Legenda Futian

Keberanian



Keberanian

3Para anggota Klan Dewa yang datang kemari hari ini sangat keras kepala dan sombong. Mereka tidak mendengarkan penjelasan dari siapa pun dan ingin membawa kembali Tetua Agung Tianhe ke Dunia Tianhe.     0

Klan Dewa tidak akan pernah membiarkan Tetua Agung Tianhe pergi meninggalkan Dunia Tianhe. Terlebih lagi, mereka tidak akan membiarkan Tetua Agung Tianhe untuk mendirikan pasukannya sendiri, terutama sebuah pasukan seperti Akademi Heavenly Mandate.     

Sebuah tekanan tak berbentuk menyelimuti Akademi Heavenly Mandate. Akademi yang baru saja didirikan ini sedang menghadapi tekanan dari Negeri Ilahi Emas dan Klan Dewa. Jika Tetua Agung Tianhe mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai dekan Akademi Heavenly Mandate, maka segala sesuatu yang terjadi hari ini akan dianggap sebagai hal yang konyol.     

Akademi Heavenly Mandate dinamai berdasarkan Dunia Heavenly Mandate. Tempat itu akan menjadi simbol dari Dunia Heavenly Mandate di masa depan. Para kultivator dari seluruh penjuru Dunia Heavenly Mandate telah datang kemari untuk menyaksikan upacara pembukaan dan memberi selamat kepada Ye Futian. Bahkan ada orang-orang dari dunia lainnya yang datang kemari untuk memberi selamat padanya. Apa yang akan terjadi jika sang dekan terpaksa mengundurkan diri secara tiba-tiba?     

Reputasi dari Akademi Heavenly Mandate mungkin akan hancur seketika.     

Klan Dewa mengatakan bahwa ini adalah masalah antara mereka dan Tetua Agung Tianhe. Namun, mereka bertindak seperti ini juga untuk menempatkan Akademi Heavenly Mandate menjadi pusat perhatian.     

Klan Dewa jelas tidak ingin menghadapi Akademi Heavenly Mandate yang begitu kuat.     

Tetua Agung Tianhe mengalihkan pandangannya ke arah anggota Klan Dewa. Memang benar, kesombongan Klan Dewa tidak pernah berubah.     

Dia pernah menjadi salah satu sosok terkemuka di Dunia Imperial. Ini sungguh konyol. Setelah krisis yang dia alami di Dunia Tianhe, Klan Dewa masih ingin mengendalikan dirinya dan tidak mengizinkannya untuk memiliki kebebasan.     

Dia adalah seorang kultivator di puncak Renhuang Plane, namun dia sama sekali tidak memiliki martabat.     

Namun, Tetua Agung Tianhe terlihat sangat tenang. Seolah-olah dia sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Dia telah berhasil melewati perang yang terjadi kala itu. Dia mampu menghadapi segala jenis rintangan.     

Jika dibandingkan dengan Tetua Agung Tianhe, ekspresi orang-orang yang hadir justru tampak buruk. Para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate, serta orang-orang yang datang kemari untuk merayakan berdirinya akademi, seperti Klan Xiao, Suku Dou, dan Klan Yuanyang, beberapa saat yang lalu tampak begitu antusias. Namun, kehadiran Klan Dewa yang sombong langsung menghancurkan kegembiraan mereka.     

Seolah-olah Klan Dewa tidak mempertimbangkan sudut pandang mereka. Klan Shen tidak mengenal pendekatan jalur damai dalam menangani masalah ini. Sebaliknya, mereka langsung menunjukkan diri mereka dengan motif yang sudah dapat ditebak. Mereka ingin memojokkan Akademi Heavenly Mandate.     

"Klan Dewa, kalian sudah keterlaluan," pada saat ini, terdengar sebuah suara di suatu tempat. Lord Taixuan tampak melayang di atas perpustakaan. Dia memandang ke arah para kultivator dari Klan Dewa dengan ekspresi dingin dan berkata, "Akademi Heavenly Mandate telah resmi dibuka hari ini. Kami akan menyambut kalian dengan senang hati jika kalian datang untuk minum-minum. Jika tidak, silahkan pergi dari sini."     

Suara lelaki tua yang terdengar begitu tenang itu sepertinya menyimpan sedikit kemarahan di dalamnya. Dia memberi Klan Dewa jawaban yang tegas.     

Di masa lalu, Lord Taixuan telah menjelajahi berbagai macam dunia dan mendiskusikan Jalur Agung bersama Tetua Agung Tianhe. Dia tidak bisa berbuat apa-apa saat krisis itu berlangsung dan selalu menyalahkan dirinya sendiri. Sehingga, bagaimana mungkin dia bisa mentolerir situasi ini setelah dia menembus batas kemampuannya dan melihat bahwa Klan Dewa sedang menindas Tetua Agung Tianhe dan menekan Akademi Heavenly Mandate?     

