Legenda Futian

Pendamping Kultivasi Kaisar



Pendamping Kultivasi Kaisar

0Para kultivator dari Negeri Ilahi Emas dan Klan Dewa juga tampak bingung. Ye Futian bisa saja meningkatkan kekuatannya dan membalikkan situasi jika dia mampu memanfaatkan kesempatan lebih awal, sama seperti bagaimana Dekan dari Akademi Tianshen berharap agar Jian Qingzhu dapat membuat Puteri Donghuang takjub dan mengikuti sang Puteri untuk berkultivasi di Prefektur Ilahi.      3

Selama Ye Futian menunjukkan kemampuannya, dia bisa membuat Puteri Donghuang sangat mengagumi bakatnya, bahkan jika dia tidak mampu mengalahkan sang Putra Kebanggaan Neraka.     

Tapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya, dia sengaja menahan diri dan kalah dalam pertarungan. Bukankah tindakan itu terlihat kurang ajar dan sembrono di mata Puteri Donghuang?     

Gai Qiong mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Ye Futian. Apakah Ye Futian tidak mengerti siapa Puteri Donghuang itu?     

Ye Futian tidak akan pernah mencapai status tinggi di Prefektur Ilahi jika Kaisar Agung mengetahui tentang bagaimana dia bersandiwara di hadapan Puteri Donghuang.     

Sungguh kurang ajar! Gai Qiong berkata, "Ye Futian, kau telah memperoleh warisan Dewa dan sering memamerkan Roda Ilahi-mu yang begitu mengesankan di masa lalu. Mengapa kau justru kalah dalam pertarungan ini?"     

Alih-alih menuduh Ye Futian sengaja mengalah secara terang-terangan, Gai Qiong hanya menyindir bahwa Ye Futian tidak bertarung secara maksimal. Namun orang lain pasti mengerti bahwa Gai Qiong mencoba menghancurkan masa depan Ye Futian dengan menyinggung hal tersebut.     

Puteri Donghuang sudah cukup baik hati untuk tidak mempermasalahkan hubungan antara Ye Futian dan Dunia Iblis. Namun dia masih bersikap kurang ajar dan tidak sopan. Gai Qiong tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Ye Futian.     

Puteri Donghuang jelas mendengar pertanyaan Gai Qiong, tapi dia memilih untuk mengabaikannya. Sambil berdiri di atas tangga, dia terus menatap Ye Futian dengan kedua matanya yang mempesona.     

"Yang Mulia, Qi Ye adalah seorang kultivator yang sangat kuat. Dia mampu mengalahkan saya begitu saya melakukan kecerobohan. Meskipun saya masih mampu bertarung, saya melihat Yang Mulia membentangkan sepasang sayap ilahi yang menakjubkan. Saya tidak berani mencoba memberikan perlawanan yang sia-sia di depan kehadiran anda yang begitu luar biasa. Saya mohon maaf," Ye Futian mengakui tindakannya dengan tenang. Dia tidak bisa menyangkal mengenai apa yang disaksikan oleh semua orang dengan mata kepala mereka sendiri.     

Pertempuran kini telah berakhir. Puteri Donghuang tidak bisa menyuruhnya untuk tampil di depan semua orang lagi.     

Puteri Donghuang masih menatapnya dari kejauhan. Dia berkata, "Ikutlah denganku."     

Kemudian, dia berbalik dan berjalan menuju istana.     

"Kalian semua, kalian bebas melakukan apa saja." Jenderal suci yang berada di sebelah Puteri Donghuang mengamati sosok Ye Futian dengan seksama, lalu berbicara kepada para kultivator yang berada di sana.     

Ekspresi Gai Qiong tampak aneh. Puteri Donghuang menyuruh Ye Futian untuk mengikutinya?     

Apa maksud dari sikapnya ini?     

Puteri Donghuang memanggil Ye Futian sendirian.     

Apakah sang Puteri merasa tidak senang dengan apa yang baru saja terjadi, atau apakah dia benar-benar terkesan oleh bakat Ye Futian?     

Dengan tatapan bingung, Ye Futian juga tidak memahami maksud dari Puteri Donghuang. Kedua matanya terlalu sulit untuk menggambarkan emosinya. Andai saja Ye Futian membawa Feixue bersamanya, maka Feixue mungkin bisa memberitahunya apakah niat yang dimiliki Puteri Donghuang baik atau buruk.     

