Legenda Futian

Mencari Seseorang



Mencari Seseorang

2Luo Yang berdiri dengan tenang di hadapan para kultivator dari Klan Dewa. Temperamennya tampak luar biasa. Bagaimanapun juga, dia berasal dari Klan Luo, salah satu klan terkuat di Dunia Naga Merah.      1

Semenjak dia tiba di Dunia Heavenly Mandate, meskipun kultivasinya terus mengalami perkembangan, namun dia juga berkali-kali menemui hambatan. Di Dunia Heavenly Mandate, bakatnya tidak lagi mengesankan seperti dahulu. Tidak akan mudah baginya untuk mencapai Renhuang Plane di masa depan; dia membutuhkan pasukan yang kuat untuk membantunya.     

Sebelum Akademi Heavenly Mandate didirikan, ketika dia melihat bahwa Ye Futian dan Yu Sheng sudah menjadi Renhuang, dia merasa iri pada mereka berdua. Kala itu, mereka semua berkultivasi di Dunia Naga Merah. Sekarang, tingkat kultivasi mereka berdua sudah jauh meninggalkannya. Tentu saja, kecemburuan ini tidak berkembang menjadi kebencian; perasaan itu justru semakin memperkuat keinginannya untuk berlatih.     

Dia membutuhkan kesempatan.     

Luo Yang juga telah bertemu dengan Chi Shang serta Yu Shifei. Sebelumnya, dia juga ingin bergabung dengan Akademi Heavenly Mandate seperti mereka berdua. Namun, kemunculan Negeri Ilahi Emas dan Klan Dewa membuatnya menyadari bahwa tindakan itu akan disertai dengan risiko yang sangat besar. Selain itu, bahkan jika dia bergabung dengan Akademi Heavenly Mandate, Ye Futian belum tentu menaruh perhatian padanya. Lagipula, mereka pernah bertarung saat Perjamuan Persik di Dunia Naga Merah berlangsung.     

Saat ini, Akademi Heavenly Mandate memiliki banyak kultivator di dalamnya. Luo Yang ingin mencari kesempatan.     

Sekarang, sepertinya ada kesempatan tepat di depan matanya; dia tidak akan melewatkannya begitu saja.     

Klan Dewa adalah sebuah klan kuno yang berdiri di puncak kekuatan dari 3.000 Dunia Jalur Agung.     

"Bicaralah," ujar para kultivator dari Klan Dewa saat tatapan mereka tertuju pada Luo Yang.     

"Ye Futian dan kelompoknya berasal dari dunia utama di Wilayah Naga Merah, Dunia Bawah dari Dunia Heavenly Mandate, yaitu Dunia Naga Merah." Luo Yang berkata, "Disana, dia adalah seorang pemimpin dari kota yang telah dia taklukkan. Sebagian besar anggota kelompoknya juga berasal dari sana, termasuk Yu Sheng. Nama Yu Sheng sebelumnya sangat terkenal di Dunia Naga Merah."     

'Apakah dia berasal dari Dunia Bawah?' Ekspresi para kultivator dari Klan Dewa tampak aneh. Mereka bertanya, "Bagaimana kau bisa mengetahui semua ini?"     

"Kala itu, saya berada di pihak yang sama dengan mereka. Kami semua pergi ke Dunia Heavenly Mandate dari Dunia Naga Merah," lanjut Luo Yang.     

Para kultivator dari Klan Dewa menatapnya. Ekspresi tidak senang terlintas di mata mereka.     

"Apakah itu berarti kau adalah mantan rekannya?"     

Meskipun para kultivator yang mengkhianati rekannya berguna bagi mereka, namun para kultivator dari Klan Dewa masih memandang rendah orang-orang seperti itu dengan penuh kebencian.     

"Tidak. Kami hanya sama-sama berlatih di Dunia Naga Merah. Kami mengandalkan matriks ruang dan waktu di istana kekaisaran dari Dunia Naga Merah untuk datang ke Dunia Heavenly Mandate bersama-sama. Kami tidak memiliki hubungan apa-apa," jawab Luo Yang. Dia juga bisa melihat ejekan di tatapan mata para kultivator dari Klan Dewa. Jika Ye Futian benar-benar teman baiknya, dia tidak perlu mengkhianatinya dan dapat bergabung dengan Akademi Heavenly Mandate.     

"Apa yang kau inginkan?" salah satu anggota Klan Dewa bertanya.     

"Saya ingin mendapatkan kesempatan," jawab Luo Yang. "Kesempatan untuk bergabung dan berlatih di Klan Dewa."     

Para kultivator dari Klan Dewa menganggukkan kepala mereka dengan acuh tak acuh. Tampaknya dia melakukan hal ini hanya untuk mendapatkan kesempatan agar bisa mengembangkan kemampuannya.     

