Legenda Futian

Kultivasi Berbalik Arah



Kultivasi Berbalik Arah

3Shen Ji berdiri di atas langit sambil menatap ke arah Akademi Heavenly Mandate di bawahnya.      2

"Aku akan membawa pergi dua orang dari sini," ujarnya. Nada bicaranya terdengar sangat tenang. Seolah-olah dia baru saja mengatakan sesuatu yang sangat biasa.     

Dua orang yang dia bicarakan tentu saja adalah Tetua Agung Tianhe dan Ye Futian.     

Banyak orang di Kota Heavenly Mandate menatapnya. Di dalam nada bicaranya yang begitu tenang, tersembunyi makna yang mendalam. Seolah-olah kata-katanya adalah kehendak dari seorang dewa, dan tidak ada seorang pun yang bisa menentangnya.     

Tatapan mata Tetua Agung Tianhe tampak sedingin es, tapi dia perlahan-lahan mampu menenangkan diri.     

Hari ini, dia tidak akan melarikan diri lagi.     

"Tempat ini adalah Akademi Heavenly Mandate," ujar Lord Taixuan sambil melangkah ke depan. Dia juga berdiri di atas langit Akademi Heavenly Mandate, langsung berhadapan dengan Shen Ji.     

Dia belum pernah bertemu dengan Shen Ji dari Dunia Imperial sebelumnya. Tapi dia bisa merasakan kesombongannya berdasarkan segala sesuatu yang telah terjadi di Dunia Tianhe.     

Sekarang dia bertemu dengannya secara langsung.     

Shen Ji memandang ke arah Lord Taixuan, lalu pada Ye Futian di belakangnya.     

"Qin Xuangang beruntung bisa memiliki murid sepertimu. Kau dan gurumu sebaiknya datang berkunjung ke Klan Dewa sebentar," ujar Shen Ji dengan tenang. Ketika Ye Futian mendengar apa yang dikatakan oleh Shen Ji, Ye Futian menyadari bahwa Klan Dewa telah mengetahui kebenarannya.     

Orang-orang dari Akademi Heavenly Mandate tampak terkejut. Tetapi pada saat seperti ini, mereka tidak punya waktu untuk berpikir macam-macam.     

"Akademi Heavenly Mandate telah didirikan. Selain pasukan-pasukan dari Dunia Heavenly Mandate, Klan Xiao dan klan lainnya juga berada di sini. Klan Dewa seharusnya tidak bertindak seenaknya sendiri pada situasi seperti ini," ujar seorang Tetua dari Klan Xiao. Terdapat kultivator-kultivator dari berbagai macam pasukan di Dunia Heavenly Mandate yang hadir di sini. Klan Xiao dan Klan Yuanyang berasal dari Dunia Imperial dan mereka berdua ikut membantu mendirikan akademi ini.     

Klan Dewa datang kemari untuk membawa pergi Tetua Agung Tianhe, dekan dari Akademi Heavenly Mandate, dan Ye Futian, sosok inti dari Akademi Heavenly Mandate. Mereka jelas menganggap diri mereka lebih kuat daripada semua orang.     

"Kami datang kemari untuk membawa mereka," ujar Shen Ji dengan nada datar. "Mereka yang tidak terlibat dalam masalah ini sebaiknya tidak ikut campur, atau kalian akan menanggung akibatnya." Saat dia mengatakan hal ini, sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya, dan cahaya suci yang menyilaukan menyelimuti area yang luas itu dalam sekejap.     

Sebuah mata ilahi muncul di antara alisnya, dan cahaya suci yang tak ada habisnya bersinar dari mata tersebut.     

Pada saat itu, semakin banyak cahaya suci yang mengalir dari atas langit, hingga akhirnya menyelimuti seluruh penjuru Akademi Heavenly Mandate.     

Sudah jelas, Shen Ji mengetahui bahwa Akademi Heavenly Mandate tidak akan menyerahkan anggotanya begitu saja. Jadi, mereka hanya bisa melakukan hal ini secara paksa.     

Dalam sekejap, cahaya suci menyebar menuju semua kultivator yang berada di sana.     

