Legenda Futian

Membunuh



Membunuh

0Di dunia luar, suasana hati masing-masing anggota dari ketiga kubu yang menyaksikan pertempuran itu berbeda-beda. Mereka yang berasal dari Dunia Evil Emperor dan Istana Kegelapan tersenyum saat mereka menyaksikan pertempuran tersebut. Pertempuran untuk memperebutkan Dunia Asal ini tidak lama lagi akan berakhir.     
0

Namun, ekspresi orang-orang dari Prefektur Ilahi tampak serius dan penuh arti.     

Bahkan para kultivator yang berada di luar Istana Kekaisaran Kosong mengkhawatirkan nasib Ye Futian saat mereka memandang ke arah medan pertempuran.     

Penampilan Ye Futian selama pertempuran ini berlangsung tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Medan pertempuran tempat dia berada adalah salah satu medan pertempuran tersengit di sana. Dia telah membunuh banyak kultivator dari pasukan musuh, dan tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi jalannya.     

Mereka jelas tidak berprasangka buruk seperti yang dilakukan para kultivator dari Klan Dewa, yang beranggapan bahwa Ye Futian tidak bertarung dengan serius. Bahkan jika dia belum mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya, penampilan Ye Futian dalam pertempuran ini sudah cukup luar biasa. Apa lagi yang mereka inginkan darinya?     

Terlebih lagi, bahkan jika orang-orang dari Dunia Atas datang ke Dunia Asal untuk menekan dan membunuh mereka, fakta bahwa 3.000 Dunia dari Jalur Agung telah menghasilkan sosok yang begitu menakjubkan, sudah jelas adalah sesuatu yang bisa dibanggakan. Lagipula, selain Ye Futian, tidak ada orang lain yang sekuat ini.     

Meskipun Jian Qingzhu sangatlah berbakat, dia tetap tidak akan bisa menyamai pencapaian Ye Futian. Jarak diantara mereka masih cukup besar.     

Namun, pada saat ini, Ye Futian sedang menghadapi situasi antara hidup dan mati. Dia bisa saja tewas terbunuh. Jadi, wajar saja jika semua orang tampak sedikit gelisah.     

Tewasnya seseorang seperti Ye Futian dalam pertempuran akan menjadi sesuatu yang sangat disayangkan. Jika dia memiliki lebih banyak waktu, dia bisa berkembang menjadi sosok yang berdiri di puncak kekuatan di 3.000 Dunia dari Jalur Agung. Dia bisa menjadi simbol dari sebuah zaman.     

Namun, pada saat ini, tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi apakah dia akan hidup atau mati.     

Mereka memandang cahaya suci yang terpancar dari peralatan ritual yang mengepung Ye Futian dan kelompoknya. Beberapa Renhuang di kelompok itu tewas di tempat. Pada saat ini, di atas medan pertempuran, bahkan sosok sekuat Renhuang-pun tampak sangat lemah dan rapuh.     

Bisakah Ye Futian lolos dari kematian?     

Pemikiran itu terlintas di benak semua orang.     

Pada saat ini, di dalam cermin yang melayang di atas langit... Di tengah-tengah medan pertempuran, tubuh Ye Futian mulai mengeluarkan aliran udara yang samar. Sementara itu, pada saat yang bersamaan, para kultivator di sekitarnya mulai mendekatinya. Mereka memperkecil formasi mereka.     

Ekspresi banyak orang tampak bingung saat mereka menyaksikan pemandangan tersebut.     

Apa yang ingin mereka lakukan?     

Apakah Ye Futian mencoba melindungi rekan-rekannya?     

Hal itu kemungkinan besar bisa direalisasikan jika lawan mereka tidak terlalu kuat. Namun, pada saat ini, peralatan-peralatan ritual telah memenuhi langit, dan badai-badai yang bergejolak itu tidak bisa dihentikan. Memaksa mengecilkan formasi mereka akan membatasi masing-masing dari mereka untuk mengeluarkan kekuatan mereka yang sesungguhnya. Dengan demikian, bukankah tindakan mereka sama saja dengan mencari kematian?     

Apa yang sedang dipikirkan oleh Ye Futian? Seharusnya dia mencoba menemukan cara untuk keluar dari situasi ini. Bagaimanapun juga, perjalanan menjadi seorang legenda akan disertai dengan pertumpahan darah dan pengorbanan. Terkadang, seseorang harus menyerah ketika memang telah tiba waktunya untuk menyerah.     

