Legenda Futian

Serangan Bersejarah



Serangan Bersejarah

0Sima Xiao telah mengalahkan Yaya dan Dou Zhao pada pertempuran sebelumnya dan memamerkan teknik tertinggi yang sangat menakjubkan kepada orang-orang di Akademi Heavenly Mandate.     3

Teknik True Will of Waves of the War God miliknya sangat unggul baik dalam aspek kekuatan serangan maupun pertahanan. Kekuatan penghancur yang mengerikan dari gelombang dewa perang itu dapat melukai organ dalam lawannya dan memusnahkan jiwa spiritual dari kejauhan.     

Teknik itu juga memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa, bahkan mampu melemahkan serangan dari lawannya hingga tidak lagi menjadi ancaman baginya.     

Dou Zhao dari Suku Dou telah mencapai batas kekuatannya ketika dia mengaktifkan aura Dewa Pertempuran tingkat delapan. Namun pada akhirnya, dia tetap saja dikalahkan oleh Sima Xiao.     

Pada saat itu, Tanah Suci Taichu telah memenangkan tiga pertarungan secara berturut-turut dan membuat semua orang yang menyaksikan pertempuran tersebut percaya bahwa Akademi Heavenly Mandate tidak akan bisa membalikkan keadaan dan melawan balik. Karena Ye Futian sudah mencapai Roda Ilahi tingkat kedua, maka tidak ada seorang pun dengan Roda Ilahi tingkat pertama di Akademi Heavenly Mandate yang bisa menjadi lawan bagi Sima Xiao.     

Sima Xiao berdiri dengan bangga setelah dia mengalahkan Dou Zhao.     

Namun, Yu Sheng muncul secara tiba-tiba dan menghempaskan Sima Xiao dengan satu pukulan tepat saat dia menunjukkan kehebatannya pada semua orang. Siapa pun bisa membayangkan betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan pertarungan tersebut.     

Ternyata kultivator dari Tanah Suci Taichu masih bisa dikalahkan.     

Bagaimana caranya Yu Sheng, seseorang yang nyaris tidak dikenal oleh orang-orang di luar Akademi Heavenly Mandate, bisa sekuat ini?     

Tampaknya kekuatan serangan jarak dekatnya bahkan lebih kuat daripada Dou Zhao, sang penerus dari Suku Dou.     

Selain itu, Roda Ilahi berbentuk Mata Iblis yang mengerikan milik Yu Sheng itu tidak hanya sekedar melahap Jalur Agung. Roda Ilahi itu menyerap dan menggabungkan energi dari serangan Sima Xiao lalu mengerahkannya menuju Sima Xiao bersama serangannya sendiri. Gelombang iblis yang diciptakannya pada saat itu tidak jauh berbeda dengan gelombang dewa perang milik Sima Xiao.     

Hal yang paling mengejutkan bagi orang-orang adalah fakta bahwa gelombang iblis yang dikeluarkan oleh Yu Sheng tampak lebih kuat daripada teknik True Will of Waves of the War God milik Sima Xiao. Jika tidak, bagaimana mungkin Yu Sheng mampu menghempaskan Sima Xiao? Kekuatan semacam ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata...     

Murid-murid di Akademi Heavenly Mandate mengepalkan tangan mereka dengan erat dan hati mereka dipenuhi oleh kegelisahan sekaligus kegembiraan. Bahkan para kultivator di tingkat Renhuang menatap tajam ke arah medan pertempuran dengan perasaan campur aduk. Dou Zhao pernah dikalahkan oleh Yu Sheng sebelumnya dan tentu saja dia mengetahui seperti apa kemampuan yang dimiliki oleh Yu Sheng. Dia merasa gembira saat melihat Yu Sheng akhirnya bergabung dalam pertempuran.     

Sima Xiao juga dibuat terkejut oleh penampilan Yu Sheng. Dia berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya dan bisa merasakan energi yang menghantam tubuhnya. Dia terkejut saat menyadari bahwa Yu Sheng mampu mengubah kekuatannya untuk melawannya.     

Dia tidak bisa melancarkan serangan lainnya pada Yu Sheng karena khawatir bahwa kekuatannya akan kembali diserap oleh mata iblis milik Yu Sheng dan dikembalikan pada dirinya sendiri.     

Akan tetapi, semangat Sima Xiao untuk bertarung juga semakin meningkat. Dengan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah, dia kembali melangkah ke depan, seolah-olah dia sama sekali tidak berkecil hati akibat pukulan yang diterimanya beberapa saat yang lalu itu. Bagaimana mungkin orang seperti dirinya akan menyerah hanya karena tertekan oleh satu serangan? Dia belum dikalahkan sepenuhnya oleh Yu Sheng.     

Sepertinya teknik True Will of Waves of the War God di atas langit tiba-tiba berhenti bergerak. Gelombang itu tidak menyerang Yu Sheng karena takut akan diserap lagi.     