"Kalau begitu ikutlah denganku," ujar Shen Hao. "Apalagi yang kau ketahui? Misalnya, tempat kelahirannya, atau siapa gurunya?"     

Dari sudut pandang mereka, asal-usul Ye Futian dan Yu Sheng pasti sangat luar biasa.     

"Menurut sepengetahuan saya, ketenaran Ye Futian di Dunia Naga Merah muncul secara tiba-tiba. Tidak ada seorang pun yang mengetahui darimana dia berasal. Namun, sebelum dia meraih ketenaran, dia memiliki seorang guru. Namun, gurunya itu hanya berada di puncak Saint Plane dan tidak bisa dianggap sebagai sosok yang kuat," ujar Luo Yang. Berdasarkan apa yang dia ketahui, guru Ye Futian adalah sang Penasihat Kekaisaran dari Dinasti Dali, yang sebelumnya telah membunuh Pelayan Kesembilan.     

Di Dunia Naga Merah, guru Ye Futian dianggap sebagai sosok yang luar biasa. Namun, di hadapan pasukan-pasukan terkemuka, dia bukanlah tandingan mereka.     

"Ye Futian tampaknya sering sekali mencari guru baru," Shen Hao berkomentar dengan acuh tak acuh. Ye Futian sepertinya juga menjadi murid dari Tetua Agung Tianhe.     

Hal itu menunjukkan bahwa guru Ye Futian sebelumnya sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Tetua Agung Tianhe.     

"Gurunya hanya berada di puncak Saint Plane?" Tetua dari Klan Dewa bergumam dengan suara pelan. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Dia memandang ke arah Luo Yang dan bertanya, "Siapa nama gurunya?"     

"Saya tidak tahu." Luo Yang menggelengkan kepalanya.     

"Kirimkan penampilan gurunya kepadaku melalui auramu," lawan bicaranya itu melanjutkan.     

"Baik." Luo Yang menganggukkan kepalanya. Dalam sekejap, seberkas cahaya terpancar dari area di antara alisnya dan menerobos masuk ke dalam pikiran sang Tetua.     

Setelah dia melihat gambaran dari aura itu dengan jelas, Tetua itu tiba-tiba terdiam untuk beberapa saat. Perlahan-lahan dia berdiri dari tempatnya dan memandang ke arah Akademi Heavenly Mandate di kejauhan.     

Jadi inilah kebenarannya!     

Tidak heran Tetua Agung Tianhe tiba-tiba mendapatkan seorang penerus.     

Hal itu menunjukkan bahwa Ye Futian telah mengawasi Klan Dewa untuk waktu yang lama.     

"Ada apa?" Shen Hao bertanya.     

Tetua itu memandang Shen Hao dengan tatapan tajam. Dia berkata, "Ye Futian seharusnya memanggil Tetua Agung Tianhe sebagai 'grandmaster', bukan 'guru'."     

Para kultivator dari Klan Dewa tertegun. Kemudian, mereka berdiri satu per satu. Ekspresi mereka semua tampak sangat serius.     

Sudah jelas, mereka semua menyadari hal yang sama.     

Tetua Agung Tianhe memiliki 3.000 murid. Sebagian besar dari mereka telah tewas terbunuh dalam pertempuran kala itu. Murid-muridnya tentu saja juga memiliki murid mereka sendiri. Namun, Shen Hao dan yang lainnya tidak mempertimbangkan siapa pun kecuali satu orang.     

Qin Xuangang.     

Mereka tidak menyangka bahwa mereka selama ini telah ditipu.     

Hal ini menunjukkan bahwa guru Ye Futian saat ini sedang dipenjara di Klan Dewa.     

Lalu, mengapa Ye Futian mendirikan Akademi Heavenly Mandate dan meminta Tetua Agung Tianhe untuk menempati posisi sebagai dekan dari Akademi Heavenly Mandate?     

Target Ye Futian sepertinya adalah Klan Dewa.     

Tampaknya perjalanan Klan Dewa kemari tidak akan berakhir sia-sia. Secara kebetulan, mereka juga ingin menyelidiki asal-usul Ye Futian. Mereka tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan mengungkap rahasia ini.     

Ye Futian dan Qin Xuangang berasal dari Dunia Naga Merah.     

Kalau begitu, putri dari Qin Xuangang seharusnya juga berada di sana.     

Setelah bertahun-tahun lamanya, mereka akhirnya menemukan informasi sebanyak ini.     

"Segera kembali ke markas untuk melaporkan hal ini," ujar sang Tetua dari Klan Dewa sambil memandang para kultivator di sampingnya. "Kalian semua, ikutlah denganku."     