Sekarang dia tidak memiliki keinginan apa-apa lagi, karena dia telah mengkultivasi kemampuannya ke tingkat ini, yang merupakan titik akhir dari kultivasinya. Karena itulah, dia lebih suka mengikuti kata hatinya dan tidak memiliki penyesalan apa pun. Dia tidak peduli jika dia harus menghadapi Klan Dewa atau Negeri Ilahi Emas.     

Saat dia berbicara, sebuah tekanan tak berbentuk dari Jalur Agung menyelimuti area yang luas tersebut. Kumpulan awan di atas langit kini berubah warna menjadi keemasan. Banyak orang mendongak untuk memandang kumpulan awan emas yang menyilaukan itu. Seluruh penjuru dunia sepertinya telah diselimuti oleh tekanan yang dahsyat. Semua orang yang berada di bawah tingkat Renhuang merasa kesulitan untuk bernapas.     

Meskipun perang belum terjadi, namun tekanan yang dahsyat itu membuat mereka merasa sangat tidak nyaman.     

Lord Taixuan akhirnya melangkah ke depan dan menunjukkan sikapnya.     

Pada saat ini, Ye Futian merasa sedikit bersalah. Pada kenyataannya, dia adalah orang yang mengajak Lord Taixuan pergi ke Akademi Heavenly Mandate untuk meminjam kekuatannya. Akademi Heavenly Mandate membutuhkan sosok seperti Lord Taixuan untuk mengawasi tempat ini. Hanya dengan cara itulah Akademi Heavenly Mandate mampu menjadi stabil. Jika tidak, mereka akan tetap kekurangan sosok-sosok terkemuka yang berdiri di puncak kekuatan bahkan jika semua pasukan di Dunia Heavenly Mandate bergabung menjadi satu kesatuan.     

Itulah alasan mengapa dia mengajak Tetua Agung Tianhe untuk menjadi dekan dan Lord Taixuan menjadi menteri tamu dari Akademi Heavenly Mandate.     

Sebelum datang kemari, Grandmasternya, Tetua Agung Tianhe, telah pergi ke Gunung Taixuan. Kemudian Tetua Agung datang kemari bersama Lord Taixuan. Ye Futian tahu bahwa dua Tetua itu memahami rencananya. Mereka mengetahui tujuan yang dimiliki oleh Ye Futian, namun mereka tetap bersedia membantunya.     

Para kultivator dari Klan Dewa tampak terkejut. Lord Taixuan telah angkat bicara dan memberikan jawaban yang tegas.     

Pemimpin Negeri Ilahi Emas masih duduk di atas kursi singgasana emasnya. Dia tampak begitu bermartabat dan mengintimidasi. Seolah-olah semua ini bukanlah urusannya dan dia datang kemari hanya untuk menyaksikan pertunjukan itu.     

"Lord Taixuan, apakah anda berniat untuk ikut campur dalam masalah antara Klan Dewa dan Tetua Agung Tianhe?" kultivator kuat yang memimpin kelompok dari Klan Dewa itu berkata dengan nada dingin.     

"Klan Dewa-lah yang mengganggu jalannya upacara pembukaan dari Akademi Heavenly Mandate. Ditambah lagi, apakah Klan Dewa memiliki hak untuk menghentikan keputusan Tetua Agung Tianhe menjadi dekan dari Akademi Heavenly Mandate?" Lord Taixuan melanjutkan kata-katanya, "Kuperingatkan sekali lagi. Kalian boleh masuk jika kalian ingin minum-minum, tapi kalian harus pergi jika kalian ingin membahas masalah lainnya."     

Klan Dewa sangatlah kuat. Mereka dapat dianggap sebagai salah satu pasukan terkuat di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Namun, tanpa kehadiran sosok yang berdiri di puncak kekuatan lainnya, apa yang bisa mereka lakukan terhadap Lord Taixuan?     

Dia ingin melihat apakah Klan Dewa akan melancarkan serangan atau tidak.     

Para kultivator dari Klan Dewa tertawa ketika mereka mendengar kata-kata Lord Taixuan. Sikapnya memang sesuai dengan reputasinya sebagai sosok yang telah menembus batasan kultivasi. Dia memang sosok yang tegas.     

Namun, apakah dia benar-benar ingin bertarung melawan Klan Dewa?     

