Legenda Futian

Sebelum Badai Datang



Sebelum Badai Datang

3Di Dunia Daratan Tersembunyi, setelah dibukanya Gerbang Neraka di Kota Jiuyou, sosok-sosok terkemuka satu per satu berdatangan ke tempat ini melalui Kota Jiuyou.     2

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pasukan besar yang datang ke sana, hingga pada suatu hari, pasukan yang sangat kuat tiba di sana. Mereka mengirimkan anggota mereka ke seluruh tempat dan membuat berbagai macam pasukan di Dunia Daratan Tersembunyi bersumpah setia kepada mereka. Dunia Daratan Tersembunyi akan segera dipersatukan.     

Di Dunia Daratan Tersembunyi, hal ini telah menimbulkan kegemparan. Semua orang mengetahui bahwa akses menuju dunia ini telah dibuka. Sehingga ada banyak kultivator yang berasal dari Dunia Luar. Ketika orang-orang berpikiran bahwa pasukan-pasukan dari Dunia Daratan Tersembunyi akan memberikan perlawanan, mereka mendapati bahwa pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan dari dunia ini justru bersikap sangat tenang.     

Seolah-olah mereka sudah lama mengetahui siapa lawan mereka itu dan dari mana mereka berasal.     

Semakin banyak pasukan dari Alam Dunia Daratan Tersembunyi yang bersumpah setia pada pasukan yang sangat kuat ini. Neraka telah muncul kembali di Kota Jiuyou dan ingin menyatukan Dunia Daratan Tersembunyi.     

Pasukan-pasukan besar dari Dunia Daratan Tersembunyi datang ke Kota Jiuyou untuk bersumpah setia pada pasukan ini.     

Pengaruh dari peristiwa ini memiliki efek yang tak terbayangkan di Dunia Daratan Tersembunyi. Pada saat itulah semua orang baru menyadari apa yang sedang terjadi.     

Terbukanya Gerbang Neraka sepertinya telah menandakan datangnya sebuah era baru.     

Banyak kultivator dari generasi tua sekarang teringat bahwa kebangkitan pasukan-pasukan di Dunia Daratan Tersembunyi pada saat itu disebabkan karena hancurnya Neraka. Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa pasukan-pasukan besar itu pada awalnya adalah bagian dari Neraka.     

Sekarang, penguasa sebelumnya dari Dunia Daratan Tersembunyi telah kembali.     

Berita tentang peristiwa ini menyebar dengan sangat cepat ke Dunia lainnya. Namun, semua pasukan terkemuka secara mengejutkan tidak berkomentar tentang masalah ini. Pada kenyataannya, mereka sudah menyadari apa yang telah terjadi saat ini. Orang awam mungkin tidak mengetahui tentang para kultivator kuat yang memasuki berbagai macam Dunia secara bergantian selama periode waktu ini, tetapi bagaimana mungkin pasukan-pasukan terkemuka itu tidak menyadari tentang hal ini?     

Mereka semua pernah merasakan seperti apa Zaman Kekacauan yang terjadi ratusan tahun lalu itu.     

Sekarang, masa damai tampaknya telah berakhir. Zaman Kekacauan kembali menimpa mereka semua.     

Setelah bertemu dengan para kultivator dari Klan Dewa, Ye Futian kembali ke Akademi Heavenly Mandate. Tidak lama kemudian, dia mendengar tentang berita dari Dunia Daratan Tersembunyi. Dia cukup tertarik dengan hal tersebut. Sepertinya dia memiliki firasat buruk tentang masalah itu, dan ekspresinya tampak sangat serius setelah mendengar berita tersebut.     

Ye Futian tidak peduli tentang dirinya, dia mengkhawatirkan Qingyao.     

Saat berada di Dunia Daratan Tersembunyi, Ye Futian telah menyaksikan insiden yang dialami oleh Qingyao. Sekarang, pasukan dari Dunia Luar ingin menyatukan Dunia Daratan Tersembunyi. Pasukan ini kemungkinan besar memiliki koneksi dengan Pendeta Jiuyou serta pemuda iblis kala itu. Jika benar demikian, pasukan itu pasti ingin menangkap Qingyao.     

Masalah-masalah ini perlahan-lahan menjadi tak terkendali. Jika pasukan itu benar-benar memiliki kemampuan untuk menyatukan Dunia Daratan Tersembunyi, maka Akademi Heavenly Mandate-pun tidak akan mampu melawan mereka. Bagaimanapun juga, pasukan itu bukanlah Klan Dewa maupun Negeri Ilahi Emas. Dua pasukan itu masih memiliki keraguan untuk menyerang mereka dengan kekuatan maksimal; konsekuensi yang harus mereka hadapi dengan bertempur secara habis-habisan terlalu besar. Namun, pasukan itu berbeda. Mereka berasal dari Dunia Luar; mereka tidak peduli tentang kematian para kultivator dari Dunia Daratan Tersembunyi.     

