandate.     0

Ye Futian tidak menempati posisi sebagai dekan di Pondok baru tersebut. Sebaliknya, dia secara otomatis menjadi manajer Pondok dari Akademi Heavenly Mandate.     

Kandidat murid-murid Pondok pada kloter pertama terdiri dari Ye Futian, Yu Sheng, Yaya, Pendekar Lihen, Long Chen, Jun, Gao Huang, dan beberapa kultivator lainnya. Gu Dongliu sudah menjadi pemimpin dari Celestial Gate of Vast Heaven dan karena itulah dia tidak ikut berlatih di Akademi Heavenly Mandate. Namun, hal ini tidak penting. Karena bagaimanapun juga, mereka adalah murid-murid pertama semenjak Pondok berdiri di Wilayah Barren Timur.     

Menilai dari fakta ini, Akademi Heavenly Mandate hanyalah 'pecahan' dari Pondok.     

Beberapa hari setelah berita itu disebarkan, kultivator-kultivator angkatan pertama dari Suku Dou tiba lebih awal. Mereka juga membawa Dou Zhao kesana.     

Semenjak Dou Zhao berhasil menempa Roda Ilahi yang sempurna, dia mematuhi perintah Ye Futian dan kembali ke klannya. Dia mengasingkan diri dan berkultivasi untuk menstabilkan tingkat Plane-nya dan mengkultivasi aura Dewa Pertempuran miliknya ke tingkat yang lebih tinggi.     

"Senior, aku telah tiba," ujar Dou Zhao sambil tersenyum saat dia bergegas berjalan ke depan ketika melihat sosok Ye Futian. Ye Futian telah menyuruh Dou Zhao memanggilnya sebagai senior. Jika tidak, dia mungkin akan memanggilnya sebagai 'kakak' atau 'guru'.     

"Kau datang lebih awal," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

"Tentu saja. Bagaimanapun juga, aku juga anggota dari Akademi Heavenly Mandate. Bagaimana mungkin aku melewatkan upacara pembukaan dari akademiku? Itu sebabnya aku datang lebih awal," ujar Dou Zhao dengan santai. Dia tidak menganggap dirinya sebagai orang asing, melainkan sebagai anggota dari Akademi Heavenly Mandate.     

Namun, Ye Futian tidak mempermasalahkan hal tersebut. Bagaimana mungkin dia bisa menolak sang penerus dari Suku Dou yang datang ke Akademi Heavenly Mandate untuk berlatih?     

Ditambah lagi, Ye Futian juga berpikiran untuk menyisakan satu tempat di Pondok untuk Dou Zhao kala itu.     

Beberapa orang berjalan mendekat. Beberapa dari mereka mengenali Dou Zhao, sementara yang lainnya tidak mengenalinya.     

"Oh ya, sekarang aku sudah bisa mengaktifkan aura Dewa Pertempuran ketujuh dengan mudah dan hampir mencapai tingkat kedelapan. Aku tidak memiliki lawan yang seimbang di Suku Dou. Apakah kau ingin bertarung melawanku, senior?" Dou Zhao tampak antusias. Tidak ada seorang pun dari generasi yang sama dengannya di keluarganya yang mampu menandinginya setelah dia menempa Roda Ilahi yang sempurna dan dengan mudah mengaktifkan aura Dewa Pertempuran ketujuh. Dia mampu mengalahkan semua Renhuang tingkat bawah di keluarganya dengan kemenangan mutlak.     

Karena itulah dia memiliki pemikiran ini: Menjadi sosok yang tak terkalahkan membuatnya merasa kesepian.     

"Aku punya seseorang yang cocok untuk bertarung denganmu," ujar Ye Futian sambil tersenyum, "Yu Sheng."     

Yu Sheng muncul dari belakang Ye Futian. Tubuhnya yang berotot dipenuhi oleh kekuatan yang mengerikan. Sebuah aura di tingkat kaisar iblis terpancar ke arah Dou Zhao.     

"Lupakan saja, kita semua bersaudara, tidak perlu membuat keributan," ujar Dou Zhao dengan santai. Dia memutuskan untuk tidak bertarung melawan Yu Sheng.     

Sejak kapan pria ini menjadi seorang Renhuang?     

Berdasarkan auranya, seharusnya dia juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna. 'Bukankah itu berarti tingkat kultivasiku sama dengan Yu Sheng?'     