Sosok-sosok pemimpin dari Istana Kekaisaran Kosong juga tidak memahami apa yang direncanakan oleh Ye Futian.     

"Apa dia sudah gila?" seseorang bertanya. Menggunakan cara seperti itu pada momen segenting ini sama saja seperti bunuh diri. Tidak hanya itu saja, hal itu juga akan memengaruhi jalannya pertempuran ini secara keseluruhan.     

Apakah dia ingin semua orang mati bersama-sama?     

Cao Jun juga terlihat khawatir. Dengan kekuatan dan bakat yang dimiliki Ye Futian, seharusnya dia tidak akan membuat kesalahan seperti itu.     

Kecuali… Apakah dia memiliki sesuatu yang akan membuat mereka keluar dari krisis ini?     

Mungkin hanya Lord Taixuan dan beberapa orang dari Akademi Heavenly Mandate yang bisa menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh Ye Futian. Mereka yang paling mengetahui seperti apa kekuatan Ye Futian. Jika dia tidak berada dalam situasi seperti itu, dia akan selalu memiliki cara tersendiri dan tidak mengungkapkan kekuatannya yang sesungguhnya.     

Namun, dalam situasi seperti saat ini, dimana kelompoknya telah dikepung, terancam akan dibunuh sekaligus, dan melihat Yaya serta yang lainnya terluka...     

Ye Futian tidak akan lagi mentolerirnya.     

Dalam hal ini, orang-orang tidak dapat membedakan apakah itu sebuah berkah atau kutukan.     

Tentu saja, faktanya Lord Taixuan juga ingin mengetahui kekacauan macam apa yang akan terjadi di medan pertempuran jika Ye Futian mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya.     

Pada saat ini, cahaya suci yang menyilaukan bersinar dari tubuh Ye Futian dan mulai menyebar ke arah langit. Di bawah pancaran cahaya suci itu, pakaiannya yang berwarna putih tampak berubah menjadi emas sementara wajah tampannya tiba-tiba menyiratkan keagungan yang tak terbatas. Itu adalah Cahaya Kaisar.     

"Aura kaisar!"     

Hati semua kultivator berguncang. Di luar Istana Kekaisaran Kosong, para kultivator yang tak terhitung jumlahnya mengepalkan telapak tangan mereka dengan erat. Sudah lama tersebar rumor bahwa Ye Futian telah mewarisi aura kaisar di dalam Reruntuhan Dewa dan menggunakannya untuk membunuh seorang Renhuang tingkat atas. Meskipun lawannya bukanlah pemilik Roda Ilahi yang sempurna, namun tetap saja, Renhuang tingkat atas itu sangat kuat. Dan pada akhirnya, Renhuang itu tewas di tangan Ye Futian.     

Pada saat ini, Ye Futian kembali mengaktifkan aura kaisar. Sekuat apakah dia nantinya?     

Semua orang kini sedikit berharap, bertanya-tanya apakah dia bisa membalikkan situasi pertempuran ini.     

"Jadi, apakah ini yang disebut sebagai aura kaisar?" Mereka semua dibuat takjub oleh temperamen dan bakat Ye Futian. Selain memiliki wajah yang sangat tampan, Ye Futian saat ini terlihat sangat berkarisma. Saat dia berdiri di atas medan pertempuran, rasanya seolah-olah dia adalah satu-satunya orang yang berada di sana.     

Pada saat ini, di tengah-tengah medan pertempuran, dengan bermandikan cahaya suci, darah Ye Futian mendidih. Seolah-olah segala sesuatu yang ada di dunia ini berada dalam kendalinya. Jiwa spiritualnya menjadi semakin kuat, dan setiap kekuatan dari langit serta bumi tampaknya telah beresonansi dengannya. Bahkan auranya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.     

Pancaran cahaya suci yang menyilaukan tampak menyebar ke berbagai arah di atas langit, sehingga menghasilkan pemandangan yang terlihat sangat menakjubkan. Cahaya suci itu tampaknya hendak menyelimuti seluruh tempat dan mengubahnya menjadi sebuah area tersendiri. Apalagi, cahaya itu terus menyebar ke kejauhan.     

