Legenda Futian

Roda Kehancuran



Roda Kehancuran

3Seorang Renhuang tingkat kedelapan telah dikalahkan hanya dengan satu jari.     
1

Kultivator dari Akademi Donghua itu memandang Desolation dengan tatapan mata yang suram. Aura Jalur Agung mengalir di sekitar para kultivator dari Akademi Donghua, yang berdiri di berbagai tempat. Pakaian mereka berkibar di udara, dan mereka semua sepertinya ingin menantang Desolation untuk bertarung.     

Desolation adalah salah satu sosok terkemuka di Istana Dewa Kehancuran; dia adalah sosok yang sangat sombong.     

"Sebaiknya kalian mengirimkan Renhuang tingkat kesembilan untuk melawanku." Desolation berbicara ke arah para kultivator dari Akademi Donghua. Meskipun lawannya adalah murid dari Akademi Donghua, namun seorang Renhuang tingkat kedelapan masih tidak bisa menandinginya. Dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Selain itu, dia juga mampu membuat Cermin Ilahi dari Roda Surgawi membentuk lima lingkaran cahaya. Fakta-fakta ini sudah bisa membuktikan bahwa dia mampu bertarung melawan para kultivator yang berada satu tingkat Plane lebih tinggi darinya.     

Terlebih lagi, meskipun jari itu adalah serangan pamungkasnya, namun dia belum menunjukkan kekuatan sejatinya; dia hanya sekedar menunjuk dan melancarkan serangannya. Jika dia mengeluarkan Roda Kehancuran miliknya, lawannya tidak akan mampu menahan kekuatan dari Roda Ilahi-nya itu sendirian. Lawannya akan langsung dihancurkan; bahkan dia tidak perlu bertindak secara pribadi. Dapat dikatakan bahwa dia dan lawannya tidak berada pada tingkatan yang sama.     

Semua kultivator memahami hal ini. Roda Kehancuran memiliki sejarah yang tidak kalah panjang dengan tingkat 'Dewa'; tidak mengherankan jika seorang Renhuang tingkat kedelapan mengalami kekalahan. Akan tetapi, Desolation masih berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh. Mengirimkan Renhuang tingkat kesembilan untuk melawannya terlihat tidak pantas untuk dilakukan.     

Setelah Renhuang tingkat kedelapan itu pergi meninggalkan panggung pertempuran, sepertinya Akademi Donghua akan mengirimkan Renhuang tingkat kesembilan untuk bertarung melawannya.     

"Sepertinya Desolation ingin menantang sang jenius nomor satu di Langit Donghua," Li Changsheng berbisik saat dia berdiri di puncak gunung bersama para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen di sekitarnya. Ning Hua dikenal sebagai kultivator terkuat di antara empat sosok terkemuka dari generasi muda di Wilayah Donghua. Dia memiliki reputasi yang luar biasa. Di sisi lain, Desolation menempati peringkat ketiga. Sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di Wilayah Donghua, dia pasti ingin bertemu dengan Ning Hua.     

Jika dia mampu mengalahkan semua orang dari Akademi Donghua, Ning Hua pasti akan muncul di hadapannya.     

"Dia masih berada di Renhuang Plane tingkat ketujuh; tapi sepertinya tantangan ini tidak mudah untuk dihadapi. Seseorang dari Akademi Donghua seharusnya bisa menghentikannya," ujar Ye Futian. Desolation memiliki Roda Ilahi yang sempurna, dan jika mereka mempertimbangkan kemampuan bertarungnya, dia pasti mampu menghadapi Renhuang tingkat kesembilan dengan Roda Ilahi yang tidak sempurna.     

Namun, saat ini mereka berada di Akademi Donghua. Meskipun tidak banyak sosok seperti Ling He di dalamnya, namun pasti ada orang-orang sepertinya di sana. Bagi orang-orang seperti mereka, bahkan jika Roda Ilahi mereka mulai menunjukkan ketidaksempurnaan, mereka tetap saja memiliki kemampuan bertarung yang kuat. Mereka tidak bisa dianggap sebagai Renhuang yang biasa-biasa saja; sebaliknya, posisi mereka berada di antara keduanya. Terlebih lagi, tempat ini adalah Akademi Donghua, tempat suci nomor satu di Wilayah Donghua. Pasti ada beberapa kultivator kuat di antara jajaran anggota mereka.     

Karena itulah, dari sudut pandang Ye Futian, jika Desolation ingin mengalahkan semua murid dari Akademi Donghua, setidaknya dia harus mencapai Renhuang Plane tingkat kedelapan agar bisa melakukan hal tersebut.     

"Mmm," Li Changsheng menganggukkan kepalanya. "Sebagai tempat suci nomor satu di Wilayah Donghua, mereka pasti tidak kekurangan anggota-anggota yang kuat; kita telah menyaksikannya secara langsung sebelumnya. Beberapa kultivator memilih untuk mengasingkan diri di dalam akademi. Kekuatan para kultivator dari Akademi Donghua sudah tidak perlu diragukan lagi; mereka pasti sangat kuat. Hanya saja orang-orang dari generasi yang lebih tua belum tentu bersedia turun tangan untuk membantu. Jadi, mungkin tidak banyak orang yang bisa mengalahkan Desolation."     

