Legenda Futian

Kembali Satu per Satu



Kembali Satu per Satu

2Kediaman Klan Dewa, Dunia Imperial.      3

Cahaya suci ruang dan waktu bersinar dengan terang di atas kediaman Klan Dewa. Banyak anggota dari Klan Dewa mendongak dan memandang ke atas langit.     

Kemudian, mereka melihat sebuah Pintu Ruang dan Waktu terbuka, dan barisan kultivator keluar dari dalam pintu tersebut.     

Mereka semua adalah kultivator di tingkat Renhuang dengan temperamen yang begitu tenang dan agung. Beberapa orang yang berada di barisan terdepan sepertinya memancarkan cahaya suci dari tubuh mereka.     

Sementara itu, sekelompok kultivator lainnya berjalan mendekati mereka. Sosok yang memimpin kelompok itu adalah pemimpin dari Klan Dewa dan Tetua Agung Shen Ji. Dua tokoh terpenting dalam jajaran anggota Klan Dewa menyambut para tamu itu secara pribadi.     

"Itu Shen Gao." Banyak Tetua tampak bersemangat saat menyaksikan para pemimpin dari Klan Dewa itu naik ke udara.     

"Siapa itu?" Para kultivator dari generasi muda tidak mengenalinya.     

"Dia adalah Shen Gao. Dia pernah menjadi kultivator paling berbakat di antara seluruh anggota Klan Dewa. Selama ini dia telah berkultivasi di luar 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Sekarang dia telah kembali," salah satu Tetua menjelaskan. Para kultivator dari Klan Dewa sangat terkejut akan hal ini. Meskipun generasi muda mereka tidak pernah berkesempatan untuk bertemu dengan Shen Gao, mereka semua telah mendengar banyak kisah tentang dirinya dari para senior di Klan Dewa.     

Dia adalah salah satu dari tiga kultivator terkuat di Klan Dewa.     

Sekuat apakah dia sekarang?     

"Kau sudah kembali rupanya." Pemimpin Klan Dewa memandang ke arah Shen Gao dan tersenyum. Sudah bertahun-tahun lamanya sejak Shen Gao kembali ke kediaman Klan Dewa.     

Sangat sulit baginya untuk kembali dan datang berkunjung kemari. Dia harus mendapatkan izin khusus dari Kaisar Agung.     

Kaisar Agung mungkin menutup jalur penghubung itu untuk melindungi 3.000 Dunia dari Jalur Agung.     

Bagaimanapun juga, Kaisar Agung adalah orang yang mengakhiri Zaman Kekacauan yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu.     

3.000 Dunia dari Jalur Agung mengalami kekacauan yang jauh lebih buruk kala itu.     

Mereka menduga bahwa Kaisar Agung Donghuang mungkin akan membuka jalur penghubung itu begitu mereka melihat Gerbang Neraka terbentuk kembali di Dunia Daratan Tersembunyi. Ternyata Kaisar Agung memang membuka pintu gerbang menuju dunia luar. Karena itulah, sekarang Shen Gao telah kembali.     

"Mereka berasal dari klan kita di Dunia Atas," Shen Gao menunjuk orang-orang di sebelahnya dan memperkenalkan mereka kepada para pemimpin dari Klan Dewa. Tokoh-tokoh penting dari Klan Dewa pasti sudah menduga hal itu sebelumnya.     

Faktanya, mereka nyaris tidak memiliki hubungan apa pun dengan Klan Dewa di dunia luar karena jalur penghubungnya tertutup. Karena minimnya komunikasi dan markas yang terpisah, mereka dapat dianggap sebagai dua kelompok yang berbeda satu sama lain.     

Namun, mereka masih memiliki garis keturunan yang sama dari Klan Dewa.     

Terlebih lagi, para leluhur dari Klan Dewa benar-benar berada di tingkatan yang sama dengan Kaisar Agung. Tapi semua itu terjadi di masa lalu. Banyak kaisar mereka telah binasa, dan hanya beberapa dari mereka yang memiliki keturunan yang masih bertahan hidup hingga saat ini.     

Klan Dewa adalah cabang keluarga dari keturunan tersebut.     

