Legenda Futian

Anak Terpilih dari Jalur Agung



Anak Terpilih dari Jalur Agung

2Semakin banyak kultivator yang datang ke Kota Jiuyou. Saat ini, sebaris kultivator sedang berdiri di atas Mata Air Kuning di Kota Jiuyou dan menatap permukaan air yang bergemuruh.      1

Dengan mengenakan jubah biksu dan memancarkan Cahaya Buddha dari tubuh mereka, orang-orang itu adalah para kultivator Buddha yang terlihat agung dan bermartabat.     

Mereka berasal dari Dunia Gunung di Sembilan Dunia Jalur Supremasi.     

Selain itu, orang-orang dari Dunia Gunung biasanya adalah kultivator-kultivator yang kuat. Tuan Gui Zang, salah satu Renhuang yang menempa Roda Ilahi sempurna di dalam Reruntuhan Dewa, juga berada di antara mereka.     

"Paman-Guru, sepertinya bukan hanya anda yang datang kemari. Beberapa kuil lainnya juga mengirimkan perwakilan mereka kesini," ujar Gui Zang pada seorang Tetua yang berdiri di sampingnya. Tetua itu bertubuh kurus tanpa ada sedikit pun kekuatan di anggota tubuhnya. Tangannya yang kurus memegang seuntai tasbih Buddha di depan dadanya. Dia melantunkan beberapa sutra Buddha yang sulit untuk dipahami bagi orang biasa. Bahkan Gui Zang tidak begitu memahami makna dari sutra tersebut.     

"Saat Neraka bangkit kembali, tidak mengejutkan apabila mereka datang kemari," ujar biksu yang tampak rapuh itu. Banyak biksu Buddha dari Dunia Gunung tampaknya telah menyadari kehadiran sang Tetua dan berjalan ke arahnya. Mereka menyatukan telapak tangan mereka di depan dada masing-masing dan membungkuk hormat untuk menyapanya, "Senang bertemu dengan anda, Tuan Pudu."     

Tuan Pudu adalah seorang biksu terkemuka dan terpelajar dari Kuil Tianxian. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang ajaran Buddha yang tak terduga dan merupakan sosok terkemuka yang dihormati oleh banyak orang di Dunia Gunung.     

Jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan terkemuka di Dunia Jalur Supremasi lainnya, orang-orang di Dunia Gunung jarang sekali terlibat dalam urusan duniawi. Mereka telah memfokuskan diri dalam kultivasi Buddha selama lebih dari tiga ratus tahun.     

Namun, beberapa orang dari generasi tua mengetahui bahwa para biksu di Dunia Gunung pernah keluar dari kuil mereka dalam peristiwa yang terjadi 300 tahun yang lalu.     

Itu memang sebuah era yang penuh dengan kekacauan.     

"Senang bertemu dengan anda, Tuan Pudu." Orang-orang menyapanya satu per satu. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Tuan Pudu memiliki status yang sangat tinggi di Dunia Gunung. Dia masih memegang tasbih di tangannya, seolah menyiratkan agar semua orang menunjukkan rasa hormat padanya.     

"Tuan Pudu, apakah anda menuruni gunung karena anda merasa khawatir?" seorang biksu terkemuka bertanya. Bisa dilihat bahwa Dunia Gunung telah mengumpulkan jajaran anggota yang kuat kali ini.     

"Menurut Tuan Pudu, apa yang akan terjadi setelah Gerbang Neraka terbuka?" seseorang bertanya. Mereka semua ingin mengetahui pemikiran Tuan Pudu tentang situasi saat ini.     

Tuan Pudu menundukkan kepalanya. Dengan senyuman tipis di kedua matanya, dia menyatukan kedua telapak tangannya dan berkata, "Apa pun yang seharusnya terjadi akan terjadi. Kita hanya perlu menunggu semuanya dengan tenang."     

Jawabannya itu tidak berarti apa-apa, namun orang-orang masih mengangguk setuju, seolah-olah mereka benar-benar diyakinkan olehnya.     

