Legenda Futian

Mengguncang Sembilan Dunia Jalur Supremasi



Mengguncang Sembilan Dunia Jalur Supremasi

0Tetua Agung Tianhe mengulurkan tangannya, lalu mengerahkannya menuju Kaisar dari Dunia Tianhe, sehingga menyebabkan garis-garis kegelapan semerah darah mengalir ke arahnya. Terdengar suara ledakan yang keras, dan ekspresi sang Kaisar berubah. Auranya langsung bergejolak.     3

Namun, dia melihat bahwa huruf-huruf berwarna merah darah yang berputar-putar di sekitarnya telah menyatu dengan auranya, dan mulai menyelimuti tubuhnya.     

Auranya kini berada di luar kendalinya, dan aura dari Jalur Agung Kehancuran mencabik-cabik tubuh dan jiwanya.     

"Tidak..." Suara sang Kaisar bergetar. Meskipun dia adalah seorang Renhuang tingkat atas, dia tetap saja merasa sangat ketakutan. Dia telah melalui banyak rintangan untuk mencapai posisinya saat ini sebagai penguasa dari sebuah dunia.     

Tapi sekarang dia sedang menghadapi rintangan terbesarnya.     

"Yang mulia!" Orang-orang yang berada di aula dengan sang Kaisar menyaksikan pemandangan ini dengan terkejut. Rasa takut menyebar dalam diri mereka, dan hati mereka berguncang.     

"Mundur!" Seseorang berteriak. Banyak kultivator mencoba melarikan diri. Tetua Agung Tianhe telah menjadi iblis, seorang iblis sejati. Sebuah segel iblis penghancur yang mengerikan telah muncul di dahinya.     

Mundur?     

Kemana mereka hendak melarikan diri?     

Istana yang luas itu dipenuhi dengan aura dari Jalur Agung Kehancuran. Cahaya berwarna merah darah menyelimuti segalanya. Sementara huruf-huruf kuno yang tak terhitung jumlahnya itu dipenuhi dengan kekuatan penghancur di dalamnya. Semua orang diselimuti oleh cahaya itu saat mereka berusaha melarikan diri.     

Pada saat ini, seluruh penjuru istana telah berubah menjadi sebuah tungku berwarna merah darah.     

Di luar istana, semua orang gemetar ketakutan saat menyaksikan pemandangan ini. Mereka tidak berani masuk ke dalam untuk melihat situasi. Mereka langsung berbalik dan melarikan diri.     

Tetua Agung Tianhe telah menjadi seorang iblis!     

Setelah bertahun-tahun menahan kesabaran, menekan ambisinya untuk membalas dendam jauh di dalam hatinya, dia akhirnya meluapkan semuanya dan berubah menjadi seorang iblis dalam sekejap mata.     

"Saya telah menyinggung anda, Tetua. Tolong ampuni saya!" Wajah sang Kaisar tampak muram. Dia bisa merasakan auranya menjadi semakin lemah, dan tidak lama lagi akan hancur. Dia berlutut di permukaan tanah, meskipun sepertinya dia kesulitan untuk melakukannya.     

"Simpan permohonanmu untuk mereka yang telah meninggal dunia." Suara Tetua Agung Tianhe seperti berasal dari neraka. Di masa lalu, dia menyebarkan ajarannya di Dunia Tianhe tanpa ada keinginan untuk menguasainya. Istana Kekaisaran bahkan mengirimkan sang pangeran ke Kuil Tianhe untuk berkultivasi. Tapi pada akhirnya, Istana Kekaisaran mengkhianatinya dan menyebabkan hampir 3.000 muridnya tewas terbunuh di tangan Klan Dewa.     

Memohon ampun?     

Bagaimana mungkin dia bisa memaafkan mereka?     

Nyawa harus dibayar dengan nyawa.     

