Legenda Futian

Kepalan Tinju Ilahi



Kepalan Tinju Ilahi

3Kekuatan Yin menyelimuti seluruh tempat, dan semua orang bisa merasakan adanya aura yang mengerikan di sana.     
3

Di dunia yang dingin dan dipenuhi oleh kegelapan ini, cahaya bulan yang redup dan dingin menyinari seluruh tempat. Di bawah pancaran cahaya bulan, Shi Xie berjalan di udara. Banyak kultivator mengikutinya dari belakang dan pergi menuju ke tempat Puteri Donghuang berada.     

Sinar-sinar dari cahaya suci ruang dan waktu terpancar dari tubuh Shi Xie. Kemana pun dia melintas, ruang hampa akan terkoyak. Dalam sekejap, medan pertempuran berubah menjadi semakin kacau.     

Seorang Renhuang tingkat atas melangkah ke depan dan bergerak ke arah Shi Xie. Aura pedang terpancar dari tubuh sang Renhuang, yang kemudian berubah menjadi sebuah badai Qi pedang yang mengerikan. Cahaya suci matahari yang berapi-api mengalir dari atas langit dan menyingkirkan aura dingin tersebut. Aura pedang yang dipancarkan oleh Renhuang itu terasa panas; samar-samar orang-orang bisa melihat sebuah matahari muncul di atas langit. Pedang ilahi yang terlihat seperti matahari melesat ke depan dan menerjang ke arah Shi Xie. Pedang itu bergerak melintasi langit dan meninggalkan jejak-jejak kobaran api dari Jalur Agung.     

Shi Xie memandang ke arah lawannya. Sebilah pedang juga muncul di depannya. Itu adalah sebilah pedang ilahi ruang dan waktu berwarna emas.     

Kilatan kebencian terlintas di kedua matanya. Dia mengangkat satu jarinya dan menunjuk ke udara. Dalam sekejap, pedang itu melesat ke depan.     

*Whoosh*     

Seberkas cahaya ruang dan waktu yang menakjubkan melesat menembus langit. Kemana pun cahaya itu melintas, kobaran api dari Jalur Agung yang ditinggalkan oleh pedang milik lawannya itu langsung menghilang tanpa jejak. Ekspresi Renhuang tingkat atas itu berubah. Dia bergegas mengerahkan kekuatan Roda Ilahi dari Jalur Agung miliknya hingga batas maksimal. Pedang ilahi matahari menanggapi dengan memancarkan cahaya suci. Cahaya itu membakar segala sesuatu yang berada di sekitarnya, berusaha melindungi sang Renhuang.     

Pedang ruang dan waktu milik Shi Xie muncul secara tiba-tiba dan terbang melewati Renhuang tingkat atas tersebut. Dalam sepersekian detik, pedang itu telah berulang kali menembus ruang hampa. Renhuang tingkat atas itu merasa bahwa ruang hampa di sekitarnya telah mendistorsi serangannya. Jalur Agung Ruang dan Waktu di tempatnya berada saat ini menjadi tak terkendali.     

Pedang ilahi milik Shi Xie mendekati sang Renhuang. Pada saat itu juga, Renhuang itu menggunakan pedangnya untuk menangkis serangan tersebut. Pedang ilahi matahari miliknya berhadapan secara langsung dengan pedang ilahi milik Shi Xie, namun kedua pedang itu tidak bertabrakan; seolah-olah kedua pedang itu berada dalam dimensi yang berbeda.     

Seberkas cahaya suci matahari ditembakkan ke kejauhan dan menyebabkan kobaran api matahari yang menakjubkan meledak di udara. Namun, ekspresi kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu tampak ketakutan. Pada saat berikutnya, pedang ilahi ruang dan waktu melintas dan menembus leher sang Renhuang. Darah terciprat dan berkilauan di bawah pancaran cahaya ruang dan waktu. Kepala sang Renhuang langsung menghilang begitu jiwanya hancur berkeping-keping.     

'Dia sangat kuat.' Pemikiran ini terlintas di benak semua Renhuang dari Prefektur Ilahi ketika mereka melihat apa yang telah dilakukan oleh Shi Xie.     

Terlebih lagi, sepertinya Shi Xie belum menunjukkan kemampuannya yang sesungguhnya saat melancarkan serangan sebelumnya. Dia mengangkat jarinya dan menunjuk ke bawah. Dalam sekejap, jutaan pedang ilahi melintasi ruang hampa dan melesat ke bawah. Masing-masing pedang mengandung Jalur Agung Ruang dan Waktu yang kuat di dalamnya, dan kekuatan mereka dikerahkan hingga batas maksimal. Tampaknya Shi Xie dapat dengan mudah mengeluarkan teknik apa pun yang berhubungan dengan Jalur Agung Ruang dan Waktu.     

