Legenda Futian

Kalah Telak



Kalah Telak

0Lord Taixuan menatap lawannya dengan serius. Sepertinya konflik hari ini tidak bisa dihindari.     
3

Kota Heavenly Mandate, serta seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi, ikut mengawasi situasi ini dengan seksama. Jika Tanah Suci Taichu ingin bertarung, maka Akademi Heavenly Mandate tidak bisa menyerah begitu saja.     

Lord Taixuan berbalik dan menatap Ye Futian, yang berdiri di dekatnya.     

Ye Futian harus mengambil keputusan.     

Ye Futian dan para murid dari Pondok Heavenly Mandate mewakili masa depan dari Akademi Heavenly Mandate. Mereka adalah fondasi utama bagi Akademi Heavenly Mandate.     

Murid-murid dari Pondok Heavenly Mandate semuanya memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Mereka adalah satu-satunya kelompok kultivator di Akademi Heavenly Mandate yang memiliki peluang melawan Tanah Suci Taichu.     

Akademi Heavenly Mandate pasti akan kalah jika mereka mengirim kultivator-kultivator muda di tingkat Plane yang relatif rendah untuk berhadapan dengan para penantang dari Tanah Suci Taichu.     

Ye Futian sudah cukup lama berdiri di tempatnya dengan tenang. Pada titik ini, dia memandang sekelilingnya dan menyadari bahwa semua orang sedang menunggu tanggapannya. Beberapa kultivator sangat ingin untuk mencoba tantangan tersebut. Dengan wajah penuh tekad, Dou Zhao berusaha menahan kesabarannya.     

Dia sudah meminta dikirim untuk bertarung sebelum kultivator-kultivator ini datang kemari.     

Dan Ye Futian menyetujuinya. Sesuai dugaan, Dou Zhao tidak sabar untuk melangkah ke atas medan pertempuran.     

"Aku saja yang maju ke depan."     

Pada saat ini, seseorang angkat bicara. Dia adalah Xiang Mang. Xiang Mang membuktikan Jalur Agungnya lebih lambat daripada yang lainnya, dan sejak saat itu, dia tidak pernah menjalani pertarungan yang sesungguhnya. Ini adalah kesempatan besar baginya untuk melihat seberapa besar Roda Ilahi yang sempurna dapat meningkatkan kemampuannya.     

Ye Futian memandang seluruh anggota kelompoknya dan berkata, "Biarkan Xiang Mang yang maju."     

"Bagus," Xiang Mang mengangguk, lalu dia melesat keluar dalam beberapa langkah. Saat ini dia telah berubah menjadi seorang Kaisar Iblis dengan aura yang kuat dan temperamen yang mengintimidasi setelah dia membuktikan Jalur Agung miliknya.     

Dou Zhao merasa sedikit kesal. Dia membelalakkan matanya ke arah Ye Futian.     

"Bersabarlah," ujar Ye Futian. Xiang Mang lebih lambat dalam membuktikan Jalur Agungnya dan lebih lemah jika dibandingkan dengan Dou Zhao. Meskipun mereka berdua memiliki Roda Ilahi yang sempurna, namun masih ada perbedaan kekuatan cukup besar di antara mereka. Xiang Mang adalah penerus dari Klan Iblis Gajah, sedangkan Dou Zhao adalah kultivator paling berbakat di Suku Dou.     

Pertempuran antara Yu Sheng dan Dou Zhao di masa lalu sudah menunjukkan betapa kuatnya Dou Zhao.     

Ye Futian memilih Xiang Mang untuk maju di pertarungan pertama sebagai sarana untuk menempa dan memperkuat kemampuannya. Ini akan menjadi pertarungan pertama Xiang Mang semenjak dia membuktikan Jalur Agungnya. Tekanan seperti itu dapat membantu memicu potensi terpendam dalam dirinya. Bahkan jika dia kalah, pertarungan ini bisa membangkitkan semangat bertarungnya. Selain itu, Ye Futian dapat memiliki kesempatan untuk melihat sekilas seperti apa kemampuan para kultivator dari Tanah Suci Taichu.     

