Legenda Futian

Sang Pengkhianat dari Dunia Iblis



Sang Pengkhianat dari Dunia Iblis

3Wajah dan nama Yu Sheng tidak begitu dikenal oleh orang-orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Dia tidak begitu terkenal jika dibandingkan dengan Gu Dongliu. Sebagian besar orang di Sembilan Dunia Jalur Supremasi hanya mengenal Yu Sheng sebagai salah satu dari sekian banyak kultivator kuat yang mendampingi Ye Futian, layaknya Pendekar Lihen maupun Yaya.     
0

Meskipun Yu Sheng pernah menampilkan kemampuan yang luar biasa di dalam Reruntuhan Dewa, namun ketenarannya dibayangi oleh ketenaran Ye Futian dan penampilannya kurang menonjol di antara beberapa kultivator dengan Roda Ilahi sempurna yang dilatih oleh Ye Futian. Oleh karena itu, dia tidak meninggalkan kesan yang mendalam bagi orang-orang di luar jajaran anggota dari Akademi Heavenly Mandate.     

Itulah sebabnya orang-orang tidak terlihat bersemangat saat Yu Sheng melangkah ke depan.     

Mungkin, dia hanyalah kultivator lain yang akan dikalahkan oleh para penantang dari Tanah Suci Taichu.     

Banyak orang menatap ke arah Ye Futian dan bertanya-tanya kenapa dia masih belum berpartisipasi dalam pertarungan ini.     

Menurut pendapat mereka, kultivator dari Tanah Suci Taichu yang mahir dalam menggunakan teknik True Will of Waves of the War God itu sangatlah kuat sehingga, bahkan Dou Zhao yang telah mengeluarkan aura Dewa Pertempuran tingkat delapan bukanlah tandingannya. Tidak perlu diragukan lagi bahwa Akademi Heavenly Mandate hanya akan memiliki peluang untuk menang jika Ye Futian turun tangan secara langsung.     

Yu Sheng mungkin tidak akan bisa mengubah situasi dari pertempuran ini.     

Namun, para kultivator dari Akademi Heavenly Mandate memandang perubahan situasi ini dengan cara yang berbeda. Semua orang di Akademi Heavenly Mandate mengetahui bahwa Yu Sheng memiliki hubungan paling istimewa dengan Ye Futian dan dapat dikatakan bahwa dia sudah seperti bayangan dari Ye Futian. Meskipun dia sangat pendiam dan berkultivasi dengan tenang, dia adalah satu-satunya orang di Pondok Heavenly Mandate yang tidak berani diganggu oleh Dou Zhao.     

Dou Zhao sering bertarung melawan murid-murid lainnya di Pondok untuk berlatih dan bertukar pikiran, tetapi dia tidak pernah berurusan dengan Yu Sheng.     

Karena itulah, banyak orang tampak tertarik dengan apa yang bisa dilakukan oleh Yu Sheng dalam pertarungan ini.     

Ye Futian pasti mengirim Yu Sheng untuk bertarung dengan tujuan tertentu. Apakah dia merasa yakin bahwa Yu Sheng mampu mengalahkan lawannya?     

Mereka hanya bisa menunggu dan melihatnya secara langsung.     

Yu Sheng melangkah ke depan dan pergi menuju medan pertempuran yang berada di atas langit. Pria dari Tanah Suci Taichu itu masih berada di sana, menunggu untuk bertarung melawan Yu Sheng. Meskipun memiliki reputasi sebagai akademi paling terkenal di Prefektur Ilahi, Tanah Suci Taichu hanya memiliki beberapa sosok dengan bakat yang luar biasa. Selain itu, pria ini sudah menjadi kultivator terbaik nomor dua di antara semua Renhuang tingkat bawah yang datang ke Akademi Heavenly Mandate kali ini. Lagipula mereka tidak berada di dunia asal mereka.     

Pria itu bertujuan untuk menaklukkan Akademi Heavenly Mandate dengan cara mengalahkan para kultivator mereka yang memiliki Roda Ilahi sempurna dan membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk melawan balik.     

