Legenda Futian

Kendali Mutlak



Kendali Mutlak

2*Boom*     
3

Kultivator dari Negeri Ilahi Emas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu melangkah ke depan, dan teknik Sigh of Divine God bergemuruh di atas langit. Dia mengerahkan tombak emasnya ke udara, dan dalam sekejap, cahaya keemasan ditembakkan ke arah Ye Futian dengan kecepatan tinggi. Seolah-olah serangan itu akan menembus tubuhnya dalam sekejap.     

Terdengar suara benda tajam saat cahaya keemasan itu menghantam tubuhnya. Sosok Ye Futian menghilang seolah-olah tidak pernah ada sebelumnya. Tapi terdapat jejak aura ruang dan waktu yang tertinggal di tempat dia berdiri sebelumnya.     

Itu hanya sebuah bayangan.     

Kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu mendongak. Ye Futian telah muncul di langit di atasnya. Melihat hal ini, kultivator itu menyadari bahwa dia dalam bahaya besar. Mengingat tingkat kultivasinya saat ini, dia tidak akan bisa membelenggu Ye Futian di area seperti ini.     

Seorang kultivator tingkat tinggi dapat membelenggu seseorang dengan jiwa spiritual di tingkat rendah. Ini adalah hal yang biasa terjadi di dunia kultivasi. Selama jiwa spiritual seseorang terbelenggu, mereka tidak akan bisa membebaskan diri ketika mereka berada dalam jarak tertentu. Namun, pada saat ini, dia menyadari bahwa dia tidak dapat membelenggu Ye Futian.     

Ini mungkin ada hubungannya dengan Jalur Agung Ruang dan Waktu di area ini. Cahaya kaisar menyinari mereka, dan sekarang aura pedang milik Ye Futian tampaknya telah mengubah area ini menjadi dunia pedang yang berada di bawah kendalinya.     

Kultivator dari Klan Dewa juga menyadari hal ini. Dia menatap ke arah Ye Futian. Di dalam tubuhnya, auranya bergejolak, dan Roda Ilahi-nya dikeluarkan. Kuali raksasa miliknya bersinar dengan cahaya dari Jalur Agung yang tak tertandingi saat terbang kembali ke arahnya, dan kembali ke dalam Roda Ilahi-nya. Dua benda itu bergabung menjadi satu kesatuan, dan tiba-tiba cahaya yang lebih terang dari sebelumnya terpancar keluar.     

Roda Ilahi dari Jalur Agung terbang di udara, dan sinar-sinar dari cahaya penghancur keemasan melesat ke segala arah. Tidak ada tempat untuk menghindari serangan tersebut.     

Dia mengerahkan tangannya ke depan, dan tiba-tiba kombinasi antara kuali dan Roda Ilahi itu terbang ke atas langit. Cahaya keemasan mengalir dari kuali itu dan menyebar ke segala arah. Sosok Ye Futian meninggalkan jejak bayangan saat dia melarikan diri dari kuali tersebut. Baginya, kekuatan Jalur Agung yang dikeluarkan dari Roda Ilahi tingkat ketujuh memang berbahaya.     

Cahaya keemasan yang menyilaukan juga bersinar dari sang kultivator Negeri Ilahi Emas. Sepertinya dia telah berubah wujud menjadi seorang dewa surgawi. Dia mengangkat tangannya dan mengerahkan tombaknya ke depan dengan keras.     

*Boom* Suara gemuruh bergema di udara. Dunia pedang milik Ye Futian berguncang, dan sosoknya berkedip-kedip. Kilatan petir keemasan melesat melintasi langit dan menyambar tepat di hadapannya. Kultivator dari Klan Dewa juga melancarkan serangan.     

Ketika Ye Futian melihat apa yang sedang terjadi, dia bergegas mengayunkan pedangnya. Cahaya pedang yang menakjubkan bersinar dari pedang tersebut. Dalam sekejap, semua pedang di area itu bergabung ke dalamnya, dan beresonansi dengan Jalur Pedang. Cahaya pedang itu menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya sebelum akhirnya bertabrakan dengan jejak telapak tangan yang dikeluarkan oleh sang kultivator dari Klan Dewa.     