Banyak orang di tepi Mata Air Kuning di kejauhan mengarahkan pandangan mereka ke arah Tuan Pudu dan berbisik satu sama lain.     

"Orang-orang di Dunia Gunung hampir tidak pernah keluar dari kuil mereka. Namun, kali ini mereka telah mengirimkan sekelompok kultivator kuat kemari. Bahkan Tuan Pudu dari Kuil Tianxian datang ke Kota Jiuyou secara pribadi," ujar seseorang. Kuil Tianxian adalah kuil terbesar di Dunia Gunung, sedangkan Tuan Pudu adalah sang biksu agung di Kuil Tianxian. Banyak orang mengetahui reputasinya, bahkan di Kota Jiuyou.     

"Pria yang berdiri di samping Tuan Pudu adalah Gui Zang. Dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna dan meraih terobosan saat berada di dalam Reruntuhan Dewa bersama dengan Shen Hao, Jian Qingzhu, Nan Luoshen, Di Wu, dan kultivator lainnya. Gui Zang adalah sosok yang rendah hati, layaknya seorang biksu Budha pada umumnya. Aku menduga bahwa dia mungkin lebih kuat dari Shen Hao."     

Sepertinya orang-orang cenderung menggunakan Shen Hao sebagai perbandingan setiap kali mereka berbicara tentang kemampuan para kultivator terkemuka akhir-akhir ini.     

Reputasi Shen Hao telah hancur karena bencana yang menimpa Klan Dewa. Oleh karena itu, banyak orang cenderung menggunakan dirinya sebagai tolak ukur ketika mereka mengukur kemampuan seorang kultivator. Reputasi Shen Hao telah menurun drastis. Itu adalah konsekuensi yang harus dia terima karena kalah dalam pertempuran. Shen Hao pernah dianggap sebagai salah satu dari tiga kultivator terhebar dari generasinya. Namun meski demikian, kini publik mencurigai bahwa siapa pun yang mampu berdiri di depan Istana Surgawi di dalam Reruntuhan Dewa kala itu mungkin adalah kultivator yang lebih baik dari Shen Hao.     

Para kultivator dari Dunia Gunung bukanlah satu-satunya pasukan yang datang kemari. Beberapa kultivator lainnya juga tiba di tempat Ye Futian berdiri.     

Ye Futian terkejut saat melihat bahwa sosok yang memimpin orang-orang ini adalah Shen Luoxue.     

"Nenek," panggil Ye Futian, "Kenapa anda datang kemari?"     

Berdasarkan status senioritas, sudah seharusnya dia memanggil Shen Luoxue sebagai 'Nenek-Guru', yang tidak begitu enak didengar. Selain itu, karena Feixue memanggilnya dengan sebutan 'nenek', maka dia tidak akan terdengar seperti orang asing dengan memanggilnya sebagai 'nenek'.     

Shen Luoxue tidak terlihat seperti seorang wanita tua tidak peduli bagaimana cara Ye Futian dan Feixue memanggilnya. Tapi dia memang memiliki rambut berwarna abu-abu, sama seperti Ye Futian.     

"Nenek mengkhawatirkanmu," Feixue, yang berdiri di samping Shen Luoxue, memberitahu Ye Futian sambil tersenyum. Ye Futian tentu saja sangat menyadari bahwa Shen Luoxue benar-benar peduli padanya meskipun dia tampak angkuh dan acuh tak acuh. Dia juga memperlakukan Nianyu dengan sangat baik.     

"Apakah seseorang menyerangmu di Kota Jiuyou?" Shen Luoxue bertanya.     

"Itu bukanlah masalah besar. Saya sudah mengurusnya. Orang-orang itu tidak akan berani menunjukkan wajah mereka lagi," ujar Ye Futian, "Nenek, anda tidak perlu datang kemari untuk menangani hal ini."     

"Aku datang kemari bukan hanya untuk menangani hal ini," ujar Shen Luoxue. "Semua pasukan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah mengirimkan bala bantuan setelah mendengar apa yang telah terjadi di Dunia Daratan Tersembunyi. Masalah terkait Neraka ini tidak sesederhana yang kau bayangkan."     