Kultivator kuat yang memimpin kelompok dari Klan Dewa itu berbalik dan memandang para kultivator yang berada di permukaan tanah. Kemudian dia berkata dengan suara keras, "Berapa banyak orang di Dunia Tianhe yang telah kehilangan nyawanya karena insiden yang melibatkan Tetua Agung Tianhe kala itu? 3.000 murid. Mereka semua nyaris dimusnahkan. Melihat fakta tersebut, mengapa Akademi Heavenly Mandate tetap mengajak orang-orang di Dunia Heavenly Mandate untuk berkultivasi di Akademi Heavenly Mandate?"     

Sebuah ancaman yang mengerikan tersirat di dalam suaranya. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Jika Tetua Agung Tianhe menjadi dekan dari Akademi Heavenly Mandate, maka murid-murid dari Akademi Heavenly Mandate akan dianggap sebagai anggota dari pasukan yang didirikan oleh Tetua Agung Tianhe. Karena itulah, aku ingin memberi saran pada kalian semua dari Dunia Heavenly Mandate untuk berhati-hati dalam bertindak."     

Kata 'berhati-hati' bergema ke seluruh tempat dan memasuki telinga semua orang yang mendengarkan penjelasan tersebut. Ancaman yang tersirat dalam suaranya itu menyebar ke seluruh penjuru Kota Heavenly Mandate. Hal itu membuat para kultivator yang tak terhitung jumlahnya di kota tersebut menjadi terdiam dalam sekejap.     

3.000 murid dari Tetua Agung Tianhe nyaris dibantai oleh Klan Dewa kala itu?     

Mereka tidak menyembunyikan apa pun.     

Jika Tetua Agung Tianhe akan menjadi dekan dari Akademi Heavenly Mandate, maka Klan Dewa akan berusaha semaksimal mungkin sehingga tidak ada seorang pun yang berani berkultivasi di Akademi Heavenly Mandate.     

Pemimpin dari Negeri Ilahi Emas, yang masih duduk di atas kursi singgasananya, juga merupakan sebuah ancaman besar. Tekad semua orang yang hadir di sini menjadi goyah. Banyak orang yang ingin mendaftar di Akademi Heavenly Mandate untuk berlatih tampaknya harus mempertimbangkan ulang keinginan mereka itu.     

"Aku juga ingin tahu berapa banyak murid yang dapat direkrut oleh Akademi Heavenly Mandate," pemimpin dari Negeri Ilahi Emas juga angkat bicara.     

Pertama-tama, Klan Dewa menekan Tetua Agung Tianhe. Sekarang, mereka berusaha mengacaukan proses perekrutan murid dari Akademi Heavenly Mandate. Metode yang mereka gunakan benar-benar kejam dan tepat sasaran.     

Sebagai tempat untuk menyebarkan Jalur Agung, akan sangat memalukan jika tidak ada seorang pun yang berani mendaftar ke Akademi Heavenly Mandate untuk berlatih.     

"Karena Tetua Agung Tianhe akan menjadi dekan kalian, maka kalian bisa melanjutkan keinginan kalian untuk berkultivasi di sini," ujar kultivator dari Klan Dewa itu dengan nada dingin. Dia masih berdiri di atas akademi dan memandang segala sesuatu yang berada di bawahnya. Seolah-olah dia menikmati kekuasaan yang dia miliki.     

Ye Futian memandang ke arah para kultivator dari Klan Dewa serta pemimpin dari Negeri Ilahi Emas. Kemudian dia memandang kerumunan kultivator di bawahnya. Tanpa ragu-ragu, dia berkata dengan suara keras, "Akademi Heavenly Mandate akan menerima murid dari seluruh penjuru dunia. Mereka harus melalui ujian terlebih dahulu. Mereka yang lulus ujian dapat berlatih di sekte luar dari Akademi Heavenly Mandate. Sementara murid inti dari Akademi Heavenly Mandate akan dipilih dari murid-murid sekte luar."     

"Masa seleksi untuk murid-murid angkatan pertama dari sekte luar akan berlanjut selama tiga bulan. Proses ini akan segera dimulai. Bagi kalian yang ingin bergabung dengan akademi untuk berlatih bisa langsung masuk ke dalam Akademi Heavenly Mandate dan mengikuti ujian."     

Ye Futian mengamati kerumunan kultivator setelah dia selesai berbicara.     

Terdapat sosok yang tak terhitung jumlahnya di Kota Heavenly Mandate, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang berjalan keluar. Beberapa orang saling berbisik satu sama lain. Suasananya menjadi canggung.     

Siapa pun bisa membayangkan betapa ramainya Akademi Heavenly Mandate jika Klan Dewa dan Negeri Ilahi Emas tidak berada di sini.     

Para kultivator kuat akan berbondong-bondong memasuki Akademi Heavenly Mandate untuk menjadi murid angkatan pertama dari Akademi Heavenly Mandate.     

