Legenda Futian

Emosi



Emosi

0Suasana di Akademi Heavenly Mandate hari ini terlihat tenang dan sunyi. Seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi sebelumnya.      3

Di suatu hunian di dalam akademi, dua sosok sedang duduk dengan tenang di atas bangku dan terlihat sangat santai.     

"Aku dengar peristiwa besar telah terjadi di dunia luar. Kenapa kau masih punya waktu untuk duduk-duduk di sini?" Hua Fengliu memandang Ye Futian dan bertanya. Dia menghabiskan masa tuanya di Akademi Heavenly Mandate. Kehidupan sehari-harinya berlangsung sangat santai. Dia juga tidak begitu peduli akan hal-hal yang terjadi di dunia luar. Lagipula tidak ada seorang pun yang memberitahunya apa yang telah terjadi kali ini.     

"Guru, anda sudah tua. Tentu saja saya harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan anda," jawab Ye Futian sambil terkekeh.     

"Apakah kau sedang menyumpahiku sekarang?" Hua Fengliu bertanya.     

"Tidak, saya tidak akan pernah berani melakukannya. Melihat kondisi anda saat ini, anda pasti akan hidup lebih lama daripada murid anda ini, Guru." jawab Ye Futian sambil tertawa.     

"Sekarang, aku tidak memiliki keinginan yang aneh-aneh. Kau-lah yang harus hidup lebih lama dariku." Hua Fengliu menghela napas. Ye Futian telah mendirikan Akademi Heavenly Mandate sendirian. Semenjak dia datang kemari, beberapa peristiwa besar telah terjadi. Situasi menjadi tak menentu, dan kekacauan terus menerus terjadi. Dia tahu bahwa Ye Futian sedang menghadapi banyak masalah dan dibebani dengan banyak tanggung jawab di pundaknya.     

Mampu bertemu kembali dengan Jieyu dan melihat betapa dekatnya hubungan antara Jieyu dan Ye Futian saat ini, Hua Fengliu kini tidak memiliki penyesalan dalam hidupnya. Nianyu juga terus tumbuh dewasa. Nandou Wenyin, Tang Lan, dan dirinya sendiri semuanya sudah pensiun sebagai kultivator. Jika masih memungkinan, dia tidak keberatan untuk hidup beberapa tahun lebih sedikit, selama Ye Futian dan yang lainnya bisa hidup dengan damai.     

"Apakah ada Tetua yang gemar berbicara tentang murid-muridnya seperti anda?" Ye Futian tersenyum masam.     

"Yah, mau bagaimana lagi. Kau gemar sekali membuat keributan," ujar Hua Fengliu. Meskipun dia berbicara dengan begitu santai, namun kata-katanya memiliki makna yang sangat dalam. Orang yang paling memahami Ye Futian kemungkinan besar adalah Hua Fengliu.     

Tentu saja, ucapannya itu hanya sekedar pengingat. Dia tidak akan mencoba meyakinkan Ye Futian akan apa pun. Karena dia terlahir sebagai sosok yang luar biasa, jadi mau tidak mau, dia harus menghadapi takdirnya.     

"Baiklah, kalau begitu, jika saya sedang bepergian, anda harus ingat untuk menjaga diri," ujar Ye Futian sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa. Hua Fengliu memandang Ye Futian setelah mendengar kata-katanya dan bertanya, "Apa yang akan kau lakukan sekarang?"     

"Tidak banyak. Saya mungkin akan pergi untuk sementara waktu," jawab Ye Futian.     

"Dan baru membuat rencana setelah kau pergi?" Hua Fengliu menatap Ye Futian. "Lagi?"     

"..." Ye Futian tidak bisa berkata-kata. Sepertinya Hua Fengliu telah mengalami trauma psikologis atas peristiwa yang terjadi di masa lalu.     

"Guru, anda adalah orang yang akan menjadi ayah mertua dari Kaisar Agung." Ye Futian memandang Hua Fengliu. Namun, Hua Fengliu terus menatap matanya. Tatapan matanya telah berubah dari yang semula terlihat dan malas, kini menjadi terlihat serius dan tajam. Kedua matanya menatap lurus ke arah Ye Futian, seolah-olah dia mencoba untuk membaca pikirannya.     

"Aku sudah tidak muda lagi, jadi tidak akan ada masalah. Kau baru saja bertemu kembali dengan Jieyu." Hua Fengliu memandang Ye Futian.     