Sima Xiao mengayunkan tangannya dan mengaktifkan kekuatan dari Roda Ilahi miliknya. Dalam sekejap, sebuah pola emas raksasa muncul di sekelilingnya. Seperti genangan air berwarna emas, permukaan airnya beriak ke segala arah dengan menjadikan tubuh Sima Xiao sebagai titik pusatnya dan menyebar ke seluruh penjuru langit. Udara bergetar hebat saat teknik True Will of Waves of the War God yang baru saja berhenti tiba-tiba menjadi lebih kuat dari sebelumnya.     

Sima Xiao mengangkat kakinya dan maju selangkah. Pada saat itu juga, kekuatan yang tak terlihat dan mengerikan dari Roda Ilahi menyebar menuju tubuh Yu Sheng.     

Langit nyaris hancur berkeping-keping setelah terdengar suara ledakan yang keras. Sima Xiao ingin menggunakan kekuatan Roda Ilahi emasnya untuk menghancurkan Roda Ilahi milik Yu Sheng.     

Namun meski demikian, Yu Sheng mengepalkan telapak tangannya dengan cepat dan mengeluarkan mata iblis yang tak terhitung jumlahnya di tubuh sang iblis. Tapi itu belum semuanya. Jutaan mata iblis itu juga bermunculan dimana-mana, baik di atas langit maupun di permukaan tanah.     

Seolah-olah medan pertempuran yang luas itu telah berubah menjadi dunia iblis sekarang.     

Kemampuan untuk menempa Roda Ilahi adalah simbol dari seseorang yang menerobos ke Renhuang Plane. Kultivator harus menggabungkan jiwanya dengan Jalur Agung Dunia dan menyatukan pemahamannya terkait Jalur Agung ke dalam Roh Kehidupannya agar bisa menempa Roda Ilahi dari Jalur Agung.     

Setiap kultivator akan menghasilkan Roda Ilahi yang berbeda-beda karena adanya perbedaan dalam Roh Kehidupan, jiwa spiritual, dan pemahaman mereka terkait Jalur Agung. Bahkan Roda Ilahi dalam tingkat yang sama tidak akan memiliki jumlah kekuatan yang sama.     

Roda Ilahi milik Sima Xiao menggabungkan Jalan Agung Air dan Gengjin, bahkan teknik True Will of Waves of the War God juga menyatu di dalamnya. Dengan Roda Ilahi yang sempurna dan sangat kuat seperti itu, tidak heran Sima Xiao ingin membuat Yu Sheng bertekuk lutut di hadapannya sesegera mungkin.     

Sayangnya, dia baru menyadari bahwa dia tidak memiliki keunggulan apa pun atas Yu Sheng dalam aspek Roda Ilahi. Selain itu, Roda Ilahi miliknya berhasil diatasi oleh Yu Sheng.     

Mata iblis yang tak terhitung jumlahnya yang muncul di atas langit itu membentuk sebuah jaring iblis raksasa yang mengelilingi seluruh bagian dari medan pertempuran dan melahap segala sesuatu yang berada di dalamnya, termasuk kekuatan Hukum.     

Roda Ilahi semacam ini sangatlah kuat dan mengerikan.     

Sima Xiao selama ini dikenal sebagai sosok yang sombong dan sangat bangga dengan Roda Ilahi miliknya. Dia yakin bahwa Roda Ilahi-nya adalah Roda Ilahi terbaik di antara rekan-rekannya. Kekuatannya akan semakin meningkat ketika dia menerobos ke tingkat yang lebih tinggi dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terkait Jalur Agung.     

Namun meski demikian, Roda Ilahi yang dia banggakan itu kini telah ditaklukkan oleh seorang kultivator dari Akademi Heavenly Mandate di Dunia Heavenly Mandate.     

*Brak* Yu Sheng juga berjalan beberapa langkah ke depan. Apa yang dia lakukan itu seolah-olah dia telah menginjak-injak hati Sima Xiao dengan tekanan yang mengerikan.     

Sima Xiao menatap mata Yu Sheng dan merasa bahwa Yu Sheng lebih mirip seperti seorang dewa iblis daripada manusia yang tubuhnya terbuat dari darah dan daging. Sepasang mata itu telah menjebak Sima Xiao di dalam sebuah ilusi yang berisikan ribuan iblis yang sedang menyembah dewa mereka.     

Seolah-olah Yu Sheng dilahirkan untuk memerintah para iblis.     

Saat ini, area yang luas itu telah berubah menjadi sebuah pusaran yang mengerikan, dimana mata iblis dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya berputar-putar tanpa henti dan melahap kekuatan yang berada di dalamnya.     

Bahkan para kultivator dari Tanah Suci Taichu merasa gelisah saat menyaksikan pemandangan itu.     

Mereka adalah kultivator yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi dan tentu saja mereka memahami situasi saat ini.     

Apa yang terjadi saat ini berbeda dari pertarungan sebelumnya. Sima Xiao berhasil menang atas Yaya dan Dou Zhao, tetapi Roda Ilahi miliknya kali ini telah dikalahkan oleh lawannya.     

Pada saat ini, Sima Xiao memiliki kekuatan dan Roda Ilahi yang lebih lemah daripada Yu Sheng.     