Ye Futian memandang ke arah Shen Luoxue dan bertanya, "Pasukan macam apa Neraka itu?"     

Shen Luoxue adalah seorang kultivator dari generasi tua dan lahir bertahun-tahun yang lalu. Dia telah melalui masa-masa sulit dan pasti mengetahui lebih banyak tentang Neraka.     

"Neraka." Shen Luoxue menatap ke kejauhan dan mengingat kembali apa yang terjadi di masa lalu. 3.000 Dunia dari Jalur Agung saat itu dipenuhi oleh kultivator-kultivator kuat yang jauh lebih kejam dan brutal daripada sekarang. Banyak orang tewas di tengah-tengah kekacauan. Dan kekacauan itu mungkin tidak akan pernah berakhir jika bukan karena Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing.     

Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing memang adalah pemimpin yang paling luar biasa.     

"Ini adalah sesuatu yang telah melampaui 3.000 Dunia dari Jalur Agung," gumam Shen Luoxue. Sambil mengerutkan keningnya, Ye Futian berkonsentrasi untuk mendengarkan penjelasan Shen Luoxue.     

"Bagaimanapun juga, Neraka memiliki pengaruh yang mengerikan di Dunia Daratan Tersembunyi di masa lalu. Meskipun mereka telah menghilang bertahun-tahun yang lalu, aku menduga bahwa para anggota Neraka yang masih hidup selama ini bersembunyi di Dunia Daratan Tersembunyi, dan keberadaan mereka baru terungkap sekarang hanya karena kekacauan yang mereka timbulkan. Hal ini tidak sesederhana itu lagi."     

Shen Luoxue berkata pada Ye Futian, "Para kultivator dari pasukan lainnya akan segera tiba di sini."     

 "Nenek, aku bertemu dengan seorang gadis di Kota Jiuyou." Ye Futian berbalik dan berseru, "Qingyao, kemarilah."     

Ye Qingyao berjalan ke arah mereka dan menatap Shen Luoxue dengan penuh rasa ingin tahu, lalu berkata, "Senang bertemu denganmu, nenek."     

Shen Luoxue memandang ke arah Ye Qingyao, dan mata ilahi di antara alisnya menatap lurus ke arahnya. Karena merasa ketakutan, Ye Qingyao jadi tidak enak badan dan melangkah mundur untuk bersembunyi di belakang Ye Futian.     

"Nenek, tunggu sebentar." Ye Futian berjongkok. Dia menatap ke arah Ye Qingyao dan berkata dengan lembut, "Qingyao, nenek ingin memeriksamu dengan seksama agar dia bisa membantumu. Tapi aku akan meminta nenek untuk berhenti jika kau tidak menginginkannya."     

Ye Qingyao menatap mata Ye Futian. Dia jelas bisa merasakan kebaikan yang telah ditunjukkan oleh Ye Futian padanya sejak awal. Dia mengangguk dan berkata, "Aku akan menuruti semua perintahmu."     

Ye Futian tersenyum dan mencubit pipi Ye Qingyao dengan lembut, lalu berkata, "Gadis baik."     

Kemudian dia berbalik untuk memberi tanda pada Shen Luoxue. Kali ini Ye Qingyao tidak bersembunyi di belakang Ye Futian. Dia menggertakkan giginya dan menahan proses yang tidak nyaman itu sambil mencengkeram tangan Ye Futian dengan erat. Ye Futian bisa merasakan keringat di telapak tangan Ye Qingyao.     

Untuk seorang gadis yang tumbuh di tengah-tengah kegelapan, dia menunjukkan kepercayaan mutlak terhadap Ye Futian dengan berani membuka diri pada orang lain.     

Karena pengalaman hidup yang dimiliki oleh Qingyao, tentu saja dia tetap bersikap waspada ketika berhadapan dengan banyak orang. Jika bukan karena Ye Futian, dia pasti akan sangat marah dengan perlakuan ini.     

Shen Luoxue melihat banyak hal di dalam memori Ye Qingyao. Tidak lama kemudian, cahaya suci itu menghilang, dan dia menatap Ye Qingyao dengan serius.     