Banyak anggota dari generasi muda mengira itu hanyalah dongeng belaka dan banyak orang di luar anggota klan yang tidak menyukai kesombongan dan keangkuhan mereka. Hanya anggota inti dari Klan Dewa yang mengetahui bahwa itu adalah fakta yang benar-benar terjadi di masa lalu dan tercatat dalam sejarah.     

Tentu saja, sulit untuk mengatakan seberapa kuat garis keturunan mereka dari generasi ke generasi.     

"Silahkan lewat sini," ujar sang Pemimpin Klan. Orang-orang langsung berjalan ke bawah menuju Aula Suci.     

Selama ini Klan Dewa dikenal sebagai salah satu pasukan terkuat di 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Warisan dan asal-usul mereka jelas sudah tidak perlu diragukan lagi.     

Sekarang mereka berinteraksi kembali dengan Klan Dewa dari dunia luar, mereka akan mampu mempertahankan status mereka di 3.000 Dunia dari Jalur Agung bahkan jika terjadi masalah besar menimpa mereka di masa depan.     

Gai Cang, Pemimpin Negeri Ilahi Emas, telah menunggu sesuatu dalam beberapa hari terakhir.     

Banyak aula emas yang megah dan menakjubkan berbaris di dalam istana dari Negeri Ilahi Emas yang begitu luas. Negeri Ilahi Emas telah menikmati kemakmuran selama bertahun-tahun. Mereka adalah pasukan terkuat di Dunia Higher Heavens selain Istana Divine Shangxiao.     

Akhirnya, cahaya suci keemasan bersinar terang di atas Negeri Ilahi Emas hari ini.     

Semua orang yang berada di istana mendongak untuk memandang ke arah langit. Cahaya suci keemasan yang menyilaukan itu nyaris membutakan mata mereka.     

Kemudian, banyak orang di istana itu melihat beberapa sosok muncul secara tiba-tiba. Mereka mengenakan jubah emas, dan tampak seperti sekelompok dewa yang berdiri di atas istana dari Negeri Ilahi Emas.     

Pemandangan itu membuat banyak kultivator di dalam istana menjadi waspada.     

Para penjaga istana melompat ke udara dan mengeluarkan energi yang mengerikan untuk mencegah para penyusup itu menerobos masuk.     

"Kembali ke posisi kalian!" tiba-tiba suara gemuruh yang keras terdengar dari dalam aula utama. Para penjaga dan orang-orang yang menyaksikan pemandangan itu segera menepi. Sementara itu, banyak komandan dan jenderal suci dari Negeri Ilahi Emas naik ke udara dan membungkuk hormat pada sosok-sosok yang semakin mendekat.     

"Selamat datang kembali Celestial Emperor." Suara sapaan bergema di atas langit dan membuat hati para penjaga di permukaan tanah berguncang.     

Celestial Emperor.     

Dia adalah saudara dari Pemimpin Negeri Ilahi Emas dan seorang kultivator legendaris dengan kekuatan yang mengerikan.     

Dia akan menjadi pemimpin dari Negeri Ilahi Emas jika dia memilih untuk tidak pergi ke dunia luar.     

Dan sekarang, dia telah kembali.     

Gai Cang melangkah ke arah Gai Qiong dan berbicara dengan suara keras, "Aku baru saja berpikiran bahwa seharusnya ini sudah waktunya bagimu untuk kembali."     

"Kaisar Agung telah memberi perintah untuk membuka gerbang. Itu sebabnya aku meminta izin padanya untuk kembali," ujar Gai Qiong. "Bagaimana kondisi negeri kita sekarang?"     

Tatapan mata Gai Cang menjadi tajam setelah mendengar pertanyaan Gai Qiong. Dia berkata, "Kau tidak pernah bertemu dengan kedua keponakanmu. Mereka sangat berbakat. Aku berharap mereka bisa ikut denganmu ke Dunia Atas. Tapi sekarang mereka sudah pergi."     

"Mereka sudah pergi?" Gai Qiong mengerutkan keningnya.     

"Mereka tewas terbunuh," ujar Gai Cang.     

