Legenda Futian

Mata Air Kuning Mengalir Berlawanan Arah



Mata Air Kuning Mengalir Berlawanan Arah

0Ye Futian tidak tahu bagaimana menanggapi kata-kata Shen Luoxue. Dia sudah menyadari sebelumnya bahwa Qingyao bukanlah gadis biasa. Apa yang baru saja dilihat oleh Shen Luoxue semakin menegaskan spekulasinya itu.      3

Tidak ada yang tahu darimana Ye Qingyao berasal; dia sendiri bahkan tidak ingat apa-apa.      

Meski begitu, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa dia memiliki asal-usul yang luar biasa.     

Ye Futian telah bertemu dengan banyak kultivator luar biasa dalam perjalanan kultivasinya. Tapi Ye Qingyao adalah satu-satunya orang yang memiliki kekuatan begitu besar sehingga membuat Ye Futian seolah tak percaya.     

Lebih tepatnya, hal itu tidak bisa disebut sebagai kekuatan. Hal itu lebih mirip seperti kemampuan bawaannya. Karena itulah, seorang gadis yang tidak pernah berkultivasi satu hari pun dalam hidupnya entah bagaimana mampu membunuh para kultivator di tingkat Renhuang.     

Apa maksud dari semua ini?     

Ye Futian juga tidak bisa memahaminya. Hal itu mematahkan pemahaman yang selama ini diketahui di dunia kultivasi dan bertentangan dengan pemahamannya mengenai kultivasi. Selama ini dia selalu percaya diri dengan kemampuannya dan yakin bahwa dia dilahirkan untuk menjadi seorang kaisar. Meskipun itu hanyalah bualan belaka, namun dia percaya bahwa tubuh Jalur Agung dan Roh Kehidupannya mampu menyempurnakan Jalur Agung. Namun meski begitu, dia tidak mampu melakukan apa yang bisa dilakukan oleh Qingyao.     

Kultivator-kultivator tingkat atas, seperti Pendeta Jiuyou rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk menangkap Ye Qingyao, yang berada di bawah perlindungan Akademi Heavenly Mandate. Mereka memilih untuk melakukan hal tersebut meskipun risikonya sangat tinggi.     

Jadi, siapa yang membantu mereka dari belakang?     

"Tingkat pengaruh dan bagaimana Neraka telah menyusup di Dunia Daratan Tersembunyi mungkin jauh di luar bayangan semua orang," lanjut Shen Luoxue. Pasukan-pasukan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi mengirimkan bala bantuan ke Dunia Daratan Tersembunyi karena mereka mulai menyadari hal tersebut. Itu juga yang menjadi alasan Shen Luoxue datang ke Kota Jiuyou secara pribadi.     

"Ya." Ye Futian mengangguk. Dia memandang ke arah Shen Luoxue dan berkata sambil tersenyum, "Sebaiknya kita tidak perlu terburu-buru. Tapi saya tidak tega meninggalkan seorang gadis seperti ini."     

"Aku tahu kau akan memilih jalan ini. Ayo kita kembali," ujar Shen Luoxue. Kemudian dia berbalik dan berjalan pergi.     

Itulah alasan mengapa Shen Luoxue menyukai Ye Futian. Sebagai pendatang baru di Renhuang Plane, Ye Futian berani mempertaruhkan nyawanya dan memimpin pasukan untuk menyerang Klan Dewa demi Gurunya. Dia adalah seorang pemuda dengan keberanian dan tekad yang luar biasa.     

Dia akan kecewa jika Ye Futian rela menelantarkan gadis itu begitu saja.     

Ye Qingyao berdiri di tempatnya dan menunggu Ye Futian serta Shen Luoxue kembali. Dia mendongak ketika dia melihat Ye Futian berjalan ke arahnya. Sejak awal dia menatapnya dengan saksama, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Tatapan mata Ye Qingyao membuat hati Ye Futian terasa sakit. Mungkin dia adalah satu-satunya harapan bagi gadis itu. Namun, Ye Qingyao ditakdirkan untuk memiliki kehidupan yang tidak biasa dan mungkin harus menghadapi banyak tantangan dan bahaya di masa depan.     