Kekuatan Jalur Agung yang menyerang dari udara ditangkis oleh cahaya suci yang dikeluarkan oleh Ye Futian. Rambut abu-abunya berkibar di udara. Sementara itu tubuhnya melayang ke atas langit saat dia memandang para kultivator kuat yang berada di udara. Keinginan membunuh memenuhi kedua matanya.     

Putra Kebanggaan Neraka, Qi Ye, memandang ke arah Ye Futian. Ketika dia pergi ke Istana Kekaisaran Kosong, dia sempat bertarung dengan Ye Futian sebelumnya. Kala itu, Ye Futian bahkan tidak mampu menahan satu pukulan pun darinya. Namun, pada saat ini, dia bisa merasakan kekuatan yang luar biasa terpancar dari tubuh Ye Futian.     

Dia memiliki firasat bahwa, pada hari itu, Ye Futian sengaja menyembunyikan kekuatannya yang sesungguhnya dan tidak bertarung dengan serius melawannya.     

Apakah kekuatan yang dia tunjukkan saat ini adalah kekuatannya yang sesungguhnya?     

"Bunuh dia!" Qi Ye memberi perintah dari kejauhan. Begitu dia selesai memberikan perintah, peralatan-peralatan ritual yang berada di atas langit mengeluarkan kekuatan ilahi secara bersamaan.     

Kali ini, semua peralatan ritual itu hanya mengincar Ye Futian. Kilatan petir emas yang mampu mengoyak ruang hampa, lonceng kuno berwarna hitam-kuning yang mengerikan, drum perang yang mampu menghancurkan jiwa spiritual... Dalam sekejap, langit di atas Ye Futian dipenuhi dengan kekuatan yang mampu mendatangkan malapetaka dan membunuh banyak orang, dan semua peralatan ritual itu kini menerjang ke arah Ye Futian.     

Semengerikan apakah serangan seperti ini?     

Banyak orang yang menyaksikan pertempuran dari dunia luar merasa cemas melihat penampilan Ye Futian. Apa yang ditampilkan olehnya itu terlalu mengerikan. Seluruh area kini diselimuti oleh cahaya kehancuran yang akan melenyapkan Ye Futian dan semua orang yang ingin dia lindungi.     

*Boom*     

Dalam sekejap, rentetan serangan yang tak tertandingi menghujani Ye Futian, yang bermandikan cahaya suci. Semuanya terjadi dalam sekejap. Serangan-serangan di tingkat seperti ini hampir tidak memiliki jeda waktu. Setiap serangan dikerahkan pada saat yang bersamaan.     

Banyak orang menatap ke arah Ye Futian. Apakah Ye Futian, yang telah diselimuti dalam cahaya suci dari Kaisar Agung, mampu bertahan dari serangan-serangan ini?     

Kemudian, rasanya seolah-olah ruang dan waktu di area itu terhenti total.     

Itu adalah perasaan yang aneh; Namun, perasaan itu juga terasa sangat nyata.     

Dengan menjadikan tubuh Ye Futian sebagai titik pusat, semua serangan yang ditujukan pada Ye Futian sepertinya telah berhenti bergerak. Petir pembunuh, lonceng kuno penghancur, dan kekuatan Jalur Agung lainnya tampaknya telah berubah menjadi nyata saat mereka membeku di bawah pancaran cahaya suci Kaisar Agung yang menyilaukan itu.     

Serangan-serangan itu masih terlihat mengerikan dan mengintimidasi sesaat sebelum dibekukan. Seolah-olah semua serangan itu telah dibekukan oleh cahaya keemasan yang menyilaukan itu, disertai dengan hawa dingin yang menusuk tulang.     

"Apa-apaan ini?" Hati semua orang berguncang. Apakah ini adalah kekuatan Jalur Agung Pembekuan?     

Semua ini seperti diakibatkan oleh kekuatan es, tetapi juga tampak seolah-olah ruang dan waktu telah membeku.     

Para kultivator yang berada di dalam area itu bisa merasakan sensasi dingin. Mereka menyadari bahwa segala sesuatunya seharusnya tertutup oleh es, tetapi keberadaan aura kaisar itu menyelimuti semuanya dengan cahaya keemasan.     

*Syuut* Cahaya suci yang menyilaukan ditembakkan dari pedang ilahi milik Ye Futian. Dalam sekejap, semua serangan itu lenyap dan berubah menjadi ketiadaan.     