*Brak* Sebuah badai emas yang mengerikan terbentuk dalam sekejap. Pancaran cahaya keemasan yang mengintimidasi terpancar keluar dari mata Gai Qiong.     

Mereka tewas terbunuh?     

Siapa yang berani membunuh mereka? Nada bicara Gai Qiong sedingin es dan penuh dengan ancaman di dalamnya.     

"Mari kita bicara setelah kita turun," jawab Gai Cang.     

"Pemimpin macam apa kau ini?" Gai Qiong berkata dengan nada dingin, "Antarkan aku untuk menangkap sang pembunuh."     

Nada bicaranya terdengar sangat tegas dan membuat semua orang di istana itu gemetar ketakutan. Dia adalah satu-satunya orang di seluruh penjuru Negeri Ilahi Emas yang berani berbicara kepada pemimpin mereka dengan nada bicara seperti itu.     

Bagaimanapun juga, dia adalah kakak dari Pemimpin Negeri Ilahi Emas. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa dia sengaja menyerahkan takhta sebagai pemimpin Negeri Ilahi Emas kepada adiknya di masa lalu.     

Dia adalah jenderal suci di bawah komando Kaisar Agung dan cukup kuat untuk memimpin mereka dalam situasi seperti apa pun. Orang-orang mungkin bisa membayangkan seperti apa perasaannya sekarang setelah dia mendengar dua keponakannya dibunuh.     

"Aku tidak yakin bisa membalaskan dendam mereka," ujar Gai Cang. "Namun, musuh kita tidak lebih lemah dari Negeri Ilahi Emas. Mari kita bicarakan hal ini nanti."     

Gai Qiong menatap Gai Cang dengan tajam, lalu berjalan ke bawah. Ekspresinya masih tampak serius dan muram.     

Dia dan Gai Cang berjuang mati-matian untuk membuat Negeri Ilahi Emas menjadi negara yang kuat dan makmur. Dia mengikuti Donghuang Agung, dan berhasil meraih pencapaian yang membanggakan dalam pertempuran-pertempuran yang terjadi beberapa ratus tahun lalu. Meskipun generasi muda zaman sekarang mungkin tidak mengetahui identitasnya, namun tidak ada seorang pun dari generasi tua yang tidak mengenal namanya.     

Negeri Ilahi Emas mampu menjadi pasukan terkuat di Dunia Higher Heavens karena kemampuannya dan Gai Cang yang begitu luar biasa.     

Namun meski demikian, hal pertama yang dia dengar setelah kembali adalah fakta bahwa dua pangeran dari Negeri Ilahi Emas, keponakan-keponakan yang tidak pernah dia temui, dibunuh oleh musuh mereka.     

…     

Kerajaan Nantian, Dunia Imperial.     

Kaisar Nan sedang berdiri di dalam sebuah paviliun dan menatap ke kejauhan.     

Seorang wanita dengan sosok yang anggun dan berwajah cantik berjalan ke arahnya dari belakang. Dia adalah Permaisuri Luo.     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Permaisuri Luo menghampiri Kaisar Nan dan berbisik.     

Kaisar Nan tersenyum hangat padanya dan menjawab dengan lembut, "Kita telah menikmati kedamaian dan ketenangan selama beberapa ratus tahun. Tidak lama lagi, sebuah badai akan kembali menghampiri kita."     

"Kaisar Agung telah menyatukan Prefektur Ilahi, dan situasi 3.000 Dunia dari Jalur Agung berjalan dengan stabil dan aman. Aku tidak yakin bahwa kita akan terpengaruh bahkan jika ada badai yang menimpa kita."     

"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Pedang Ilahi Qinghe telah kembali, dan Gerbang Neraka kembali dibuka. Beberapa pasukan mungkin tidak akan tinggal diam dengan situasi saat ini. Dan Kaisar Agung tidak mungkin turun tangan secara pribadi," ujar Kaisar Nan. "Selain itu, mungkin Kaisar Agung tidak pernah ikut campur sebelumnya karena dia memiliki pemikiran tersendiri."     