Mereka semua mengangguk. Sudah jelas, mereka memahami apa yang dimaksud oleh sang Tetua.     

Mereka harus pergi ke Dunia Naga Merah.     

Mereka tidak boleh melewatkan kesempatan sekecil apa pun.     

Ekspresi Luo Yang tampak aneh. Berdasarkan reaksi yang ditunjukkan oleh Klan Dewa, dia samar-samar bisa mendeteksi bahwa masih ada beberapa rahasia yang dimiliki oleh Ye Futian.     

…     

Di istana kekaisaran dari Dunia Naga Merah, Kaisar Naga Merah sedang berlatih. Sekujur tubuhnya bermandikan kobaran api suci.     

Dia tiba-tiba merasakan sesuatu, lalu dia melangkah ke depan dan melesat ke atas langit. Dia mendongak dan memandang langit di atasnya.     

Dia melihat sekelompok kultivator bergerak mendekatinya dari kejauhan. Pergerakan mereka sangat cepat. Aura mereka terpancar keluar dan menyelimuti seluruh penjuru kota kekaisaran.     

Mereka sepertinya telah mendeteksi keberadaan Kaisar Naga Merah. Tatapan mata mereka tertuju ke arahnya. Saat ini, tatapan mata Kaisar Naga Merah saling berhadapan dengan lawannya. Jantungnya berdegup kencang.     

Apa yang sedang terjadi?     

Mengapa sosok-sosok yang begitu kuat datang ke Dunia Naga Merah? Kaisar Naga Merah berada di Renhuang Plane tingkat menengah. Tingkat Plane-nya memang dianggap sangat kuat. Namun, saat berhadapan dengan para kultivator kuat dari Klan Dewa, dia langsung bisa merasakan betapa besarnya perbedaan kekuatan di antara mereka.     

"Ada urusan apa sehingga senior datang ke Dunia Naga Merah?" ujar Kaisar Naga Merah dengan suara keras.     

Suaranya bisa terdengar di seluruh penjuru istana. Hal itu membuat hati banyak orang berguncang. Mereka semua mendongak dan memandang ke arah langit.     

"Itu bukan urusanmu," tiba-tiba terdengar sebuah suara. Kelompok yang baru saja datang itu langsung pergi ke arah lainnya, menuju perbatasan dari kota kekaisaran.     

Di wilayah yang luas dan tak berbatas itu, banyak kultivator bisa melihat cahaya suci yang menyilaukan di atas langit. Kaisar Naga Merah melangkah ke depan dan mengikuti mereka.     

Apa yang dimiliki oleh Dunia Naga Merah sehingga menyebabkan sosok-sosok sekuat itu datang kemari?     

Ketika para kultivator dari Klan Dewa tiba di Kota Qianye, mereka langsung mendarat di sana. Kota Qianye saat ini sudah sangat makmur dan dianggap sebagai kota yang sangat kuat. Namun, di hadapan para kultivator dari Klan Dewa, kota itu tidak lebih seperti seekor semut.     

Tekanan menyebar di udara dan langsung menyelimuti seluruh penjuru kota. Banyak orang di Kota Qianye mendongak dan menatap ke arah langit. Sosok-sosok yang berada di atas langit itu tampak seperti para dewa.     

"Apakah ini tempatnya?" salah satu kultivator dari Klan Dewa bertanya pada Luo Yang.     

"Ya." Luo Yang mengangguk.     

"Aku tidak melihat apa-apa." ujar seorang kultivator dari Klan Dewa dengan suara pelan.     

"Kala itu, dimana Ye Futian tinggal?"     

"Kantor Pemimpin Kota."     

Para kultivator dari Klan Dewa terus bergerak ke depan dan mendarat di atas Kantor Pemimpin Kota dari Kota Qianye. Para kultivator yang berada di dalam Kantor Pemimpin Kota tampak terkejut. Aura yang dipancarkan orang-orang ini terlalu mengerikan.     

Para kultivator dari Klan Dewa tidak mengatakan apa-apa. Mata ilahi mereka memancarkan cahaya suci yang tak tertandingi. Tatapan mata mereka langsung mengamati para kultivator di dalam Kantor Pemimpin Kota. Pada saat itu juga, para kultivator yang berada di dalam Kantor Pemimpin Kota bisa merasakan kesadaran mereka diserang, seolah-olah mereka tidak bisa mengendalikan tubuh mereka sendiri. Mereka merasa seperti melayang di udara.     

Mereka merasa tak berdaya dan putus asa. Sensasi seperti itu tidak dapat dipahami kecuali dialami secara pribadi.     

Mereka sangat menyadari bahwa kesadaran mereka sedang diserang. Pihak lawan langsung menerobos ke dalam ingatan mereka. Dalam waktu singkat, gambaran yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di dalam benak para kultivator dari Klan Dewa.     