Pada saat ini, mata Tetua Agung Tianhe yang berwarna merah darah menjadi semakin mengerikan. Sekujur tubuhnya tampaknya telah terinfeksi oleh arus kegelapan itu, sehingga membuat dirinya menjadi sosok yang kejam dan haus darah. Dia tidak bisa mengendalikan benda ilahi yang telah dia gabungkan ke dalam tubuhnya, yang juga merupakan alasan mengapa dia tidak menggunakan benda ilahi itu sebelumnya. Siapa pun yang menggunakan benda ilahi itu akan mengundang bencana bagi mereka.     

Tapi dia tidak pernah mengira bahwa dia akan menjadi orang yang akan menggunakannya.     

*Boom*     

Terdengar suara keras saat orang-orang di kota kekaisaran memandang ke arah istana. Mereka melihat sebuah badai penghancur berwarna merah darah menyelimuti istana.     

Badai penghancur itu bergerak menuju awan, sehingga membuat langit berubah warna menjadi merah. Kekuatannya bergulung di atas langit dan mulai menyebar dari titik pusatnya di dalam istana sampai satu-satunya yang tersisa di atas kota kekaisaran adalah kekuatan penghancur itu.     

Apakah dia berhasil menembus ke tingkat berikutnya?     

Dia mampu menempa langit dengan kemampuannya.     

Retakan-retakan yang mengerikan muncul di sekitar badai tersebut dan mengoyak udara. Seberkas cahaya semerah darah melesat ke atas awan, dan orang-orang sepertinya bisa melihat segaris cahaya melesat menembus awan dan menghilang.     

"Apakah dia sudah pergi?"     

Hati semua orang berdebar kencang. Kumpulan awan kehancuran masih bergulung di atas langit, meskipun perlahan-lahan mulai mereda. Orang-orang di kota kekaisaran berhenti melarikan diri. Mereka menatap ke arah langit dengan terkejut.     

Apakah Tetua Agung Tianhe, pria yang pernah mendominasi dan menyebarkan ajarannya di Dunua Tianhe, serta dikagumi oleh semua orang, kini telah memulai pembalasan dendamnya?     

"Dia telah pergi," seseorang berbisik.     

"Ya, dia mungkin pergi ke Dunia Higher Heavens."     

Sekarang setelah Istana Kekaisaran dihancurkan, target balas dendam berikutnya mungkin adalah Klan Dewa.     

Mereka semua memikirkan sosok Tetua Agung Tianhe yang dikenal sangat kuat, sosok yang telah menahan kesabarannya selama bertahun-tahun, seorang pria yang telah berkultivasi hingga puncak Renhuang Plane, dan menanggung rasa malu selama bertahun-tahun karena bencana yang dia hadapi. Dia telah begitu lama memendam semua itu seorang diri.     

Mereka bisa memahami mengapa dia berubah menjadi seorang iblis. Siapa pun yang telah mengalami pengalaman seperti itu selama bertahun-tahun mungkin akan menjadi gila. Tapi dia mampu menahan semuanya sendirian. Dia telah menunggu dengan sabar hingga akhirnya hari ini tiba, dimana dia meluapkan segalanya.     

Dia telah menekan emosinya sampai kemarahannya, keinginannya untuk membalas dendam, dan kebrutalannya meledak.     

"Apakah dia berhasil menembus ke tingkat berikutnya?"     

"Tentu saja. Bagaimanapun juga, dia adalah Tetua Agung Tianhe, dan dia seharusnya mampu melakukannya lebih awal. Alasan mengapa dia tidak melakukannya hanya karena Klan Dewa selalu mengawasi pergerakannya."     

Saat ini, semua orang sedang mendiskusikan apa yang baru saja terjadi.     

"Tetapi, meskipun dia telah mencapai tingkat berikutnya, apakah dia mampu menghadapi Klan Dewa?"     

Banyak orang meragukannya. Tapi mereka juga tidak bisa memastikan apa-apa saat ini.     

Setidaknya, dia telah mengalahkan salah satu sosok terkemuka dari Klan Dewa dan memaksanya mundur dengan penuh rasa malu. Apakah hal itu menunjukkan bahwa sekarang setelah Tetua Agung Tianhe berubah menjadi iblis, apakah dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya?     

