Legenda Futian

Kaisar Tombak Du You



Kaisar Tombak Du You

0Raja Neraka berdiri dari kursi singgasananya. Sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya dan menyebar ke seluruh tempat. Di area kegelapan di bagian bawah, para kultivator berdiri di berbagai macam lokasi, dan pilar-pilar batu yang berdiri di area seluas puluhan ribu mil itu bersinar dengan cahaya berwarna merah tua.      3

Selain itu dari permukaan tanah, lapisan arus kegelapan yang dingin dan mengerikan bergerak ke atas dan menyebar di udara.     

Puteri Donghuang berdiri di atas langit dan berkata, "Baris terdepan, serang!"     

"Baik."     

Beberapa sosok melangkah ke depan, dan dalam sekejap, aura dari Jalur Agung yang mengerikan menekan area tersebut. Cahaya yang berapi-api dari lingkaran cahaya Buddha terpancar keluar. Sementara itu di atas langit, terdengar suara rapalan sutra Buddha dan akhirnya membentuk resonansi yang kuat. Hal ini membuat seolah-olah ada banyak Buddha tampak melayang turun dari langit di atas Dunia Bayangan. Puluhan ribu Buddha merapalkan sutra secara serempak. Lingkaran cahaya Buddha yang tak tertandingi turun dari langit, mencoba untuk menekan arus kegelapan yang semakin mendekat.     

Namun, arus kegelapan itu langsung mengikis cahaya Buddha tersebut dan mempengaruhi lingkaran-lingkaran cahaya keemasan Buddha di udara. Arus kegelapan itu terus bergerak dan berada dimana-mana.     

Biksu kepala dari Kuil Tianxian dan para kultivator lainnya bisa merasakan sebuah aura yang aneh. Seolah-olah Jalur Agung mereka sedang ditekan oleh sesuatu.     

Bukan hanya mereka saja; semua kultivator lainnya juga merasakan hal yang sama.     

Di bagian bawah, arus kegelapan itu bergerak seolah-olah hendak menyelimuti Dunia Bayangan secara keseluruhan. Mereka mengalir ke atas seperti berniat menyelimuti seluruh penjuru langit. Raja Neraka memejamkan matanya. Seolah-olah dia ingin bergabung ke dalam kegelapan ini.     

Pada akhirnya, kegelapan menyelimuti seluruh penjuru dunia. Semua orang seperti terkubur di dalam area kegelapan lainnya. Arus kegelapan yang tak terbatas itu berkumpul dan membentuk satu sosok yang menjulang tinggi dan agung. Itu adalah sosok dari Raja Neraka. Namun, tingginya mencapai sepuluh ribu Zhang. Rasanya seolah-olah Raja Neraka yang sesungguhnya telah muncul.     

"Tubuh dari Jalur Agung."     

Para kultivator memandang sosok yang baru saja muncul. Pada saat ini, Raja Neraka terlihat sangat kuat.     

Tubuh Jalur Agung milik Raja Neraka itu menatap sosok-sosok yang berada di udara. Dia mengangkat lengannya dan mengulurkannya ke depan untuk meraih mereka. Kekuatan Neraka yang mengerikan terpancar dari lengannya. Cahaya berwarna merah tua dan hitam bercampur menjadi satu kesatuan. Seolah-olah kobaran api kegelapan dari Jalur Agung kini menyerang kerumunan kultivator di pihak lawan.     

Jika serangan telapak tangan ini mengenai mereka, kemungkinan besar para kultivator itu akan hancur seketika dan berubah menjadi ketiadaan.     

Banyak kultivator dari Kuil Tianxian merapalkan nama-nama Buddha. Dalam sekejap, berbagai macam sosok Buddha perlahan-lahan terbentuk menjadi nyata. Cahaya Buddha turun dari atas langit. Sementara itu di bagian bawah, muncul satu sosok Buddha kuno yang berukuran besar, dan cahaya keemasan tampak memenuhi langit. Buddha kuno raksasa ini mengangkat telapak tangannya dan mengerahkannya ke bawah. Simbol 'Wan' yang tak ada habisnya dan cahaya Buddha bersinar terang, dan tekanannya menerjang segala sesuatu yang berada di bagian bawah.     

*Boom* Akibat serangan jejak telapak tangan kegelapan yang berukuran besar itu, Simbol-simbol Wan yang bersinar dengan cahaya Buddha itu dihancurkan. Namun, jejak telapak tangan Buddha yang berukuran besar itu terus bergerak ke arah jejak telapak tangan kegelapan yang dikeluarkan oleh Raja Neraka.     

