Legenda Futian

Kota Telah Dikepung



Kota Telah Dikepung

0Klan Dewa yang berdiri di Kota Dewa dari Dunia Imperial dikenal sebagai salah satu dari tiga pasukan terkuat di 3.000 Dunia Jalur Agung.      3

Rumor mengatakan bahwa ada tiga sosok terkemuka di dalam jajaran anggota Klan Dewa. Dari mereka bertiga, dua di antaranya bertugas menjaga klan tersebut. Salah satunya adalah sang pemimpin klan saat ini, dan sosok lainnya adalah sang Tetua Agung dari Klan Dewa, Shen Ji, yang sebelumnya telah menyerang Akademi Heavenly Mandate.     

Namun, pasukan yang berdiri di puncak kekuatan dari 3.000 Dunia Jalur Agung ini telah mengalami sebuah bencana belum lama ini.     

Tetua Agung Tianhe telah membantai mereka, membunuh banyak kultivator di Kota Dewa, kemudian menyerang markas Klan Dewa, dimana dia telah membunuh banyak kultivator lainnya. Baru ketika sang pemimpin klan dan Shen Ji bertindak, dia terluka dan berhasil dipukul mundur.     

Tidak ada seorang pun yang mengira bahwa Tetua Agung Tianhe akan menjadi seorang iblis. Jika mereka bisa menebak terjadinya hal tersebut, sejak awal mereka tidak akan membiarkan dia hidup.     

Pada saat ini, di dalam aula suci dari Klan Dewa, seorang wanita tampak melayang tak berdaya di tengah-tengah sebuah matriks yang menakjubkan, dan sosoknya terlihat seperti tanaman tak berakar. Dia tampak lemah dan menyedihkan. Tubuhnya diselimuti oleh sinar-sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya, seolah-olah mereka ingin menusuk tubuh wanita tersebut. Pancaran cahaya yang mengerikan tampak mengalir darinya.     

Hampir semua tokoh penting dari Klan Dewa berdiri di sekelilingnya, termasuk sang pemimpin klan.     

Dan kultivator-kultivator kuat ini telah menggunakan kekuatan mereka untuk melawan wanita ini.     

Di belakang matriks itu, terdapat sebuah penjara lainnya dengan tiga orang di dalamnya, mereka dikurung oleh jeruji cahaya ruang dan waktu yang saling tumpang tindih satu sama lain. Mereka menyaksikan pemandangan di hadapan mereka itu dengan mata memerah, seolah-olah mereka akan mengamuk. Tapi mereka tidak punya kekuatan. Mereka hanya bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi di depan mata mereka itu.     

Tiga sosok itu adalah Qin Xuangang, Yan Yuan, dan Nan Zhai.     

Adapun wanita yang melayang tak berdaya itu, sudah jelas dia adalah Feixue.     

Akhir-akhir ini, Klan Dewa terus-menerus menyembuhkan Qin Xuangang, mencoba memulihkan ingatannya yang telah terhapus untuk menemukan keberadaan Feixue. Namun, sebelum ingatannya pulih kembali, mereka telah mengirimkan kultivator untuk menemukan Feixue, dan mereka berhasil melacak keberadaannya dan Yan Yuan. Mereka juga mendapatkan beberapa pemikiran dari Qin Xuangang dari waktu ke waktu.     

Meskipun demikian, dia tidak pernah menyangka bahwa Klan Dewa akan menangkapnya.     

Pada saat ini, dia mengutuk dirinya sendiri karena ketidakberdayaannya. Dia tidak bisa melindungi putrinya sendiri.     

Ekspresi Yan Yuan dan Nan Zhai juga terlihat sangat kesal. Mata mereka yang memerah dipenuhi oleh rasa bersalah yang tak ada habisnya. Sebelum guru mereka pergi, dia telah menyuruh mereka untuk melindungi Feixue, tapi mereka telah gagal.     

Sekarang, melihat situasi yang dialami oleh Feixue saat ini, hati mereka terasa seperti ditusuk oleh bilah-bilah pisau.     

"Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambilnya kembali," ujar salah satu kultivator dari Klan Dewa pada salah satu Tetuanya, mengabaikan suasana hati para tahanan mereka.     

"Benda itu sudah berada di dalam dirinya. Jelas mustahil untuk mendapatkannya kembali," ujar Shen Ji.     

Pemimpin dari Klan Dewa terdiam beberapa saat.     

"Kita harus mengeluarkannya secara paksa," ujar Tetua lainnya dengan nada sedingin es.     

Pemimpin Klan Dewa tentu saja memahami maksud dari ucapan itu. Mereka harus membedah wanita di depan mereka ini.     

Jika Feixue digantikan oleh orang lain, mereka pasti sudah melakukannya sejak lama. Tetapi hal yang tidak bisa dipungkiri adalah fakta bahwa wanita di depan mereka ini memiliki hubungan keluarga dengannya. Nenek dari Feixue adalah putrinya sendiri.     

"Tetua, kita membutuhkan benda ilahi itu," ujar seseorang.     

Pemimpin Klan Dewa teringat akan pertempuran yang telah terjadi sebelumnya. Tetua Agung Tianhe telah menerobos masuk ke dalam markas Klan Dewa sendirian dan melakukan pembantaian.     

Jika Tetua Agung Tianhe hanya menembus ke tingkat berikutnya dan tidak melakukan hal-hal lainnya, dia tidak akan mampu menandingi sang pemimpin klan. Tapi dia telah mengaktifkan kekuatan dari benda ilahi dan menjadi sangat kuat.     

Hal ini membuat Klan Dewa semakin berambisi untuk mengambil kembali benda-benda ilahi itu ke klan mereka.     

*Boom* Tiba-tiba suara gemuruh terdengar di kejauhan. Semua orang yang berada di dalam kediaman Klan Dewa bisa merasakan guncangan yang mengerikan. Mereka semua mengerutkan kening. Kemudian suara gemuruh lainnya kembali terdengar. Mereka tahu darimana suara-suara itu berasal.     

Tetua Agung Tianhe telah mengamuk dan menggunakan tubuhnya untuk memberi energi pada Jalur Agung. Dia telah berubah menjadi seorang iblis. Tidak jauh berbeda, kini Feixue juga mengamuk dan terus menerus menyerang matriks yang mengurungnya, mencoba untuk membebaskan diri.     

Jika matriks raksasa itu tidak cukup kuat, dia pasti mampu menghancurkannya.     

"Baiklah," ujar sang pemimpin kaln. Dia akhirnya membuat keputusan.     

Mendengar kata-katanya, Feixue tampaknya mengetahui akan menjadi seperti apa nasibnya saat dia melayang tak berdaya di tempatnya. Air mata tampak mengalir dari matanya.     

Dia tidak takut mati; hanya saja ini bukanlah kematian yang dia inginkan.     

Tidak ada yang mau meninggalkan dunia ini dengan cara seperti itu.     

Dan dia tahu bahwa jika Klan Dewa membunuhnya, maka ayahnya, Kakak Yan Yuan, dan Kakak Nan Zhai juga akan dibunuh.     

Hatinya terasa sakit saat memikirkan hal tersebut.     

Saat air matanya terjatuh, satu sosok muncul di dalam benaknya. Sosok itu telah menyembuhkan matanya, sehingga membuat dirinya mampu melihat cahaya lagi dan menjadikan tubuhnya mampu menerima 'benda aneh' itu di dalam dirinya sehingga benda itu menjadi bagian darinya.     

Setelah sosok itu pergi meninggalkan Dunia Naga Merah, Feixue sering bertanya-tanya kapan dia akan bertemu dengannya lagi. Dia tidak pernah mengira bahwa mereka akan berpisah selamanya.     

"Tetua!" tiba-tiba terdengar suara dari luar. Pemimpin Klan Dewa mengerutkan keningnya dan berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak mengganggu kami?"     

Sosok yang berada di luar itu bisa merasakan hatinya berguncang, tetapi dia berkata, "Tetua, beberapa sosok terkemuka tiba-tiba datang ke Kota Dewa."     