Pada saat yang bersamaan, cahaya suci terus menyebar ke berbagai arah di atas langit. Sepertinya seluruh medan pertempuran akan terkubur oleh cahaya tersebut.     

"Kekuatan macam apa ini?" Pikir beberapa kultivator yang berada di sana.     

Dingin. Pada saat ini, mereka hanya bisa merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Tubuh mereka terasa seolah-olah akan disegel di dalam lapisan es, dan jiwa spiritual mereka membeku. Panca indera mereka seperti memudar seolah-olah mereka baru saja lahir ke dunia ini. Ruang dan waktu seakan telah berhenti.     

Pada saat ini, semua orang sepertinya telah melupakan fakta bahwa, di medan pertempuran lainnya, Yu Sheng juga mengeluarkan kekuatan iblis dalam jumlah besar. Seolah-olah satu sosok iblis yang tak tertandingi sedang terbangun. Energi iblis yang mengerikan tampak berputar-putar di udara, kekuatannya memenuhi seluruh penjuru langit.     

Gu Dongliu dan yang lainnya juga mengeluarkan energi dan kekuatan mereka masing-masing.     

Pemandangan itu membuat para kultivator dari Divisi Phoenix Kegelapan mengalihkan perhatian mereka ke arah itu. Hal yang sama juga terjadi pada para kultivator yang sedang bersiap-siap untuk mundur.     

Contohnya adalah para kultivator Buddha dari Dunia Gunung-Biksu yang mengenakan jubah putih itu berbalik untuk memandang Ye Futian. Saat merasakan aura itu, ekspresinya masih terlihat sangat tenang.     

"Kekuatan Yin," dia bergumam di dalam benaknya. Setelah itu, alih-alih melarikan diri, dia berbalik dan terus menatap Ye Futian.     

Mungkin mereka memiliki kesempatan untuk membalikkan situasi.     

Pada saat ini, sebuah area dari Jalur Agung muncul di sekitar tubuh Ye Futian. Di bawah aliran udara yang mengerikan ini, sebuah bulan yang dingin muncul di atas langit.     

Cahaya bulan bersinar dari langit dan berubah menjadi cahaya Kekuatan Yin yang menyelimuti seluruh tempat. Di dalam area ini, semua orang diselimuti oleh es, dan aliran udara yang tak berbentuk mengalir di dalam area dari Jalur Agung ini. Bahkan ruang dan waktu telah membeku.     

"Bunuh mereka!"     

Keinginan membunuh terlintas di mata Ye Futian. Saat auranya menyebar, sebilah pedang ilahi membelah langit dan langsung menembus ruang hampa.     

*Jleb, Jleb*     

Tubuh seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketiga langsung ditusuk oleh pedang ilahi itu dan berubah menjadi debu, sebelum akhirnya lenyap menjadi ketiadaan setelah pergerakannya diperlambat oleh Kekuatan Yin.     

Satu sosok yang tampil begitu luar biasa sepanjang pertempuran berlangsung kini tewas terbunuh dalam sekejap.     

Pedang ilahi milik Ye Futian melesat di atas langit, dan suara tusukan terus menerus bergema di udara. Satu per satu, tubuh para kultivator berubah menjadi debu sebelum akhirnya menghilang tak berbekas. Beberapa orang sempat bereaksi dan bergegas mundur dengan menggunakan kekuatan Jalur Agung untuk membebaskan diri dari kekuatan Space Freezing milik Ye Futian. Saat mereka berusaha melarikan diri, ketakutan bisa terlihat di mata mereka.     

Bagaimana caranya pemuda berambut abu-abu ini tiba-tiba menjadi begitu mengerikan?     

Sementara itu di kejauhan, para pemimpin dari Dunia Evil Emperor dan Istana Kegelapan kehilangan kepercayaan diri mereka setelah menyaksikan pemandangan yang terjadi di hadapan mereka. Mereka tertegun sejenak. Tepat di depan mata mereka, pedang ilahi itu memancarkan cahaya yang menyilaukan dan mematikan. Suara tusukan masih terus terdengar. Kemana pun pedang itu melintas, para jenius yang pernah mendominasi dunia mereka masing-masing itu entah lenyap secara tiba-tiba atau berubah menjadi debu.     

Hanya kematian yang menunggu mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.