Legenda Futian

Tidak Ada Jalan Keluar



Tidak Ada Jalan Keluar

2Ye Futian pergi ke tempat para kultivator dari Sembilan Negara berada untuk mengunjungi Douzhan, Zhuge Qingfeng, dan yang lainnya. Dia berbincang-bincang dengan mereka, dan merencanakan berbagai macam hal di masa depan.     1

Setelah itu, Ye Futian kembali ke pondok di Akademi Heavenly Mandate. Pertama-tama, dia pergi ke pusat pelatihan. Xia Qingyuan sedang berkultivasi di sana.     

Melihat Ye Futian menghampirinya, cahaya kehidupan milik Xia Qingyuan yang indah memudar, hingga akhirnya lenyap tak bersisa. Teratai ilahi di sekitarnya mengatup, dan kedua matanya yang indah beralih ke arah Ye Futian.     

"Sudah lama aku tidak berbicara denganmu, Puteri," Ye Futian tersenyum dan berkata pada Xia Qingyuan.     

Xia Qingyuan merasa aneh. Dia memandang Ye Futian dan berkata, "Prefektur Ilahi hanya memiliki satu puteri."     

Ye Futian memahami apa yang dimaksud oleh Xia Qingyuan. Dia tersenyum dan berkata, "Dulu, aku sering berdebat denganmu, Puteri. Saat ini, aku lebih sering memanggilmu secara langsung, yang sebenarnya masih terasa aneh. Mungkin di alam bawah sadarku, aku masih menganggapmu sebagai seorang puteri."     

Xia Qingyuan mengerutkan keningnya. Dia tampak tidak senang. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Jika kau tidak punya urusan di sini, tolong berhenti mengganggu kultivasiku."     

"Yah, inilah perdebatan yang baru saja kubicarakan," ujar Ye Futian sambil terkekeh. Xia Qingyuan sering berbicara dengan cara seperti ini di masa lalu. Nada bicaranya begitu dingin dan sombong. Namun, sepertinya Ye Futian sudah terbiasa dengan dinamika hubungan di antara mereka berdua. Belakangan, ketika situasi terus menerus berubah, dia selalu merasa ada sesuatu yang tidak beres.     

Tentu saja, dia mengetahui alasannya.     

Xia Qingyuan menatapnya dengan tajam. Pria ini datang kemari bukan hanya untuk berdebat dengannya, bukan?     

"Siapa sangka, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya, mengalami perubahan-perubahan dalam hidup dan begitu banyak perubahan besar, dan melihat bagaimana kau telah membuktikan Jalur Agung dan telah tumbuh dewasa, tapi aku masih bisa merasakan bahwa kau tetaplah puteri cantik berhati dingin yang kukenal," ujar Ye Futian sambil tertawa. Ketika dia berada di dalam Reruntuhan Dewa, jiwa spiritual Xia Qingyuan bergabung ke dalam teratai yang memiliki kekuatan dari Jalur Agung, yang juga merupakan tempat dimana Kaisar Teratai Agung duduk ketika dia mendapatkan pencerahan. Akibatnya, Xia Qingyuan mengalami transformasi total, dan kecepatan kultivasinya juga meningkat.     

Sekarang, dia mungkin lebih kuat dari Kaisar Xia.     

"Apakah kau sedang memujiku?" tanya Xia Qingyuan.     

Ye Futian berjalan di sampingnya dan berkata, "Sepertinya begitu. Sekarang setelah Puteri membuktikan Jalur Agung, bolehkah aku bertanya apakah kau sudah memutuskan kapan akan kembali ke Dunia Kaisar Xia?"     

Xia Qingyuan tertegun. Tubuhnya bergetar pelan, dan cahaya di matanya sepertinya telah meredup. Tampaknya dia sengaja menghindari tatapan mata Ye Futian dan terlihat linglung.     

Kapan dia akan kembali ke Dunia Kaisar Xia?     

Tepat sekali. Kenapa dia masih berada disini?     

Bukankah dia telah memutuskan bahwa dia akan pergi begitu dia mencapai Renhuang Plane? Saat ini, dia telah membuktikan dirinya dan mencapai titik ini di Akademi Heavenly Mandate. Dia sudah menjadi seorang ratu. Kenapa dia tidak kembali ke Dunia Kaisar Xia untuk membantu ayahnya? Jika dia kembali ke Dunia Kaisar Xia, kemampuannya saat ini sudah cukup kuat untuk menguasai dunia di sekitarnya.     