Pria dari Tanah Suci Taichu ini nyaris tak tertandingi di tingkat pertama dari Renhuang tingkat bawah dan dia memiliki kekuatan yang mumpuni untuk meraih kemenangan mutlak atas para kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna di Akademi Heavenly Mandate.     

Saat ini semua orang memusatkan perhatian mereka pada Yu Sheng dan pria dari Tanah Suci Taichu tersebut. Akademi Heavenly Mandate benar-benar akan menghancurkan reputasi mereka jika mereka kembali menelan kekalahan.     

Mereka telah dikalahkan oleh Tanah Suci Taichu tiga kali berturut-turut. Orang-orang pasti menduga bahwa Akademi Heavenly Mandate akan memilih kultivator terbaik di tingkat ini untuk pertarungan berikutnya dan mengakhiri kekalahan beruntun ini.     

"Murid-murid kalian masih bisa tinggal di sini dengan sesuka hati mereka setelah Tanah Suci Taichu menjalankan tugasnya di Akademi Heavenly Mandate. Selain itu, kami akan memprioritaskan mereka dan bahkan mengirim mereka untuk berkultivasi di Prefektur Ilahi. Mengapa kalian harus bersikap keras kepala seperti ini?" ujar pria berjubah putih dari Tanah Suci Taichu itu dengan nada datar.     

Tanah Suci Taichu layak untuk menguasai dan menggantikan posisi Akademi Heavenly Mandate. Mereka akan sangat senang memaksa para kultivator berbakat di Akademi Heavenly untuk tunduk dan berada di bawah kendali mereka.     

Ye Futian mendengar kata-katanya, tetapi dia tidak memberikan tanggapan. Tidak ada gunanya berdebat dengan pria itu. Ye Futian tidak punya pilihan selain bertarung untuk keselamatan mereka.     

Sementara itu, seorang pria sedang duduk di sebuah bar kosong di Kota Heavenly Mandate dan menikmati minumannya sendirian.     

Karena semua orang telah pergi ke Akademi Heavenly Mandate untuk menyaksikan pertempuran, akibatnya seluruh penjuru Kota Heavenly Mandate menjadi sangat sepi sekarang. Area di sekitar bar ini bahkan nyaris tak berpenghuni.     

Namun, pelayan di bar itu masih bertugas dan melayani satu-satunya pelanggan di sana. Dia berdiri di satu tempat dan menatap medan pertempuran di kejauhan sambil sesekali memandang ke arah pria berjubah hitam yang sedang minum-minum sendirian itu.     

Dia adalah sang Jenderal Iblis yang telah menghentikan pergerakan Pasukan Kegelapan sendirian, sehingga meninggalkan kesan yang mendalam pada semua orang di Kota Heavenly Mandate. Dia melenyapkan para kultivator dari Alam Takdir dan membantai banyak Renhuang. Pasukan Kegelapan tidak hanya gagal menghadapinya, bahkan Raja Kegelapan Youming harus mengundangnya untuk minum-minum.     

Dia adalah sosok yang tangguh. Namun meski demikian, saat ini dia sedang duduk di dalam bar dan minum-minum dengan tenang. Tidak ada seorang pun yang mengetahui seberapa kuat dan mengerikannya dia jika bukan karena auranya yang begitu menakjubkan.     

Sambil menikmati minumannya, Mei Ting juga menyaksikan segala sesuatu yang terjadi di atas medan pertempuran di Akademi Heavenly Mandate. Jiwa spiritual miliknya sudah menyelimuti seluruh tempat.     

Pergerakan tangannya melambat dan kini dia menyeruput anggurnya secara perlahan-lahan ketika dia melihat Yu Sheng berjalan ke depan.     

Bisa dibilang, Yu Sheng adalah keturunan dari sosok legendaris di Dunia Iblis. Namun, Mei Ting tidak mengetahui tentang keberadaan Yu Sheng di masa lalu. Karena itulah, dia memutuskan tinggal di Kota Heavenly Mandate selama berhari-hari khusus untuk menunggu dan melihat sehebat apakah pencapaian yang telah diraih oleh Yu Sheng.     

