Legenda Futian

Area Jalur Agung Ditekan



Area Jalur Agung Ditekan

3Ye Futian menatap ke arah Pendeta Jiuyou, hatinya dipenuhi oleh kecurigaan. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mengapa anda membawa pasukan sebesar ini hanya untuk mendapatkan seorang gadis?"     
0

Pendeta Jiuyou, Kaisar Blood Demon, Kaisar Pedang Langit, dan banyak sosok lainnya terlibat dalam masalah ini. Pasti ada sesuatu yang tidak biasa mengenai hal ini.     

"Tidak usah khawatir, Renhuang Ye, kami tidak akan menyakitinya," ujar Pendeta Jiuyou.     

"Apakah hal ini ada hubungannya dengan Gerbang Neraka?" tanya Ye Futian.     

Ekspresi Pendeta Jiuyou tidak menunjukkan perubahan. Arus kematian mengalir di sekelilingnya.     

*Whoosh*     

Pada saat ini, muncul sebuah aura yang mengejutkan. Kaisar Pedang Langit mengayunkan pedangnya dan mengoyak Jalur Agung. Dalam sekejap, sinar-sinar dari cahaya kematian bersinar di atas langit, menembus udara saat mereka bergerak ke arah orang-orang dari Akademi Heavenly Mandate. Dia bertindak tanpa belas kasihan.     

Mereka telah memutuskan untuk bertindak. Mereka tidak memiliki jalan keluar dari medan pertempuran ini, dan mereka tidak akan meninggalkan celah bagi siapa pun untuk melarikan diri.     

Sebuah badai yang mengerikan bergejolak saat Kaisar Iblis Kunpeng mengepakkan sayapnya, sehingga menutupi langit dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Dia menyerang dengan sayapnya dan akhirnya menyelimuti cahaya yang semakin mendekat.     

Ye Futian berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikit pun, sambil terus menatap ke arah Pendeta Jiuyou.     

Berita mengenai Gerbang Neraka telah tersebar keluar dari Kota Jiuyou. Mungkin lokasi kemunculannya akan terjadi di Mata Air Kuning.     

Jadi, apakah sosok-sosok terkemuka dari Kota Jiuyou ada hubungannya dengan Gerbang Neraka?     

Sebelumnya, seorang Renhuang tingkat menengah telah muncul di kota tersebut.     

Badai yang mengerikan itu menyebar ketika Kaisar Iblis Kunpeng terbang ke atas langit untuk bertarung melawan Kaisar Pedang Langit.     

Seorang kultivator dari Suku Dou melesat di udara, sosoknya tampak seperti seorang dewa perang. Tubuhnya membesar hingga ratusan kaki, dan menutupi penginapan di bawahnya. Dia mengerahkan kepalan tinjunya ke bawah, menghantam permukaan tanah, sehingga menyebabkan banyak retakan kegelapan menyebar luas. Dalam sekejap. Kobaran api kegelapan yang tak ada habisnya ditembakkan ke segala arah.     

*Brak*     

Terdengar suara keras saat dia berubah menjadi seberkas cahaya keemasan. Dia kembali mengerahkan kepalan tinjunya, namun kali ini serangannya itu diarahkan pada Kaisar Blood Demon.     

Qi darah terpancar dari tubuh Kaisar Blood Demon saat dia berubah wujud menjadi sosok raksasa berwarna merah darah. Penampilannya kini sangat mengerikan. Ketika dia melihat lawannya mendekat, dia bergegas mengangkat tangannya. Hal ini membuat semua orang yang berada dalam jarak beberapa mil jauhnya bisa merasakan darah mereka bergejolak, bahkan rasanya pembuluh darah mereka seperti akan meledak.     

Ketika dua sosok itu bertabrakan, cahaya berwarna merah darah muncul pada sosok raksasa dari Suku Dou. Namun kepalan tinju itu mencabik-cabik semua orang seperti bilah pisau saat memotong bambu. Saat melesat menembus udara, kepalan tinju itu berubah menjadi cahaya suci yang menyilaukan, dan kemudian menghempaskan lawannya ke atas langit.     

