Legenda Futian

Keinginan Membunuh



Keinginan Membunuh

1Ye Futian memandang Lian Qingyi dan tersenyum. "Qingyao memiliki nama keluarga yang sama denganku; karena itulah, dia memanggilku sebagai kakaknya. Tidakkah menurutmu, karena alasan ini, tidak pantas bagiku untuk menyerahkannya kepadamu? Selain itu, karena Neraka menginginkannya, mengapa mereka tidak datang kemari dan menangkapnya sendiri jika mereka memang begitu kuat sehingga mereka mampu menaklukkan Dunia Daratan Tersembunyi? Kau tidak jujur padaku, bukan?"      1

Ekspresi Lian Qingyi sedikit berubah ketika dia mendengar kata-kata Ye Futian. Ini memang masalah yang ditugaskan padanya oleh para atasannya. Jika dia bisa menyelesaikannya dengan baik, maka dia akan memiliki kesempatan untuk menarik perhatian kekuatan yang mendukung Neraka.     

Ini adalah tugas yang sangat penting baginya. Menurut sepengetahuannya, Dunia Daratan Tersembunyi dan Dunia Kosong telah membatasi kemampuannya. Dia ingin menemukan guru baru yang lebih kuat dari sebelumnya.     

"Kau berpikir terlalu berlebihan terkait masalah ini," ujarnya. "Tidak ada satu pun pasukan besar di Dunia Daratan Tersembunyi yang memiliki kekuatan untuk melawan Neraka. Jadi, apakah kau bisa membayangkan betapa mengerikannya kekuatan yang mendukung Neraka, Kaisar Ye? Aku tahu sulit bagimu untuk menerima hal ini, tetapi bagaimanapun juga, dia hanyalah seorang gadis yang baru saja kau kenal. Banyak orang di Akademi Heavenly Mandate adalah teman-temanmu. Apakah layak mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk gadis ini?"     

"Apakah menurutmu seperti itulah caraku dalam memandang masalah ini?" ujar Ye Futian sambil tersenyum sinis. "Aku masih ingat peristiwa terbukanya Gerbang Neraka. Hal-hal yang terjadi sebelumnya telah menarik perhatian semua orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Apakah ada sosok dari Dunia Daratan Tersembunyi di antara mereka?"     

Lian Qingyi menatapnya, lalu tersenyum dan berdiri dari tempatnya, kemudian berkata, "Aku tahu tekadmu sudah bulat, jadi sepertinya kita tidak perlu melanjutkan perbincangan ini. Karena kau sangat curiga padaku, maka aku akan pamit undur diri. Jaga dirimu baik-baik, Renhuang Ye."     

Ye Futian juga tersenyum dan berkata, "Di masa lalu, Neraka telah dihancurkan dan dilenyapkan dari Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Kau harus mempertimbangkan kembali pilihanmu dengan matang. Aku tidak akan mengantarmu keluar. Aku yakin kau tahu dimana jalan keluarnya."     

Tatapan mata Lian Qingyi menjadi dingin. Kemudian dia berbalik dan pergi.     

Seluruh anggota kelompok Lian Qingyi pergi bersamanya, dan tidak lama kemudian mereka pergi meninggalkan Dunia Heavenly Mandate.     

Setelah mereka pergi, Ye Futian berbalik dan berkata, "Kau masih menguping?" Ye Qingyao muncul dari persembunyiannya sambil menarik Nianyu di belakangnya dengan kepala tertunduk. Meskipun dia tidak mengetahui pasukan yang dimaksud, namun dia sudah cukup dewasa untuk mulai menebak-nebak tentang apa yang mereka inginkan darinya.     

"Qingyao, kau tidak perlu khawatir tentang semua ini," ujar Ye Futian sambil melangkah ke depan dan meletakkan tangannya di bahu Ye Qingyao.     

"Mmm," ujarnya sambil mengangguk. Lalu dia menarik tangan Nianyu dan berkata, "Ayo kita pergi bermain, Nianyu."     

"Baiklah," ujar Nianyu. Dia menatap Ye Futian, lalu pergi bersama Qingyao.     