"Guru, tidak ada yang perlu anda khawatirkan," sela Ye Futian. Mendengar percakapan antara keduanya, Hua Jieyu dan Nianyu berjalan menghampiri mereka bersama-sama. Kedua mata indah Hua Jieyu tertuju pada Ye Futian. Dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatapnya dengan tenang.     

Ye Futian mengulurkan tangannya dan menarik Jieyu lebih dekat ke sisinya.     

Hua Jieyu membiarkan dirinya ditarik ke sisi Ye Futian. Dia berlutut dan menyandarkan kepalanya di pangkuan Ye Futian. Keduanya kini menjadi sangat dekat satu sama lain. Setelah menghabiskan banyak waktu bersama-sama, meskipun ingatan Hua Jieyu belum pulih, dia masih menganggap Ye Futian dan Hua Fengliu sebagai orang-orang yang paling dekat dengannya, dan lebih tepatnya, satu-satunya keluarga yang dia miliki.     

Hanya saja dia tidak punya ingatan terkait hal tersebut.     

"Jieyu, jika aku tidak berada di sini, kau tetap tidak boleh kembali ke Brahma's Pure Sky untuk berkultivasi. Tetaplah tinggal di Akademi Heavenly Mandate. Kau bisa menemui nenek jika ada suatu masalah. Kau juga bisa menghubungi Lord Taixuan," ujar Ye Futian dengan suara pelan saat dia membelai rambut Hua Jieyu dengan lembut.     

Hua Jieyu mengangkat kepalanya, dan dengan kedua matanya yang indah, dia menatap mata Ye Futian. Namun, apa yang bisa dia lihat hanyalah senyuman lembut Ye Futian dan uluran tangan yang mencubit wajahnya, yang seolah-olah bisa retak hanya dengan sedikit sentuhan. Ye Futian benar-benar menikmati momen-momen hangat dan penuh cinta seperti ini.     

Namun, sepertinya Hua Jieyu tidak merasakan hal yang sama. Dia menatapnya dan berkata, "Tidak. Aku akan ikut kemana pun kau pergi."     

Ye Futian bisa merasakan getaran di hatinya saat dia mendengar kata-kata Hua Jieyu. Ekspresinya tidak berubah saat dia berkata, "Jangan nakal."     

Hua Jieyu menggelengkan kepalanya.     

"Kakak ipar, kau tidak akan meninggalkan Nianyu sendirian, bukan?" Gadis yang berada di bagian samping menatapnya dengan matanya yang bulat. Wajahnya sangat cantik. Gadis itu kini menjadi semakin cantik. Kedua matanya yang indah dan menawan menatap Ye Futian. Dia juga memahami maksud dari perbincangan itu.     

"Kau masih sangat muda, tapi sudah sangat peka dalam membaca situasi." Ye Futian menarik gadis itu mendekat dan berkata, "Ketika aku tidak berada di sini, kau harus menjaga kakak dan ibumu dengan baik, mengerti?"     

"Tidak." Nianyu menggelengkan kepalanya. "Aku masih kecil."     

"..." Ye Futian menatap mata Nianyu yang tampak kesal. Dia tidak punya cara untuk menghadapinya. Gadis ini sangat cerdas, dan Lord Taixuan juga sangat menyukainya.     

"Tidak masalah jika kau tidak mau melakukannya. Pada akhirnya kau akan tumbuh dewasa," ujar Ye Futian. Nianyu menatap Ye Futian dengan sedikit kesal dan bertanya, "Kakak ipar, apakah kau benar-benar akan meninggalkan Nianyu dan kakak sendirian?"     

"Tentu saja tidak. Aku akan kembali untuk menemui kalian setelah aku menyelesaikan tugasku," jawab Ye Futian dengan suara pelan, dan senyuman tipis masih menghiasi wajahnya. Seolah-olah dia sengaja mencoba untuk tidak membuat mereka tertekan.     

"Aku akan pergi mengunjungi Tetua lainnya," ujar Ye Futian sambil berdiri dari tempatnya. Hua Jieyu ikut berdiri, namun dia tidak melepaskan tangan Ye Futian. Nianyu menirunya dan memegang tangan Ye Futian yang lain.     

Ye Futian tersenyum masam; rasanya seperti memiliki istri di satu sisi dan kekasih di sisi lainnya.     