Medan pertempuran ini terlalu kecil untuk orang-orang di tingkat mereka. Mereka perlu memperluas wilayah pertempuran mereka sehingga pertarungan mereka tidak akan memengaruhi orang-orang yang lebih lemah dari mereka.     

Ye Qingyao menatap ke arah Ye Futian. Dia tidak menyangka bahwa mereka benar-benar akan bertarung demi dirinya.     

"Kalau kau memang ingin tinggal bersama kami, kakakmu tidak akan membiarkan mereka membawamu pergi," ujar Yaya kepadanya. Ye Qingyao tidak bisa berkata-kata. Meskipun dia merasa tersentuh, namun dia juga gelisah. Dia takut bahwa dia akan membawa nasib buruk lainnya bagi mereka.     

"Yaya, tolong jaga Qingyao," ujar Ye Futian. Sementara itu di udara, orang-orang terus menerus berusaha menerobos sihir-sihir pertahanan yang mereka keluarkan untuk mencapai tempat mereka berada.     

"Baiklah," ujar Yaya sambil mengangguk.     

Seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar dari dahi Ye Futian, yang kemudian berubah menjadi aula-aula ilahi yang menyelimuti Yaya dan Ye Qingyao.     

Yaya tertegun. Ini adalah peralatan ritual pertahanan milik Ye Futian, dan dia memberikannya kepada mereka. Apakah dia berencana untuk melawan mereka sendirian?     

Semua orang yang datang ke Dunia Daratan Tersembunyi berada di tingkat Renhuang atau lebih. Jelas tidak ada kultivator yang lemah di sini.     

Ini benar-benar sebuah ujian bagi para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate.     

"Aku akan membantu yang lainnya." Saat Ye Futian mengatakan hal ini, tiba-tiba sosoknya melesat ke atas langit. Banyak sosok terbang di udara di sekitarnya, menerjang ke arah Pendeta Jiuyou dan para kultivator lainnya.     

*Whoosh* Badai kematian itu bergejolak. Seorang Renhuang dengan sayap raksasa berwarna hitam menerjang ke arah Ye Futian. Roda Ilahinya dikeluarkan, dan dalam sekejap, kawanan burung vermilion raksasa bermunculan, dimana tubuh mereka dipenuhi dengan aura penghancur.     

Bayangan kawanan burung vermilion itu melesat ke arah Ye Futian dan memenuhi area di sekitarnya.     

Lawannya ini adalah seorang Renhuang tingkat menengah. Dia benar-benar mengerikan.     

Pada saat itu juga, sebuah tombak muncul di tangan Ye Futian. Itu adalah tombak yang dia dapatkan di dalam Reruntuhan Dewa, dan tombak itu dipenuhi dengan aura petarung di dalamnya.     

Pada saat ini, auranya bergejolak, dan sosoknya melesat di udara. Roda Ilahinya memancarkan energi, yang langsung menembus ruang hampa. Dalam sekejap, banyak burung vermilion yang dihancurkan. Selain itu, seberkas cahaya muncul di hadapan lawannya.     

*Krak*     

Pada saat aura petarung Ye Futian terpancar keluar, tombaknya menembus tubuh lawannya, dan sosok burung vermilion raksasa itu hancur berkeping-keping.     

Orang-orang yang menyaksikan pertarungan ini dari kejauhan merinding saat mereka menyaksikan pemandangan ini.     

Meskipun mereka tinggal di Dunia Daratan Tersembunyi, mereka sudah lama mendengar tentang kekuatan Ye Futian. Tapi mereka menganggap bahwa hal itu hanyalah rumor belaka.     

Pemuda berambut abu-abu yang baik hati itu berdiri di udara, dengan tubuh yang bermandikan cahaya suci seperti seorang dewa perang. Aura spiritualnya begitu kuat sehingga hanya dengan satu ayunan tombak, dia telah membunuh seorang Renhuang tingkat menengah.     