"Aku akan segera kembali," ujar Ye Futian pada Hua Jieyu. Hua Jieyu mengangguk pelan sebagai tanggapan. Ye Futian berjalan mengikuti seorang pemandu dan menaiki anak tangga dengan disaksikan oleh semua orang.     

Kerumunan kultivator menjadi gempar setelah Puteri Donghuang dan Ye Futian pergi. Para kultivator dari berbagai macam pasukan tidak dapat berhenti berdiskusi dan berspekulasi.     

Orang-orang dari Akademi Heavenly Mandate tampak sedikit khawatir. Tidak ada seorang pun yang bisa menebak kepribadian Puteri Donghuang. Mereka tidak tahu apakah dia akan tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Ye Futian sebelumnya.     

Dekan dari Akademi Tianshen masih berdiri di tempatnya dan menatap sosok Puteri Donghuang yang pergi ke kejauhan. Dia menghela napas pada dirinya sendiri. Puteri Donghuang tidak menyinggung permintaannya, yang menunjukkan bahwa sang Puteri juga tidak mengabulkannya.     

"Tidak perlu berkecil hati. Jian Qingzhu adalah seorang kultivator yang sangat hebat dan dia kalah dalam pertarungan ini hanya karena dia kurang beruntung. Sebagai Putra Kebanggaan Neraka, Qi Ye adalah lawan yang tangguh. Jian Qingzhu telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kultivator terbaik. Dia pasti akan menjadi penerusmu dan meraih reputasi yang menakjubkan di Prefektur Ilahi, tidak peduli dimana dia akan berkultivasi nantinya," ujar Shen Gao dari Klan Dewa pada Dekan dari Akademi Tianshen.     

"Kuharap begitu," Dekan dari Akademi Tianshen mengangguk dan berkata, "Jian Qingzhu memang memiliki bakat yang luar biasa. Tapi dia masih harus bekerja keras. Dia hanya bisa takjub saat menyaksikan kemampuan Puteri Donghuang yang tak tertandingi."     

Shen Gao hampir memutar matanya ke arah Dekan dari Akademi Tianshen. Lelaki tua ini rela mempertaruhkan reputasinya untuk memohon agar Jian Qingzhu mendapatkan masa depan yang lebih cerah, dan dia masih memuji-muji Puteri Donghuang bahkan setelah sang Puteri pergi.     

Selain itu, Puteri Donghuang memilih untuk memanggil Ye Futian daripada Jian Qingzhu. Apakah sang Dekan benar-benar tidak memiliki dendam sedikit pun?     

"Puteri Donghuang akan mengambil alih posisi Kaisar Agung. Sudah jelas, dia adalah sosok yang tak tertandingi," Shen Gao menanggapi.     

Di sisi lain, para kultivator tampak mengobrol dengan santai. Beberapa di antara mereka memutuskan untuk pergi, tetapi sebagian besar dari mereka tetap tinggal untuk melihat apa yang akan terjadi pada Ye Futian. Mereka ingin tahu apakah Puteri Donghuang memiliki kesan positif atau negatif tentangnya. Sikapnya memiliki pengaruh penting bagi banyak pasukan.     

Pada saat ini, Ye Futian mengikuti Puteri Donghuang ke dalam aula utama dari Istana Kekaisaran Kosong. Puteri Donghuang memandang Ye Futian dan melambaikan tangannya untuk memerintahkan para pelayan pergi meninggalkan mereka. Sementara itu, beberapa penjaga berdiri di luar aula.     

Hanya satu orang yang tetap berada di sisi Puteri Donghuang.     

Ye Futian berdiri dengan tenang di dalam aula utama. Dia masih terlihat bingung saat melihat Puteri Donghuang berbalik dan menatapnya.     

Namun, Ye Futian tetap berdiri tegak di depan sosok sang Puteri yang begitu elegan, seolah-olah dia tidak ingin menundukkan kepalanya pada sang Puteri.     

"Apakah ada yang bisa saya bantu, Yang Mulia?" Ye Futian bertanya. Nada bicaranya terdengar tenang, tidak terkesan angkuh maupun tunduk pada sang Puteri.     