"Hati-hati, itu adalah teknik ilahi milik Klan Dewa, Tianshen Cleave," ujar Tetua Agung Tianhe. Pada saat dia berbicara, terdengar suara ledakan di suatu tempat. Dimana pun cahaya suci itu melintas, seperti gedung-gedung akademi yang baru saja dibangun itu langsung dibelah menjadi dua bagian dan hancur hingga tak bersisa.     

Lord Taixuan melangkah ke depan, dan dalam sekejap, sebuah tirai cahaya yang tak terlihat menyelimuti Akademi Heavenly Mandate di dalamnya. Pada saat yang bersamaan, senar-senar guqin yang tak terbatas bermunculan, dan masing-masing senar itu terbentuk dari Jalur Agung. Senar-senar yang tak terhitung jumlahnya itu juga menyelimuti akademi, sambil memainkan alunan musik yang mengerikan.     

Cahaya yang mengalir dari atas langit tampak seperti sebilah pisau ilahi. Senar-senar itu bergetar, dan beberapa di antaranya terputus. Sementara cahaya itu terus mengalir ke bawah.     

*Krak* Satu sosok tergeletak di permukaan tanah di dalam akademi dengan ekspresi linglung di wajahnya. Dia tidak mampu menahan kekuatan dari serangan tersebut.     

Cahaya suci itu menyebar ke setiap sudut akademi, membunuh banyak murid dalam sekejap. Pada saat itu, semakin banyak sinar dari cahaya suci itu yang bermunculan, membentuk lapisan perlindungan kedua dan ketiga yang menyelimuti orang-orang di dalamnya. Semua sosok terkemuka yang berada di sana juga ikut terlibat dalam pertempuran.     

Tapi karena cahaya itu sangat cepat, tetap saja banyak orang yang tewas terbunuh.     

Suara gajah bergema di udara saat bayangan seekor gajah yang berukuran sangat besar muncul di dalam akademi, dan sosok itu seperti terbuat dari emas murni. Bayangan gajah itu menyelimuti Akademi Heavenly Mandate di dalamnya.     

"Teknik Tianshen Cleave milik Klan Dewa adalah teknik tertinggi dari penggunaan Jalur Agung ruang dan waktu. Teknik ini mengandung dua kekuatan pembelah, karena serangannya dapat membelah tubuh dan jiwa targetnya. Kita tidak bisa membiarkan kekuatan serangannya mencapai akademi," ujar Tetua Agung Tianhe. Dia ingat dengan jelas bagaimana Shen Ji telah menghancurkan Dunia Tianhe bertahun-tahun yang lalu.     

Cahaya suci menyelimuti area tersebut. Kemana pun cahaya itu melintas, semua cahaya lainnya akan padam.     

Dalam waktu singkat, orang-orang jatuh ke dalam sebuah jurang misteri.     

Saat ini, Shen Ji masih membatasi kekuatannya. Bagaimanapun juga, ada sosok-sosok terkemuka dari Dunia Imperial di dalam akademi yang tidak berani dia bunuh secara langsung. Hal itu akan menimbulkan masalah bagi Klan Dewa.     

"Kaisar Gajah, tolong lindungi mereka. Para Renhuang lainnya akan bertarung bersama-sama," ujar Dragon Master.     

"Ayo kita pergi," ujar Tetua Gagak Emas dari Istana Sky Demon. Akademi Heavenly Mandate didirikan oleh semua pasukan di Dunia Heavenly Mandate, dan akademi itu merupakan simbol dari dunia ini. Jika Klan Dewa ingin menyerang mereka, mereka siap memberikan perlawan. Mereka sama sekali tidak takut terhadap Klan Dewa.     

Nama Shen Ji telah terkenal sejak bertahun-tahun yang lalu dan dia telah mengalahkan banyak sosok terkemuka. Tapi dia masih lebih lemah daripada anggota lainnya di dalam Klan Dewa. Dia pernah melampaui mereka semua, tapi itu bukan berarti dia tak tertandingi.     

Banyak sosok melesat ke udara, tetapi mereka melihat cahaya suci yang tak ada habisnya itu berubah menjadi sebuah badai ruang dan waktu di hadapan mereka yang mampu mengoyak ruang hampa.     

*Boom*     

Badai itu bergejolak ke setiap sudut dari Akademi Heavenly Mandate, berusaha untuk mengoyak akademi itu dan menelannya secara keseluruhan.     