Tanah Suci Taichu mungkin akan kalah dalam pertarungan ini.     

Ekspresi aneh terlintas di wajah kultivator yang mengenakan jubah putih itu saat dia mengerutkan keningnya. Tidak seperti orang-orang di Dunia Kosong, dia benar-benar memahami betapa kuatnya Sima Xiao. Sima Xiao adalah seorang kultivator yang luar biasa di Tanah Suci Taichu dan mengemban misi untuk mempromosikan Tanah Suci Taichu di Dunia Kosong.     

Dia cukup yakin bahwa selain Sima Xiao tidak akan kalah, Sima Xiao juga bisa mengalahkan para kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna di Akademi Heavenly Mandate.     

Namun meski demikian, kepercayaan dirinya telah hancur sejak Yu Sheng muncul di hadapan semua orang. Bahkan saat ini dia kehilangan semangat juangnya karena Yu Sheng telah membalikkan keadaan.     

Yu Sheng bergerak di bawah pengawasan pria berjubah putih itu. Dia melompat melintasi medan pertempuran dalam satu langkah dan mendarat tepat di hadapan Sima Xiao. Dia mengerahkan kepalan tinjunya lurus ke depan, sama seperti yang dilakukan oleh Sima Xiao sebelumnya; serangan itu sangat sederhana dan hanya memanfaatkan kekuatan murni yang mengerikan di dalamnya.     

Roda Ilahi miliknya telah diaktifkan, dan badai yang terbentuk dari semua mata iblis itu bergerak bersama dengan aura kepalan tinju yang dikerahkan oleh Yu Sheng. Sebuah pusaran kegelapan yang mengerikan muncul di depan kepalan tinju Yu Sheng. Saat menghadapi serangan jarak dekat dari Yu Sheng, Sima Xiao tahu bahwa dia tidak bisa melarikan diri.     

Karena itulah, dia juga membalasnya dengan sebuah kepalan tinju. Dengan menggunakan teknik True Will of Waves of the War God di tingkat maksimal, deretan gelombang emas yang terbentuk menerjang ke depan dan menghancurkan ruang hampa.     

Mereka kembali bertabrakan dengan mengerahkan serangan yang tampak biasa-biasa saja. Akan tetapi kepalan tinju adalah senjata paling efektif yang mengandung kekuatan terbesar bagi para kultivator.     

*Brak*     

Tidak ada tirai cahaya yang menyebar ke segala arah seperti sebelumnya. Semuanya dihancurkan saat dua kepalan tinju itu bertabrakan. Meski begitu, Yu Sheng masih terus bergerak ke depan. Kepalan tinjunya menerobos gelombang mengerikan dari Jalur Agung itu dan membukakan jalan dengan menggunakan kekuatan yang begitu dahsyat.     

*Brak, Brak, Brak*     

Teknik True Will of Waves of the War God yang mampu melemahkan semua serangan itu hancur berkeping-keping dan menghantam tubuh Sima Xiao. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada yang tidak bisa dikalahkan di hadapan kekuatan mutlak. Satu pukulan saja mampu menghancurkan pertahanan paling kokoh sekalipun.     

Rune cahaya dari Jalur Agung Ruang dan Waktu mulai terlihat. Tubuh Sima Xiao saat ini mulai memudar dan akan menghilang.     

Namun, kepalan tinju Yu Sheng menembus ruang hampa dan langsung menerjang ke dalam ke lorong tersebut.     

Tubuh Sima Xiao muncul kembali di suatu tempat di kejauhan. Tapi aura kepalan tinju itu berhasil menyusul Sima Xiao dan menghancurkan pertahanannya. Tubuh Sima Xiao kembali dihempaskan ke udara. Dia memuntahkan darah karena organ dalamnya terluka parah.     

Sepertinya pemandangan ini sangat mirip dengan apa yang terjadi pada Dou Zhao sebelumnya.     

Seolah-olah Yu Sheng sengaja memilih untuk mengalahkan Sima Xiao dengan cara yang sama seperti apa yang dilakukan oleh Sima Xiao pada Dou Zhao. Bahkan tindakannya itu juga mencapai hasil yang sama.     

Yu Sheng menarik kembali kepalan tinjunya setelah Sima Xiao terlempar ke udara. Kekuatan iblis masih bergulung di atas langit. Semua orang mendongak dan memandang pria bertubuh kekar yang berdiri di udara itu. Sosoknya tampak sangat mengerikan dan mengintimidasi.     

Bayangan dari sosoknya pasti akan terukir di dalam ingatan semua orang. Bertahun-tahun kemudian, orang-orang di Dunia Heavenly Mandate masih menganggap pertarungan ini sebagai salah satu pertarungan yang membuat nama Yu Sheng terkenal.     

Yu Sheng menjadi terkenal hanya dengan satu serangan.     

Dia telah menghempaskan sang jenius dari Tanah Suci Taichu dan mencapai sesuatu yang dianggap mustahil oleh orang-orang di Dunia Heavenly Mandate!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.