Lalu, kenapa dia belum pergi?     

"Kaisar Xia sangat mencintai dan menyayangimu. Dia sudah bertahun-tahun tidak bertemu denganmu. Aku yakin dia sangat merindukanmu, Yang Mulia. Akademi Heavenly Mandate memiliki matriks teleportasi yang terhubung ke Dunia Naga Merah. Kau bisa kembali ke Dunia Kaisar Xia setelah sampai di Dunia Naga Merah. Cara ini akan mempersingkat perjalananmu. Jika Puteri ingin kembali suatu hari nanti, jangan lupa untuk memberitahuku. Aku akan mengantarmu pergi secara langsung," ujar Ye Futian sambil tersenyum lembut.     

Xia Qingyuan menatap Ye Futian tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya, seolah-olah dia ingin membaca pikirannya.     

Kali ini, Ye Futian yang sengaja menghindari tatapan matanya. Seolah-olah dia tidak bisa memandang sepasang mata yang tampak sedih namun sangat indah itu.     

Saat ini, kedua mata Xia Qingyuan tampak muram. Seolah-olah dia telah kehilangan semua pesonanya untuk menjadi seorang ratu. Bahkan tatapan matanya tampak kosong.     

Ya. Seharusnya dia sudah lama pergi dari sini. Kenapa dia harus menunggu sampai Futian datang kemari untuk membujuknya pergi?     

Namun, apakah dia ingin menyuruhnya pergi saat itu?     

Dia pasti tidak akan membiarkan Hua Jieyu pergi.     

"Aku akan pergi dalam beberapa hari ke depan," ujar Xia Qingyuan. "Aku akan berkultivasi di Dunia Kaisar Xia."     

Sebagai seorang Ratu di Dunia Kaisar Xia, ayahnya jadi bisa beristirahat. Dia juga bisa berkeliling di dunia luar. Sepertinya itu tidak buruk.     

"Baiklah kalau begitu. Puteri, jangan lupa untuk memberitahu kapan kau akan pergi," ujar Ye Futian. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Jika ada kesempatan di masa depan, aku akan mengunjungimu di Dunia Kaisar Xia."     

"Tidak perlu. Setelah aku kembali ke Dunia Kaisar Xia, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi," ujar Xia Qingyuan dengan nada dingin. Tidak bisa dipastikan apakah dia bersungguh-sungguh atau tidak saat mengatakan hal tersebut.     

"Puteri, seharusnya kau tidak boleh berpikiran sempit," ujar Ye Futian sambil tertawa. Kemudian, dia berkata, "Baiklah, aku tidak akan mengganggu kultivasimu lagi."     

Begitu Ye Futian selesai berbicara, dia berdiri dari tempatnya dan berbalik untuk pergi. Ketika dia berbalik, senyuman di wajahnya telah menghilang. Setelah itu, dia menghela napas secara diam-diam.     

Beberapa hal bisa diketahui tanpa harus diucapkan secara lantang. Namun, dia tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mengirim Xia Qingyuan kembali untuk berkultivasi di Dunia Kaisar Xia sudah bisa dianggap sebagai akhir yang relatif sempurna. Dia berharap sang Puteri akan kembali sesegera mungkin.     

Dia tahu bahwa kata-kata yang dia ucapkan hari ini menyakitkan. Dia memang sengaja melakukannya. Dia berharap Xia Qingyuan tidak akan tersinggung oleh kata-katanya.     

Ye Futian pergi meninggalkan tempat itu dan pergi ke lokasi lainnya. Di dalam pondok, beberapa murid berada di sana, termasuk Kakak Pertama Sword Saint, Kakak Kedua Zhuge Mingyue, dan Kakak Ketiga Gu Dongliu. Ada juga Yu Sheng, Ye Wuchen, dan beberapa kultivator lainnya. Mereka tampak berkumpul bersama, sepertinya mereka sedang mendiskusikan sesuatu.     

Setelah melihat kedatangan Ye Futian, Zhuge Mingyue menatapnya sambil tersenyum sebelum bertanya, "Kau sedang berkeliling?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk. "Aku baru saja kembali dari tempat Qingyuan."     