Ye Futian mengangguk dan terus menyaksikan pertarungan itu dengan tenang. Desolation memang sangat kuat. Orang-orang yang dia temui sekarang adalah sosok-sosok terkuat di seluruh penjuru Prefektur Ilahi; mereka bukan lagi Renhuang seperti pada umumnya. Ning Hua, Desolation, dan yang lainnya adalah sosok-sosok paling luar biasa di Wilayah Donghua.     

Pada saat ini, seorang kultivator dari Akademi Donghua melangkah ke depan. Tatapan mata semua orang langsung tertuju padanya, dan sesuai dugaan, dia adalah seorang Renhuang tingkat kesembilan.     

*Syuutt* Pada saat ini, sebilah pedang melesat dari kejauhan. Pedang itu melayang di udara, dan tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Biar aku yang bertarung melawannya."     

Suara itu terdengar sangat tenang, dan membuat orang-orang merasa aman saat mendengarnya. Sepertinya suara itu berasal dari pedang yang baru saja muncul.     

Ketika para kultivator dari Akademi Donghua mendongak dan memandang pedang itu, mereka langsung mengetahui siapa pemilik dari pedang tersebut.     

"Baiklah." Renhuang tingkat kesembilan yang sebelumnya berjalan ke depan sama sekali tidak memiliki keraguan; namun, alih-alih bersikeras untuk bertarung, dia memilih untuk mundur dan membiarkan pemilik dari pedang itu menggantikan posisinya.     

Sudah jelas, dia mengakui kekuatan dari pemilik pedang tersebut.     

Tiba-tiba, satu sosok muncul di atas langit. Dia tampak berdiri di atas pedang yang melayang di udara dan memandang ke arah Desolation yang berada di bagian bawah.     

Dia sudah tidak muda lagi; dia adalah seorang pria berusia lima puluhan atau enam puluhan. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia telah berkultivasi untuk waktu yang sangat lama. Rambutnya diikat rapi di belakang punggungnya. Dia mengenakan jubah berwarna biru muda yang sangat sederhana. Dia terlihat biasa-biasa saja, tapi dia memancarkan aura yang menakjubkan; rasanya seolah-olah dia telah mengabaikan urusan duniawi dan telah kembali ke jati dirinya yang sesungguhnya.     

"Kakak Senior," Beberapa orang dari Akademi Donghua menyapanya dengan suara keras. Mereka memandang sosok yang berada di udara itu dengan penuh rasa hormat. Dapat terlihat dengan jelas bahwa lelaki tua ini sangat dihormati di Akademi Donghua.     

Ye Futian tampak tertarik saat menyaksikan pemandangan ini. Lelaki tua ini jelas sudah cukup tua. Dia adalah seorang Renhuang tingkat atas yang telah berkultivasi selama bertahun-tahun. Namun, dia adalah murid dari Akademi Donghua dan bukan seorang Tetua. Fakta ini cukup menarik baginya.     

Namun, ini bukanlah sesuatu yang istimewa. Tempat suci nomor satu di Wilayah Donghua ini tentu saja tidak memiliki batasan umur. Banyak kultivator yang datang kemari untuk mencari guru bisa saja sudah sangat tua.     

"Pendekar pedang, ya?" Li Changsheng memandang lelaki tua yang melayang di udara itu dan sepertinya dia mengenalinya. Tidak lama kemudian, dia berbisik, "Kaisar Pedang Xuanwu."     

Beberapa kultivator dari Menara Pengintai Wangshen sudah pernah mendengar nama Kaisar Pedang Xuanwu sebelumnya. Namun, mereka tidak menyangka bisa menyaksikan penampilannya hari ini.     

Kaisar Pedang Xuanwu ini adalah sosok yang sangat terkenal dan sangat kuat. Dia sudah mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan bertahun-tahun yang lalu. Seharusnya dia sekarang sudah berada di puncak Renhuang Plane. Banyak orang menduga bahwa Kaisar Pedang Xuanwu akan memiliki kesempatan untuk melampaui batasan-batasan dari Jalur Agung dan mencapai tingkat Plane berikutnya. Tentu saja, ini hanyalah sebuah kemungkinan. Karena bagaimanapun juga, mengambil langkah itu sangatlah sulit untuk dilakukan.     

Desolation memandang Kaisar Pedang Xuanwu yang melayang di udara, dan ekspresinya tetap tidak berubah. Tidak lama kemudian, Kaisar Pedang Xuanwu berkata, "Silahkan mulai duluan."     

Begitu dia selesai berbicara, arus abu-abu yang tak terhitung jumlahnya menyebar dari tubuh Desolation. Langit dan bumi yang luas sepertinya telah tersegel oleh arus tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah kekuatan pedang yang menakjubkan muncul di sekitar Kaisar Pedang Xuanwu. Bilah-bilah pedang muncul satu per satu dan melayang di udara. Di setiap pedang tersebut, sepertinya ada pola yang terukir di permukaannya. Tidak hanya itu saja, tirai-tirai pedang bermunculan di atas langit, disertai dengan munculnya puluhan ribu pedang ilahi di berbagai tempat.     