"Hati-hati!" seseorang berteriak. Suara tusukan terus menerus terdengar saat para Renhuang dari Prefektur Divine ditusuk oleh pedang-pedang tersebut. Mereka tewas seketika. Bahkan Puteri Donghuang tampak sedikit terkejut ketika dia memandang sosok yang berdiri tegak di atas langit itu.     

Shi Xie, yang memiliki Tubuh Ilahi dari Jalur Agung, layak menyandang gelar sebagai murid pribadi dari Evil Emperor, penguasa dari Dunia Empty Divine. Kemampuannya sungguh luar biasa. Saat ini, tubuhnya diselimuti oleh cahaya suci ruang dan waktu. Cahaya itu menyelimuti langit dan bumi. Dimana pun auranya berada, dia mampu menghadapi semua orang dengan menggunakan Jalur Agung Ruang dan Waktu miliknya.     

Banyak Renhuang dari Prefektur Ilahi menerjang ke arah Shi Xie pada saat yang bersamaan. Mereka semua memiliki kultivasi yang kuat. Kedua pasukan mulai mendekati satu sama lain dan bertarung. Bahkan ada beberapa kultivator yang langsung menjalani pertarungan jarak dekat.     

Tujuan dari pasukan lawan adalah menangkap Puteri Donghuang.     

Ye Futian juga berada di atas medan pertempuran. Pasukan yang ikut berpartisipasi dalam pertempuran hari ini semuanya adalah pasukan-pasukan terbaik di dunia masing-masing. Meskipun mereka adalah Renhuang yang kuat, sekarang mereka tampak begitu lemah dan rapuh. Pemandangan ini membuat perasaan Ye Futian menjadi campur aduk.     

Siapa pun yang berada di medan pertempuran ini bisa menjadi sosok-sosok terkemuka di dunia luar.     

Namun, di medan pertempuran ini, mereka bukanlah sosok yang istimewa.     

Aura pedang mengalir di sekitar tubuh Ye Futian saat dia bergerak ke depan. Sebilah pedang ilahi muncul di tangannya. Itu adalah sebuah peralatan ritual yang kuat. Di medan pertempuran ini, sejak awal memang tidak ada peraturan yang berlaku. Sehingga sudah jelas dia akan bertarung dengan sekuat tenaga.     

Tubuhnya masih menghisap kekuatan Yin, sehingga menyebabkan kekuatan ini berputar-putar di sekelilingnya. Kekuatan Yin bergerak mendekati Ye Futian dan langsung diserap ke dalam tubuhnya. Teknik Deed of Thorough Comprehension diaktifkan, dan sosoknya kini berubah menjadi tungku dari Jalur Agung, yang menempa Jalur Agung di sekelilingnya. Hal ini menyebabkan kekuatan Yin dapat ditempa ke dalam tubuhnya lebih cepat.     

Satu sosok berjalan ke arahnya. Dia adalah seorang Renhuang tingkat menengah. Ketika dia merasakan aura di tubuh Ye Futian, tatapan matanya tampak aneh. Ye Futian terlihat unik di matanya. Tingkat Plane Ye Futian tidak terlalu tinggi, dan Roda Ilahi-nya masih berada di tingkat kedua. Di medan pertempuran ini, Ye Futian jelas bukan sosok yang menonjol. Namun aura yang mengalir di dalam dirinya memberikan kesan yang luar biasa.     

Itulah alasan mengapa Renhuang tingkat menengah ini merasa bahwa Ye Futian adalah sosok yang aneh. Namun, pemikiran itu hanya terlintas di dalam benaknya sebelum dia melancarkan serangan. Kecepatannya sungguh luar biasa, dan dia langsung melintasi ruang hampa. Jalur Agung Ruang dan Waktu mengalir ke bawah dan membelenggu sosok Ye Futian. Pada saat ini, area dimana Ye Futian berada sepertinya telah membeku, dan Jalur Agung sepertinya mengalir lebih lambat dari sebelumnya. Sosoknya tiba-tiba muncul di hadapan Ye Futian. Dia menunjuk ke udara, dan dalam sekejap, sebuah serangan dari Jalur Agung melesat ke depan.     

Sebuah gerigi emas melesat menembus ruang hampa ke arah Ye Futian. Saat gerigi itu berputar, gerigi tersebut menghasilkan gelombang suara mengerikan yang menghancurkan segalanya.     

Ye Futian memandang lawannya saat dia melangkah ke depan. Jalur Agung Ruang dan Waktu yang membeku sepertinya langsung dihancurkan, dan aura pedang kini menyebar dan memenuhi udara. Kekuatan Roda Ilahi-nya melesat ke depan. Cahaya suci bersinar ke seluruh tempat dan menekan ruang hampa. Hal ini membuat lawannya terkejut. Dia benar-benar bisa merasakan Jalur Agung-nya ditekan oleh Renhuang tingkat bawah ini.     