Hari ini telah ditakdirkan untuk menjadi hari yang menarik.     

Istana Kekaisaran telah dihancurkan, Tetua Agung Tianhe telah berubah menjadi iblis, dan dia telah menyerang Dunia Imperial.     

Pada hari ini, mayat bergelimpangan di kota tempat Klan Dewa berdiri, dan banyak orang tewas terbunuh.     

Hari ini, banyak cabang keluarga dari Klan Dewa telah dihancurkan. Tetua Agung Tianhe pernah menjadi menantu dari Klan Dewa di masa lalu, jadi dia sudah tidak asing dengan mereka.     

Hari ini, banyak anggota Klan Dewa tewas terbunuh.     

Hal yang mengerikan adalah fakta bahwa Klan Dewa sama sekali tidak membantu mereka, karena mereka takut jika mereka memberikan bantuan, maka Tetua Agung Tianhe akan menyerang mereka.     

Dan apa yang mereka takutkan menjadi kenyataan: Tetua Agung Tianhe menyerang Klan Dewa. Darah membasahi area di sekitar kediaman Klan Dewa saat pertempuran besar terjadi di sana. Pada akhirnya, Tetua Agung Tianhe terluka dan melarikan diri, tetapi untuk mencapai hal ini, baik pemimpin dari Klan Dewa dan Shen Ji juga terluka.     

Dalam pertempuran itu, rumor mengatakan bahwa langit telah runtuh, dan bumi telah terbelah. Dua sosok terkemuka dari Klan Dewa itu harus melawan Tetua Agung Tianhe dan melindungi anggota Klan Dewa lainnya. Sekarang setelah menjadi seorang iblis, Tetua Agung Tianhe sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan. Darah yang mengalir dari korban-korbannya membasahi seluruh tempat.     

Pada akhirnya, dia memutuskan untuk melarikan diri dengan kesakitan. Tidak ada yang tahu apakah dia bisa menyerang Klan Dewa lagi. Akibatnya, suasana tegang menyelimuti Klan Dewa.     

Mereka bahkan tidak pernah menyangka bahwa bencana ini akan terjadi karena sesuatu yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu.     

Pertempuran ini adalah pertempuran paling mengerikan yang pernah terjadi di Dunia Imperial selama bertahun-tahun.     

Seorang pria telah menyerang Klan Dewa sendirian.     

Pertempuran itu telah mengguncang seluruh penjuru Dunia Imperial.     

Setelah semua sosok terkemuka mendengar berita ini, hati mereka terasa campur aduk. Tetua Agung Tianhe telah menjadi seorang iblis dan menyerang Klan Dewa!     

Klan Dewa, pasukan yang pernah menyulut perang untuk menghancurkan sebuah dunia, telah membayar harga yang sangat mahal untuk apa yang telah mereka lakukan bertahun-tahun yang lalu.     

Apa yang telah mereka lakukan padanya dan Dunia Tianhe adalah penyebab Tetua Agung Tianhe menjadi begitu gila. Dia benar-benar menjadi seorang iblis dan membunuh anggota Klan Dewa tanpa pandang bulu.     

Berita ini tidak hanya menggemparkan Dunia Imperial, namun menyebar ke dunia lainnya dengan sangat cepat. Dalam waktu singkat, semua pasukan terkemuka dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah menerima berita tersebut.     

Permasalahan ini telah menimbulkan dampak yang besar. Ketika Gu Tianxing dari Celestial Gate of Vast Heaven menyerang Dinasti Heavenly Mandate, peristiwa itu telah menarik perhatian semua orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Terlebih lagi, peristiwa yang terjadi hari ini berlangsung di kediaman Klan Dewa dari Dunia Imperial.     