*Brak*     

Jejak telapak tangan itu hancur, tapi tubuh Ye Futian terhempas ke belakang dan dunia pedangnya terguncang.     

Dia menatap lawannya. Seorang Renhuang tingkat atas memang memiliki tingkat jauh lebih tinggi di atasnya. Bahkan dengan menggunakan aura Kaisar, sulit untuk menyamakan perbedaan kekuatan di antara mereka. Terlebih lagi, lawannya terus menerus mengeluarkan kekuatan Roda Ilahi mereka. Mereka berusaha mengambil kendali Jalur Agung di area sekitar mereka.     

Di dalam area itu, Ye Futian mengeluarkan cahaya suci yang lebih kuat dari sebelumnya. Pancaran cahaya dari Jalur Agung bersinar dan menyebar ke segala arah. Dalam sekejap, cahaya itu telah memenuhi seluruh tempat. Aliran cahaya Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya itu membuat dua kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu mengerutkan kening.     

Apa lagi sekarang?     

Langit dan bumi berubah, bahkan seluruh dunia sepertinya telah berubah. Mereka bisa merasakan bahwa mereka berada di area Jalur Agung yang berbeda dan terpisah dari dunia luar.     

Cahaya kaisar menyebar ke setiap sudut dari area Jalur Agung itu seperti akar dan dedaunan, memenuhi area yang luas itu. Matahari dan bulan muncul di atas langit bersama dengan bintang-bintang dan pepohonan kuno. Tampaknya mereka tidak lagi berada di dunia yang baru saja mereka masuki.     

Bahkan aura yang berada di sini tampak berbeda dari sebelumnya. Aura itu menjadi semakin kuat.     

Mereka tahu bahwa Ye Futian memiliki Roda Ilahi keempat, yaitu Roda Penyegel. Terlebih lagi, semua orang mengetahui bahwa ini adalah jenis Roda Ilahi yang sangat kuat. Tetapi hanya segelintir orang yang benar-benar memahami semengerikan apa kekuatannya. Hanya Shen Hao dan Di Wu yang mengetahui hal tersebut.     

Pada saat ini, mereka telah dibelenggu di dalam dunia baru ini. Mereka berdua menyadari bahwa ketika mereka mengeluarkan kekuatan dari Roda Ilahi mereka masing-masing, mereka tidak memiliki kendali atas dunia ini. Mereka tidak bisa menggunakan aura yang ada di sini.     

Hal itu membuat mereka merasa seperti sebatang kara di dunia ini.     

Ye Futian sekarang memiliki aura Kaisar serta dunianya sendiri. Dia berdiri di tempatnya dengan tubuh bermandikan cahaya suci dan rambut abu-abu yang berkibar di udara, sehingga membuat dua kultivator itu merasa bahwa Ye Futian benar-benar keturunan dari sosok tertinggi dan dia memang telah mewarisi ajaran dari sosok tersebut.     

Kalau tidak, bagaimana dia bisa menjadi sekuat ini?     

Ye Futian mengeluarkan kekuatan Roda Ilahi dan aura Kaisar miliknya. Semua Roda Ilahi-nya berubah, termasuk Roda Ilahi keempat. Hal ini membuat orang-orang merasakan sensasi mistis; seolah-olah dia adalah penguasa mutlak dari dunia ini.     

Bagi mereka yang menyaksikan pertarungan ini dari luar, sosok Ye Futian dan dua kultivator lainnya kini telah menghilang. Jejak-jejak cahaya melayang seperti dedaunan dan menutupi seluruh tempat. Sementara itu, Jalur Agung dari dunia luar mengalir masuk tanpa henti, tersedot oleh area dari Jalur Agung itu.     