Saat Ye Futian memikirkan tentang masalah ini, beberapa orang datang berkunjung ke Akademi Heavenly Mandate.     

Aura Ye Futian menyebar, dan dia menyadari bahwa salah satu dari tamunya sangat kuat. Kemungkinan besar orang ini juga berasal dari salah satu pasukan di Dunia Luar.     

Di area dimana Akademi Heavenly Mandate mengadakan perjamuan untuk menyambut tamu mereka, Ye Futian dan banyak kultivator dari Akademi Heavenly Mandate berkumpul untuk menyambut tamu mereka ini.     

Ketika kelompok itu tiba, Ye Futian berdiri dari tempatnya dan tersenyum, lalu berkata, "Senior, kalian telah melakukan perjalanan jauh untuk tiba di sini. Saya, Ye Futian, telah menyiapkan perjamuan khusus untuk kalian semua. Silahkan menikmati."     

"Saudara Ye tidak perlu bersikap terlalu sopan. Silahkan bergabung dengan kami," Tetua yang memimpin pasukan itu menjawab sambil tersenyum. Melihat situasi saat ini, Ye Futian sudah tahu bahwa mereka berasal dari Dunia Luar.     

Mereka semua duduk di kursi masing-masing. Ye Futian sendiri duduk di kursi utama, dan Hua Jieyu duduk di sampingnya. Sementara itu, Tetua yang duduk di seberang mereka memandang ke arah Hua Jieyu. Ye Futian memperkenalkannya dengan berkata, "Ini adalah istriku, Hua Jieyu."     

Hua Jieyu duduk di tempatnya dengan tenang. Sepertinya dia menanggapi cara Ye Futian dalam memanggilnya dengan tenang. Dia bahkan mengangguk pelan pada sang Tetua yang duduk di seberang mereka.     

"Sungguh pasangan rekan spiritual yang tak tertandingi. Kalian membuat orang lain merasa iri," ujar sang Tetua sambil tersenyum. "Aku yakin Saudara Ye mengetahui tentang hal-hal yang sedang terjadi di Dunia Kosong sekarang."     

"Ya." Ye Futian mengangguk. "Namun, bagi saya, tempat ini bukanlah Dunia Kosong. Ini adalah dunia yang sesungguhnya."     

"Tentu saja. 'Dunia Kosong' hanyalah gelar yang kami berikan untuk tempat ini. Itu bukanlah hal yang penting," jawab sang Tetua sambil tersenyum. "Pada kenyataannya, setelah Kaisar Agung menaklukkan dan menyatukan Prefektur Ilahi, dia juga memegang kendali atas Dunia Kosong. Karena itulah, Dunia Kosong juga dapat dianggap sebagai bagian dari Prefektur Ilahi. Kami semua berasal dari Prefektur Ilahi."     

Ye Futian merasa sedikit emosional. Sesuai dugaannya, ketika Donghuang Agung menyatukan Prefektur Ilahi 300 tahun yang lalu, peperangan tidak hanya terjadi di Dunia Kosong, tetapi juga melibatkan Dunia Luar. Pada akhirnya, Kaisar Agung berhasil menguasai Dunia Kosong.     

"Dimana tepatnya Dunia Kosong dan Prefektur Ilahi berada?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Menurut Nenek, keduanya merupakan dua tempat yang saling tumpang tindih. Sosok-sosok terkemuka dari Dunia Luar ini pasti memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hal ini.     

"Di Dunia Luar, kami menamakan tempat ini sebagai Dunia Kosong karena melambangkan bahwa ini adalah dunia ilusi, bukan dunia nyata. Singkatnya, Dunia Kosong tidak pernah ada, namun keberadaannya ada dimana-mana." Tetua itu melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum, "Bagi para kultivator di Dunia Kosong, ini adalah rahasia besar yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Namun, aku tidak keberatan memberitahu Saudara Ye tentang hal ini sekarang: Dunia Void dan Dunia Luar saling tumpang tindih satu sama lain. Keberadaan Dunia Kosong dapat diabaikan sepenuhnya. Misalnya, lokasi kita saat ini adalah tempat yang benar-benar berbeda di Dunia Luar. Kedua lokasi tersebut memiliki koordinat yang sama. Namun, kau tidak dapat melihatnya maupun merasakannya."     

"Jadi itu artinya kita berada di dua dunia paralel. Namun, dalam situasi tertentu, kita dapat berinteraksi satu sama lain, benar begitu?" Ye Futian bertanya sambil memandang sang Tetua.     

"Yah, bisa dikatakan seperti itu." Tetua itu mengangguk setuju sambil tersenyum.     