"Apa yang kalian bicarakan?" Zhuge Mingyue menatap Ye Futian dengan penuh rasa ingin tahu.     

Ye Futian melihat senyuman tipis di wajah Kakak Kedua dan tersenyum paksa sebelum menjawab, "Aku bertanya padanya kapan dia akan kembali ke Dunia Kaisar Xia untuk berkultivasi."     

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Zhuge Mingyue memahami maksud Ye Futian setelah mendengar jawabannya. Dia tahu bahwa Ye Futian selalu ingin merencanakan dan melakukan sesuatu dengan sempurna; Namun, semua orang memiliki pilihan masing-masing, dan itu bukanlah sesuatu yang bisa dia rencanakan.     

"Yu Sheng!" Ye Futian tiba-tiba berteriak. Yu Sheng mengangkat kepalanya dan menatapnya.     

"Jika Mei Ting ingin membawamu berkultivasi, kau harus ikut dengannya," ujar Ye Futian pada Yu Sheng.     

Yu Sheng tidak langsung menjawab setelah mendengar kata-kata Ye Futian. Sebaliknya, dia tampak berpikir, seolah-olah dia belum membuat keputusan terkait hal tersebut.     

Apa yang akan terjadi jika dia pergi bersama Mei Ting?     

Dia tidak mengetahui jawabannya.     

Saat ini, dia tidak punya jawaban mengenai hal itu. Meskipun dia selalu mendengarkan perkataan Ye Futian, namun kali ini, dia tidak langsung menyetujui saran dari Ye Futian.     

Pada saat yang bersamaan, Gu Dongliu yang berada di bagian samping tiba-tiba berteriak, "Adik Junior!" Ye Futian menatapnya. Kemudian, Gu Dongliu melanjutkan kata-katanya, "Apakah kau benar-benar dapat memastikan bahwa tidak akan ada kerugian yang menimpamu?"     

"Mungkin ini bukanlah masalah besar," jawab Ye Futian.     

"Apa yang kau maksud dengan 'mungkin'?" Gu Dongliu jelas tidak puas dengan jawaban Ye Futian. Dia mengerutkan alisnya. Jawaban Ye Futian seperti menyiratkan bahwa dia juga tidak begitu percaya diri. Ini bukanlah jawaban yang diinginkan oleh Gu Dongliu. Jika tidak, dia tidak ingin Ye Futian mempertaruhkan nyawanya sendiri; Apalagi untuk peristiwa besar seperti ini.     

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawab Ye Futian setelah melihat tatapan mata Kakak Ketiganya. Dia berpikir dalam hati, 'Tidak peduli berapa lama waktu telah berlalu. Kakak Ketiga masih terlihat sangat mengintimidasi. Situasi saat ini sama seperti ketika kita semua berkultivasi di Pondok. Satu tatapan mata dari Kakak Ketiga dapat membuat siapa pun tidak berani bergerak dari tempatnya."     

Bahkan hingga detik ini, Kakak Ketiga masih memegang status yang tinggi.     

Namun, segala sesuatu maupun setiap orang memiliki penakluk tersendiri, dan Kakak Kedua adalah penakluk dari Kakak Ketiga.     

"Baiklah kalau begitu." Akhirnya, Gu Dongliu mengangguk puas. Karena Ye Futian sangat yakin dengan keputusannya, maka dia juga akan mempercayainya.     

Selanjutnya, hal yang bisa mereka lakukan hanyalah menyaksikan apa yang akan terjadi nantinya.     

…     

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan selain menyisihkan waktu untuk menyelesaikan beberapa masalah, Ye Futian terus menerus berkultivasi.     

Saat ini, suasana di Akademi Heavenly Mandate sangat tenang dan sunyi. Namun, peristiwa besar sedang terjadi di Dunia Luar.     

Beberapa kultivator telah berkumpul di Kota Heavenly Mandate. Tidak ada yang tahu berapa banyak sosok terkemuka yang hadir di sana.     

Berita tentang pertempuran antara tiga pasukan yang sangat kuat kala itu telah tersebar di seluruh penjuru Sembilan Dunia Jalur Supremasi. Nama Ye Futian sudah menjadi rahasia umum. Tidak ada satu orang pun yang tidak mengetahui namanya.     