"Baiklah kalau begitu. Kalian berdua boleh ikut denganku." Ye Futian membawa mereka berdua bersamanya dan pergi meninggalkan tempat itu. Tidak lama kemudian, mereka tiba di kediaman Qin Xuangang dan kelompoknya.     

Qin Xuangang dan beberapa senior berada di sana. Feixue juga baru saja kembali setelah berkultivasi di tempat Shen Luoxue. Dia sedang duduk di samping Qin Xuangang.     

Setelah melihat kedatangan Ye Futian, Yan Yuan dan Nan Zhai, yang sedang berkultivasi di bagian samping, juga berjalan mendekat. Mereka tersenyum dan berteriak, "Adik junior!"     

"Kakak pertama, kakak kedua." Ye Futian berjalan ke depan dan kemudian memanggil Qin Xuangang, "Guru."     

Qin Xuangang melihat kedatangan Ye Futian dan berkata, "Silahkan duduk."     

"Baik." Ye Futian duduk di salah satu tempat, sementara Jieyu duduk dengan tenang di sampingnya. Di sisi lain, Nianyu justru mencari Feixue, dimana dia terus-menerus memanggil 'Saudari Feixue' dengan penuh semangat.     

"Guru, apakah anda ingat diskusi kita sebelumnya tentang bagaimana Jalur Agung tidak memiliki batasan? Namun, saat ini, sangat sulit untuk menyebarkan ajaran ini di Sembilan Dunia Jalur Supremasi," ujar Ye Futian. Banyak orang dan pasukan tidak ingin melihat Akademi Heavenly Mandate mencapai puncak kekuasaan.     

Beberapa di antara mereka bahkan berharap agar Akademi Heavenly Mandate dibubarkan dan dihancurkan.     

"Hal itu tidaklah mengejutkan. Manusia secara naluri akan memprioritaskan diri mereka sendiri dan mengutamakan keuntungan bagi mereka. Semua hal lainnya akan berada di prioritas setelahnya. Jika kau ingin menyebarkan ajaran kita ke seluruh penjuru dunia, hal itu pasti akan mempengaruhi kepentingan banyak orang. Bahkan ketika Donghuang Agung menaklukkan dan menyatukan dunia, dia belum bisa membuat Prefektur Ilahi bersatu seutuhnya. Sembilan Dunia Jalur Supremasi masih memiliki pasukan tersendiri, dan hal yang sama pasti juga terjadi di Prefektur Ilahi. Karena itulah, apa yang kita inginkan kemungkinan besar hanyalah konsep yang sesuai dengan satu wilayah," ujar Qin Xuangang.     

Ye Futian mengangguk. Dunia ini terlalu besar. Ada banyak kultivator di dalamnya, dan setiap individu berbeda dari yang lain. Karena itulah, menyatukan semua orang akan menjadi suatu hal yang mustahil untuk dicapai.     

"Guru, menurut anda sosok seperti apakah Donghuang Agung itu?" Ye Futian bertanya.     

"Seorang pria dengan bakat dan ambisi yang kuat. Seorang jenius yang tak ada duanya dan simbol dari sebuah era. Sosok seperti itu bukanlah seseorang yang bisa kunilai dengan mudah," ujar Qin Xuangang. "Lagipula aku belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, jadi wajar saja, aku tidak mengenalnya. Namun, berdasarkan catatan sejarah, dia dapat dikatakan sebagai sosok legendaris dari suatu era."     

"Tapi, Kaisar Ye Qing..." Ye Futian membuka mulutnya untuk berbicara.     

"Hal itu masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Periode waktu selama beberapa dekade yang lalu adalah rahasia yang dimiliki oleh Prefektur Ilahi. Orang-orang dari Dunia Asal tidak begitu mengetahui tentang hal tersebut. Mungkin hal itu terjadi karena ketidakcocokan dalam ideologi, atau mungkin karena alasan lainnya," jawab Qin Xuangang sambil menghela napas. Kedua kaisar ini adalah simbol dari suatu era dan merupakan awal dari era lainnya.     

Namun, Kaisar Ye Qing binasa saat Donghuang Agung menaklukkan Prefektur Ilahi. Itu adalah topik terlarang. Mereka bahkan tidak bisa mendekati kebenaran dibalik semua itu.     

Beberapa orang mengira bahwa mereka mampu menderita dan melalui kesulitan bersama-sama, tetapi mereka tidak bisa membagi kekuasaan mereka. Prefektur Ilahi hanya membutuhkan satu pemimpin; lagipula, kisah seperti itu sudah menjadi rahasia umum dan telah terjadi berulang kali dalam sejarah. Namun, Qin Xuangang merasa bahwa hal itu mungkin terjadi karena alasan lainnya. Karena bagaimanapun juga, kedua kaisar itu sejak awal bukanlah sosok biasa.     

