Legenda Futian

Di Wu



Di Wu

2Chang Xi sangat menyadari bahwa saat ini, Ye Futian memang dapat dianggap sebagai sosok terhebat di generasi ini.     3

Hanya saja mengetahui hal itu tidak begitu penting. Namun, mengumumkannya di depan umum sudah jelas akan menyulut emosi para kultivator terhadap Ye Futian.     

Di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, ada begitu banyak pasukan besar dan sosok terkemuka yang tak terhitung jumlahnya. Jika seseorang mengaku sebagai sosok terkuat, mereka akan langsung menjadi sasaran bagi orang lain. Saat ini, Ye Futian sudah menjadi incaran banyak orang. Pasukan-pasukan besar pasti ingin menyingkirkan Ye Futian dan menghancurkannya. Jika Ye Futian benar-benar mengaku sebagai sosok terkuat di generasinya, maka beberapa pihak juga akan semakin tersulut emosi.     

Karena itulah, Ye Futian tidak akan mengaku sebagai sosok nomor satu di generasinya. Saat ini, dia juga memiliki Akademi Heavenly Mandate di belakangnya. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Akademi Heavenly Mandate sebagai akademi nomor satu di Sembilan Dunia Jalur Supremasi dan menghasilkan sosok-sosok terkemuka di masa depan. Untuk saat ini, itu akan menjadi prioritas utamanya.     

Di kejauhan, sebuah gelombang yang mengerikan bergerak mendekat. Banyak orang memandang ke arah gelombang tersebut. Setelah beberapa lama, Kaisar Burung Peng Raksasa Bersayap Emas kembali ke penginapan tempat Ye Futian berasa.     

"Aku tidak bisa menangkapnya hidup-hidup, jadi aku membunuhnya," ujarnya pada Ye Futian. Lawannya adalah seorang Renhuang tingkat menengah yang mahir dalam teknik penyamaran dan akan melarikan diri darinya jika dia bertindak ceroboh. Kaisar Burung Peng Raksasa Bersayap Emas terpaksa menggunakan kekuatan Jalur Agung miliknya untuk menghancurkan Jalur Agung lawannya itu dan membunuhnya.     

"Terima kasih, maaf telah merepotkan anda." Ye Futian mengangguk. Tampaknya pasukan bernama 'Neraka' ini jauh lebih kuat dari dugaannya. Mereka telah menyusup kemana-mana. Rupanya seorang Renhuang tingkat menengah dari Kota Jiuyou adalah anggota Neraka.     

Adapun tindakan Kaisar Burung Peng Raksasa Bersayap Emas yang membunuh Renhuang itu, Ye Futian sama sekali tidak peduli. Banyak orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah dibunuh oleh anggota Neraka. Hutang darah ini tentu saja harus dibayar dengan nyawa.     

Ye Futian dan yang lainnya masih berbincang-bincang di dalam penginapan. Di area sekitar mereka, orang-orang turun satu per satu.     

Aura pertempuran yang terjadi sebelumnya telah terpancar ke kejauhan. Di area di sepanjang tepi Mata Air Kuning di Kota Jiuyou, banyak orang mengetahui bahwa kelompok Ye Futian telah tiba di sana. Karena itulah, banyak orang bergegas pergi ke penginapan tersebut.     

Banyak orang dari berbagai macam pasukan besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi juga datang secara bergantian.     

Tidak lama kemudian, sekelompok kultivator yang sangat menyilaukan muncul di atas sebuah penginapan. Tubuh pemimpin kelompok itu bermandikan cahaya suci matahari dan tampak sangat sombong. Tatapan matanya sangat mengerikan. Seolah-olah siapa pun yang menatap matanya akan dihanguskan oleh matahari. Sementara itu, orang-orang yang berada di sampingnya semuanya berada di tingkat Renhuang. Aura mereka sangat mengerikan.     

Siapakah orang-orang ini? Banyak orang di Kota Jiuyou memandang ke arah kelompok itu. Mereka diam-diam mencoba menebak identitas dari kelompok itu.     

"Sepertinya mereka berasal dari Istana Divine Solar," ujar seseorang.     

Istana Divine Solar adalah salah satu pasukan terkemuka di Dunia Matahari. Mereka adalah pasukan penguasa di sana. Pasukan besar lainnya di Sembilan Dunia Jalur Supremasi jauh lebih lemah dari Istana Divine Solar.     

Karena Istana Divine Solar telah tiba di sini, maka pemuda yang bermandikan cahaya suci itu tentu saja adalah sang Dewa dari Istana Divine Solar, Di Wu.     