Sudah jelas, Mei Ting telah mendengar banyak cerita tentang sosok legendaris tersebut. 'Pria itu' adalah sosok berdarah dingin sekaligus mampu merasa kasihan pada penderitaan manusia. Dia telah mengkhianati Dunia Iblis, namun dikagumi oleh banyak orang, termasuk Mei Ting.     

Selain itu, kepribadiannya benar-benar sesuai dengan reputasinya sebagai sang pengkhianat dari Dunia Iblis. Dia tidak mengirim putranya kembali ke Dunia Iblis bahkan ketika dia mengetahui bahwa keturunannya akan selalu dihormati di Dunia Iblis, tidak peduli seperti apa pun tindakan yang dia lakukan.     

Putranya tetap tinggal di Dunia Kosong, yang merupakan salah satu wilayah dari Prefektur Ilahi.     

Mei Ting tidak akan mengetahui tentang Yu Sheng jika dia secara tidak sengaja bertemu dengan tunggangannya yang kebetulan bertemu dengan Yu Sheng di masa lalu.     

Mungkin, tidak ada orang lain yang mengetahui tentang asal-usul Yu Sheng.     

Mei Ting tersadar dari lamunannya dan terus menatap ke arah medan pertempuran di kejauhan.     

Dua orang tampak berdiri di langit di atas Akademi Heavenly Mandate.     

Dengan tubuh yang begitu kekar, Yu Sheng jelas lebih tinggi dari lawannya. Saat ini, Jalur Agung telah berubah menjadi sebuah lautan yang luas, bergemuruh dan bergejolak saat pria dari Tanah Suci Taichu itu menggunakan teknik True Will of Waves of the War God. Terlepas dari betapa besarnya kekuatan yang dia hasilkan, dia melihat bahwa Yu Sheng, yang berada di seberangnya, tetap berdiri di tempatnya dan menatapnya dengan dingin.     

Seolah-olah dia adalah satu-satunya target di mata Yu Sheng.     

Sima Xiao berasal dari keluarga terpandang dan merupakan murid pribadi dari seorang dewa perang di Tanah Suci Taichu. Dia memahami esensi dari teknik True Will of Waves of the War God dan mengemban misi untuk mempromosikan Tanah Suci Taichu di Dunia Bawah.     

Dia yakin bahwa tidak ada seorang pun di Dunia Kosong yang mampu menandinginya. Bagaimana caranya dia bisa menjaga ambisinya jika dia tetap tak tertandingi di Dunia Kosong yang terisolasi ini?     

Namun meski demikian, kepercayaan diri Sima Xiao goyah saat melihat tatapan mata Yu Sheng yang begitu tajam. Dia langsung merasakan tekanan yang dahsyat saat berhadapan dengan Yu Sheng.     

Tekanan yang dipancarkan oleh Yu Sheng ini tidak ada saat dia bertarung melawan Dou Zhao sebelumnya.     

Dia menduga bahwa Yu Sheng adalah kultivator yang lebih kuat daripada Dou Zhao.     

Namun, hal ini juga menunjukkan bahwa Akademi Heavenly Mandate memang mengerahkan petarung terkuat yang mereka miliki di tingkat ini, sesuai dengan dugaan yang dibuat oleh Sima Xiao sebelumnya.     

Saat ini, teknik True Will of Waves of the War God menjadi semakin kuat, seperti sebuah badai yang dahsyat. Deretan gelombang keemasan bergejolak dan bergemuruh ke arah Yu Sheng.     

Pada saat yang bersamaan, tubuh Yu Sheng diselimuti oleh kekuatan iblis. Sebuah aliran energi yang mengerikan terpancar keluar dari tubuhnya sebelum sebuah pusaran yang menakutkan muncul di hadapannya. Pusaran itu berwarna hitam pekat dan terlihat sangat mirip dengan lubang hitam atau sebuah mata iblis raksasa. Rasanya seolah-olah pusaran itu mampu melahap Jalur Agung Dunia.     