"Gadis itu menyembunyikan sesuatu di dalam hatinya," ujar Lord Taixuan, sambil berjalan menghampiri Ye Futian. "Nianyu akan selalu memberitahumu saat dia menginginkan sesuatu, tapi Qingyao berbeda. Dia tidak pandai mengekspresikan dirinya, dan lebih suka menyembunyikan perasaannya. Hal ini disebabkan oleh lingkungan tempat dia dibesarkan."     

Ye Futian mengangguk pelan, lalu berkata, "Lord Taixuan, Neraka telah musnah bertahun-tahun yang lalu. Nama mereka tidak pernah terdengar lagi sejak saat itu dan baru sekarang muncul kembali. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki beberapa keraguan."     

"Tentu saja. Dunia telah ditaklukkan oleh Donghuang Agung, tetapi kekuatan yang mendukung Neraka tidak lebih lemah dari sang Kaisar. Tapi mereka pernah dikalahkan sekali," ujar Lord Taixuan. "Karena itulah, mereka pasti ingin menangkap Qingyao sesegera mungkin. Itulah alasan mengapa mereka mengirim orang kemari untuk mengancam kita."     

Ye Futian mengangguk. Lian Qingyao bersikap seolah-olah dia peduli padanya, tetapi bagaimana mungkin dia tidak bisa mendeteksi ancaman dibalik kata-katanya? Dia ingin Ye Futian menyerahkan Qingyao padanya secara langsung.     

Saat mereka berdua berbincang-bincang, Lord Taixuan memandang ke kejauhan dan berkata, "Mereka telah tiba di sini. Aku tidak menyangka bahwa mereka akan datang secepat ini."     

Saat Lord Taixuan mengatakan hal ini, Ye Futian bisa merasakan aura lainnya, sebuah aura yang sangat kuat sehingga membuat semua orang yang merasakannya merasa tidak nyaman. Tidak lama kemudian, cahaya suci keemasan turun dari atas langit dan menyelimuti Akademi Heavenly Mandate.     

Para kultivator di akademi memandang ke arah langit dan melihat cahaya suci yang tak ada habisnya itu. Sekelompok sosok Buddha berdiri di sana, seolah-olah mereka baru saja datang dari surga.     

Para kultivator dari Dunia Gunung telah tiba di sana.     

Di medan pertempuran neraka, Ye Futian telah mengetahui bahwa Dunia Gunung ikut terlibat dalam pertempuran yang sangat sengit melawan Neraka bertahun-tahun yang lalu.     

Gui Zang juga berada di antara mereka.     

Ye Futian pernah bertemu dengan sosok yang memimpin kelompok itu sebelumnya. Dia adalah Tuan Pudu.     

Di atas langit, semua Buddha menyatukan tangan mereka, dan mereka tiba-tiba mulai merapalkan sutra Buddha. Tuan Pudu berkata, "Semua biksu di Kuil Tianxian datang kemari untuk mengunjungi Akademi Heavenly Mandate."     

"Silahkan masuk," ujar Lord Taixuan sambil menatap ke arah langit. Tiba-tiba, orang-orang dari Kuil Tianxian melangkah ke depan dan memasuki Akademi Heavenly Mandate. Tidak lama kemudian, mereka telah tiba di tempat Lord Taixuan dan Ye Futian berada.     

Semua biksu itu membungkuk hormat padanya, lalu berkata, "Maafkan kami karena telah mengganggu waktu anda, Lord Taixuan."     

"Tidak masalah. Kami merasa terhormat kedatangan tamu seperti kalian," ujar Lord Taixuan sambil tersenyum. "Ada urusan apa sehingga kau datang kemari?"     

"Apakah anda telah mendengar berita dari Dunia Daratan Tersembunyi?" tanya Tuan Pudu.     

"Ya, aku sudah mendengarnya," ujar Lord Taixuan sambil mengangguk. "Neraka telah muncul kembali dan menguasai Dunia Daratan Tersembunyi. Aku tidak tahu apakah efek yang ditimbulkan oleh peristiwa ini akan baik atau buruk."     

"Saya harus memberitahu anda bahwa target Neraka berikutnya kemungkinan besar adalah Akademi Heavenly Mandate," Tuan Pudu melanjutkan kata-katanya. Hal ini membuat ekspresi Lord Taixuan dan Ye Futian sedikit terkejut. Kuil Tianxian mengetahui berbagai macam hal.     