"Dunia macam apa ini?" tanya sang kultivator dari Klan Dewan sambil menatap Ye Futian. Dia adalah seorang Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh. Ini adalah pertama kalinya dia dikejutkan oleh kemampuan seseorang dengan Roda Ilahi tingkat kedua.     

Ye Futian menatap mereka berdua. Semenjak dia menjadi seorang Renhuang, dia tidak pernah kalah setelah dia menggunakan Roda Ilahi yang dia tempa dengan bantuan Pohon Dunia. Dia bahkan tidak pernah menggunakan kekuatannya secara maksimal setelah dia memasuki area ini. Lawannya tidak pernah bisa menandinginya. Bahkan Shen Hao dan Di Wu bukanlah tandingannya.     

Tapi kali ini, dia menghadapi dua Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh. Meskipun Roda Ilahi mereka tidak sempurna, namun tingkat kultivasi mereka begitu tinggi. Karena itulah, bahkan ketika dia mengeluarkan aura Kaisar untuk menggunakan peralatan ritualnya, dia masih berada di bawah tekanan.     

Tapi hingga detik ini, dia masih belum menyerah.     

"Ini adalah dunia para dewa," jawab Ye Futian sambil memandang lawan-lawannya. Mendengar hal ini, mereka tampak bingung. Dunia para dewa?     

"Huh, dia hanya membual," ujar sang kultivator dari Negeri Ilahi Emas dengan nada dingin. Kemudian dia mengambil satu langkah ke depan.     

"Kalau begitu buktikanlah sendiri. Aku adalah seorang dewa di tempat ini," jawab Ye Futian dengan dingin. Pada saat dia berbicara, kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu menghilang dari tempatnya dan berubah menjadi seberkas petir keemasan.     

*Brak* Tombak emas itu menembus udara, tapi serangan itu tidak mengenai Ye Futian. Sosoknya muncul kembali di kejauhan. Dia masih memandang lawannya dengan cahaya dingin terlintas di matanya.     

Kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu terus bergerak ke depan, sambil menatap tajam ke arah Ye Futian. Apakah dia tidak mampu membunuhnya?     

Suara ledakan yang mengerikan terdengar saat satu sosok dewa muncul di udara. Kemudian, sinar-sinar dari cahaya pembantaian keemasan yang tak ada habisnya menyebar dan menyelimuti seluruh tempat saat mereka ditembakkan ke arah Ye Futian. Tombak emas milik kultivator itu memanjang hingga mencapai seribu meter, dan sosok dewa itu mencengkeram tombak tersebut, sehingga membuat penampilannya tampak tangguh dan tak terkalahkan.     

Namun, pada saat ini, semua yang ada di sekitar mereka berubah menjadi dunia es yang terbentang hingga ribuan mil jauhnya. Terdapat tumpukan salju dan es dimana-mana. Sementara itu, aura es yang mengerikan memasuki tubuh sang kultivator, dan embun es tampaknya akan menutupi sekujur tubuhnya. Namun, kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu terus bergerak ke depan, melangkah melewati embun es yang berusaha menghalangi jalannya.     

"Kau memang mengetahui berbagai macam jenis sihir, tapi kau terlalu lemah," ujar sang kultivator dari Negeri Ilahi Emas dengan nada dingin.     

"Terdapat roh es yang sangat dingin di sini, dan kobaran api yang bisa membakar langit," ujar Ye Futian secara perlahan-lahan. Saat ini, segala sesuatu di sekitar mereka berubah menjadi dunia api. Kobaran api dan aura es itu sama-sama menyerang sang kultivator, tetapi mereka tidak bisa menghentikan pergerakan sosok surgawi tersebut.     

"Ada juga suara lonceng kematian..." lanjut Ye Futian, suaranya terdengar samar. Dia melangkah ke depan, dan pada saat itu juga, aura kematian memasuki tubuh lawannya. Dunia menjadi gelap saat aura kematian menyebar ke sekujur tubuhnya.     