Tatapan mata Ye Futian berubah menjadi serius. Tidak heran dunia ini disebut sebagai Dunia Kosong. Para kultivator di Dunia Luar benar-benar bisa mengabaikan keberadaan dari Dunia Kosong. Seolah-olah dunia ini adalah sebuah tempat yang tersegel rapat.     

"Mengapa situasi seperti itu bisa terjadi?" Ye Futian bertanya.     

"Saudara Ye, pernahkah kau mendengar tentang runtuhnya Jalur Surgawi?" Tetua itu menjawab dengan pertanyaan lainnya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk.     

"Dunia Kosong memiliki nama lain, yaitu Dunia Asal, yang merupakan tempat lahirnya Jalur Surgawi. Runtuhnya Jalur Surgawi menyebabkan Jalur Agung Dunia meluas, dan akhirnya hancur. Fenomena unik berupa area yang saling tumpang tindih ini terbentuk dari hal tersebut. Ribuan tahun yang lalu, Dunia Kosong adalah dunia yang merupakan sumber dari segalanya; karena itulah, dunia itu juga disebut sebagai Dunia Asal." Sang Tetua melanjutkan penjelasannya, "Karena hal inilah, selama berabad-abad yang lalu, meskipun Dunia Kosong telah dikuras semua potensi dan keberuntungannya, namun pasukan-pasukan di puncak kekuatan dunia masih bersaing untuk menguasai Dunia Kosong."     

"Puncak kekuatan dunia?" Ye Futian bergumam. "Lalu bagaimana dengan Donghuang Agung?"     

Tetua itu mengangguk pelan. Sambil tersenyum, dia berkata, "Aku tidak akan membahas tentang hal ini. Saudara Ye, kau akan mengetahui hal ini di masa depan. Dengan bakat yang kau miliki, cepat atau lambat kau akan pergi ke Dunia Luar. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut."     

Ye Futian mengangguk pelan. Dia memang ingin menjelajah ke Dunia Luar. Namun, dia tidak percaya bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk pergi ke sana.     

Akademi Heavenly Mandate masih belum cukup kuat. Kemampuannya juga masih perlu diasah.     

"Saudara Ye, apakah kau telah mempertimbangkan menggunakan kesempatan ini untuk menjelajah ke Dunia Luar?" Tetua itu bertanya pada Ye Futian sambil tersenyum.     

Ketika Ye Futian mendengar apa yang dikatakan oleh sang Tetua, dia mengerti bahwa lawan bicaranya itu bermaksud untuk meyakinkannya. Sambil tersenyum, dia menjawab, "Saya memang ingin menjelajah ke Dunia Luar. Namun, sekarang bukanlah waktu yang tepat. Saya masih memiliki begitu banyak hal yang harus saya selesaikan di dunia ini."     

"Hmm," ujar sang Tetua sambil menganggukkan kepalanya. "Dalam waktu dekat, Dunia Kosong mungkin akan mengalami kekacauan. Saudara Ye, kau harus bersiap-siap."     

"Baiklah," jawab Ye Futian. "Terima kasih telah mengingatkan saya, Senior."     

"Jika kau butuh bantuan, kau bisa menemuiku. Untuk saat ini, aku akan berada di Dunia Kosong, jadi akan mudah untuk menemukanku," ujar sang Tetua.     

"Tentu saja." Ye Futian mengangguk.     

Namun, jika hari itu benar-benar tiba, kemungkinan besar Ye Futian perlu mencari perlindungan dari sang Tetua. Sudah jelas, Ye Futian ingin menghindari hal tersebut.     

Pada tingkat kultivasinya saat ini, Ye Futian tidak senaif itu untuk mempercayai bahwa sang Tetua akan membantunya hanya karena dia meminta bantuannya. Bantuan yang dimaksud oleh sang Tetua pasti disertai dengan harga yang setimpal.     

Sudah jelas, Tetua ini menganggap Ye Futian sebagai sosok yang penting.     

"Karena perbincangan kita sudah berakhir, aku tidak akan mengganggumu lebih lama lagi." Tetua itu berdiri dari tempatnya sambil tersenyum. Ye Futian juga tidak menahannya lebih lama lagi. Dia mengantarkan sang Tetua keluar dari Akademi Heavenly Mandate secara pribadi.     

Setelah Tetua itu pergi, Ye Futian tetap berdiri di tempatnya dan berpikir sejenak.     

Apakah dunia ini akan segera jatuh ke dalam kekacauan?     

Setelah sang Tetua dan kelompoknya pergi ke kejauhan, seorang pemuda di samping sang Tetua bertanya, "Tuan, apakah hanya ini yang kita lakukan di sini?"     

"Dia adalah sosok yang cerdas. Kita tidak perlu berkomentar terlalu banyak," sang Tetua menjawab dengan senyuman penuh makna. "Apakah kau tidak merasa aneh? Kita bahkan tidak memperkenalkan diri, namun dia juga tidak bertanya pada kita."     