Sejujurnya, Ye Futian tidak berharap banyak terhadap hasil dari pertarungan ini. Dia tahu bahwa Xiang Mang mungkin akan dikalahkan oleh kultivator dari Tanah Suci Taichu itu.     

*Vroooo*     

Disertai dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga, suara gajah bergema melalui Jalur Agung. Xiang Mang berjalan ke depan sambil menatap para kultivator dari Tanah Suci Taichu yang berdiri di kejauhan.     

Tubuh Xiang Mang bermandikan cahaya suci keemasan. Roda Ilahi yang sempurna di tubuhnya meledak dan memancarkan cahaya yang menyilaukan. Bayangan iblis gajah raksasa samar-samar dapat terlihat di sana.     

Lelaki tua berjubah putih dari Tanah Suci Taichu itu berbalik dan memandang orang-orang yang berdiri di belakangnya. Tatapan matanya tertuju pada seorang kultivator, yang kemudian melangkah ke depan.     

Pria ini tampak cukup muda dan berada pada tingkat kultivasi yang sama dengan Xiang Mang. Tanah Suci Taichu seharusnya adalah tempat terbaik untuk menyebarkan ajaran kultivasi di seluruh penjuru Prefektur Ilahi. Berbeda dengan Klan Dewa, mereka tidak dapat mengirimkan kultivator di tingkat Plane yang jauh lebih tinggi daripada lawan mereka di Akademi Heavenly Mandate. Jika mereka ingin mengungguli Akademi Heavenly Mandate, atau bahkan mengambil alih akademi, mereka harus menang telak dalam pertempuran melawan para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate.     

Hanya itu yang bisa memuluskan jalan bagi rencana Tanah Suci Taichu dan membantu mereka mendirikan fondasi mereka di Dunia Kosong tanpa terlalu banyak mengalami masalah di masa depan.     

Oleh karena itu, mereka mengirimkan seorang kultivator yang sangat kuat dan berbakat untuk pertarungan pertama. Dia adalah salah satu kultivator terbaik di Pusat Pelatihan Taichu dari Tanah Suci Taichu.     

Meskipun sebagian besar Renhuang di Prefektur Ilahi tidak dapat menempa Roda Ilahi yang sempurna, namun beberapa kultivator berbakat dari pasukan-pasukan dengan sejarah panjang dan warisan yang berlimpah masih memiliki peluang cukup tinggi untuk menempa Roda Ilahi yang sempurna ketika mereka membuktikan Jalur Agung masing-masing.     

Alasannya sederhana. Prefektur Ilahi memiliki wilayah yang luas dan populasi yang cukup besar. Para kultivator yang dipilih oleh setiap pasukan jelas memiliki bakat yang luar biasa. Selain itu, pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi memiliki sumber daya yang lebih banyak dan lebih baik daripada pasukan-pasukan terkemuka di Dunia Kosong.     

Maka dari itu, ada beberapa Renhuang yang memiliki Roda Ilahi yang sempurna di setiap generasi.     

Tentu saja, untuk mempertahankan Roda Ilahi yang sempurna dan menerobos ke Renhuang Plane yang lebih tinggi tetap saja merupakan tugas yang sangat sulit bahkan di Prefektur Ilahi. Para kultivator dengan pencapaian setinggi itu sudah bisa dianggap sebagai sosok terkemuka.     

Pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu itu melangkah ke depan. Dia memegang pedang di tangannya dengan erat. Sementara itu sebuah badai dari Jalur Agung yang mengerikan bergejolak di sekitarnya saat dia berdiri tegak di tempatnya. Badai itu menyelimuti seluruh penjuru langit dan melahap bayangan dari iblis gajah tersebut.     

Tubuhnya menjadi semakin samar. Bayangannya muncul di berbagai tempat, lalu menghilang dalam sekejap mata seolah-olah dia berada dimana-mana.     

*Brak* Xiang Mang menghentakkan kakinya di udara. Roda Ilahi di tubuhnya dikeluarkan dan membentuk sebuah patung iblis gajah keemasan di langit di belakangnya. Sosok iblis gajah raksasa itu berderap di udara dan menghancurkan seluruh penjuru langit. Kombinasi antara teknik Divine Elephant Stomping the Sky, ditambah dengan kekuatan Klan Iblis Gajah yang mengerikan serta Roda Ilahi milik Xiang Mang hampir membuat langit runtuh seketika.     