Suara gemuruh yang keras bisa terdengar di seluruh tempat. Jejak telapak tangan Buddha yang berukuran sangat besar itu tampaknya ditempa dari emas murni dan sepertinya tidak bisa dihancurkan. Jejak telapak tangan itu juga memancarkan aura suci yang mampu membasmi semua kekuatan iblis.     

Itu adalah teknik Demon Conquering Giant Palm of Vajra. Banyak kultivator tampak takjub saat melihat jejak telapak tangan ini. Di masa lalu, kemampuan Buddha Vajra sangatlah kuat. Banyak kultivator dari pasukan-pasukan kegelapan telah binasa akibat teknik Demon Conquering Giant Palm of Vajra. Saat ini, para Buddha dari Kuil Tianxian telah mengerahkan jejak telapak tangan raksasa ini pada saat yang bersamaan. Kekuatan yang dihasilkan sangat mencengangkan.     

Di atas langit, dua jejak telapak tangan raksasa itu telah menciptakan sebuah badai yang mengerikan dan kemudian bertabrakan satu sama lain. Dunia bergetar hebat. Dua jejak telapak tangan raksasa itu hancur pada saat yang bersamaan. Aliran udara penghancur dan cahaya Buddha keemasan bergejolak di sekitar mereka.     

Namun, Tubuh Jalur Agung raksasa itu terus bergerak ke atas. Kobaran Api Neraka tiba-tiba muncul di setiap sudut dari area kegelapan tersebut. Para kultivator memandang sekeliling mereka, dan rasanya seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam Neraka.     

Sosok-sosok terkemuka melangkah ke depan satu per satu. Cahaya suci berwarna hijau mengalir dari atas langit. Kemana pun cahaya itu melintas, segala sesuatunya akan hancur. Dimana pun Pedang Ilahi Qinghe melintas, cahaya hijaunya akan mengubah segalanya menjadi ketiadaan. Semuanya langsung berubah menjadi debu dan asap. Itu adalah sebilah pedang ilahi penghancur yang dapat menembus langit dan bumi.     

Dalam sekejap, cahaya hijau itu membantai segala sesuatu yang menghalangi jalannya menuju Tubuh Jalur Agung milik Raja Neraka. Cahaya itu langsung menembus sosok tersebut. Pada saat itu juga, Tubuh Jalur Agung yang berukuran sangat besar tersebut ditembus oleh cahaya hijau yang tak terbatas. Cahaya hijau itu menyelimuti Tubuh Jalur Agung setinggi sepuluh ribu Zhang itu, yang kemudian menghilang sedikit demi sedikit.     

Banyak orang menatap ke arah yang sama. Apakah Tubuh Ilahi itu berhasil dihancurkan?     

Tentu saja tidak.     

Di area kegelapan itu, banyak wajah ilusi bermunculan. Mereka semua adalah wajah dari Raja Neraka.     

Seolah-olah di dalam area ini, sosoknya berada dimana-mana.     

Banyak kultivator tidak terkejut dengan hal ini. Mereka yang datang kemari jelas bukan sosok-sosok yang lemah; setidaknya mereka pasti berada di tingkat Renhuang. Mereka juga hampir semuanya berada di atas Renhuang Plane tingkat menengah. Bahkan ada cukup banyak sosok-sosok terkemuka yang hadir di sana. Mereka sangat berpengalaman dalam berkultivasi.     

Kemampuan dari Raja Neraka telah mematahkan belenggu Renhuang Plane. Dia telah mencapai Fake Emperor Plane. Area kegelapan ini terbentuk dari Jalur Agung miliknya. Sosoknya berada dimana-mana dan dia dapat membentuk Tubuh dari Jalur Agung dengan mudah. Dia adalah raja dari dunia ini.     

Tentu saja, dia hanyalah seorang Emperor palsu. Tingkat seorang Emperor palsu hanya bisa dicapai ketika seseorang tidak memiliki harapan untuk menjadi seorang Emperor yang sesungguhnya. Jika dia adalah seorang kaisar agung sejati [1][1], dia bisa menghancurkan semua orang di dunia ini hanya dengan satu perintah di dalam pikirannya. Mereka tidak akan memiliki harapan untuk bertahan hidup.     

Dua sosok itu berada pada tingkat yang benar-benar berbeda.     

Namun, kaisar agung sejati dapat dianggap sebagai 'dewa'. Di antara dunia yang tak terhitung jumlahnya di alam semesta yang luas ini, hanya segelintir orang yang bisa mencapai Plane ini.     

Setelah runtuhnya Jalur Surgawi, atau yang dikenal sebagai Zaman Kehancuran Dewa, keinginan untuk menjadi seorang dewa sama sulitnya dengan keinginan untuk mengukur langit.     