Selain itu, dia telah menembus ke tingkat berikutnya dan sudah memiliki Roda Ilahi tingkat kedua, padahal baru empat atau lima tahun sejak dia menempa Roda Ilahi miliknya di dalam Reruntuhan Dewa. Kultivasi dari para jenius seperti dirinya tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa.     

Dan itu bukan hanya Ye Futian. Mereka juga menyadari bahwa para kultivator lainnya juga memiliki kemampuan yang mengerikan. Ketika para Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat pertama dari Akademi Heavenly Mandate mengaktifkan Roda Ilahi mereka, bakat mereka dapat terlihat dengan jelas dan sangat menakjubkan. Mereka semua adalah kultivator-kultivator kelas dunia. Masing-masing dari mereka telah melintasi banyak dunia untuk bisa bertarung di sini.     

Ketika mereka mendengar bahwa Ye Futian telah memimpin pasukan yang terdiri dari para Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat pertama untuk membantai Klan Dewa, dan lawan mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan balik, mereka pikir informasi itu terlalu berlebihan. Bagaimanapun juga, pasukan yang mereka bicarakan adalah Klan Dewa.     

Tapi sekarang, saat menyaksikan pertempuran ini dengan mata kepala mereka sendiri, mereka bisa melihat dengan jelas betapa kuatnya orang-orang ini.     

Di kejauhan, semakin banyak kultivator yang tiba di medan pertempuran, termasuk beberapa pasukan terkemuka dari dunia lainnya. Pertempuran sebesar ini telah menghasilkan gelombang kekuatan yang besar. Semua orang di Kota Jiuyou bisa merasakannya.     

Bahkan di suatu tempat yang sangat jauh, orang-orang memandang ke atas langit dan dapat melihat apa yang sedang terjadi.     

Pada saat ini, Puteri Nan Luoshen dari Kerajaan Nantian melesat melintasi udara, dan menyaksikan medan pertempuran tersebut. Tatapan matanya tertuju pada sosok berambut abu-abu itu.     

Dia mendengar informasi tentang pertempuran yang terjadi di Klan Dewa dari rumor yang beredar. Sehingga dia sangat penasaran untuk melihat sekuat apakah kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Ye Futian benar-benar sama seperti sosok yang dibayangkan oleh banyak orang di dunia luar. Apakah dia telah menjadi sosok terhebat dari generasinya di antara 3.000 Dunia dari Jalur Agung?     

Bahkan ayahnya sangat bangga padanya. Dia adalah simbol dari generasi mereka.     

Pada saat ini, dia melihat langit di sekitar Ye Futian meredup, seolah-olah area di sekitarnya sedang dilahap oleh kegelapan.     

Sosok Ye Futian benar-benar menghilang dari tempatnya.     

"Hah?" Nan Luoshen tertegun. Ini…     

"Neraka," ujar Nan Luoshen. Setelah dia mengatakan hal ini, dia melesat ke depan dan berteriak, "Tangkap mereka!"     

Sepertinya pasukan lain telah muncul di sana.     

Terlebih lagi, Pendeta Jiuyou, yang telah tinggal di Kota Jiuyou selama bertahun-tahun, dan beberapa sosok terkemuka lainnya, sepertinya ada hubungannya dengan hal ini.     

Apakah pasukan yang sempat menghilang, yang dikenal sebagai 'Neraka' itu telah menyusup ke bagian inti dari Dunia Daratan Tersembunyi selama beberapa tahun terakhir?     

Para kultivator lainnya juga menyadari bahwa Pendeta Jiuyou ada hubungannya dengan Neraka. Tiba-tiba, sekelompok kultivator melesat menuju medan pertempuran.     

Sosok Ye Futian telah diselimuti oleh bayangan.     