Para kultivator yang mengamati pertempuran itu dari area di sekitar akademi berbalik dengan terburu-buru untuk melarikan diri dari area tersebut. Orang-orang di Kota Heavenly Mandate bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Tapi anehnya, mereka ingin bergerak mendekat untuk menyaksikan pertempuran tersebut. Apa yang sedang terjadi saat ini benar-benar menunjukkan bahwa gelombang kejut sekecil apa pun dapat menghancurkan mereka sepenuhnya.     

"Ayo kita pergi."     

Bahkan para kultivator yang berada di kejauhan, seperti di Kota Heavenly Mandate bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Mereka berbalik dan berpencar. Jika dua sosok terkemuka bertempur di Akademi Heavenly Mandate, maka gelombang kejut yang dihasilkan akan memengaruhi mereka yang berada di Kota Heavenly Mandate.     

Alunan suara guqin memenuhi udara, ini adalah lagu yang sempat menghilang. Lagu Lost Divine.     

Selain badai ruang dan waktu yang mengerikan itu, sebuah badai pedang juga muncul di udara.     

Shen Ji masih berdiri di atas langit. Telapak tangannya diulurkan ke depan seperti tangan seorang dewa. Dia mengayunkan tangannya dengan pelan, dan dalam sekejap, terdengar suara ledakan yang bergema ke seluruh penjuru Akademi Heavenly Mandate dan orang-orang di dalamnya. Kaisar Gajah berdiri di dalam akademi, berusaha menangkis serangan itu, tetapi kekuatan telapak tangan dari atas langit itu terus menerus menekan ke bawah dan mengoyak ruang hampa. Saat ini, semua orang bisa merasakan tubuh mereka melayang bersama dengan Akademi Heavenly Mandate.     

Semua kultivator dari pasukan-pasukan besar tampak terkejut. Klan Dewa benar-benar kuat.     

Meskipun para kultivator dari pasukan-pasukan besar berada di sana, mereka sama sekali tidak menahan diri dan tidak menunjukkan belas kasihan sedikit pun.     

Senar-senar yang tak ada habisnya itu bergetar secara bersamaan. Saat lagu Lost Divine dimainkan, Jalur Agung mengalir berlawanan arah di atas langit, tampaknya berusaha menghancurkan Jalur Agung ruang dan waktu yang dikendalikan oleh Shen Ji. Hal itu membuat akademi yang sedang melayang kini jatuh kembali, hingga akhirnya mendarat di permukaan tanah diikuti dengan suara ledakan.     

Lord Taixuan mengulurkan tangannya, dan dia menggunakan Jalur Agung sebagai senar-senar guqin. Dalam sekejap, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya terbang dan bergerak menuju cahaya ruang dan waktu itu. Jutaan pedang muncul di atas langit dan melesat ke arah Shen Ji.     

Namun, tubuh Shen Ji melebur dengan udara, seolah-olah sosoknya telah menghilang dalam sekejap.     

*Whoosh*     

Dalam sekejap, sebuah gelombang mengerikan muncul di hadapan Lord Taixuan, diikuti oleh Shen Ji. Dia menunjuk ke arah Lord Taixuan, dan dalam sekejap, cahaya ruang dan waktu yang tak ada habisnya itu mengoyak udara. Retakan-retakan kegelapan bermunculan, berusaha menelan Lord Taixuan di dalamnya.     

Pada saat Shen Ji muncul di hadapannya, Lord Taixuan juga bertindak. Dia mengangkat pedangnya, dan membuat Jalur Agung mengalir berlawanan arah. Ini adalah teknik Fleeting Divine Sword.     

Serangan-serangan mereka bertabrakan satu sama lain, sehingga menciptakan sebuah badai ruang dan waktu yang bergejolak di atas langit. Dalam sekejap, badai itu menerjang Kota Heavenly Mandate dan menewaskan banyak orang. Bangunan-bangunan yang tak terhitung jumlahnya hancur tak bersisa.     

"Tidak..." seseorang bergumam dengan terkejut. Mereka menyaksikan teman dan keluarga mereka berubah menjadi debu seolah-olah mereka semua tidak pernah ada di dunia ini.     

Shen Ji dan Lord Taixuan terpisah satu sama lain. Shen Ji muncul di atas langit, dengan tubuh bermandikan cahaya suci yang membuatnya tampak seperti seorang dewa.     