Selain itu, Akademi Heavenly Mandate, yang telah menarik perhatian Sembilan Dunia Jalur Supremasi, ikut terlibat di dalamnya. Badai itu disebabkan oleh Klan Dewa yang ingin berurusan mereka dan membawa pergi Tetua Agung Tianhe.     

…     

Berita itu juga menyebar hingga ke Akademi Heavenly Mandate.     

Para kultivator dari Klan Xiao lah yang membawa berita itu ke Dunia Heavenly Mandate, memberitahu mereka tentang apa yang telah terjadi di Dunia Tianhe dan Klan Dewa.     

Semua orang di akademi merasa terkejut. Kini Lord Taixuan memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan oleh teman lamanya itu sebelum dia pergi. "Setelah ini, kau tidak akan mengenalku."     

Rupanya, dia sudah tahu jalan mana yang akan dia lalui: jalan yang dipenuhi oleh pembalasan dendam dengan mayat yang bertumpuk tinggi di atasnya.     

Teman lamanya itu mampu membaca pikirannya.     

Sekarang setelah sang Tetua menjadi iblis, apa yang akan mereka lakukan?     

Semua orang dari Akademi Heavenly Mandate berkumpul saat Lord Taixuan memanggil mereka.     

Sekarang, Lord Taixuan telah mengambil alih posisi Tetua Agung Tianhe dan menjadi dekan dari Akademi Heavenly Mandate, bukan hanya sekedar seorang menteri tamu.     

Sebelumnya, dia tidak akan melakukan hal itu. Dia menyukai kedamaian dan ketenangan dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk berkultivasi dengan tenang.     

Tapi sekarang sikapnya telah berubah. Tiba-tiba dia ingin melakukan sesuatu, dan kembali beraksi dengan generasi muda.     

Semua orang sudah berada di sana, termasuk para kultivator dari Klan Xiao. Suku Dou, Klan Yuanyang, dan para kultivator dari dunia lainnya. Mereka semua memandang ke arah Lord Taixuan.     

"Kalian semua pasti telah mengetahui tentang apa yang terjadi di Klan Dewa," ujar Lord Taixuan pada semua orang. Kerumunan kultivator itu mengangguk. Mereka sudah mendengar berita tersebut.     

"Futian, kau boleh berbicara sekarang," ujar Lord Taixuan kepada pria yang berada di sampingnya.     

Ye Futian mengangguk, lalu menatap ke semua orang. Dia membungkuk hormat dan berkata, "Saya harus meminta maaf pada kalian semua. Saya sungguh egois karena telah mendirikan akademi ini dan mengundang orang-orang dari semua pasukan besar kemari. Saya tahu bahwa saya telah menyinggung banyak orang di dalam Reruntuhan Dewa, sehingga saya berharap dengan memiliki anggota aliansi dalam jumlah banyak akan bertindak sebagai penghalang yang baik. Jadi, guru saya dan Lord Taixuan terseret ke dalam masalah ini."     

Semua orang mendengarkan penjelasan Ye Futian dengan tenang. Mereka jelas mengetahui tentang hal ini, tetapi mereka datang kemari atas kemauan mereka sendiri. Ye Futian tidak perlu meminta maaf pada mereka.     

"Selain itu, ada sesuatu yang belum saya beritahukan pada kalian semua. Tetua Agung Tianhe adalah guru saya, dan dia telah dibawa pergi oleh Klan Dewa demi saya," lanjut Ye Futian. "Namun meski begitu, segala sesuatunya masih sama seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya mendirikan akademi ini untuk menyebarkan ajaran kultivasi. Keegoisan saya tidak berlaku untuk saat ini, tapi untuk masa depan. Begitu akademi ini menjadi cukup kuat, saya akan menangani masalah ini sendiri. Tapi sudah jelas, saya telah salah menilai. Saya terlalu meremehkan kekuatan yang dimiliki oleh Klan Dewa. Meskipun kita memiliki begitu banyak kekuatan di sini, namun mereka masih berani menerobos masuk kemari. Tetua Agung mereka, Shen Ji, telah menyerang akademi. Alasan mengapa dia berani bertindak begitu sembrono adalah karena dia memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri dan tidak ada seorang pun yang berani melawan Klan Dewa, termasuk pasukan-pasukan dari dunia lain yang datang kemari untuk berkultivasi. Ini bukan berarti dia bersikap sombong; dia hanya bersikap realistis. Jika Klan Dewa berani melakukan hal ini, maka di masa depan, pemimpin dari Negeri Ilahi Emas juga akan berani melakukannya. Tetapi jika mereka mengetahui bahwa seseorang seperti guru saya berada di sini, apakah mereka berani melakukannya?"     