Namun, seorang jenius yang luar biasa, sosok yang tak tertandingi dari sebuah era, yang telah mengubah situasi pertempuran dalam memperebutkan Dunia Asal sendirian, tidak menerima perlakuan yang pantas dia dapatkan. Sebaliknya, dia dihadapkan pada sebuah krisis besar. Separuh dari jumlah total pasukan terkemuka di Dunia Asal ingin berurusan dengannya pada saat yang bersamaan.     

Banyak orang mengutuk aksi ini. Pasukan-pasukan terkemuka dari Dunia Asal itu pasti melakukan hal ini karena mereka takut dengan bakat Ye Futian setelah menyaksikan kekuatannya yang luar biasa sebelumnya.     

Mereka semua ingin melihat kematian Ye Futian.     

Saat ini, di dalam Kota Heavenly Mandate, para kultivator dari setiap pasukan telah tiba di sana. Mereka menatap dan mengamati setiap pergerakan yang dilakukan oleh Akademi Heavenly Mandate setiap harinya.     

Ye Futian tidak punya kesempatan untuk melarikan diri. Saat dia menunjukkan tanda-tanda untuk melarikan diri, orang-orang itu akan keluar dari persembunyian mereka.     

Seluruh bagian dari Kota Heavenly Mandate saat ini dikelilingi oleh badai yang tak terlihat. Peristiwa besar akan segera terjadi di sana.     

Apabila waktunya telah tiba, perwakilan dari pasukan-pasukan terkemuka akan muncul secara tiba-tiba dan mengepung Akademi Heavenly Mandate sebelum mereka membunuh Ye Futian.     

Namun, meski mereka diselimuti oleh badai seperti ini, tempat suci untuk berkultivasi itu tetap berdiri dengan kokoh, seolah-olah mereka tidak akan pernah takluk di tangan musuh.     

Selain itu, suasana di dalam Akademi Heavenly Mandate tetap terlihat tenang dan sunyi. Tidak ada tanda-tanda kecemasan atau kegelisahan di sana. Tidak ada seorang pun yang mencoba pergi atau melarikan diri. Tentu saja, mereka juga tidak perlu melakukan hal tersebut. Peraturan yang ditetapkan oleh Puteri Donghuang menuntut agar keselamatan orang-orang yang tidak bersalah terjamin.     

Banyak orang dari Akademi Heavenly Mandate masih mendiskusikan perihal pertempuran yang mengincar Istana Divine kala itu, mereka membicarakan tentang berapa banyak kultivator yang terlibat dan bagaimana Ye Futian bertahan hidup dengan membunuh Renhuang tingkat tinggi setelah mengeluarkan aura kaisar. Apalagi Mei Ting juga membantunya saat itu.     

Namun, bagaimana dengan kali ini?     

Pasukan musuh kali ini jauh lebih mengerikan daripada sebelumnya. Selain itu, mereka bertekad untuk membunuh Ye Futian sehingga mereka dapat mencegah terjadinya masalah di masa depan.     

Pasukan lain yang terlibat dalam masalah ini juga dipaksa untuk saling bekerja sama satu sama lain.     

Bisakah Ye Futian bertahan hidup kali ini?     

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.     

Akademi Heavenly Mandate tetap terlihat tenang seperti biasanya. Di wilayah luar dari Akademi Heavenly Mandate, banyak kultivator berdiri di udara sementara banyak kultivator lainnya berada di permukaan tanah. Mereka semua memandang ke arah Akademi Heavenly Mandate. Tempat suci untuk berkultivasi di Dunia Heavenly Mandate itu terlihat sangat tenang. Seolah-olah hari ini sama seperti hari-hari biasa.     

Namun, hari ini adalah hari dimana kedua belah pihak akan berhadapan dan bertarung satu sama lain.     

Dengan menjadikan Akademi Heavenly Mandate sebagai titik pusatnya, pancaran kekuatan dikeluarkan sebelum mereka menerobos masuk ke dalam akademi. Pancaran kekuatan ini menyebar dari semua arah dan memenuhi seluruh tempat.     

Mereka terus menatap ke arah Akademi Heavenly Mandate. Begitu Ye Futian muncul dari dalam Akademi Heavenly Mandate, para kultivator dari setiap pasukan akan langsung mengetahuinya.     

Itulah alasan mengapa, kali ini, Ye Futian tidak akan bisa melarikan diri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.