Legenda Futian

Prefektur Ilahi



Prefektur Ilahi

1Prefektur Ilahi berada dalam kekacauan dan konflik lebih dari tiga ratus tahun yang lalu. Banyak sosok luar biasa menjadi terkenal di sana. Di antara semua dunia, Prefektur Ilahi menghasilkan sosok-sosok terkemuka paling banyak dalam sejarah.      3

Prefektur Ilahi benar-benar menyatu ketika Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing mengguncang dunia lebih dari 300 tahun yang lalu.     

Pada saat itu, delapan belas wilayah di Prefektur Ilahi memutuskan untuk tunduk pada Kaisar Donghuang dan Kaisar Ye Qing, yang mengarahkan mereka pada jalan menuju kemakmuran tiga abad yang lalu.     

Wilayah Donghua adalah salah satu dari 18 wilayah di Prefektur Ilahi.     

Saat ini, satu sosok tampak berbaring dengan tenang di tengah-tengah area yang luas. Sosok itu mengenakan pakaian berwarna putih dan memiliki rambut abu-abu. Dengan tubuh berlumuran darah, dia berbaring di permukaan tanah tanpa bergerak sedikit pun. Kedua matanya terbuka, namun dia tidak bisa mengumpulkan kekuatan yang tersisa di tubuhnya. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah menatap langit tak berbatas, dimana deretan awan melayang di atas sana. Udara di tempat ini terasa sangat segar, dan Qi Spiritual-nya sungguh menakjubkan.     

Namun pada saat ini, dia bahkan tidak bisa menyerap Qi Spiritual tersebut. Titik-titik meridian di dalam tubuhnya telah hancur, dan organ-organ dalamnya terluka. Dia hampir saja tewas terbunuh.     

Apakah saat ini dia berada di Prefektur Ilahi?     

Dia selamat, pikir Ye Futian dalam hati.     

Puteri Donghuang telah memberinya hadiah yang sangat berharga hari itu, yang membuat dirinya sangat terkejut ketika dia memeriksanya setelah dia kembali ke Akademi Heavenly Mandate. Itu adalah sebuah benda ilahi yang bisa membuat Ye Futian pergi dari Dunia Asal tanpa perlu membuka ruang hampa.     

Hal itu juga menandakan bahwa dia bisa pergi lebih awal.     

Namun meski demikian, dia tidak memilih untuk melakukannya. Lebih dari separuh jumlah total pasukan terkemuka di Sembilan Dunia Jalur Supremasi ingin membunuhnya. Istana Kegelapan dan Dunia Empty Divine juga mengincar nyawanya. Apa yang akan terjadi pada Akademi Heavenly Mandate jika dia pergi sendirian?     

Apa yang akan terjadi pada teman-temannya dan aliansi yang dia bentuk?     

Pada saat ini, Ye Futian memahami maksud dari tindakan Puteri Donghuang. Sang Puteri memberikan sebuah hadiah kepadanya sementara dia juga membiarkan pasukan lain membunuhnya. Puteri Donghuang ingin dia menghilang dari Dunia Asal.     

Begitulah pertempuran sebelumnya terjadi. Sebenarnya pertempuran itu hanya sebuah pertunjukan belaka. Untuk membuat sandiwara itu terlihat semakin meyakinkan, semua orang di kubu Ye Futian bertarung dengan serius. Tapi mereka tidak mengerahkan kekuatan mereka secara maksimal. Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Ye Futian tampak benar-benar terpojok.     

Untuk membuat dampaknya terlihat lebih nyata, Ye Futian pergi meninggalkan Dunia Asal saat serangan pamungkas itu mendarat di tubuhnya. Karena itulah, semua orang akan mengira bahwa dia telah dilenyapkan oleh serangan tersebut, alih-alih pergi meninggalkan Dunia Asal.     

Karena alasan itulah, Ye Futian kini terluka parah. Serangan-serangan brutal itu menembus ruang hampa dari Dunia Asal dan mengenai dirinya, yang menyebabkan tubuhnya terluka parah. Itu adalah sebuah serangan yang mengerikan.     