Sesuai dugaan Ye Futian, mungkin dia tidak bisa melindunginya untuk selama-lamanya.     

Ye Futian berjalan menghampiri Ye Qingyao. Dia mengusap kepalanya dan tersenyum dengan hangat padanya.     

Ye Qingyao mengangkat dagunya dan menatap Ye Futian, lalu berkata dengan lembut, "Kakak, kau bisa pergi meninggalkanku jika aku hanya bisa membawa malapetaka untukmu."     

"Siapa yang mengatakan hal itu padamu?" ujar Ye Futian sambil tersenyum, "Qingyao, nama belakangmu adalah 'Ye' sekarang. Sudah jelas aku akan melindungimu. Selain itu, kau tidak akan membawa kesialan bagi siapa pun. Hal-hal buruk yang terjadi di masa lalu terjadi karena kau ditakdirkan memiliki kehidupan yang luar biasa. Karena itulah, tidak peduli apa pun yang terjadi padamu di masa depan, kau harus tetap kuat dan optimis. Apakah kau mengerti?"     

Ye Qingyao tidak begitu memahami apa yang dikatakan oleh Ye Futian, namun dia tetap mengangguk dengan sungguh-sungguh dan mengingat kata-katanya.     

"Tidak usah berpikir macam-macam. Mungkin kau adalah Anak Pilihan," ujar Ye Futian sambil menyeringai.     

Yaya juga melangkah ke depan dan meraih tangan Qingyao, lalu berkata, "Kau tidak perlu khawatir."     

"Ya." Qingyao mengangguk dan tersenyum gembira dengan wajahnya yang polos.     

…     

Beberapa hari kemudian. Di dekat Mata Air Kuning di Kota Jiuyou.     

Bagian tepi dari Mata Air Kuning saat ini dipenuhi oleh orang-orang. Para kultivator tiba secara bergantian dan menatap ke arah Mata Air Kuning yang berada di bagian bawah.     

Mata Air Kuning mengalir deras dan bergemuruh. Hal yang paling mengejutkan adalah, air tampak mengalir dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.     

Sungai dari Mata Air Kuning bergejolak dan bergulung ke udara. Beberapa teras di dinding-dinding tebing dibasahi oleh guyuran air.     

Mata Air Kuning di Kota Jiuyou dikenal sebagai Sungai Kematian dan memiliki kekuatan penghancur yang sangat mengerikan. Sungai itu bisa menghancurkan semua makhluk hidup yang menyentuhnya.     

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, air di Mata Air Kuning sepertinya membentuk sebuah gerbang. Tidak peduli sekuat apa pun arus kegelapan itu menghantamnya, gerbang di Mata Air Kuning itu tetap berdiri dengan kokoh.     

"Mungkinkah Gerbang Neraka berada di Mata Air Kuning?" beberapa orang bergumam. Memang masuk akal bahwa Mata Air Kuning adalah pintu masuk menuju Neraka.     

Meski demikian, tidak ada yang berani bertindak sembarangan.     

Mata Air Kuning, yang juga dikenal sebagai Sungai Jiuyou, adalah Sungai Kematian di Kota Jiuyou. Bahkan seorang kultivator di tingkat Renhuang akan langsung dilahap oleh Mata Air Kuning jika dia jatuh ke dalam air. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya sungai itu.     

Mengalir melalui Kota Jiuyou, Mata Air Kuning memberikan bantuan bagi banyak kultivator dan memenuhi Kota Jiuyou dengan aura kematian. Oleh karena itu, banyak kultivator di Kota Jiuyou mahir dalam menggunakan Jalur Agung Kematian.     

Selain itu, bagian tepi dari Mata Air Kuning biasanya merupakan tempat paling ramai di Kota Jiuyou, karena pengaruh yang dimiliki oleh tempat itu terhadap kultivasi orang-orang.     

Banyak kultivator berbakat duduk di tepi Mata Air Kuning untuk memahami Jalur Agung.     