Akan menjadi seperti apa pertempuranku dengannya? Aku tidak akan memiliki keunggulan dalam aspek kekuatan melawan Yu Sheng.     

"Tidak masalah." Ye Futian mengangguk, "Kita semua akan menjadi saudara setelah akademi ini didirikan. Agar kau tidak kesepian, kau bisa membicarakan kultivasimu dengan Yu Sheng di masa depan. Aku akan menyiapkan sebuah area tertutup yang aman. Kau tidak akan bisa pergi dari sana sampai kau dikalahkan oleh lawanmu."     

"Senior, anggota keluargaku berada di sini. Jangan permalukan aku seperti ini," Dou Zhao memberitahu Ye Futian secara telepati. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Kita harus memfokuskan diri untuk berlatih setelah akademi ini didirikan dan memberikan bimbingan kepada junior-junior kita dari waktu ke waktu. Yu Sheng berada di tingkat Plane yang sama denganku. Kami tidak perlu membahas kultivasi kami bersama-sama."     

*Uhuk, Uhuk* Dou Zhao batuk-batuk saat menyampaikan pendapatnya.     

Dia adalah keturunan dari Dewa Pertempuran dan sekarang dia dianggap sebagai sang Dewa Perang di Suku Dou. Ye Futian harus mempertimbangkan citranya di antara anggota klannya.     

Ye Futian tersenyum. Dia memandang ke arah orang-orang di belakang Dou Zhao dan berkata, "Perjalanan kalian kemari pasti melelahkan, silahkan beristirahat."     

"Anda terlalu sopan, Renhuang Ye." Anggota kelompok itu mengangguk. Mereka merasa gelisah. Orang-orang dari dunia luar tidak memahaminya, tetapi para kultivator kuat dari Suku Dou mengetahui bahwa Ye Futian ikut berperan dalam pencapaian Dou Zhao yang mampu menempa Roda Ilahi yang sempurna. Ketika mereka mendengar kata-kata Ye Futian, mereka bisa merasakan bahwa Yu Sheng, yang berdiri di belakang Ye Futian, juga telah menempa Roda Ilahi yang sempurna. 'Kini pemilik Roda Ilahi yang sempurna telah bertambah lagi,' pikir mereka dalam hati.     

Potensi yang dimiliki oleh akademi baru ini sangat mengerikan.     

Saat upacara pembukaan semakin dekat, aura mengerikan lainnya mengalir dari atas Akademi Heavenly Mandate. Sekelompok kultivator terbang ke bawah. Banyak orang di Akademi Heavenly Mandate mendongak untuk melihat bahwa dua orang yang memimpin kelompok itu adalah dua Tetua dengan temperamen yang menakjubkan.     

"Lord Taixuan, guru." Orang-orang melihat satu sosok melayang ke atas langit untuk menyambut dua sosok tersebut. Mereka tentu saja mengetahui siapa sosok berambut abu-abu itu. Di belakangnya, beberapa tokoh penting juga naik ke atas langit. Dua sosok itu jelas sangat dihormati.     

"Lord Taixuan dari Gunung Taixuan di Dunia Higher Heavens. Sosok di sebelahnya seharusnya adalah Tetua Agung Tianhe." Banyak orang mengetahui tentang peristiwa yang terjadi di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Mereka telah mendengar banyak hal tentang Lord Taixuan. Ada rumor yang mengatakan bahwa dia telah mengatasi hambatan yang dia hadapi dan mencapai tingkat yang diraih oleh Gu Tianxing kala itu.     

"Emm." Dua sosok itu mengangguk. Kemudian kelompok itu berjalan menuju Akademi Heavenly Mandate. Elang Angin Hitam tampak terbang menukik dari atas langit dan mendarat di samping Ye Futian. Pada saat yang bersamaan, satu sosok cantik dengan gaun berwarna merah menyala juga tiba di samping Ye Futian. Dia adalah Phoenix Kecil dari Gunung Taixuan.     

"Kenapa Lord Taixuan dan Tetua Agung Tianhe berada di sini?" Banyak orang di Kota Heavenly Mandate tampak berdiskusi satu sama lain. Tetua Agung Tianhe adalah guru Ye Futian. Apakah dia juga datang kemari untuk bergabung dengan Akademi Heavenly Mandate?     

Berapa banyak tokoh penting yang akan hadir di Akademi Heavenly Mandate?     

Siapa yang akan menjadi dekan pertama dari Akademi Heavenly Mandate?     