Rumor mengatakan bahwa sang Dewa dari Istana Divine Solar, Di Wu, adalah keturunan dari Dewa Matahari. Dia adalah salah satu sosok terkemuka dari generasi ini serta penerus masa depan dari Istana Divine Solar. Dia menguasai kekuatan dari Api Ilahi Matahari. Baik dalam aspek bakat maupun kemampuan, dia sungguh luar biasa.     

Sekarang setelah mereka melihatnya secara langsung dengan mata kepala mereka sendiri, kehebatannya sama seperti rumor yang beredar.     

Saat ini, Di Wu memandang ke tempat d mana Ye Futian dan Chang Xi berada. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghindari mereka.     

Hal ini menyebabkan suhu udara di penginapan tempat Ye Futian berada meningkat, dan menjadi sangat panas. Banyak orang yang berada di penginapan itu mulai berkeringat. Seolah-olah terdapat sebuah matahari di samping mereka. Perasaan ini sangat tidak nyaman. Namun, mengetahui seperti apa identitas Di Wu, orang-orang tidak berani mengajukan keberatan.     

Orang ini terlalu mengerikan. Hanya dengan satu pandangan mata, dia bisa menyebabkan suhu udara meningkat.     

Chang Xi mengeluarkan hawa dingin dari sekujur tubuhnya, sehingga menyebabkan area di sekitarnya tetap dingin. Dia tersenyum dan berkata pada Ye Futian, "Tampaknya dia ingin berurusan denganmu."     

"Mungkin ini adalah efek dari kata-kata yang diucapkan oleh Renhuang dari Neraka barusan," jawab Ye Futian dengan nada sedikit bercanda. Namun, dia jelas memahami bahwa mungkin ada alasan lain terkait hal ini.     

Dia telah mendengar informasi dari Feixue dan Chu Yu bahwa saat ujian penilaian Akademi Heavenly Mandate untuk memilih murid inti berlangsung, identitas seorang kultivator bernama Yan Huang, yang berada di tingkat Renhuang, terungkap sebagai seorang kultivator dari Istana Divine Solar oleh Shen Luoxue. Kultivasi Yan Huang dihancurkan, dan dia dikeluarkan dari Akademi Heavenly Mandate.     

Sudah jelas bahwa Istana Divine Solar mengetahui tentang kejadian ini. Namun, Ye Futian tidak begitu memedulikannya. Karena Istana Divine Solar berani mengirimkan mata-mata ke Akademi Heavenly Mandate, maka tidak salah bagi Balai Penegakan Hukum dari Akademi Heavenly Mandate untuk menghancurkan kultivasi Yan Huang.     

Saat ini, Akademi Heavenly Mandate tidak perlu menahan diri saat menghadapi pasukan mana pun di Sembilan Dunia Jalur Supremasi saat melakukan sesuatu. Mereka akan bertindak sesuai dengan peraturan mereka sendiri.     

Namun, dari sudut pandang kerumunan kultivator di sekitarnya, pemandangan ini tampak menarik.     

Tentu saja, sang Dewa dari Istana Divine Solar, Di Wu, tidak akan menganggap dirinya lebih rendah dari Ye Futian, bukan?     

Jauh di atas langit, sekelompok kultivator lainnya sedang bergerak mendekat. Kelompok ini terbang melintasi udara dan penampilan mereka tampak sombong serta mengintimidasi. Mereka berasal dari Kuil Celestial Worthy di Dunia Imperial. Mereka memandang ke arah Ye Futian dan kemudian menemukan sebuah penginapan di sepanjang tepian Mata Air Kuning, lalu mendarat di sana.     

Berbagai macam pasukan tiba satu per satu. Pasukan-pasukan dari Dunia Imperial, seperti Kuil Celestial Worthy, Klan Dewa Bela Diri, dan Akademi Sky Reaching mendarat di wilayah itu satu per satu.     

Sementara pasukan-pasukan lain dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi, seperti Pulau Ilusi, Alam Takdir, Akademi Bintang Kaisar, dan Negeri Ilahi Emas juga muncul secara bergantian.     

Wilayah ini sangat luas. Mereka semua memilih tempat masing-masing untuk menetap. Jarak diantara mereka cukup berjauhan. Namun, bagi sosok-sosok dengan tingkat kultivasi seperti mereka, jarak ini tidak berarti apa-apa.     

"Mereka semua tiba satu per satu." Orang-orang di Kota Jiuyou tampak antusias. Para kultivator dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah berkumpul di sini. Kini segala sesuatunya menjadi semakin menarik.     

Gerbang Neraka belum muncul, namun banyak pasukan sudah bergerak. Sebagian besar dari mereka kemungkinan akan saling bersaing satu sama lain.     