Tentu saja mereka tidak akan berani melakukannya.     

Sumber kekuatannya adalah kepercayaan dirinya. Jika seseorang seperti Tetua Agung Tianhe berada di sana, seseorang yang bersedia untuk menyerang Klan Dewa tanpa ragu-ragu dan menyulut pertumpahan darah, akankah dia berani melancarkan serangan?     

Klan Dewa tahu bahwa Klan Xiao dan Suku Dou tidak akan berani berperang melawan mereka hanya karena mereka menyerang Akademi Heavenly Mandate.     

"Ada dua pilihan yang akan menentukan masa depan Akademi Heavenly Mandate. Kita bisa membubarkan diri dan dihancurkan oleh pihak lawan, atau menjadi akademi nomor satu di 3.000 Dunia Jalur Agung," ujar Ye Futian. "Klan Dewa akan menyerang kita dengan kekuatan penuh. Jika kita tidak melakukan apa-apa, maka kita hanya bisa melarikan diri. Jika kita ingin menjadi akademi terhebat di 3.000 Dunia Jalur Agung, saya merasa bahwa bahkan semua pasukan di Dunia Heavenly Mandate cukup kuat untuk mewujudkan masa depan ini. Jadi, saya ingin bertanya pada kalian semua, apakah kalian bersedia pergi ke Klan Dewa dengan saya?"     

Akademi nomor satu di 3.000 Dunia dari Jalur Agung.     

Pergi ke Klan Dewa bersamanya?     

Semua orang terdiam di tempat mereka masing-masing.     

Tiba-tiba, sebuah aura yang menakjubkan terpancar dari tubuh Ye Futian, sehingga membuat mereka semua tampak terkejut. Cahaya suci yang tak tertandingi bersinar di atas langit saat aura dari sebuah Roda Ilahi yang sempurna menyebar ke seluruh tempat.     

Yu Sheng berjalan ke samping Ye Futian, lalu kekuatan iblis miliknya terpancar keluar dari tubuhnya. Roda Ilahi-nya yang sempurna juga dikeluarkan.     

Kemudian Gu Dongliu melangkah ke depan.     

Pendekar Lihen juga menghampiri mereka, diikuti oleh Yaya.     

Mereka semua memiliki Roda Ilahi yang Sempurna.     

"Masih ada lagi?!" Semua orang menatap ke arah Yaya.     

Semakin banyak kultivator yang muncul dari dalam kerumunan. Long Chen, Jun, dan Gao Huang muncul satu per satu dan berdiri di samping Ye Futian. Roda Ilahi mereka bersinar terang dan menerangi langit.     

Jantung semua orang berdegup kencang. Bahkan sosok-sosok terkemuka di antara mereka bisa merasakan hati mereka berguncang.     

Akademi nomor satu di 3.000 Dunia Jalur Agung.     

Ini bukan hanya omong kosong belaka.     

"Jika Klan Dewa berani datang kemari untuk membawa pergi anggota kita, maka kita juga bisa pergi kesana dan membawa pergi anggota mereka. Kita akan mengumumkan kepada dunia bahwa mereka tidak dapat menindas Akademi Heavenly Mandate," ujar Lord Taixuan saat dia berdiri dari tempatnya. "Jika tidak ada lagi yang bersedia pergi kesana, maka aku dan Futian yang akan pergi, dan akademi ini akan dibubarkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.