Tuan Pudu memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Saudara Ye, aku pernah melihat gadis bernama Ye Qingyao saat berada di Kota Jiuyou. Bolehkah aku melihatnya lebih dekat?"     

"Mengapa anda mencari Qingyao, Tuan?" tanya Ye Futian.     

"Gadis itu adalah sosok yang sangat penting. Neraka akan datang kemari untuk menangkapnya. Aku berharap kau mengizinkan kami melihat mengapa dia sangat penting bagi mereka," ujar Tuan Pudu. Ye Futian tidak bisa menolaknya secara terang-terangan. Selain itu, dia sudah mengetahui tentang Qingyao sebelumnya, jadi dia mungkin telah mengetahui banyak hal terkait masalah ini.     

Mereka tidak akan bisa menyembunyikan Qingyao.     

Jiwa spiritualnya menyebar sampai dia menemukan dimana Qingyao berada. Kemudian dia berkata, "Loulan, bawa Qingyao kemari."     

Setelah mengatakan hal ini, dia dan yang lainnya menunggu di sana dengan tenang. Tidak lama kemudian, Ye Qingyao tiba di hadapan mereka. Ketika dia melihat semua orang yang berada di sana, dia langsung menundukkan kepalanya.     

"Kemarilah, Qingyao," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Ye Qingyao melangkah secara perlahan-lahan ke sisinya.     

Dia meletakkan tangan kirinya di pundak Qingyao dan berkata pada Tuan Pudu, "Ini gadis yang anda cari."     

Tuan Pudu menatap ke arah Qingyao. Dalam sekejap, cahaya Buddha bersinar terang dan sutra Buddha bergema di udara. Tuan Pudu menyatukan kedua telapak tangannya di bagian dadanya dan menyentuh cahaya Buddha tersebut. Dia memejamkan matanya, namun pada saat yang bersamaan, sepertinya dia telah membuka mata spiritualnya. Seolah-olah cahaya itu telah berubah menjadi matanya dan menembus semua jenis ilusi, mengungkapkan kebenaran dibaliknya.     

Tidak lama kemudian, ekspresi Tuan Pudu sedikit berubah. Cahaya Buddha itu tampaknya telah dipengaruhi oleh sebuah kekuatan yang dahsyat.     

Tasbih Buddha di tangannya bergerak semakin cepat.     

*Krak* Sebuah suara yang keras terdengar saat tasbih Buddha itu putus dan manik-maniknya berjatuhan ke permukaan tanah.     

Tuan Pudu membuka matanya. Tuan Pudu, yang biasanya tampak tenang seperti seorang Buddha, kini terlihat marah seperti Vajra. Kedua matanya tampak mengerikan untuk dilihat, dan Qingyao sangat ketakutan sehingga dia bisa saja jatuh ke belakang jika Ye Futian tidak menopang tubuhnya.     

Ye Futian memandang ke arah Tuan Pudu dan melihat keinginan membunuh di dalam matanya. Dia mengerutkan keningnya dan berdiri di depan Qingyao.     

Qingyao tampak ketakutan. Dia memeluk Ye Futian dengan erat.     

"Tuan Pudu," Lord Taixuan berseru. Baru pada saat itulah Tuan Pudu menarik kembali auranya. "Tuan Pudu," ujar Lord Taixuan, nada bicaranya terdengar mengancam, "Bukankah pengikut ajaran Buddha seharusnya adalah sosok yang berbelas kasih? Apa maksud dari tindakanmu ini?"     

"Saudara Ye, dia tidak bisa tinggal di sini," ujar Tuan Pudu.     

"Tindakan anda sudah melewati batas, Tuan Pudu," ujar Ye Futian dengan nada sedingin es.     

"Dengarkan aku, Saudara Ye. Dia akan membawa bencana bagi Akademi Heavenly Mandate," ujar Tuan Pudu.     

"Anda bisa meramal masa depan?" ujar Ye Futian.     

"Aku tidak bisa meramal masa depan," ujar Tuan Pudu sambil menggelengkan kepalanya.     