"Tidak perlu berpikir terlalu berlebihan. Hanya ada segelintir orang di Dunia Luar yang bisa mengancam kita, apalagi di sini," ujar Permaisuri Luo sambil tersenyum. Dia memiliki keyakinan mutlak pada kemampuan yang dimiliki oleh Kaisar Nan.     

"Baiklah." Kaisar Nan mengangguk.     

"Mungkin kau akan menjadi semakin kuat jika kau ikut bersama Kaisar Agung ke Dunia Luar saat itu," ujar Permaisuri Luo.     

"Itu bukanlah keputusan yang mudah. Aku sudah mendekati bagian akhir dari Jalur Agung." Kaisar Nan tertawa. "Selain itu, aku sudah puas dengan apa yang kupilih. Masa-masa damai setelah Luoshen lahir ini adalah momen paling bahagia dalam hidupku."     

Dia memegang pundak Permaisuri Luo dan membiarkannya bersandar di bahunya dengan penuh kasih sayang.     

"Mungkin kau sudah bosan dengan hal-hal seperti itu," ujar Permaisuri Luo dengan lembut. Dahulu, Kaisar Nan adalah seorang kultivator kuat yang telah membunuh banyak orang dengan Pedang Ilahi Qinghe.     

Orang-orang yang hanya mengenalnya di masa-masa damai ini hampir tidak bisa membayangkan seperti apa kehebatannya di masa lalu.     

"Aku hanya ingin menjaga Luoshen," ujar Kaisar Nan.     

"Luoshen sekarang sudah dewasa dan mencapai Renhuang Plane. Namun kau masih memperlakukannya seperti anak kecil," ujar Permaisuri Luo dengan lembut, meskipun dia sendiri juga melakukan hal yang sama pada putrinya itu.     

Luoshen akan selalu terlihat seperti anak kecil di mata mereka, tidak peduli setinggi apa pun tingkat Plane yang dia capai.     

"Terlebih lagi, Luoshen akan menemukan seseorang yang dapat melindunginya di masa depan, sama sepertiku." Permaisuri Luo tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia melanjutkan kata-katanya saat kekhawatiran di dalam benaknya membuat dia mengerutkan keningnya. "Tapi aku merasa sedikit khawatir."     

"Apa yang kau khawatirkan?" Kaisar Nan bertanya.     

"Aku ingin Luoshen menemukan pria terbaik, bahkan lebih baik dari kita. Namun, untuk menemukan seseorang yang bisa melampauimu..." Permaisuri Luo memandang Kaisar Nan sambil berbicara.     

"Apakah kau sedang memujiku?" Kaisar Nan menatapnya dengan penuh kasih sayang.     

"Itu adalah fakta." Permaisuri Luo menghela napas. Kaisar Nan mengangguk dan berkata, "Luoshen memang pantas mendapatkan yang terbaik. Hanya satu orang di generasi ini yang cukup baik untuk menjadi pendamping Luoshen."     

"Pria yang berada di Akademi Heavenly Mandate itu?" Permaisuri Luo bertanya.     

"Ya," Kaisar Nan mengangguk.     

"Kau begitu menyukainya?" Permaisuri Luo berkata, "Bukankah Jian Qingzhu dari Akademi Tianshen juga seorang pemuda yang luar biasa?"     

"Mereka tidak sama. Jian Qingzhu memang sangat berbakat. Tapi dia terlalu disiplin dan kaku, sehingga dia tidak akan pernah bisa menjadi seorang pionir. Sebaliknya, Ye Futian entah akan menjadi sosok yang ketenarannya menghilang di tengah jalan atau justru menjadi sosok penentu yang akan melambangkan datangnya era baru," Kaisar Nan menambahkan. "Maka dari itu, dia masih bukan orang yang tepat untuk Luoshen."     

Ye Futian ditakdirkan untuk merasakan kekejaman perang secara langsung. Bukan itu yang dia inginkan untuk putrinya.     

"Sepertinya kita berpikir terlalu berlebihan," Permaisuri Luo tertawa.     

Kaisar Nan mengangguk. Mereka memang merencanakan sesuatu yang masih sangat lama untuk terjadi.     

Tapi badai itu sudah dekat. 3.000 Dunia dari Jalur Agung pasti akan menghadapi masa-masa sulit lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.