Sementara itu, pedang di tangan Ye Futian diayunkan ke depan. Roda gerigi yang mengoyak ruang hampa itu langsung meledak hingga hancur berkeping-keping. Pedang ilahi itu terbang dan melintasi langit. Lawan Ye Futian bergegas mengeluarkan serangan telapak tangan dan membentuk dinding ruang dan waktu. Dalam sekejap, sebuah pusaran ruang dan waktu yang mengerikan muncul di hadapannya, berusaha untuk melahap pedang ilahi tersebut.     

Pedang ilahi itu langsung menembus pusaran yang dikeluarkan oleh sang Renhuang. Pada saat berikutnya, pedang itu keluar dari pusaran tersebut dan menembus tubuh lawannya.     

Renhuang tingkat menengah itu menatap Ye Futian. Ekspresinya tampak bingung. Apakah seperti ini kekuatan seorang kultivator dari Dunia Asal?     

Hanya dengan Roda Ilahi tingkat kedua, Ye Futian mampu membunuhnya dalam sekejap dengan satu pedang.     

*Boom* Sosoknya langsung hancur berkeping-keping dan menghilang.     

Ye Futian terus bergerak ke depan. Dia melihat beberapa sosok mendekatinya, dan mengepungnya secara diam-diam. Mereka semua menatap pedang ilahi di tangan Ye Futian.     

Pedang itu tidak sesederhana penampilannya.     

Aura mereka terpancar dari tubuh masing-masing. Mereka semua mahir dalam menggunakan kekuatan Jalur Agung Ruang dan Waktu. Hal ini membuat Ye Futian merasa aneh. Mungkinkah semua anggota dari pasukan yang telah tiba di sini berspesialisasi dalam Jalur Agung Ruang dan Waktu?     

Orang-orang ini berasal dari Dunia Empty Divine.     

Pedang ilahi itu terbang tinggi ke atas langit. Tidak lama kemudian, senar-senar guqin dari Jalur Agung muncul di sekitar Ye Futian, tampaknya membentuk sebuah guqin kuno. Jemari Ye Futian memetik senar-senar itu dari kejauhan. Dalam sekejap, aura pedang turun dari atas langit.     

'Roda Ilahi yang sempurna.' Lawan Ye Futian memandangnya. Meskipun mereka adalah para kultivator dari Dunia Empty Divine, mereka yang mampu menempa Roda Ilahi yang sempurna masih sangat langka di sana. Bahkan jumlah orang yang mampu mempertahankan Roda Ilahi sempurna di Renhuang Plane tingkat menengah jauh lebih sedikit, apalagi di Renhuang Plane tingkat atas. Siapa pun dengan Roda Ilahi yang sempurna di Renhuang Plane tingkat atas bisa menjadi sosok-sosok terkemuka di masa depan.     

*Whoosh*     

Pedang ilahi itu masih terbang ke atas langit, dan Jalur Agung beresonansi dengannya. Aura pedang yang tak terbatas menyebar di udara, sepertinya mengalir ke dalam pedang ilahi tersebut. Sementara itu di atas langit, muncul bayangan pedang yang tak terhitung jumlahnya. Mereka bergerak menuju senar-senar guqin dari Jalur Agung yang dibentuk oleh Ye Futian.     

"Maju!"     

Setelah Ye Futian mengucapkan kata ini, pedang-pedang ilahi itu terbang dan melesat menuju salah satu kultivator. Pada saat yang bersamaan, sebuah pintu ruang dan waktu muncul di belakang kultivator itu, dan dia langsung melangkah ke dalamnya.     

Hawa dingin terlintas di mata Ye Futian. Aura pedang pembunuh yang dingin terpancar keluar. Auranya kini menyelimuti area Jalur Agung itu dan menghasilkan guncangan yang mengerikan. Sosok kultivator yang telah menghilang sebelumnya kini muncul kembali di tengah-tengah guncangan tersebut. Dia tampak mengerutkan kening. Dia mendapati bahwa saat ini dia tidak bisa melintasi ruang hampa.     

*Whoosh, Whoosh*     

Aura yang sangat tajam mengalir ke bawah. Melihat hal ini, ekspresi sang kultivator berubah drastis. Pedang-pedang ilahi itu telah mengubah segalanya menjadi debu, hingga akhirnya hancur tak bersisa.     

Kultivator itu bergegas mundur, berusaha melintasi ruang hampa untuk melarikan diri. Namun, pedang-pedang ilahi itu datang lebih dulu. Mereka langsung menembus ruang hampa dan menghancurkan Jalur Agung. Cahaya dari pedang-pedang ilahi itu menembus segalanya. Pada akhirnya, kultivator itu belum sempat melarikan diri ketika dia dibunuh oleh pedang-pedang itu di tempatnya berada.     