"Apakah kau merasa kesal padaku?" Puteri Donghuang menatapnya dan bertanya. Sikapnya yang angkuh dan bagaimana dia bertanya secara terang-terangan membuat Ye Futian kesal, namun dia masih berusaha menahan emosinya dan menjawab dengan suara pelan, "Yang Mulia pasti bercanda. Saya hanya seorang kultivator dari Akademi Heavenly Mandate di Prefektur Ilahi. Bagaimana mungkin saya merasa kesal terhadap Yang Mulia?"     

"Karena masalah terkait gurumu," lanjut Puteri Donghuang.     

Ye Futian terkejut. Dia mengangkat kepalanya dan mengamati wajah sang Puteri.     

Jadi Puteri Donghuang mengetahui bahwa Ye Futian adalah salah satu murid dari Pondok di Wilayah Barren Timur.     

Ye Futian tidak menyangka bahwa sang Puteri mengingat kejadian itu.     

Dia tidak tahu apakah sang Puteri ingat akan pertemuan pertama mereka. Mereka masih sangat muda kala itu. Dia baru berusia 16 tahun. Dengan melihat penampilannya, mungkin Puteri Donghuang berada di usia yang hampir sama dengannya saat itu.     

"Saya tidak menyangka bahwa anda mengingat hal tersebut," Ye Futian akhirnya mengaku setelah sempat terdiam sejenak. Tidak ada gunanya dia bersembunyi atau menyangkal karena sang Puteri sudah mengenalinya. Dia berkata, "Bagaimana kabar Guru saya?"     

"Tentu saja tidak begitu baik," Puteri Donghuang menjawab dengan nada dingin. Ye Futian menatapnya dengan tajam, dan wajahnya menegang.     

"Bolehkah saya bertanya pada Yang Mulia kejahatan apa yang telah dilakukan oleh Guru saya?" Ye Futian bertanya. Dia masih tidak mengetahui identitas Gurunya di Pondok, dan dia juga tidak tahu mengapa Kaisar Donghuang mengirim bawahannya untuk menangkap gurunya.     

"Tentu saja dia melakukan kejahatan. Kau tidak perlu mengetahui detailnya," ujar Puteri Donghuang.     

"Jadi, Yang Mulia memanggil saya kemari hanya untuk memberi tahu saya bahwa anda mengenali saya?" Ye Futian bertanya padanya.     

Puteri Donghuang masih terus menatapnya. Kedua mata mereka bertemu setelah mereka terdiam selama beberapa menit. Sang Puteri masih terlihat tenang dan angkuh. Tidak seperti Ye Futian, Puteri Donghuang terlahir sebagai seorang bangsawan.     

Ye Futian berjuang dari bawah meskipun ayah baptisnya mengatakan bahwa dia ditakdirkan untuk menjadi seorang kaisar. Sebaliknya, Puteri Donghuang sejak awal telah mendapatkan status yang begitu tinggi.     

"Kau tidak perlu terlalu curiga padaku. Dia adalah pendamping kultivasi ayahku," ujar Puteri Donghuang. Mendengar hal ini, Ye Futian mengerutkan keningnya.     

Tuan Du dari Pondok ternyata pernah mengikuti Kaisar Agung Donghuang.     

Selain itu, dia mungkin mengabdi pada Dua Kaisar Agung pada saat itu.     

Ditambah lagi, dia adalah pendamping kultivasi dari Kaisar Agung.     

Sepertinya sang guru mengenal Dua Kaisar Agung dan menjalin hubungan dekat dengan mereka. Jika hal itu memang benar adanya, dia pasti mengetahui banyak hal tentang situasi di Gunung Langit kala itu.     

Kalau begitu, kenapa dia memilih untuk tinggal di Wilayah Barren Timur dan tidak pernah menunjukkan kemampuannya?     

Mungkin gurunya melakukan suatu kesalahan sebagai pendamping kultivasi dari Kaisar Agung, karena Puteri Donghuang mengatakan bahwa gurunya bersalah karena telah melakukan kejahatan.     

"Aku ingin bertemu denganmu karena Gurumu memohon pada ayahku dan ingin mengetahui kabarmu. Sekarang, aku telah mendapat jawaban yang kucari. Sebaiknya kau menyamai tingkat kultivasi Gai Qiong terlebih dahulu jika kau ingin bertemu kembali dengan Gurumu. Kau belum bisa bersaing denganku," Puteri Donghuang memandang Ye Futian dan berbicara dengan nada mengejek.     