Pemimpin Klan Dewa mengerutkan keningnya. Sebelumnya, Tetua Agung Tianhe telah datang kemari, sekarang siapa yang berani datang kemari untuk membuat masalah?     

"Siapa saja mereka?" tanyanya dengan nada dingin.     

"Klan Xiao, Klan Yuanyang, dan satu pasukan lainnya dari Dunia Ziwei, Suku Dou," ujar pria yang berada di luar dengan tubuh gemetar. "Bahkan pemimpin klan mereka datang kemari secara pribadi."     

Ekspresi Pemimpin Klan Dewa akhirnya berubah. Dan dia tidak sendirian. Semua tokoh penting dari Klan Dewa tampak terkejut. Jika mereka berada di luar, mereka pasti sudah bisa mendeteksi hal ini, tetapi mereka sedang sibuk menangani Feixue.     

Pemimpin dari tiga pasukan besar telah datang kemari. Apa maksudnya ini?     

Serangan yang dilancarkan oleh Tetua Agung Tianhe sebelumnya telah mengguncang Klan Dewa. Apakah orang-orang ini datang kemari untuk menaklukkan mereka saat mereka baru saja diserang?     

Meskipun ketiganya adalah pasukan-pasukan besar dari Dunia Heavenly Mandate, namun dalam situasi normal, mereka bahkan tidak layak untuk mendapatkan perhatian dari Klan Dewa. Masing-masing dari mereka hanya memiliki satu sosok tingkat atas, sementara Klan Dewa memiliki tiga orang. Bahkan jika salah satu dari mereka dikalahkan, dirinya dan Shen Ji masih bisa melindungi Klan Dewa.     

Di dunia ini, siapa yang berani mengganggu mereka?     

Tapi hari ini berbeda. Permasalahan mereka dengan Tetua Agung Tianhe masih belum selesai, dan Klan Shen telah mengalami kekacauan yang luar biasa. Sekarang, tiga sosok terkemuka datang kemari bersama-sama. Jika mereka datang untuk melancarkan serangan, maka Klan Dewa tidak bisa menghentikan mereka.     

Pemimpin Klan Dewa mengalihkan pandangannya dari Feixue dan berkata dengan nada dingin, "Kita akan pergi meninggalkan tempat ini terlebih dahulu."     

Setelah mengatakan hal itu, dia berbalik dan berjalan keluar dari aula tersebut.     

Ekspresi para kultivator dari Klan Dewa tampak muram saat mereka mengikutinya keluar.     

Di atas anak tangga menuju aula, sang pemimpin klan memandang ke kejauhan. Auranya dikeluarkan dan menyebar ke kejauhan dalam sekejap.     

Tidak lama kemudian, dia melihat satu sosok yang sedang berdiri di atas sebuah gedung dengan rambut yang berkibar tertiup angin. Dia mengenalinya. Itu adalah Xiao Dingtian dari Klan Xiao.     

Rumor mengatakan bahwa dia tidak pernah muncul di dunia luar selama bertahun-tahun.     

Aura sang pemimpin klan terus menyebar sampai dia melihat dua sosok lainnya. Salah satu di antaranya tampak santai dan tidak bisa diatur, dan dia duduk di tempatnya dengan tenang, sementara sosok lainnya sedang makan dan minum di dalam sebuah paviliun. Sosok ini memiliki tubuh yang kekar. Semua orang yang berada di paviliun tempat dia makan telah pergi menjauh, dan tidak ada seorang pun yang berani mendekat. Auranya terlalu mengerikan. Sepertinya mustahil untuk bernapas jika seseorang duduk di sampingnya.     

Ketiganya berada di tempat yang berbeda di dalam Kota Dewa. Mereka tidak muncul bersama-sama, dan mereka tidak pergi menuju kediaman Klan Dewa.     

Namun, karena mereka semua muncul pada waktu yang bersamaan, tidak ada seorang pun yang akan mengira bahwa itu hanya kebetulan belaka.     

Tempat ini adalah wilayah kekuasaan dari Klan Dewa. Betapa bodohnya apabila seseorang berpikiran bahwa kemunculan tiga sosok terkemuka itu hanyalah sebuah kebetulan?     