"Shen Ji, sebaiknya kita bertarung di langit yang lebih tinggi," ujar Lord Taixuan. Orang-orang dari Kota Heavenly Mandate tidak akan mampu menahan efek yang ditimbulkan jika mereka bertempur di sini.     

"Kalian tetap tidak ingin menyerahkan mereka?" Shen Ji berdiri di atas langit dengan tubuh bermandikan cahaya suci yang tak ada habisnya itu. Sementara badai telah menyelimuti Kota Heavenly Mandate.     

Pada saat itu, satu sosok muncul di udara.     

Lord Taixuan tertegun saat dia memandang ke arah sosok yang baru saja datang itu. Dia adalah Tetua Agung Tianhe.     

Tetua Agung Tianhe menyaksikan badai yang bergejolak di seluruh penjuru kota. Pemandangan ini sangat mirip dengan apa yang telah terjadi di Dunia Tianhe bertahun-tahun yang lalu.     

"Aku akan kembali ke Dunia Tianhe, lalu pergi bersamamu ke Klan Dewa untuk mengakhiri masalah ini," ujarnya sambil menatap ke arah Shen Ji.     

"Masih ada satu orang lagi," ujar Shen Ji.     

"Dia tidak akan pergi bersamamu. Jika kau tetap bersikeras membawanya pergi, maka kita akan melanjutkan pertarungan ini," ujar Tetua Agung Tianhe.     

Shen Ji berpikir sejenak. Dia datang kemari sendirian, jadi dia belum tentu bisa mengalahkan semua kultivator kuat dari Akademi Heavenly Mandate. Karena Tetua Agung Tianhe bersedia berkompromi, dia dapat menangkap Ye Futian di lain waktu.     

"Baiklah," ujar Shen Ji sambil mengangguk.     

"Ayo kita pergi," ujar Tetua Agung Tianhe.     

"Aku akan pergi bersamamu," ujar Lord Taixuan.     

"Tidak perlu," ujar Tetua Agung Tianhe sambil menggelengkan kepalanya. "Kuserahkan Akademi Heavenly Mandate padamu."     

Lord Taixuan menatap mata sang Tetua. Apakah ini adalah ucapan perpisahan?     

"Baiklah, aku akan menempati posisimu sebagai dekan dari Akademi Heavenly Mandate," ujar Lord Taixuan.     

"Bagus," ujar Tetua Agung Tianhe sambil mengangguk. "Kita sudah saling mengenal satu sama lain cukup lama, dan kau selalu memperlakukanku dengan baik. Mulai sekarang, kau tidak akan mengenalku lagi."     

Lord Taixuan tampak bingung. Apa maksud dari kata-katanya itu?     

Tetua Agung Tianhe tidak mengatakan apa-apa lagi padanya. "Ayo kita pergi," ujarnya pada Shen Ji.     

Setelah mengatakan hal ini, dia berbalik dan pergi ke kejauhan.     

Shen Ji tidak mengira bahwa lawannya akan sepatuh ini. Dia menatap ke arah Akademi Heavenly Mandate, lalu mengikuti Tetua Agung Tianhe. Dia akan membawanya ke Klan Dewa, lalu dia akan menyelesaikan masalah ini.     

Segala sesuatu harus diselesaikan hingga tuntas.     

Dia tidak langsung menangkapnya. Dia tahu bahwa dia jauh lebih kuat daripada Tetua Agung Tianhe, dan sang Tetua tidak bisa kabur darinya.     

"Kenapa kau ingin pergi ke Dunia Tianhe terlebih dahulu?" Dia bertanya.     

"Aku ingin membawa beberapa barang ketika aku bertemu dengannya," ujar Tetua Agung Tianhe.     

Shen Ji menatapnya, lalu mengangguk dan berkata, "Baiklah."     

Tetua Agung Tianhe pernah menjadi anggota dari Klan Dewa. Tidak ada salahnya untuk memenuhi keinginannya.     

Setelah mereka pergi, Akademi Heavenly Mandate tampak kacau balau.     

Ye Futian berdiri di udara, sambil mengamati dua sosok yang menghilang ke kejauhan itu.     

Apa maksud dibalik kata-kata yang diucapkan oleh gurunya sebelum dia pergi?     

Metode Deed of Thorough Comprehension bisa dikultivasi terbalik?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.