"Futian, aku sudah mendengar tentang pemikiranmu dari gurumu. Gurumu juga bersedia menempati posisi sebagai dekan dari Akademi Heavenly Mandate. Maka dari itu, aku akan menempati posisi sebagai menteri tamu," ujar Lord Taixuan sambil tersenyum. Ye Futian berusaha memberikan kontribusi pada dunia kultivasi dengan mendirikan Akademi Heavenly Mandate untuk menyebarkan pengetahuannya. Ditambah lagi, selain hubungannya dengan Tetua Agung Tianhe, Lord Taixuan sangat mengagumi murid dari Tetua Agung Tianhe ini.     

"Terima kasih, Lord Taixuan." Kemudian Ye Futian berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu, menteri tamu pertama dari Akademi Heavenly Mandate telah ditetapkan."     

Akademi Heavenly Mandate bisa berdiri karena kerja sama yang dilakukan oleh beberapa pasukan dari Dunia Heavenly Mandate. Sudah jelas, jumlah menteri mereka tidak hanya satu. Para pemimpin dari berbagai macam pasukan tidak akan menempati posisi khusus di Akademi Heavenly Mandate. Karena itulah, mereka semua akan menjadi menteri tamu dari Akademi Heavenly Mandate. Mereka juga akan mengirimkan kultivator-kultivator kuat dari pasukan mereka masing-masing untuk menempati posisi khusus di akademi.     

Ye Futian pernah berjanji bahwa dia mendirikan Akademi Heavenly Mandate bukan untuk menguasai Dunia Heavenly Mandate. Ini bukanlah akademi miliknya seorang. Namun, semua orang mengetahui bahwa Ye Futian akan menjadi sosok penting di Akademi Heavenly Mandate.     

"Dou Zhao, karena kau bergabung dengan akademi untuk berlatih, apakah ada senior di Suku Dou yang bersedia menjadi seorang menteri tamu dari Akademi Heavenly Mandate? Tentu saja, mereka juga bisa menempati posisi sebagai Tetua," ujar Ye Futian sambil menatap ke arah Dou Zhao. Seorang menteri tamu adalah sebuah gelar, sedangkan seorang Tetua adalah sebuah posisi khusus.     

"Aku akan membicarakannya dengan keluargaku. Seharusnya tidak ada masalah mengenai hal tersebut," ujar Dou Zhao.     

"Terima kasih atas upaya yang kau lakukan, adik junior," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Beberapa kultivator kuat memandang ke arah Ye Futian. Apakah pria ini ingin menjalin koneksi dengan pasukan-pasukan besar dari seluruh penjuru dunia?     

Namun, sebagian besar dari mereka memahami maksud dari tindakannya tersebut. Dia ingin Akademi Heavenly Mandate bisa berjalan dengan stabil. Lagipula, banyak orang menaruh perhatian padanya.     

Sosok lainnya mendarat dari atas langit. Beberapa orang memandang ke udara. Mereka melihat satu sosok cantik muncul di atas langit. Mereka semua terpesona saat memandangnya.     

"Dewi Jiutian dari Brahma's Pure Sky telah tiba," ujar seseorang.     

"Siapa sosok yang berada di tengah?" Beberapa orang tampak terkejut. Tidak ada seorang pun yang pernah bertemu dengan wanita cantik yang berada di bagian tengah itu. Bahkan Dewi Jiutian pun berdiri di sampingnya?     

Ditambah lagi, Qin He berdiri di belakangnya. Banyak orang tampak curiga. Mungkinkah dia adalah sang penerus sejati dari Brahma's Pure Sky?     

Ye Futian mendongak. Tatapan matanya terpaku di satu tempat saat dia memandang sosok itu, dan dia tidak sendirian. Sword Saint, Zhuge Mingyue, dan Gu Dongliu juga tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari sosok itu.     

Pertempuran yang terjadi di Negeri Barren kala itu masih segar dalam pikiran mereka. Mereka semua masih hidup, tapi istri dari Pemimpin Istana Holy Zhi tewas dalam pertempuran.     

Sekarang, dia muncul kembali di depan mata mereka.     

"Kakak Jieyu," Long Ling'er bergumam pada dirinya sendiri, dia tampak linglung.     

"Di bawah perintah sang Permaisuri, murid pribadi beliau, Hua Jieyu, akan bergabung dengan Akademi Heavenly Mandate untuk berlatih," seorang dewi yang berada di udara menyampaikan pengumuman dengan suara keras.     