Badai Qi pedang bergejolak tak terkendali di sekitar mereka, seolah-olah badai itu bisa bergerak kemana pun.     

*Whoosh*     

Saat ini, bayangan pendekar pedang di tingkat Renhuang dari Tanah Suci Taichu itu muncul di arah yang berbeda-beda secara bersamaan. Aura pedang dan hembusan angin menyatu lalu bergerak bebas; seolah-olah mereka telah menjadi satu kesatuan.     

Bilah-bilah pedang cahaya bersinar terang. Xiang Mang melihat ilusi bahwa area Jalur Agung yang dia tekan kini telah dipotong menjadi bagian-bagian kecil, namun dia bahkan tidak dapat mendeteksi dimana lawannya berada.     

Ye Futian memandang ke arah medan pertempuran dan berpikir bahwa Xiang Mang akan kalah. Sepertinya Tanah Suci Taichu sengaja memilih Renhuang ini untuk menghadapi Xiang Mang.     

Tatapan mata Ye Futian tampak mengerikan. Segala sesuatu yang terjadi di atas medan pertempuran telah terukir di dalam benaknya. Dia bisa melihat dengan jelas bahwa serangan pedang itu benar-benar nyata. Pergerakan pendekar itu sangat cepat sehingga sosoknya menyatu dengan hembusan angin.     

Dia mampu melancarkan serangan yang tak terhitung jumlahnya dalam waktu sepersekian detik.     

Terlebih lagi, setiap serangan yang dia lancarkan cukup kuat untuk mengoyak ruang hampa dan memutuskan resonansi antara Xiang Mang dengan Jalur Agung. Resonansi antara Xiang Mang dan Jalur Agung Dunia terputus seutuhnya oleh aura pedang tersebut.     

Ye Futian belum pernah melihat teknik semacam itu sebelumnya. Pendekar itu menggunakan kecepatannya untuk memutus resonansi Xiang Mang dengan Jalur Agung dan mengepungnya.     

*Brak* Terjangan badai Qi pedang yang mengerikan itu bergejolak di sekitar tubuh Xiang Mang dan menyelimuti sekujur tubuhnya.     

Renhuang dari Tanah Suci Taichu itu muncul dari dalam badai. Dia memutar tangannya dan langsung mengubah setiap hembusan angin di dalam badai itu menjadi bilah-bilah pedang.     

Pedang yang tak terhitung jumlahnya itu menerjang ke arah Xiang Mang dan menguburnya di dalam badai pedang yang tak ada habisnya itu dalam sekejap.     

Xiang Mang berteriak dengan penuh amarah. Bayangan iblis gajah yang menakjubkan itu berderap di atas langit, mencoba keluar dari dalam badai tersebut. Jutaan pedang menusuk tubuh raksasa dari iblis gajah itu dan meninggalkan bekas tusukan yang tak terhitung jumlahnya.     

Roda Ilahi milik Xiang Mang yang sempurna memberinya pertahanan yang kokoh. Namun, Roda Ilahi miliknya tidak dapat membantunya tampil lebih unggul dalam pertarungan ini karena lawannya juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna.     

Oleh karena itu, pedang-pedang tersebut meninggalkan bekas tusukan pada bayangan sang iblis gajah.     

Setiap pedang itu meninggalkan bekas di sosok tersebut. Banyak retakan mulai terlihat pada iblis gajah itu ketika luka-luka yang dideritanya cukup parah.     

Xiang Mang mengeluarkan suara yang memekakkan telinga. Dengan menggunakan teknik Divine Elephant Void-splitting Fist, dia menghancurkan ruang hampa di sekitarnya dengan satu pukulan. Sosok iblis gajah raksasa itu menerjang ke dalam badai tersebut. Semua orang di Kota Heavenly Mandate mendongak dan melihat iblis gajah itu terperangkap di dalam badai yang mengerikan tersebut, berusaha membebaskan diri.     