Para anggota dari berbagai macam pasukan tentu saja juga menyadari tatapan tidak ramah di mata Di Wu. Hari ini, mungkin akan ada sebuah pertunjukan dari mereka yang menarik untuk dinikmati.     

Pada awalnya, Ye Futian mengabaikan Di Wu. Namun, tetap saja, terus-menerus ditatap oleh seseorang akan membuat targetnya merasa tidak nyaman.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya dan memandang ke arah Di Wu. Cahaya dari api ilahi di mata lawannya diarahkan tepat ke mata Ye Futian. Di Wu tidak dengan sengaja mengeluarkan kekuatannya. Namun, kedua matanya seperti mengandung api matahari di dalamnya. Hal ini membuat Ye Futian merasa sangat tidak nyaman.     

"Apakah kau ada urusan denganku?" Ye Futian bertanya sambil mengerutkan keningnya. Sikap yang ditunjukkan oleh Di Wu membuatnya tidak senang.     

Ketika mereka berada di Akademi Tianshen, Di Wu sudah tidak menyukainya.     

"Akademi Heavenly Mandate merekrut murid-murid dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi dan mengajarkan Jalur Agung di Dunia Heavenly Mandate. Keberadaan akademi jelas bertujuan untuk mengajarkan Jalur Agung," Di Wu menyampaikan hal ini dengan suara keras. Ini bukanlah kata-katanya; itu adalah kata-kata yang diucapkan oleh Akademi Heavenly Mandate.     

"Ya," jawab Ye Futian dengan acuh tak acuh.     

"Kalau begitu, ketika seorang kultivator dari Istana Divine Solar pergi ke Akademi Heavenly Mandate untuk mencari Jalur Agung, mengapa kau justru menghancurkan kultivasinya dan mengeluarkannya dari akademi?" Di Wu bertanya.     

"Akademi Heavenly Mandate memang mengajarkan Jalur Agung bagi mereka yang berada di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Siapa pun yang ingin berlatih bisa ikut serta dalam ujian penilaian yang diselenggarakan oleh akademi," Ye Futian menjelaskan. "Namun, ini bukan berarti bahwa Akademi Heavenly Mandate adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang licik. Pihak akademi akan menghukum mereka yang masuk ke akademi dengan niat buruk."     

"Keputusan akhir ditetapkan secara sepihak oleh Akademi Heavenly Mandate. Mengenai kebenarannya, hanya para petinggi dari Akademi Heavenly Mandate yang mengetahuinya," Di Wu membalas ucapan Ye Futian dengan nada dingin. Dia ingin mengatakan bahwa Akademi Heavenly Mandate sedang memberantas para pembangkang.     

Sangat mudah untuk mencelakai seseorang. Di Wu hanya perlu mencari alasan untuk memfitnah Ye Futian.     

Dia tidak begitu akrab dengan Yan Huang. Namun, Klan Yan Huang telah menjadi anggota dari Istana Divine Solar selama beberapa generasi. Selain itu, Yan Huang memiliki saudara sepupu yang mengabdi di bawah komando Di Wu. Karena itulah, Di Wu sudah menganggap Yan Huang sebagai anggota keluarganya.     

Bahkan jika mereka tidak akrab satu sama lain, keluarga Yan Huang tetap menjadi anggota dari Istana Divine Solar selama beberapa generasi. Hanya dengan satu perintah, kultivasi Yan Huang telah dihancurkan oleh Akademi Heavenly Mandate, dan hidupnya sekarang terasa seperti neraka.     

Ye Futian tidak tahu apakah Di Wu mengetahui tentang peran yang dimainkan oleh Yan Huang di Akademi Heavenly Mandate. Di Wu mungkin sudah mengetahuinya, tapi dia mungkin juga belum tahu tentang hal tersebut, dan hanya anggota lain yang berpartisipasi dalam masalah ini. Namun, itu bukanlah hal yang penting.     

Akademi Heavenly Mandate jelas akan menegakkan peraturan mereka.     

"Aku tidak perlu melaporkan hal itu padamu." Ye Futian memandang ke arah Di Wu sebagai tanggapan atas sikapnya yang begitu tegas.     

Ye Futian baru saja selesai berbicara ketika sebuah aura yang kuat terpancar dari tubuh Di Wu. Hal ini menyebabkan suhu udara di penginapan tempat Ye Futian berada menjadi semakin panas. Aura dari tubuh Di Wu tampak sangat mengerikan. Sebenarnya dia juga memiliki Roda Ilahi tingkat kedua. Dan sudah jelas, dia telah menerobos ke ke tingkat berikutnya setelah keluar dari Reruntuhan Dewa.     