Tatapan mata Ye Futian sama sekali tidak beralih dari sosok Hua Jieyu. Dia tampak merenung sejenak, lalu berkata, "Silahkan."     

Dia baru mengatakan hal ini ketika kelompok dari Brahma's Pure Sky mendarat di dalam akademi.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya pada mereka. Dia melihat para dewi dari Brahma's Pure Sky membungkuk hormat ke arah tokoh-tokoh penting yang berada di sana, "Salam hormat untuk kalian semua, Tetua."     

Beberapa orang merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Emosi yang ditunjukkan oleh Ye Futian tampak aneh.     

Saat ini, mereka melihat satu sosok berjalan ke depan. Dia adalah Zhuge Mingyue.     

Dia muncul di hadapan orang-orang dari Brahma's Pure Sky. Tatapan matanya tertuju pada sosok Hua Jieyu. Dia tersenyum hangat dan berseri-seri. Sosok ini adalah wanita yang paling dicintai oleh adik juniornya. Dia telah melihat adik juniornya tumbuh bersama dengan Hua Jieyu. Bagaimana mungkin Zhuge Mingyue tidak merasa bahagia setelah melihatnya sekali lagi?     

"Jieyu, apa kau tidak mengenaliku?" Nada bicara Zhuge Mingyue terdengar begitu lembut. Namun, Hua Jieyu hanya menatapnya dengan dingin. Ekspresinya tampak datar, dan tatapan matanya terkesan acuh tak acuh.     

"Kakak Kedua," panggil Ye Futian. Zhuge Mingyue menoleh untuk memandangnya. Pada saat ini, dia akhirnya mengerti apa yang dirasakan oleh Ye Futian.     

"Jieyu, bisakah aku mengobrol denganmu di masa depan?" Zhuge Mingyue bertanya pada Hua Jieyu.     

"Kau salah orang." Hua Jieyu berbalik dan berjalan ke bagian samping.     

Zhuge Mingyue memandang sosok Hua Jieyu. Dia berdiri di tempatnya dengan tenang untuk waktu yang lama.     

Bukan hanya dia saja. Semua orang yang dulunya bagian dari Istana Holy Zhi mengambil beberapa langkah ke depan.     

"Kakak Ye." Long Ling'er meraih lengan Ye Futian. Dia mengkhawatirkan perasaan kakaknya.     

"Aku baik-baik saja," ujar Ye Futian. Apa maksud dari Permaisuri Brahma's Pure Sky dengan melakukan semua ini?     

Sang Permaisuri tahu bahwa Hua Jieyu telah meninggal dunia. Kenapa dia masih menggunakan namanya?     

"Futian?" Lord Taixuan bertanya pada Ye Futian.     

"Istri saya." Ye Futian menenangkan diri dan memberi Lord Taixuan sebuah penjelasan sederhana.     

Tokoh-tokoh penting dari Dunia Heavenly Mandate bisa merasakan hati mereka berguncang.     

"Ye Futian," ujar Dragon Master pada Ye Futian, "Aku pernah mendengar informasi bahwa teknik yang dikuasai oleh kultivator dari Brahma's Pure Sky sangatlah unik. Ini mungkin bukan sekedar kasus hilang ingatan biasa."     

"Teknik yang dikultivasi oleh Permaisuri Brahma's Pure Sky masih menjadi misteri hingga detik ini," pemimpin dari Gunung Suci 10.000 berkata, "Kau harus waspada terhadap kemungkinan yang bisa saja terjadi. Dia mungkin memanfaatkan istrimu untuk kepentingan kultivasinya."     

Ye Futian tertegun. Tanpa sadar, dia memancarkan hawa dingin dari tubuhnya.     

"Apa maksud dari ucapan anda, Tetua? Untuk apa sang Permaisuri memanfaatkan istri saya?" ujar Ye Futian.     

"Kau harus waspada terhadap kemungkinan itu. Jika benar demikian, istrimu akan memanfaatkanmu dalam kultivasinya. Ditambah lagi, kau pasti akan bersedia melakukannya," ujar pemimpin dari Gunung Suci 10.000.     

Ekspresi Ye Futian menjadi sedingin es. Brahma's Pure Sky menyuruh Jieyu untuk berlatih di Akademi Heavenly Mandate. Kemungkinan itu memang bisa saja terjadi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.