Dia tampak terkejut.     

"Kau, ikutlah denganku," ujar Shen Luoxue setelah mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian.     

Ekspresinya terlihat sangat serius.     

Meskipun Ye Futian sudah tahu bahwa Ye Qingyao bukanlah gadis biasa, dia tidak menyangka bahwa Nenek akan bereaksi seperti ini.     

Dia memandang ke arah Qingyao dan menyadari bahwa gadis itu juga menatapnya dengan terkejut. Gadis itu menggenggam tangannya dengan erat.     

"Tidak apa-apa." Ye Futian tersenyum. Qingyao mengangguk dan melepaskan tangannya.     

Shen Luoxue dan Ye Futian memisahkan diri dari kultivator lainnya. Kemudian Ye Futian bertanya, "Nenek, ada apa?"     

"Lihatlah sendiri." Seberkas cahaya tiba-tiba terpancar dari area di antara alis Shen Luoxue ke arah Ye Futian.     

Ye Futian tidak menangkisnya. Dalam sekejap, dia menyaksikan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan.     

Sekelompok kultivator dengan energi yang mengerikan telah mengelilingi sebuah rumah kecil di Kota Jiuyou. Lantainya dipenuhi oleh beberapa mayat. Sementara itu, seorang gadis tampak berdiri sendirian di samping mayat-mayat itu dengan pakaian yang berlumuran darah. Bahkan wajahnya juga berlumuran darah.     

Para kultivator itu berjalan lurus ke arahnya dan ingin membawanya pergi. Namun, mata gadis itu tiba-tiba berubah warna menjadi hitam pekat. Langit menjadi redup, lalu kegelapan yang mengerikan menyelimuti area itu dan melahap para kultivator yang mendekatinya. Mata, wajah, dan setiap bagian tubuh mereka menjadi layu dan mati saat aura kehidupan mereka dihisap keluar.     

Tubuh gadis itu melayang di udara. Dia baru turun dan duduk di permukaan tanah dengan tenang setelah kegelapan itu melahap semua orang yang berada di sana.     

Pemandangan itu membuat Ye Futian tercengang. Dia akhirnya mengerti mengapa Qingyao berkata bahwa dia hanya membawa kesialan bagi orang-orang di sekitarnya dan mengapa sekelompok Renhuang itu sangat takut saat hendak menangkap seorang gadis.     

Meskipun dia telah mengetahui bahwa Qingyao adalah Anak Terpilih dari Jalur Agung, Ye Futian tetap terkejut saat mengetahui bahwa Qingyao mampu mengeluarkan energi semengerikan itu dengan begitu mudah dan di luar kendalinya.     

"Dia mungkin memiliki asal-usul yang menakjubkan," ujar Shen Luoxue pada Ye Futian. "Mungkin dia memiliki koneksi dengan bagian inti dari Neraka."     

Ye Futian menatap Shen Luoxue dengan ekspresi muram. Dia sudah memiliki spekulasi serupa sebelumnya.     

"Apakah dia mengetahui hal ini?" Ye Futian bertanya.     

Shen Luoxue menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dia tidak tahu apa-apa tentang situasi yang dia alami."     

Ye Futian menghela napas dalam-dalam. Dia ikut sedih dengan nasib yang menimpa Qingyao.     

Dia hanyalah seorang gadis, dan ini adalah beban yang terlalu berat untuk dipikul oleh seorang gadis kecil.     

"Apa yang terjadi sebelumnya akan terus terjadi jika kau berencana untuk terus membawanya bersamamu. Mungkin, mulai sekarang, Akademi Heavenly Mandate tidak akan pernah mengalami kedamaian." Ekspresi Shen Luoxue tampak muram. Beberapa kultivator terkemuka di Kota Jiuyou sudah memperebutkan Qingyao. Berdasarkan apa yang dilihat oleh Shen Luoxue dengan mata ilahinya, Qingyao pasti akan menimbulkan sebuah badai yang dahsyat di masa depan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.