Sekujur tubuh Di Wu telah mengalami transformasi dalam aspek temperamen. Setelah kembali ke Istana Divine Solar dari Akademi Tianshen, dia mengalami proses penyucian lainnya di Istana Divine Solar. Kemampuannya kini jauh lebih kuat jika dibandingkan saat dia berlatih di Akademi Tianshen.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Namun, di belakang Ye Futian, satu sosok lainnya sudah berjalan ke depan. Tubuh kekar dari sosok itu memancarkan sensasi yang mengerikan. Dia berdiri di tempatnya seperti seorang iblis.     

Tatapan mata Yu Sheng tertuju ke arah Di Wu yang berdiri di seberangnya. Pada saat itu juga, sebuah kekuatan iblis yang mengerikan bergemuruh. Mata Air Kuning mengalir di antara kedua belah pihak. Sementara itu di atas Mata Air Kuning, aura Jalur Agung mereka bertabrakan. Hembusan angin iblis berwarna emas kegelapan menabrak hembusan angin emas dari kobaran api ilahi. Dua kekuatan itu saling mengikis satu sama lain dan terlihat sangat mengerikan.     

*Whoosh* Cahaya keemasan dari kobaran api ilahi melahap angin iblis itu dan terus menerjang ke arah Yu Sheng. Ye Futian bahkan tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya; Yu Sheng, yang memiliki Roda Ilahi tingkat pertama, benar-benar berani menghalangi langkah Di Wu di depan Ye Futian.     

Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan. Ketika kobaran api ilahi keemasan itu turun, kobaran api itu benar-benar dilahap olehnya dalam sekejap. Pada saat itu, seolah-olah Yu Sheng, yang diselimuti oleh cahaya iblis, sedang bermandikan kobaran api ilahi.     

Di Wu mengerutkan keningnya. Kobaran Api Ilahi miliknya sangat kuat. Biasanya, orang-orang dari tingkat Plane yang sama dengannya akan binasa hanya dengan sentuhan dari api ilahi-nya. Namun pada saat ini, Yu Sheng benar-benar melahap api ilahi itu dan menempanya ke dalam tubuhnya sendiri.     

Tatapan mata Yu Sheng tertuju ke arah Di Wu. Kedua matanya yang berwarna hitam legam memancarkan keinginan bertarung yang luar biasa.     

"Kau masih tidak layak untuk menjadi lawanku," ujar Di Wu dengan acuh tak acuh. Dia jelas bisa merasakan keinginan bertarung dari mata Yu Sheng. Yu Sheng hanyalah pengikut Ye Futian. Meskipun kemampuannya cukup kuat, Di Wu tidak akan menurunkan statusnya demi bertarung melawan Yu Sheng.     

Jika Di Wu bersedia bertarung melawannya, bukankah dia akan memperkuat status Ye Futian sebagai sosok terhebat dari generasi mereka?     

Dapat dikatakan bahwa dia, Di Wu, hanya pantas bertarung melawan salah satu pengikut Ye Futian.     

"Sombong sekali kata-katamu." Di dalam penginapan, ekspresi Dou Zhao tampak aneh saat mendengar kata-kata Di Wu. Apakah Di Wu benar-benar meremehkan Yu Sheng?     

"Jika kau ingin bertarung, maka bertarunglah. Jika tidak, maka tutup mulutmu dan duduklah di sana dengan tenang," ujar Dou Zhao dengan nada mengejek. Memangnya Di Wu menganggap dirinya seperti apa sehingga berani pamer seperti ini?     

Bukankah dia adalah sang Dewa dari Istana Divine Solar?     

Jadi memangnya kenapa dengan statusnya itu? Bahkan Dou Zhao, yang merupakan keturunan bermartabat dari Dewa Pertempuran, telah menyerah di tangan Yu Sheng. Apakah ada anggota kelompok mereka di Akademi Heavenly Mandate yang bukan sosok terkemuka? Mengapa Di Wu berani bertingkah sesombong ini?     

Bahkan Klan Dewa dibuat tak berdaya, dan para Renhuang tingkat bawah mereka dimusnahkan.     

Di Wu memandang ke arah Dou Zhao dan berkata, "Keturunan Suku Dou dari Dunia Ziwei, apakah kau sudah mengabaikan harga dirimu untuk menyanjung dan tunduk pada perintah orang lain?"     

"..." Dou Zhao tidak bisa membantah kata-kata yang diucapkan oleh Di Wu.     

Dou Zhao berdiri dari tempatnya, dan tatapan matanya tertuju ke arah Di Wu saat dia berkata, "Istana Divine Solar bertindak begitu lancang sehingga berani mengirimkan mata-mata secara diam-diam untuk mencuri ajaran dari Akademi Heavenly Mandate? Apakah kau tidak malu pada dirimu sendiri?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.