Saat ini, di seluruh penjuru alam semesta, hanya ada tujuh kaisar agung yang diketahui oleh dunia.     

Ketujuh sosok ini adalah sosok-sosok yang berdiri di puncak kekuatan dari alam semesta. Di antara mereka adalah Donghuang Agung, pemimpin dari Istana Kegelapan, dan sang Buddha Tertinggi dari Western Heaven.     

Mereka adalah sosok-sosok yang telah melampaui batasan-batasan yang ada di dunia ini. Mereka jarang bergerak lebih dulu. Jika mereka melancarkan serangan, maka konsekuensinya benar-benar tak terbayangkan. Tatanan dunia akan berubah.     

Karena itulah, sulit bagi orang-orang di zaman sekarang untuk membayangkan bagaimana situasi di zaman dulu. Sebelum runtuhnya Jalur Surgawi, ketika para dewa belum binasa, zaman kuno sangatlah makmur. Sayangnya, mereka tidak bisa melihatnya lagi sekarang; semua itu kini hanya menjadi legenda.     

Namun, banyak pasukan terkemuka di berbagai macam dunia hanya memiliki beberapa kaisar palsu.     

Bahkan di Dunia Asal, jumlah mereka sangatlah sedikit.     

Pada saat ini, wajah-wajah ilusi dari Raja Neraka sedang menatap kerumunan kultivator di hadapannya. Di dalam area kegelapan, aura penghancur menyebar di udara, dan Kobaran Api Neraka yang tak terbatas muncul di area ini. Kobaran api itu membara dan menyebabkan area kegelapan ini berubah menjadi dunia kematian. Dengan adanya Kobaran Api Neraka, tidak ada seorang pun di area ini yang bisa melarikan diri. Kobaran api itu benar-benar mengepung mereka.     

Area ini terbakar dan terkubur di dalam Kobaran Api Neraka.     

Sosok-sosok terkemuka mengerutkan kening ketika mereka menyaksikan pemandangan ini. Kemudian mereka mengeluarkan aura mengerikan dari tubuh mereka. Puteri Donghuang masih berdiri di atas langit. Ye Futian dan para Renhuang dari pasukan lainnya berdiri di belakangnya dan tidak ikut serta dalam pertempuran. Mereka tidak dapat berpartisipasi dalam pertempuran dengan tingkat setinggi ini. Dengan adanya Kobaran Api Neraka di atas medan pertempuran, bergabung ke dalam pertempuran sama saja seperti bunuh diri.     

Jenderal suci yang berdiri di samping Puteri Donghuang mengeluarkan cahaya suci keemasan yang menyilaukan, membentuk sebuah tirai cahaya. Tirai cahaya itu membentuk area Jalur Agung lain yang melindungi Puteri Donghuang dan para kultivator lainnya di dalamnya.     

*Boom*     

Sebuah badai kegelapan yang sangat mengerikan menerjang ke arah Puteri Donghuang. Badai kegelapan itu bergejolak dan bergemuruh, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Kaisar Nan mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, Pedang Ilahi Qinghe memancarkan cahaya hijau yang membentang hingga puluhan ribu Zhang jauhnya. Dia juga membentuk sebuah segel dengan tangannya, dan seberkas cahaya langsung terpancar dari Pedang Ilahi Qinghe. Cahaya hijau yang tak terbatas itu menghancurkan segalanya dan langsung melesat menuju badai kegelapan itu.     

Pedang Ilahi Qinghe langsung menembus ke dalam badai tersebut. Satu wajah ilusi raksasa muncul di dalam badai kegelapan tersebut. Sebuah tombak Neraka dikerahkan ke depan dan bertabrakan dengan Pedang Ilahi Qinghe. Kekuatan penghancur langsung menyebar di sekelilingnya. Kekuatan yang dibawa oleh Pedang Ilahi Qinghe berkurang. Hembusan angin yang mengerikan itu menghisap kekuatan pedang tersebut, seolah-olah ingin melahapnya secara keseluruhan.     

Kaisar Nan mengayunkan telapak tangannya, dan Pedang Ilahi Qinghe kembali ke sisinya. Badai yang mengerikan itu menerjang ke arah Kaisar Nan. Namun, dia tetap tidak bergerak dari tempatnya. Cahaya hijau di sekelilingnya membentuk sebuah dunia pedang. Akibatnya, badai yang mengerikan itu langsung melewatinya saat terus bergerak ke depan.     

Hati para kultivator yang berada di sekitar medan pertempuran berguncang. Aura ini sangat berbahaya.     