Area tempatnya berada kini telah diselimuti oleh kegelapan. Tidak ada suara, tidak ada udara, tidak ada cahaya, hanya ada kegelapan mutlak di sana. Kultivator memiliki penglihatan yang tajam, dan kegelapan malam tidak akan memengaruhi penglihatan mereka. Dan terlebih lagi, mereka memiliki jiwa spiritual.     

Tapi apa yang ada di tempatnya berada bukanlah kegelapan malam; itu adalah Area dari Jalur Agung. Bahkan cakupan jiwa spiritualnya terputus oleh kegelapan tersebut. Dia tidak punya cara untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di dunia luar.     

Ye Futian mengeluarkan Roda Ilahi miliknya, tetapi cahaya suci yang dipancarkan hanya mampu menerangi area yang terbatas. Sisa area lainnya masih diselimuti oleh kegelapan mutlak. Hal ini menunjukkan bahwa auranya sedang ditekan. Sosok yang menyerangnya adalah seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat keenam: seorang Renhuang tingkat menengah.     

Mereka datang kemari untuk membawa Ye Qingyao pergi, tetapi Ye Futian telah menggunakan peralatan ritualnya untuk memisahkan Qingyao dari mereka di dalam Aula Suci Ruang dan Waktu. Karena mereka tidak bisa membawanya pergi, mereka hanya bisa menangkap Ye Futian untuk memaksa rekan-rekannya menukar Ye Futian dengan Ye Qingyao. Ini adalah kesempatan terakhir mereka.     

Tiba-tiba, sebuah ancaman yang mengerikan dapat dirasakan di area tersebut. Ye Futian tiba-tiba berbalik. Sebuah tombak dewa kematian muncul dari dalam kegelapan di belakangnya, dan tombak itu sangatlah kuat. Satu sosok yang mengerikan mengerahkan tombak itu padanya. Dalam sekejap, sebuah pusaran ruang dan waktu yang mengerikan muncul di udara, menghancurkan segala sesuatu yang berada di dalamnya.     

Tombak yang datang dari kegelapan itu sangat mematikan dan pergerakannya sangat cepat.     

*Frooo* Terdengar suara gemuruh dari kawanan iblis gajah di udara dan tombak itu menghantam tubuh dari seekor iblis gajah raksasa, dan menghancurkannya hingga menjadi bagian-bagian kecil. Pusaran ruang dan waktu yang mengerikan itu menghantam tubuh Ye Futian, sehingga membuat garis-garis kegelapan muncul di sekujur tubuhnya, disertai dengan suara gemeretak.     

Ye Futian terhempas ke udara, dan mengerang kesakitan.     

Lawannya melangkah ke depan, mencoba melangkah lebih dalam di kegelapan tersebut. Tetapi dia mendapati bahwa dia tidak bisa melakukannya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Dia memandang ke udara. Jauh di atas sana, bintang-bintang berputar, dan aura yang menakjubkan menyebar ke seluruh tempat, menutupi tubuhnya. Dan dia kini tidak dapat beresonansi dengan Jalur Agung. Seolah-olah resonansinya dengan Jalur Agung telah terputus.     

Apakah resonansinya dengan Area Jalur Agung telah terputus?     

Ye Futian telah menyeretnya ke dalam Area Jalur Agung miliknya.     

Tapi Ye Futian jauh lebih lemah darinya, bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal ini? Hal ini hanya bisa terjadi jika Area Jalur Agung miliknya telah memutus resonansi Jalur Agung milik lawan-lawannya,.     

Apakah hal ini bisa terjadi karena dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna?     

Namun, bahkan dengan Roda Ilahi yang sempurna miliknya, tetap saja Roda Ilahi milik Ye Futian masih berada di tingkat kedua. Sementara itu, Roda Ilahi lawannya berada di tingkat keenam. Mungkinkah Roda Ilahi yang sempurna mampu menyamakan perbedaan kekuatan yang begitu besar dan memungkinkan Ye Futian untuk menekan Area Jalur Agung miliknya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.