Sementara itu, para kultivator dari berbagai macam pasukan terkemuka tiba satu per satu. Gerbang dari Mata Air Kuning yang melayang di udara itu memiliki tinggi ratusan meter, sehingga membuatnya tampak seperti gerbang ilahi dari zaman kuno.     

Namun, masih belum ada satu orang pun yang cukup berani untuk masuk ke dalamnya.     

Siapa pun yang berani masuk ke dalam sana akan mempertaruhkan nyawanya.     

"Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini, Tuan Pudu?" Seseorang menoleh ke arah seorang biksu tua dan bertanya. Biksu tua itu adalah Tuan Pudu dari Dunia Gunung. Dia adalah seorang kultivator luar biasa yang memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran Buddha. Selain itu, dia telah memimpin para kultivator Buddha dari Dunia Gunung kemari dan menemukan Gerbang dari Mata Air Kuning di Kota Jiuyou. Dia juga yang mengaktifkan gerbang itu dan membuatnya muncul di Mata Air Kuning.     

Oleh karena itu, pendapat Tuan Pudu sangat berarti bagi orang-orang.     

Para kultivator Buddha dari Dunia Gunung memancarkan Cahaya Buddha yang menyilaukan dari tubuh mereka. Tuan Pudu memegang tasbih di tangannya dan berkata, "Ini adalah pintu masuk menuju Gerbang Neraka."     

Banyak orang mengerutkan kening mereka saat mendengar kata-katanya. Mereka tidak menduga bahwa dia ternyata tidak berbasa-basi dalam berbicara.     

Selain itu, Tuan Pudu tampaknya sangat yakin bahwa ini adalah tempat yang tepat dimana Gerbang Neraka berada.     

"Mengapa anda bisa begitu yakin?" seseorang bertanya.     

"Aku memiliki firasat," jawab Tuan Pudu. Orang-orang langsung berkecil hati dan kecewa. Apakah mereka bisa mengandalkan insting dari Tuan Pudu?     

Tetapi beberapa orang memiliki kepercayaan mutlak pada Tuan Pudu. Gerbang Neraka mungkin benar-benar berada di Mata Air Kuning jika dia berkata demikian.     

"Tuan Pudu adalah salah satu kultivator terbaik dan seorang ahli dalam ajaran Buddha. Mungkin memang itulah faktanya jika menurutnya pintu masuk menuju Gerbang Neraka berada di Mata Air Kuning," ujar Gai Qixing, seorang Pangeran dari Negeri Ilahi Emas.     

"Bisakah Tuan Pudu membawa kami masuk ke dalam sana dan menunjukkan seperti apa Neraka itu?" orang lain di tempat yang berbeda bertanya.     

Di Wu dari Istana Divine Solar adalah orang yang meminta para biksu dari Kuil Tianxian di Dunia Gunung untuk memimpin jalan.     

Lagipula mereka sudah berada di Mata Air Kuning. Bahkan para kultivator dari pasukan-pasukan besar tidak akan berani meremehkan situasi yang sedang mereka hadapi saat ini.     

Tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam gerbang yang dibentuk oleh Mata Air Kuning itu.     

"Apakah kau tidak bisa berjalan sendiri?" seseorang menjawab permintaan Di Wu. Suaranya terdengar sangat tenang tanpa sedikit pun nada sindiran di dalamnya, seolah-olah orang itu hanya mengajukan sebuah pertanyaan biasa.     

Orang yang baru saja berbicara adalah Gui Zang dari Kuil Tianxian.     

Semua pasukan besar di Sembilan Dunia Jalur Supremasi telah mengirim anggota mereka ke Kota Jiuyou. Beberapa kultivator jenius yang menempa Roda Ilahi sempurna saat berada di dalam Reruntuhan Dewa juga berada di sana.     

Bagaimanapun juga, mereka mewakili masa depan dunia kultivasi dan mereka harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka masing-masing.     

Selain itu, mereka sudah cukup kuat untuk memikul tanggung jawab sendirian sekarang.     

Mereka pasti memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memimpin wilayah mereka sendiri jika mereka pergi meninggalkan pasukan masing-masing.     