*Boom* Di dalam area Jalur Agung itu, Desolation mulai melancarkan serangannya. Kilatan petir hitam yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan ke arah Kaisar Pedang Xuanwu. Setiap kilatan petir hitam itu mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan di dalamnya. Namun, bilah-bilah pedang di sekitar Kaisar Pedang Xuanwu tampak berputar-putar di sekelilingnya. Ukuran dari pedang-pedang ini sedikit lebih besar daripada pedang pada umumnya. Area pedang ini menyelimuti sosok Kaisar Pedang Xuanwu di dalamnya, dan bayangan seekor penyu hitam raksasa telah muncul di sana.     

Bilah-bilah pedang ini telah berubah wujud menjadi seekor penyu hitam. Meskipun kilatan petir hitam itu menyerangnya secara langsung, namun serangan itu tidak mampu menghancurkannya.     

Semakin banyak bilah pedang yang bermunculan di antara langit dan bumi, sehingga menyebabkan tubuh penyu hitam itu menjadi semakin besar. Hingga akhirnya menutupi seluruh penjuru langit, dan bentuknya menyerupai sebuah matriks pedang raksasa. Sebuah kekuatan yang berat, suram, dan mematikan menyebar dari Matriks Pedang Xuanwu dan menyelimuti seluruh area di bawahnya.     

Destination mendongak ke arah langit. Di atasnya, tubuh penyu hitam raksasa itu telah menutupi langit. Jika mereka tidak berada di Panggung Pencarian Jalur Agung, mungkin ukuran dari penyu hitam ini akan semakin membesar.     

Namun, area Jalur Agung-nya juga semakin meluas. Sebuah arus kekuatan penghancur yang tak terbatas menyelimuti langit di atasnya; bahkan Matriks Pedang Xuanwu yang berukuran sangat besar itu terhisap di dalamnya. Tubuh Desolation melayang di udara dan terus naik ke ketinggian. Dia mengulurkan lengannya ke depan, dan di antara jari-jarinya ada sebuah aura mengerikan yang mengitarinya.     

*Boom* Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, sebuah badai penghancur yang mengerikan terbentuk di sana. Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit, mengaktifkan teknik Jari Kematian miliknya. Pada saat yang bersamaan, sebuah arus penghancur yang tak terbatas ditembakkan ke depan. Kekuatan dari satu jari itu telah menciptakan sinar-sinar berwarna hitam bermunculan di udara. Mereka melesat menembus udara dan langsung bergerak ke arah lawannya.     

Pada saat yang bersamaan, bilah-bilah pedang cahaya berjatuhan dari Matriks Pedang Xuanwu satu per satu, dan kekuatannya menekan bagian langit ini. Penyu hitam yang berada di atas langit itu seperti sedang menggeram. Di sisi lain, Kaisar Pedang Xuanwu juga menunjuk ke bawah. Dalam sekejap, penyu hitam yang berukuran sangat besar itu bergerak ke bawah. Matriks pedang itu turun dan bertabrakan dengan Jari Kematian yang dikeluarkan oleh Desolation.     

Suara ledakan yang keras bergema di udara saat dua sinar cahaya itu bertabrakan dan hancur pada saat yang bersamaan. Di bawah pancaran kekuatan Matriks Pedang Xuanwu yang mengerikan, tubuh Desolation dihempaskan ke permukaan tanah.     

Dahan-dahan dan dedaunan berwarna hitam legam saling merambat untuk menghadapi matriks pedang yang berada di udara, namun mereka langsung dihancurkan hingga tak bersisa.     

*Krak*     

Sebuah suara yang mengerikan bergema di udara, dan di atas Desolation, muncul sebuah istana ilahi berwarna hitam. Istana itu memancarkan aura yang suram. Istana itu tidak lain adalah Roda Ilahi yang ditempa oleh rohnya—Roda Kehancuran.     

*Boom* Langit tiba-tiba berubah menjadi gelap, dan dunia diselimuti oleh kegelapan yang pekat. Rasanya seolah-olah kiamat telah tiba. Medan pertempuran kini dipenuhi dengan aura penghancur yang suram. Untaian rantai hitam yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan dari istana ilahi itu, melesat hingga ke atas langit dan berputar-putar ke arah Kaisar Pedang Xuanwu.     

Untaian rantai ini menyegel seluruh area tersebut dan menyebar ke segala arah.     

Desolation berdiri di bagian bawah, dengan diselimuti oleh aura yang dipancarkan oleh Roda Kehancuran. Dia tampak lebih mengerikan daripada sebelumnya. Pada saat ini, penyu hitam raksasa itu tampak sangat lemah saat dia dikurung di dalam dunia kegelapan.     

"Desolate Tribulations," ujar Desolation. Dalam sekejap, puluhan ribu sinar cahaya terpancar dari Roda Kehancuran. Serangan yang terlihat seperti sinar-sinar penghukum itu melesat ke arah Kaisar Pedang Xuanwu. Pemandangan yang dihasilkan benar-benar mengerikan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.