Kumpulan awan yang semakin menghitam itu menyelimuti langit seutuhnya.     

Tepat pada saat ini, seorang pria muncul di atas langit. Dia adalah sang pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu.     

Dia mengeluarkan Roda Pedang miliknya. Dalam sekejap, jutaan pedang mengelilingi tubuhnya dan dengan cepat berputar ke bawah, kemudian akhirnya membentuk sebuah Badai Pedang Ilahi yang mematikan.     

"Sangat mengerikan!" Banyak orang gemetar ketakutan. Tiba-tiba, sosok pendekar pedang itu menghilang. Kerumunan orang di Kota Heavenly Mandate juga melihat bahwa Badai Pedang Ilahi itu bergerak ke arah sosok iblis gajah itu dalam sekejap.     

Mustahil untuk menggambarkan seperti apa kekuatan dari Badai Pedang Ilahi tersebut.     

Kekuatan satu juta pedang itu terpusat pada satu titik—bagian ujung dari Badai Pedang Ilahi tersebut. Itu adalah serangan tingkat tinggi.     

Kemudian, retakan pada sosok iblis gajah itu menyebar seperti jaring laba-laba.     

Disertai dengan suara gajah yang keras, Xiang Mang berubah menjadi wujud aslinya. Iblis gajah emas itu bergabung dengan Roda Ilahi dan menerjang melawan Badai Pedang Ilahi tersebut.     

Badai yang dahsyat itu menyebar ke seluruh tempat, dan iblis gajah itu jatuh dari atas langit. Kerumunan orang di Kota Heavenly Mandate langsung bergegas untuk menyingkir.     

Sosok iblis gajah itu menghantam permukaan tanah diikuti dengan suara keras.     

Dengan tubuh berlumuran darah, iblis gajah itu rupanya terluka parah.     

Sementara itu, sang Renhuang dari Tanah Suci Taichu masih melayang di atas langit. Hembusan angin setajam bilah pedang mengelilingi tubuhnya. Dia melayang di udara dan memandang orang-orang di Kota Heavenly Mandate, lalu berkata, "Meskipun para kultivator di Akademi Heavenly Mandate memiliki Roda Ilahi yang sempurna, namun kemampuan bertarung mereka kurang bervariasi dan terbatas. Metode pengajaran seperti ini pasti akan membuat orang-orang mengalami kemunduran dan menyia-nyiakan bakat dan waktu mereka."     

Orang-orang di Akademi Heavenly Mandate tidak tahu bagaimana harus menanggapi kata-kata tersebut. Xiang Mang, yang masih berwujud iblis gajah, mengangkat kepalanya dan berusaha keras untuk berdiri lalu kembali ke atas langit. Dia merasa tak terima dan tidak ingin mengakui kekalahannya.     

"Kembalilah," ujar Ye Futian pada Xiang Mang. Kata-kata yang diucapkan oleh pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu itu memang benar. Dua sosok yang bertarung itu tidak berada pada tingkatan yang sama. Pendekar pedang itu menggunakan teknik tingkat tinggi dan menang telak melawan Xiang Mang. Xiang Mang sejak awal berada dalam situasi yang kurang menguntungkan.     

Selain itu, serangan yang dilancarkan oleh pendekar pedang itu cukup kuat untuk menembus pertahanan terkuat dan akhirnya berhasil melukai Xiang Mang.     

Ye Futian harus mengakui bahwa ada perbedaan kekuatan cukup besar antara Xiang Mang dan pendekar pedang dari Tanah Suci Taichu itu. Xiang Mang akan semakin terluka jika pertarungan itu terus berlanjut.     

Xiang Mang belum siap untuk mundur ketika dia mendengar kata-kata Ye Futian, namun dia tetap mematuhi perintah Ye Futian. Orang-orang di Kota Heavenly Mandate hanya bisa menghela napas.     

Bahkan kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna tidak mampu mengalahkan sang penantang dari Tanah Suci Taichu.     

Sepertinya Tanah Suci Taichu benar-benar akan mengambil alih Akademi Heavenly Mandate!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.