Ekspresi Pemimpin Klan Dewa tampak dingin. Tiga sosok terkemuka ini biasanya tidak pernah bekerja sama. Hanya ada satu alasan bagi mereka untuk sepakat bekerja sama: keturunan mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ye Futian dari Dunia Heavenly Mandate.     

Semua ini terjadi karena Akademi Heavenly Mandate.     

Mereka berani menyerang Klan Dewa karena akademi tersebut.     

Pada saat ini, sepertinya dia bisa merasakan sesuatu. Dia bergegas memandang ke kejauhan. Di sana, terdapat sebuah aura mengerikan yang sepertinya semakin mendekat.     

Kota Dewa adalah salah satu kota terbesar di Dunia Imperial.     

Saat ini, sebuah aura yang kuat menyebar di atas kota. Itu adalah aura dari sebuah pasukan besar yang terbang di udara.     

Banyak orang memandangnya. Pasukan itu terdiri dari para Renhuang di dalamnya.     

Suara geraman terdengar dari mulut kawanan naga yang mengerikan. Sementara itu, matahari tertutupi saat para Kunpeng mengepakkan sayap mereka. Terdapat pula kawanan gajah yang berderap menerobos awan.     

Pasukan Renhuang tampak menunggangi kawanan naga, gajah, dan Kunpeng tersebut. Mereka akan mendarat di Kota Dewa.     

Ada dua orang yang memimpin pasukan itu: salah satunya sudah tua dan satu sosok lainnya masih muda. Sosok yang sudah tua itu memiliki aura yang luar biasa, sementara sosok yang masih muda itu tampak berkarisma dan memiliki rambut berwarna abu-abu.     

"Mereka berasal dari Dunia Heavenly Mandate!" Orang-orang di Kota Dewa bisa menebak identitas mereka. Akademi Heavenly Mandate baru saja didirikan dan mereka telah mengguncang Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Rumor mengatakan bahwa seorang kultivator dari Klan Dewa telah pergi kesana untuk mencari seseorang. Akademi Heavenly Mandate menolak untuk bekerja sama, dan tidak lama kemudian, Shen Ji menyerang akademi tersebut.     

Lalu, mengapa Akademi Heavenly Mandate datang kemari sekarang?     

Pertama, Tetua Agung Tianhe datang kemari setelah berubah menjadi iblis. Sekarang, giliran pasukan dari Akademi Heavenly Mandate yang datang kemari. Terlebih lagi, sepertinya tiga sosok terkemuka dari tiga pasukan besar di pihak lawan datang kemari secara pribadi.     

Kapan terakhir kali badai sedahsyat ini pernah menimpa Kota Dewa?     

Kapan Klan Dewa pernah mengalami masalah sebanyak ini?     

"Ini benar-benar..." ujar seseorang sambil menatap pasukan yang berada di atas langit itu dengan tubuh gemetar. Orang-orang tanpa sadar mengikuti pasukan itu menuju kediaman Klan Dewa. Tentu saja, hanya kultivator tingkat Renhuang yang berani mengikuti mereka dari dekat.     

Di dalam paviliun, satu sosok yang kuat meletakkan cangkirnya dan berdiri dari tempatnya. Dia memandang ke arah Klan Dewa, dan dalam sekejap, sebuah aura yang menyesakkan menyebar di sekelilingnya. Banyak orang menatapnya. Dia berdiri di dalam paviliun itu seperti seorang dewa perang, menghadap ke arah kediaman Klan Dewa.     

Tetua dari Klan Yuanyang dan Xiao Dingtian dari Klan Xiao juga mengeluarkan aura mereka masing-masing. Mereka berdiri di atas gedung-gedung, dan saat mereka mengeluarkan aura masing-masing, orang-orang di sekitar mereka mulai gemetar ketakutan.     

Mereka adalah orang-orang yang berdiri di puncak kekuatan.     

Tiga aura yang kuat itu diarahkan menuju kediaman Klan Dewa sekaligus.     

Dan pada saat yang bersamaan, sebuah pasukan yang kuat juga muncul di sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.