Ye Futian terus menerus mengayunkan jarinya. Pedang-pedang ilahi itu berubah arah dan melesat menuju dua Renhuang lainnya. Mereka semua adalah Renhuang tingkat menengah. Sosok yang memiliki kultivasi tertinggi berada di Roda Ilahi tingkat kelima. Mereka pasti beranggapan bahwa Ye Futian akan mudah untuk diatasi. Karena bagaimanapun juga, para kultivator yang memiliki Roda Ilahi tingkat kedua terlalu lemah bagi mereka.     

Dengan sangat cepat, tubuh dua kultivator itu ditusuk oleh pedang-pedang ilahi milik Ye Futian. Mereka tewas di tempat, dan jiwa mereka hancur saat mereka terjatuh dari atas langit.     

Pada saat ini, ada kultivator lain yang berdiri di langit di atas Ye Futian. Sekujur tubuhnya mengeluarkan lingkaran-lingkaran cahaya emas, yang membuat sosoknya tampak menyilaukan dan sangat mengintimidasi. Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, orang ini memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Dia adalah seorang Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi di tingkat keenam yang sempurna.     

"Orang itu berbahaya,' pikir Ye Futian dalam hati. Dia adalah seorang kultivator di Renhuang Plane tingkat keenam, dan dia juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Tingkat kultivasinya berada empat Plane lebih tinggi daripada Ye Futian.     

*Klang*     

Saat lawannya itu melangkah ke depan, pola-pola cahaya keemasan dari Roda Ilahi miliknya menekan ke arah Ye Futian. Cahaya suci menyebar ke seluruh tempat dan langsung menghantam tubuh Ye Futian. Hantaman itu membuat Ye Futian merasakan guncangan yang sangat mengerikan.     

Dalam sekejap, Ye Futian bisa merasakan bahwa kemampuan bertarung orang ini jauh lebih kuat daripada dua Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh yang baru saja dia bunuh.     

Hal ini menunjukkan bahwa, bahkan jika dia menggunakan aura kaisar, dia belum tentu bisa mengalahkan orang ini.     

*Whoosh*     

Lawannya bergerak mendekat sambil mengangkat kepalan tinjunya dan mengerahkannya pada Ye Futian. Cahaya suci keemasan langsung menembus langit. Cahaya menyilaukan dari kepalan tinjunya muncul di atas langit. Sebelum dia tiba, kepalan tinjunya sudah semakin mendekat. Pedang ilahi milik Ye Futian terbang untuk menghadapi serangan itu, dan tidak lama kemudian, semuanya berubah menjadi debu. Pedang dan kepalan tinju itu bertabrakan di udara.     

Terdengar suara dentangan yang keras. Aura kepalan tinju itu terkoyak oleh pedang ilahi milik Ye Futian. Namun, pedang ilahi itu juga bergetar dan terdorong ke bawah.     

Pancaran cahaya di atas langit mengalir ke bawah. Kepalan tinju ilahi itu bergerak dengan membawa cahaya suci yang mengerikan. Dua serangan itu bertabrakan secara langsung dengan pedang ilahi, dimana pemiliknya memiliki tubuh yang terbuat dari daging dan darah.     

*Klang*     

Pedang ilahi itu sepertinya telah bertabrakan dengan sebuah benda ilahi yang tidak bisa dihancurkan. Pedang itu terhempas ke belakang. Kecepatan kultivator itu tiba-tiba meningkat saat dia melesat melintasi langit. Dua kepalan tinju ilahi kembali dikeluarkan. Dalam sekejap, sebuah badai mengerikan dari Jalur Agung bergejolak, sehingga menyebabkan Ye Futian merasa tubuhnya sedang dibombardir oleh serangan.     

Tombak dewa perang muncul kembali di tangan Ye Futian. Dia mengambil satu langkah ke depan dan mengerahkan tombaknya, mengoyak ruang hampa saat bertemu dengan kepalan tinju ilahi yang semakin mendekat.     

*Brak* Terdengar suara yang memekakkan telinga, dan Ye Futian merasa seolah-olah ada gunung yang menekan tubuhnya. Aura dari kepalan tinju itu mengalir melalui tombak Ye Futian dan menghantam tubuhnya. Pada saat itu juga, suara gemuruh yang keras terdengar dari dalam tubuhnya. Dia bisa merasakan organ dalamnya bergetar hebat. Dia bergegas menggunakan kekuatan ini untuk melarikan diri saat noda darah muncul di sudut mulutnya.     

Keduanya memang memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Namun, lawannya adalah seorang Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi yang sempurna. Perbedaan tingkat Plane di antara mereka terlalu besar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.