"Tuan Pudu adalah orang yang menemukan gerbang ini. Selain itu, apa salahnya apabila kami ingin mengikuti seseorang yang luar biasa seperti Tuan Pudu?" Di Wu menjawab dengan tenang. Dia merasa tidak ada yang salah dengan permintaannya.     

"Penjelasanmu memang masuk akal," ujar Gui Zang dengan ekspresi datar. Dia tidak tahu bagaimana melawan penjelasan seperti itu.     

Sekelompok kultivator lainnya berjalan menuju gerbang itu dari kejauhan. Tatapan mata banyak orang beralih pada mereka. Sinar-sinar dari kobaran api ilahi bersinar di mata Di Wu setelah dia mengenali orang-orang yang baru saja datang itu.     

Wanita berambut abu-abu di sebelah Ye Futian mungkin adalah sosok wanita yang sangat terkenal dari Klan Dewa itu.     

Sungguh disayangkan.     

Shen Luoxue adalah sosok yang sangat terkenal di masa lalu. Dia bahkan bisa saja menjadi penerus Shen Ji jika dia memilih tinggal di Klan Dewa alih-alih memihak pada Tetua Agung Tianhe.     

Namun sekarang dia berada di pihak Akademi Heavenly Mandate. Mereka sangat beruntung mendapatkan Shen Luoxue di pihak mereka.     

Ye Futian berjalan mendekat dan menatap Gerbang di Mata Air Kuning itu. Dia terpesona saat melihat bagaimana air sungai itu mengalir berlawanan arah dan berubah menjadi sebuah gerbang setinggi ratusan meter. Sepertinya sesuatu yang misterius sedang terjadi di dalam Mata Air Kuning.     

Mereka mendengar informasi bahwa orang-orang dari Kuil Tianxian-lah yang menemukan gerbang itu.     

"Sudah lama sekali sejak saya terakhir kali bertemu dengan anda, Tuan Gui Zang," Ye Futian menoleh dan berkata pada Gui Zang sambil tersenyum.     

"Senang bisa bertemu denganmu juga, Tuan Ye," Gui Zang menyatukan kedua telapak tangannya di depan dadanya dan berkata, "Aku sangat mengagumi penampilanmu saat berada di dalam Reruntuhan Dewa. Aku terkejut saat mengetahui bahwa, bahkan orang-orang di Dunia Gunung sudah lama mendengar reputasimu yang begitu luar biasa."     

"Saya tidak pantas menerima ketenaran ini," jawab Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kau benar-benar sosok yang rendah hati," Gui Zang tertawa.     

"Saudara Ye saat ini memiliki reputasi yang luar biasa di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Kau tidak perlu merendah diri," ujar seseorang dari arah lainnya. Ye Futian melihat para kultivator dari Akademi Tianshen dan menyadari bahwa orang yang baru saja berbicara adalah Jian Qingzhu.     

"Senang bisa bertemu dengan para senior dari Akademi Tianshen," Ye Futian menyapa orang-orang yang berdiri di samping Jian Qingzhu. Dia merasa berterima kasih kepada mereka meskipun hubungan mereka hanya sebatas kesepakatan yang mereka buat kala itu.     

Orang-orang dari Akademi Tianshen mengangguk pelan. Sosok-sosok terkemuka yang tampil begitu menakjubkan di dalam Reruntuhan Dewa kini bertemu kembali di Kota Jiuyou.     

Nan Luoshen, Qingni, dan Yun Shang juga berada di sini.     

Di sisi lain, sikap Shen Hao jauh lebih terkendali sekarang, berbeda dengan kesombongan yang dia tunjukkan saat berada di dalam Reruntuhan Dewa.     

Ye Futian menjadi terkenal berkat bantuan Shen Hao.     

"Bagaimana situasi saat ini, Nenek?" ujar Ye Futian pada Shen Luoxue di sampingnya.     

"Banyak sekali yang datang kemari," jawab Shen Luoxue, "Bahkan beberapa kultivator di Renhuang Plane tingkat atas hadir di sini."     

Jiwa spiritualnya menyebar dan menyelimuti area yang luas. Mereka bukanlah satu-satunya orang yang tertarik dengan Gerbang di Mata Air Kuning.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.