"Jadi anda hanya menebak-nebak?" ujar Ye Futian. "Apakah para biksu Buddha juga gemar membunuh tanpa pandang bulu?"     

"Ini adalah takdir," ujar Tuan Pudu.     

"Saya tidak peduli tentang takdir. Dia hanya seorang gadis, gadis yang tidak pernah menyakiti siapa pun. Apakah anda tidak merasa bahwa sikap anda ini terlalu berlebihan?" ujar Ye Futian.     

Tuan Pudu tampak putus asa. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Jika aku berbuat dosa, aku bersedia menanggungnya."     

"Bagaimana caranya anda bisa menanggungnya?" tanya Ye Futian dengan nada dingin. "Apakah ada sesuatu dalam ajaran Buddha yang membahas tentang menukar nyawa dengan nyawa lainnya?     

Tuan Pudu tidak berkomentar apa-apa.     

"Jika anda tetap bersikeras, maka anda harus bersiap-siap. Anda tidak lagi diterima di Akademi Heavenly Mandate," ujar Ye Futian. Ketika Tuan Pudu mendengar kata-kata Ye Futian, dia menghela napas dalam-dalam. Dia menatap gadis itu, yang mengintip dari belakang Ye Futian dengan air mata menghiasi matanya. Saat ini, matanya tampak jernih dan cerah, sehingga membuat Tuan Pudu merasa bersalah dan malu. Tapi dia tidak bisa melupakan apa yang baru saja dia lihat.     

"Tidak apa-apa, Qingyao," ujar Ye Futian dengan lembut. Ye Qingyao menatapnya dan tersenyum tipis. "Terima kasih, kakak."     

Melihat hal ini, Tuan Pudu menyatukan kedua tangannya, dan rapalan sutra Buddha kembali terdengar. "Karena tekadmu sudah bulat terkait hal ini," dia berkata, "Aku tidak akan memaksamu. Aku berharap kau dapat mencegah hal-hal buruk terjadi."     

Ye Futian mengabaikannya, jadi dia melanjutkan kata-katanya, "Aku minta maaf karena mengganggu waktumu. Untuk sementara waktu, kami akan tinggal di Kota Heavenly Mandate. Gadis ini tidak bisa jatuh ke tangan Neraka."     

Setelah mengatakan hal ini, dia membawa kelompoknya pergi.     

Ye Futian tidak bisa berkata-kata. Dia adalah orang pertama yang menyadari bahwa Qingyao adalah gadis yang istimewa, tetapi dapat terlihat dengan jelas bahwa Tuan Pudu juga bisa melihat sesuatu di dalam diri Qingyao, dan apa yang dia lihat berbeda dari apa yang dilihat oleh Ye Futian.     

Kekuatan yang mendukung Neraka mungkin sedang memikirkan tentang Qingyao juga.     

Dia tidak punya cara untuk memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.     

"Qingyao, apapun yang terjadi, jangan tumbuh menjadi sosok yang membenci dunia ini. Bisakah kau berjanji tentang hal itu padaku?" ujar Ye Futian sambil menatap kedua mata Qingyao.     

"Ya," ujarnya sambil mengangguk dengan serius. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Kakak, aku akan selalu mendengarkan kata-katamu, dimana pun kau berada."     

"Gadis baik," ujarnya sambil mengusap kepalanya. "Ayo kita pergi menemui Yaya."     

…     

Selama beberapa hari berikutnya, banyak orang tiba di Kota Heavenly Mandate. Orang-orang dari Akademi Heavenly Mandate bisa merasakan kehadiran mereka dengan jelas.     

Banyak orang dari pasukan-pasukan yang datang kemari sangatlah kuat. Mereka berasal dari dunia-dunia lainnya, dan beberapa dari mereka berasal dari Dunia Luar.     

Terdengar berita dari suatu tempat yang mengatakan bahwa Neraka sedang mencari seseorang, tepatnya seorang gadis. Dan gadis ini sekarang berada di Akademi Heavenly Mandate.     

Karena semakin banyak kultivator yang berdatangan, orang-orang di Kota Heavenly Mandate bisa merasakan bahwa sebuah badai akan kembali menimpa Akademi Heavenly Mandate!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.