Pemuda itu terdiam sejenak, lalu dia menebak, "Tuan sedang menunggunya untuk bertanya, bukan?"     

Tetua itu tersenyum dan menjawab, "Kultivator jenius dari Dunia Kosong ini memang tampak ramah. Namun, dia sebenarnya sangat sombong. Dia sama sekali tidak mempertimbangkan saranku, jadi dia bahkan tidak repot-repot menanyakan namaku. Karena dia tidak berniat meminta bantuan dari kita, jadi kita tidak perlu memberitahu semuanya dengan sengaja padanya."     

"Mungkin dia tidak tahu pasukan macam apa kita ini," ujar pemuda itu. Meskipun ada juga sosok-sosok terkemuka di Akademi Heavenly Mandate, namun mereka kalah jauh jika dibandingkan dengan klan-klan kuno dari Prefektur Ilahi. Ajaran klan-klan kuno dari Prefektur Ilahi jauh lebih unggul daripada pasukan-pasukan dari Dunia Kosong.     

…     

Suatu hari, beberapa pasukan besar tiba di Kota Jiuyou, Dunia Daratan Tersembunyi. Beberapa sosok terkemuka datang secara pribadi ke Kota Jiuyou.     

Di Kota Jiuyou, suasana di Istana Neraka tampak sangat serius, dan banyak aura yang mengerikan muncul tanpa ada peringatan sebelumnya.     

Banyak kultivator telah berkumpul di Istana Neraka.     

Di atas kursi singgasana dari Istana Neraka, duduk satu sosok agung berjubah hitam. Aura yang samar-samar dipancarkan olehnya membuat seluruh bagian istana dipenuhi oleh kekuatan.     

Namun, pada saat ini, pergolakan aura yang kuat tiba-tiba terdeteksi di langit di atas Kota Jiuyou. Kemudian, satu sosok lainnya muncul di atas langit. Pada saat berikutnya, pusaran ruang dan waktu itu menghilang.     

'Hah?' Di dalam Istana Neraka, sosok berjubah hitam itu mendongak dan memandang ke tempat dimana sosok itu berada. Tatapan matanya terpaku pada sosok tamu yang berada bermil-mil jauhnya itu.     

Sosok itu mengenakan jubah hitam sederhana, dan rambut hitamnya menutupi bahunya. Dia tampak tidak ramah, dan tatapannya sedingin es. Dia memancarkan kekuatan dari seorang penguasa.     

"Siapa itu yang baru saja datang? Segera datang kemari untuk melapor!" Di samping kursi singgasana dari Istana Neraka, satu sosok yang mengintimidasi berteriak dengan keras hingga suaranya bergema melintasi ruang hampa. Suara sosok itu akhirnya sampai ke telinga sosok yang baru saja tiba itu.     

Namun, sosok yang baru saja muncul itu hanya memandang mereka dengan tenang. Tatapan matanya juga seolah-olah mampu menembus ruang hampa. Dia hanya memandang mereka, lalu berbalik untuk pergi.     

"Lancang sekali."     

Melihat lawan bicaranya itu mengabaikannya, sosok yang berada di sebelah kursi singgasana itu mengeluarkan kekuatannya. Dalam sekejap, sebuah kekuatan yang menakjubkan menyebar dan mengelilingi seluruh tempat. Sementara itu di atas langit, muncul sebuah mudra kematian dan langsung dikerahkan menuju sosok tamu itu.     

Sosok itu berbalik, dan sebuah jejak telapak tangan raksasa dikerahkan padanya. Namun, jejak telapak tangan itu langsung dihancurkan menjadi debu. Sosok itu berdiri dengan tenang di tempatnya saat dia menatap ke arah lawannya. Pada saat itu juga, sosok di samping kursi singgasana, yang berada di puncak Renhuang Plane, merasa seolah-olah seorang iblis telah muncul di hadapannya dan merendahkannya.     

"Enyahlah..." sosok itu memberi perintah.     

Seorang kultivator di puncak Renhuang Plane benar-benar dipaksa mundur beberapa langkah. Dia merasa seolah-olah telah menerima serangan yang dahsyat. Dia tampak terkejut. Ekspresi para kultivator di sekitarnya juga berubah saat mereka menatap sosok di kejauhan itu dengan takjub.     

Sosok berjubah hitam yang duduk di kursi singgasana itu juga menatap ke arah lawan bicaranya. Keduanya saling menatap satu sama lain.     

"Jangan ikut campur dalam masalah ini." Tamu berjubah hitam itu memandang sang kultivator yang duduk di atas kursi singgasana dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia berbalik dan pergi.     

Tatapan kultivator yang duduk di kursi singgasana itu sedikit berubah. Ekspresinya tampak aneh saat dia berseru, "Perwakilan dari Dunia Iblis juga datang kemari!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.