"Waktu bisa berhenti…"     

Suaranya yang samar bergema di udara, dan sepertinya berada dimana-mana akibat pengaruh sihir. Mereka berdua berjalan menuju satu sama lain. Kecepatan Ye Futian tampak stabil, namun kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu justru merasa sedikit terancam. Area itu telah membeku, dan sepertinya waktu telah berhenti mengalir, sehingga membatasi pergerakannya.     

*Brak*     

Dia memaksa untuk melangkah ke depan dengan kecepatan tinggi, dan cahaya suci terpancar dari tubuhnya. Dia memusatkan fokusnya, berusaha melepaskan diri dari kendali Ye Futian.     

Pada saat ini, Ye Futian berhenti melangkah. Dalam sekejap, aura pedang beresonansi di seluruh penjuru area yang luas itu, dan sinar-sinar dari cahaya pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu kesatuan. Dia mengangkat pedang ilahi-nya saat dia menatap lawannya dan berkata, "Ada juga teknik Sword of Innocence."     

Pada saat dia mengatakan hal ini, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya menembus udara. Jalur Agung mengalir berlawanan arah, dan aura pedang itu bergemuruh saat melesat ke arah lawannya.     

Pada saat yang bersamaan, sosok Ye Futian menghilang dari tempatnya. Sebilah pedang telah tercipta, dan segala sesuatu di sekitarnya dihancurkan.     

Pedang itu bahkan mampu menghancurkan udara.     

Melihat serangan Ye Futian diarahkan padanya, kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu mengangkat tombaknya tanpa ragu-ragu. Dia langsung mengerahkannya pada Ye Futian. Mengingat tingkat kultivasinya saat ini, dia tidak percaya bahwa dia lebih lemah dari Ye Futian. Meskipun dia telah dikejutkan dengan penampilan Ye Futian, namun dia masih memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri. Teknik Sigh of the Divine God diaktifkan, dan tombak itu dikerahkan ke depan dengan keras.     

Dua serangan itu bertabrakan satu sama lain, dan kekuatan mereka yang tak tertandingi menciptakan pancaran cahaya yang mengerikan.     

*Syuut*     

Tombak milik kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu menusuk sebuah bayangan hingga menembusnya. Sementara pedang ilahi milik Ye Futian menembus leher sosok surgawi yang tangguh itu, tetapi tubuhnya telah berubah menjadi emas. Kekuatan pertahanannya benar-benar mengejutkan. Seolah-olah sekujur tubuhnya dilapisi oleh emas murni.     

*Boom*     

Sosok sekuat dewa itu jatuh ke belakang saat pedang itu menusuk leher emasnya. Darah emas mengalir dari luka tusukan itu. Namun dalam sekejap, serangan lain dilancarkan. Teknik Tianshen Cleave dikerahkan menuju Ye Futian.     

Serangan itu kembali mengenai bayangan saat sosok Ye Futian menghilang dari tempatnya. Jiwa spiritual milik lawannya tidak bisa membelenggunya, sehingga serangannya tidak bisa mengikuti pergerakannya. Ini adalah dunia Ye Futian.     

"Sulit untuk membedakan kenyataan dan ilusi di sini." Di atas langit, Ye Futian memandang kedua lawannya. Di dunia ini, selama mereka memberinya waktu, maka cepat atau lambat, dia akan membunuh mereka.     

Pada saat ini, kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu berdiri terpaku di tempatnya. Dia meletakkan tangannya pada luka tusukan di lehernya. Cahaya keemasan yang mengerikan terpancar dari matanya dan mengarah pada Ye Futian.     

Ye Futian telah melukainya hanya dengan satu serangan. Di area Jalur Agung ini, kekuatan mereka berdua sangatlah terbatas, tetapi Ye Futian tidak. Ini adalah dunia miliknya, dimana dia memiliki kendali mutlak. Mereka berdua memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, tetapi mereka masih tidak dapat menggunakan Roda Ilahi mereka untuk mengambil kendali atas dunia ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.