Setelah beberapa saat, cahaya suci yang mengerikan itu menghilang. Para kultivator di Kantor Pemimpin Kota merasa seolah-olah mereka baru saja mengalami mimpi buruk. Tubuh mereka bermandikan keringat dingin.     

"Qin Xuangang pernah berada di sini sebelumnya, tapi dia telah dibawa pergi." Kultivator yang memimpin kelompok dari Klan Dewa berkata, "Cari ke seluruh penjuru Dunia Naga Merah. Jika kalian tidak menemukan apa-apa, cari di dunia lain di dalam Wilayah Naga Merah."     

Dia menebak bahwa Qin Xuangang pasti datang kemari sebelum kembali ke Dunia Tianhe.     

"Baik." Para kultivator dari Klan Dewa mengangguk dan bergegas pergi.     

Adapun detail mengenai kelahiran Ye Futian, hal itu sudah tidak penting lagi. Karena mereka mengetahui tentang hubungan antara Ye Futian dan Qin Xuangang, maka hal-hal lainnya sudah tidak penting lagi. Saat ini, menemukan putri Qin Xuangang adalah prioritas utama mereka. Bahkan jika mereka harus menggeledah setiap sudut dari Wilayah Naga Merah, mereka harus menemukannya kali ini.     

Saat para kultivator dari Kota Qianye menyaksikan mereka pergi, hati mereka masih berdebar kencang. Setinggi apakah tingkat kultivasi para penyusup ini?     

Mengapa mereka datang ke Kota Qianye?     

Kaisar Naga Merah juga telah tiba di atas Kota Qianye. Dia mengerutkan keningnya. Pihak lawan sepertinya sedang mencari seseorang.     

Selain itu, mereka datang kemari bersama Luo Yang. Apa yang telah dilakukan oleh Luo Yang?     

Sebenarnya apa yang telah terjadi di Dunia Heavenly Mandate?     

Kaisar Naga Merah merasa bahwa dia harus pergi ke Dunia Heavenly Mandate untuk melihat situasi.     

…     

Di kediaman Klan Shen di Dunia Imperial, tepatnya di dalam Aula Suci milik Klan Dewa, satu sosok tampak berjalan keluar.     

Sosok itu berdiri di tempatnya seperti seorang dewa. Seolah-olah seluruh dunia berada di bawah kakinya.     

Apakah mereka akan menemukan orang itu?     

Setelah bertahun-tahun lamanya, apa yang awalnya menjadi milik Klan Dewa akan diambil kembali.     

Seberkas cahaya suci yang menyilaukan menyelimuti tubuhnya. Pada saat berikutnya, sosoknya telah menghilang tanpa jejak dari tempatnya.     

Ketika dia muncul kembali, dia sepertinya berada di atas sebuah istana surgawi. Ada sebuah matriks penyegel raksasa yang menyegel seluruh bagian istana itu di dalamnya.     

Pada saat itu, pintu yang tersegel itu terbuka, dan dia langsung masuk ke dalamnya.     

Di dalam istana tersebut, seorang wanita berambut putih sedang duduk dengan tenang. Sepertinya dia tidak menyadari kedatangan sosok itu.     

"Bagaimana kabarmu?" sosok yang baru saja datang itu bertanya.     

Wanita itu tidak memberi tanggapan dan tetap duduk di tempatnya dengan tenang. Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya itu.     

"Setelah bertahun-tahun lamanya, apakah kau tidak bisa melupakannya? Demi dirimu, aku terus menerus mengampuni nyawanya. Apalagi yang bisa kulakukan sebagai seorang ayah?" sosok yang baru saja datang itu terus berbicara.     

"Apakah kau datang kemari hanya untuk mengutarakan perasaanmu?" wanita itu bertanya dengan acuh tak acuh. Suaranya terdengar tenang, tapi suara itu memberikan sensasi yang sangat dingin. Tidak ada sedikit pun emosi di dalam suaranya. Setelah pertempuran dimana putrinya dibunuh oleh Klan Dewa berakhir, dia tidak lagi memiliki emosi di dalam dirinya.     

"Feixue telah ditemukan," ujar sosok yang baru saja datang itu dengan tenang. Dia baru saja mengucapkan kata-katanya ketika wanita itu perlahan-lahan berdiri dari tempatnya. Dia memandang lawan bicaranya itu untuk pertama kalinya sejak sosok itu memasuki istana. Pada saat itu juga, suhu udara di seluruh penjuru istana tiba-tiba menurun drastis.     

"Tidak peduli apakah kau bisa melupakannya atau tidak, masalah ini harus segera diselesaikan," ujar sosok itu. Kemudian dia berbalik dan bergegas pergi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.