Ye Futian mengangguk pelan. Dia tidak mungkin bisa mengungkap rahasia ini selama dia tetap tinggal di Dunia Asal. Dia harus pergi ke Prefektur Ilahi; terlebih lagi, dia juga perlu berinteraksi dengan seseorang di tingkat yang lebih tinggi darinya.     

"Guru, kakak-kakak senior, tidak peduli apa pun yang terjadi pada Akademi Heavenly Mandate di masa depan, kalian harus berkultivasi dengan tenang. Jika Akademi Heavenly Mandate menghadapi krisis di masa depan, silahkan pergi dari sini. Alasan utama mengapa saya mendirikan Akademi Heavenly Mandate adalah untuk menyebarkan ajaran kita sehingga Dunia Heavenly Mandate dapat berdiri dengan bangga di antara Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Namun, sepertinya situasi di Sembilan Dunia Jalur Supremasi menjadi semakin kacau dari hari ke hari. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada Akademi Heavenly Mandate di masa depan. Jika suatu saat tempat ini tidak bisa dipertahankan lagi, biarkan saja," ujar Ye Futian.     

Qin Xuangang menatap Ye Futian. Yan Yuan dan Nan Zhai juga menatapnya. Sebuah aura mengalir di sekitar Feixue.     

"Feixue, berhentilah mencoba membaca emosiku," Ye Futian tersenyum dan berkata pada Feixue sambil menatap matanya. Dia bisa menerobos masuk ke dalam dirinya dan melihat emosinya yang sesungguhnya.     

"Aku sudah merasakannya," ujar Feixue.     

"..." Ye Futian tersenyum paksa saat dia menggelengkan kepalanya. Bakat semacam ini benar-benar luar biasa.     

"Jadi, seperti apa perasaanku sekarang?" Ye Futian bertanya.     

"Singkatnya, tidak ada kesedihan dan keputusasaan di dalam hatimu," jawab Feixue sambil tersenyum dengan lembut. Sudah jelas, dia mengetahui apa yang telah terjadi, dan melihat bahwa Ye Futian menunjukkan emosi ini... Apakah ini berarti dia punya rencana tersendiri untuk mengatasinya?     

"Kau benar-benar luar biasa," ujar Ye Futian sambil terkekeh.     

"Apakah kau berencana untuk pergi?" Yan Yuan bertanya pada Ye Futian.     

"Mungkin," jawab Ye Futian. "Aku harus merepotkan kakak-kakak senior untuk menjaga Guru di masa depan... meskipun aku juga tidak menjaganya bahkan saat aku berada di sini."     

"Kau tidak perlu mengkhawatirkanku," ujar Qin Xuangang pada Ye Futian. "Lakukan apa yang ingin kau lakukan. Aku hanya berpesan bahwa kau harus selalu mengingat apa yang kukatakan padamu terakhir kali."     

"Ya, saya selalu mengingatnya." Ye Futian mengangguk.     

"Kau tidak perlu khawatir. Kami akan menjaga diri kami masing-masing," ujar Qin Xuangang. Ye Futian mengangguk. Sebenarnya, dia tidak begitu mengkhawatirkan Qin Xuangang. Saat ini, semuanya sudah berjalan sesuai rencana. Satu-satunya hal yang belum terselesaikan adalah menghancurkan Klan Dewa untuk membalaskan dendam gurunya.     

"Kalau begitu, saya pamit undur diri lebih dulu," Ye Futian berdiri dari tempatnya dan pamit pergi. Setelah itu, dia pergi meninggalkan tempat itu.     

Setelah Ye Futian pergi, Feixue menatap punggungnya dan bergumam, "Tapi ada sedikit keraguan untuk pergi, kekhawatiran dan sedikit kesedihan..."     

Qin Xuangang menatap punggung Ye Futian. Mungkin Ye Futian menyembunyikan sesuatu dari mereka. Namun, dia percaya bahwa Ye Futian akan menyikapinya dengan tepat. Sekarang, Ye Futian telah menjadi sosok terkemuka yang dapat memengaruhi Dunia Asal secara keseluruhan. Dia telah berkembang dengan pesat selama beberapa tahun terakhir!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.