Ye Futian membalas tatapan sang Puteri dan tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Dia memang belum cukup kuat. Bagaimanapun juga, sosok yang berdiri di hadapannya ini adalah putri dari penguasa Prefektur Ilahi.     

Siapa yang berani menentangnya?     

Bahkan Dekan dari Akademi Tianshen memohon padanya untuk mengizinkan Jian Qingzhu mengikutinya dan berkultivasi di Prefektur Ilahi.     

Ye Futian tidak menyangka bahwa Tuan Du masih mengingat murid-muridnya setelah ditangkap oleh Kaisar Agung Donghuang.     

Berdasarkan penjelasan dari Puteri Donghuang, Gurunya mungkin dipenjara oleh Kaisar Agung Donghuang dan masih hidup hingga detik ini.     

"Kau bisa kembali sekarang. Aku berharap kau akan menjadi lebih kuat saat kita bertemu lagi. Kau tidak perlu menyembunyikan kekuatanmu dariku," ujar Puteri Donghuang dengan nada sombong.     

Ye Futian menatapnya dan tersenyum, lalu berkata, "Saya akan melaksanakan perintah anda, Yang Mulia. Kalau begitu, sampai jumpa."     

Kemudian, dia berbalik dan pergi meninggalkan aula utama.     

Setelah Ye Futian pergi, jenderal suci yang berdiri di sebelah Puteri Donghuang bertanya, "Tampaknya Yang Mulia tertarik padanya. Saya mendengar informasi bahwa bakat pria ini tak tertandingi di Dunia Asal. Haruskah kita mempertimbangkan untuk membawanya ke Prefektur Ilahi untuk berkultivasi?"     

"Mereka yang benar-benar berbakat dapat berkultivasi dimana saja," jawab Puteri Donghuang.     

"Anda benar," jenderal suci itu mengangguk setuju. Puteri Donghuang menatap sosok Ye Futian yang pergi ke kejauhan dan teringat kembali pada saat dia pertama kali bertemu dengannya. Dia merasa cukup sulit bagi Ye Futian untuk mencapai posisinya saat ini.     

Dia baru berusia 16 tahun ketika dia melihat seorang pemuda yang begitu gelisah di Gunung Tianyao kala itu.     

Kerumunan kultivator menatap Ye Futian ketika dia kembali dari aula utama. Tidak ada seorang pun yang berani mengintip apa yang terjadi di dalam sana, mereka juga tidak tahu apa yang dikatakan oleh Puteri Donghuang pada Ye Futian. Semua orang terbakar oleh rasa penasaran.     

Terutama mereka yang berasal dari Klan Dewa dan Negeri Ilahi Emas. Mereka baru saja menjalani pertempuran penting beberapa hari yang lalu. Sudah jelas mereka sangat ingin mengetahui seperti apa sikap Puteri Donghuang terhadap Ye Futian.     

Namun, ternyata tidak ada hal penting yang terjadi di dalam sana. Jika tidak, Ye Futian tidak akan keluar dalam waktu sesingkat itu.     

Ye Futian tentu saja tidak mengetahui apa yang mereka pikirkan. Dia menatap mereka sekilas dan tidak berniat mengungkapkan apa pun. Mereka hanya bisa berasumsi dan menebak-nebak.     

Sejujurnya, dia dan Puteri Donghuang tidak berdiskusi mengenai banyak hal. Dia memanggilnya hanya masalah terkait Gurunya.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian pada Lord Taixuan dan kelompoknya. Lord Taixuan mengangguk dan mengerti bahwa tidak ada masalah yang terjadi antara Ye Futian dan Puteri Donghuang. Dia merasa sangat lega.     

Tidak lama kemudian, mereka pergi meninggalkan Istana Kekaisaran Kosong dan bersiap untuk kembali ke Dunia Heavenly Mandate.     

Para kultivator dari pasukan lainnya juga membubarkan diri setelah Ye Futian pergi. Puteri Donghuang telah datang berkunjung ke Istana Kekaisaran Kosong dan menetapkan beberapa peraturan. Tapi itu bukan berarti Sembilan Dunia Jalur Supremasi akan tetap damai di masa depan. Jalan yang harus mereka lewati tetap berlumuran darah, meskipun peraturan baru telah berlaku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.