Badai kegelapan yang bergemuruh itu langsung menerjang ke arah Puteri Donghuang. Jenderal suci itu berdiri di depannya. Tirai cahaya keemasan telah menyelimuti area ini. Dengan menjadikan sosok sang jenderal suci sebagai titik pusatnya, muncul sebuah pola tiga dimensi yang menakjubkan.     

Pola emas ini mengandung banyak rune di dalamnya. Dalam sekejap, cahaya suci yang tak terbatas terpancar keluar. Dari dalam pola itu, muncul sebuah aura yang mengerikan. Tombak-tombak emas melesat dari dalam pola itu seperti sambaran petir penghancur keemasan. Semua tombak itu menembus langit dan bumi, lalu melesat melintasi langit menuju arus kegelapan yang bergemuruh dan bergejolak ke arah mereka.     

*Brak, Brak, Brak* Tombak-tombak itu dikerahkan dan terlihat seperti meledak menjadi kobaran api keemasan. Hal itu menyebabkan arus kegelapan yang semakin mendekat berubah menjadi debu. Ketika tombak yang tak terhitung jumlahnya itu tiba pada saat yang bersamaan, kekuatan dari badai kegelapan yang bergemuruh itu terus menerus berkurang.     

Di sisi lain, sang jenderal suci mengulurkan tangannya. Di dalam pola tiga dimensi itu, cahaya suci menyilaukan yang tak tertandingi bergabung menjadi sebuah tombak ilahi yang dikerahkan menuju badai yang bergemuruh itu.     

Pada saat itu juga, retakan-retakan yang mengerikan sepertinya telah muncul di atas langit. Retakan-retakan keemasan itu terus menyebar, mengoyak ruang hampa dan juga mencabik-cabik badai kegelapan yang mengerikan itu hingga hancur berkeping-keping. Sebuah pemandangan yang menakjubkan muncul di atas langit. Tombak itu membentuk retakan-retakan emas yang menembus ruang hampa dan terus bergerak ke area sekitarnya. Tombak itu langsung menembus area kegelapan tersebut hingga muncul ke dunia luar.     

*Boom*     

Area kegelapan itu runtuh, dan satu sosok ilusi terbentuk di udara; sosok itu tidak lain adalah Raja Neraka.     

Dia berdiri di udara sambil menatap sang jenderal suci yang berjaga di depan Puteri Donghuang. Ekspresi Raja Neraka terlihat seperti menyadari sesuatu.     

"Tidak perlu diragukan lagi bahwa kau adalah penerus dari Donghuang Agung," Raja Neraka berseru sambil menatap lurus ke depan. Pola tiga dimensi yang menakjubkan itu adalah Roda Ilahi dari Jalur Agung. Lingkaran-lingkaran cahaya terpancar dari Roda Ilahi itu. Sementara area yang diselimuti oleh cahaya itu meluas saat kekuatannya semakin meningkat. Cahaya suci keemasan itu tidak memiliki kelemahan.     

Setiap lingkaran cahaya suci itu membawa kekuatan yang tak tertandingi di dalamnya.     

Sang jenderal suci, yang bertugas di bawah komando Donghuang Agung, telah dinobatkan sebagai pengguna tombak nomor satu di Prefektur Ilahi. Dia adalah Kaisar Tombak Du You; dan dia juga murid dari Donghuang Agung.     

Roda Ilahi miliknya berada di tingkat kesembilan, dan Roda Ilahi di setiap tingkatannya adalah sempurna. Dia memenuhi syarat untuk mencari Jalur Agung Kaisar. Dia adalah pewaris dari ajaran Donghuang Agung. Jika keberadaan Puteri Donghuang diabaikan, dia memiliki peluang besar untuk menjadi penerus dari Donghuang Agung. Namun, karena keberadaan Puteri Donghuang, Kaisar Tombak Du You hanya bisa menjadi tangan kanannya.     

Meskipun dia hanya seorang asisten, hal itu tidak mempengaruhi posisi Du You di Prefektur Ilahi. Di Prefektur Ilahi, Kaisar Tombak ini sangat dihormati. Gadis-gadis berbakat yang tak terhitung jumlahnya dari berbagai macam pasukan terkemuka bersedia menikah dengannya.     

Namun, Kaisar Tombak tidak berniat menikah. Dia hanya memfokuskan diri untuk mempelajari teknik menombak!     

[1] Emperor yang dimaksud adalah Great Emperor Plane (Plane di atas Renhuang), atau disebut juga sebagai "Kaisar Agung" dalam bahasa Indonesia. Fake Emperor atau kaisar palsu adalah sebutan untuk mereka yang gagal menjadi Great Emperor Plane namun berada di tingkat yang lebih tinggi dari Renhuang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.