Namun, dengan adanya ancaman dari dua pasukan besar itu, tidak ada seorang pun yang berani bertindak sembarangan.     

Pemimpin Negeri Ilahi Emas mengamati area di bawahnya. Ekspresi mengejek terlintas di kedua matanya yang berwarna emas. Akademi Heavenly Mandate telah menyajikan tontonan yang luar biasa. Mereka akan menjadi bahan tertawaan jika segala sesuatunya berakhir seperti ini.     

Dunia Heavenly Mandate akan mengingat hari bersejarah ini.     

Kultivator dari Klan Dewa itu tidak gentar. Sebaliknya, dia mengarahkan pandangannya pada Akademi Heavenly Mandate. Tatapan matanya tampak sedingin es. Apakah Tetua Agung Tianhe berpikir bahwa dia akan terbebas dari Klan Dewa jika dia melakukan hal ini? Atau apakah dia berencana untuk memanfaatkan kekuatan dari Akademi Heavenly Mandate untuk melawan Klan Dewa di masa depan?     

Terdapat sekelompok kultivator di tempat yang tidak begitu mencolok di antara kerumunan kultivator yang tak ada habisnya. Seorang wanita melangkah ke depan.     

"Qianyue," seseorang berteriak. Yun Qianyue menoleh untuk memandang anggota keluarganya.     

"Aku ingin pergi," jawab Yun Qianyue. Dia bertekad untuk mengabdikan hidupnya pada Ye Futian. Dia tahu bahwa Ye Futian mengakui dirinya sebagai murid hanya untuk menyelamatkannya, tetapi di dalam lubuk hatinya, dia akan selalu menganggap Ye Futian sebagai gurunya, tidak peduli apakah gurunya mengingat keberadaannya atau tidak.     

Para kultivator dari Klan Yun tampak ragu-ragu. Lawan mereka adalah dua pasukan yang sangat kuat. Pemimpin dari Negeri Ilahi Emas masih duduk di atas kursi singgasananya. Ada juga para kultivator kuat dari Klan Dewa. Tidak ada seorang pun yang berani melangkah keluar karena mereka takut menjadi orang pertama yang menunjukkan sikapnya.     

Orang pertama yang melangkah ke depan pasti akan menyinggung dua pasukan besar itu. Siapa yang mengetahui apa yang akan terjadi pada mereka?     

Karena itulah, tidak ada seorang pun yang berani menjadi orang pertama yang melangkah keluar.     

"Qianyue," pemimpin dari Klan Yun memandang ke arah Yun Qianyue dan berkata, "Pergilah."     

Jika bukan karena Ye Futian kala itu, garis keturunannya pasti telah hancur.     

Dia harus membalas kebaikannya.     

"Em." Yu Qianyue mengangguk sambil tersenyum. Kemudian dia melangkah dan berjalan ke depan.     

Dia berjalan melewati banyak orang dan melintasi kerumunan kultivator. Banyak orang menatapnya dengan ekspresi aneh di wajah mereka. Apa yang ingin dia lakukan?     

Tingkat kultivasi Yun Qianyue tidak begitu tinggi, dan dia seorang wanita. Apakah dia ingin menjadi orang pertama yang melangkah ke depan?     

Yun Qianyue berjalan ke depan selangkah demi selangkah dan akhirnya tiba di perbatasan Akademi Heavenly Mandate. Pada saat ini, tatapan mata semua orang tertuju pada Yun Qianyue. Bahkan tatapan mata dari Pemimpin Negeri Ilahi Emas dan para kultivator dari Klan Dewa tertuju padanya.     

Tubuh Yun Qianyue sedikit gemetar. Meskipun semua itu hanyalah tatapan mata, namun dia bisa merasakan tekanan yang menyesakkan di dalamnya. Tidak ada seorang pun yang bisa memahami apa yang sedang dia rasakan saat ini.     

Namun, dia terus berjalan ke depan dengan penuh percaya diri. Dia tidak gentar meski tubuhnya sedikit gemetar. Dia masuk ke dalam Akademi Heavenly Mandate dan berkata, "Saya ingin berlatih di Akademi Heavenly Mandate dan mengikuti ujian."     

"Qianyue." Ye Futian tampak terkejut saat melihat sosok Yun Qianyue. Ini adalah wanita yang pertama kali dia temui ketika dia memasuki Akademi Tianshen. Dia hampir melupakan keberadaannya.     

Dia tidak menyangka bahwa wanita inilah yang maju ke depan saat ini.     

Yun Qianyue tersenyum cerah saat tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Ye Futian. Gurunya mungkin telah melupakannya, tetapi dia tidak akan pernah melupakannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.