Teknik True Will of Waves of the War God yang menerjang ke arah Yu Sheng langsung dilahap secara keseluruhan oleh lubang hitam yang berputar-putar itu dan lenyap dari pandangan semua orang.     

Tentu saja, Yu Sheng juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Itu adalah Roda Ilahi berbentuk Mata Iblis.     

Aliran kegelapan kini terlihat dengan jelas di atas langit. Yu Sheng melahap semua cahaya dan mengubah seluruh bagian dari medan pertempuran itu menjadi sebuah pusaran kegelapan yang mengerikan. Langit telah berubah dan menyatu ke dalam dunia iblis.     

Kilatan Qi iblis yang sangat mengerikan terpancar dari tubuh Yu Sheng. Pada saat itu, semua kultivator yang menyaksikan pertarungan tersebut tampak terkejut.     

Yu Sheng sepertinya adalah sosok yang sangat kuat.     

Sima Xiao mengerutkan keningnya. Roda Ilahi di tubuhnya membesar dan mengeluarkan Roda Ilahi berwarna emas. Teknik True Will of Waves of the War God yang semakin menguat kini menerjang ke arah Yu Sheng seperti deretan ombak yang menghantam bebatuan.     

*Brak* Bayangan satu sosok iblis raksasa berbentuk seperti patung iblis telah muncul. Saat ini tubuh Yu Sheng tampak semakin kekar. Banyak mata iblis yang dilengkapi dengan kekuatan untuk melahap segalanya mulai bermunculan di bayangan iblis tersebut. Selain itu, banyak mata iblis juga muncul di tubuh Yu Sheng.     

Tidak lama kemudian, semua mata iblis itu membentuk sebuah dinding di hadapan Yu Sheng dan menyerap semua kekuatan Jalur Agung yang dihasilkan oleh Sima Xiao.     

Sima Xiao tidak dapat menggunakan Roda Ilahi miliknya untuk menaklukkan lawannya kali ini. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia tidak mampu menandingi Roda Ilahi milik Yu Sheng.     

Lengan Sima Xiao berputar pelan, dan dalam sekejap, kekuatan dari teknik True Will of Waves of the War God berkumpul di lengannya. Dia melangkah ke depan dan membentuk badai dari Jalur Agung. Seperti sambaran petir keemasan, dia melesat melintasi langit dan bergerak menuju tubuh Yu Sheng, kemudian meninjunya dengan kekuatan yang dahsyat. Gelombang dari Jalur Agung itu tiba dan menghantam Yu Sheng, berusaha menghancurkan pertahanannya.     

*Brak*     

Yu Sheng juga bergerak ke depan. Hentakan kakinya yang sangat keras membuat langit berguncang. Sama seperti Sima Xiao, dia juga mengerahkan kepalan tinjunya ke depan. Semua mata iblis itu mengeluarkan kekuatan iblis yang mengerikan. Aura kepalan tinju yang berwarna hitam pekat itu menerjang ke depan dengan membawa kekuatan pengoyak yang besar di dalamnya dan bergerak melawan deretan gelombang yang semakin mendekat.     

*Brak*     

Disertai dengan suara dentuman yang keras, badai itu bergejolak ke segala arah. Para kultivator di tingkat Renhuang yang berdiri di sekitar medan pertempuran harus mengerahkan kekuatan mereka untuk berlindung dari badai tersebut. Namun tetap saja, banyak orang yang menyaksikan pertarungan itu terlempar ke kejauhan. Tidak sulit untuk membayangkan betapa dahsyatnya kekuatan dari badai tersebut.     

Banyak orang menatap ke arah langit dan menyadari bahwa bayangan iblis raksasa itu masih menjulang tinggi di udara. Kali ini Sima Xiao terlempar ke kejauhan dan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga dia terhempas bermil-mil jauhnya.     

"Ini…"     

Banyak orang bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Bagaimana caranya Yu Sheng dari Akademi Heavenly Mandate bisa sekuat ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.