"Apakah Dunia Asal, yang juga disebut sebagai Dunia Kosong, adalah sesuatu yang tidak nyata?" Saat memikirkan kembali bagaimana dia pergi meninggalkan Dunia Asal dengan bantuan item ilahi, Ye Futian jadi mencurigai kebenaran tentang Dunia Kosong. Siapa yang memiliki kekuatan untuk membuat benda ilahi yang bahkan mampu membawanya pergi dari Dunia Kosong?     

Mungkinkah Donghuang Agung menyiapkan benda ilahi ini untuk Puteri Donghuang?     

Hal itu bisa saja terjadi. Tidak ada orang lain yang akan menyadari keberadaan benda ilahi semacam itu.     

Puteri Donghuang telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuatnya tetap hidup. Namun meski demikian, Ye Futian dan Puteri Donghuang tampaknya lebih berpotensi menjadi musuh daripada berteman di masa depan.     

Tiba-tiba, Ye Futian mendengar suara yang nyaring dari kejauhan. Ye Futian yang saat ini terluka parah, memejamkan matanya. Dia perlu beristirahat cukup lama agar bisa pulih dari kondisinya saat ini. Sehingga tentu saja pilihan terbaik baginya untuk saat ini adalah berpura-pura mati. Tubuhnya bisa sembuh dan pulih dengan sendirinya.     

Karena bagaimanapun juga, dia tidak tahu seperti apa orang-orang yang akan dia temui.     

Suara nyaring itu semakin mendekat. Ye Futian juga mendengar sebuah suara yang memerintahkan orang-orang untuk pergi memeriksanya.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian merasa ada seseorang yang mendekatinya. Dia tetap diam tak bergerak dan matanya terpejam, berharap dia tidak akan diganggu oleh orang yang mendekatinya itu. Bagaimanapun juga, dia harus ekstra hati-hati karena dia baru saja tiba di sini.     

Dia merasakan sebuah tangan menyentuh tubuhnya. Orang itu sepertinya sedang memeriksanya secara menyeluruh.     

"Apakah dia masih hidup atau sudah mati?" Sebuah suara yang tenang namun berwibawa bertanya tentang keadaan Ye Futian.     

Orang itu bergegas pergi meninggalkan Ye Futian dan kembali ke udara. Dia membungkuk hormat pada seorang kultivator yang tampaknya berusia sekitar 30 tahun dan berkata, "Tuan Muda, dia bisa mati kapan saja meskipun saat ini dia masih bernapas. Kita tidak perlu mempedulikannya."     

Kultivator tingkat Renhuang itu memandang wanita yang baru saja berbicara dan tersenyum. Kemudian dia bertanya, "Bagaimana dengan tingkat Plane-nya?"     

"Saya tidak bisa memastikannya," jawab wanita itu.     

"Periksalah sekali lagi," ujarnya pada seorang pria paruh baya di sebelahnya. Pria itu memeriksa Ye Futian dengan cepat dan kembali ke tempatnya, lalu berkata, "Dia sudah menempa Tubuh Jalur Agung dan mencapai Renhuang Plane. Jika dugaan saya benar, dia pasti memiliki Roda Ilahi tingkat kedua."     

"Roda Ilahi tingkat kedua," gumam sang Renhuang. Kemudian dia memberi perintah pada wanita itu, "Bawa dia kembali bersama kita."     

"Baik, Tuan Muda. Wanita itu masih berada di Saint Plane dan tidak menunjukkan keraguan sedikit pun setelah menerima perintah tersebut. Dia kembali menghampiri Ye Futian, mengangkat tubuhnya dari permukaan tanah, dan membawanya pergi bersamanya.     

Mereka melesat melintasi area tersebut. Setelah beberapa saat, barisan pegunungan mulai terlihat di hadapan mereka. Kastil-kastil kuno berdiri di atas tebing di sepanjang pegunungan itu, terlihat megah dan kokoh.     

Kastil Senluo adalah salah satu pasukan besar di area ini dan menguasai wilayah pegunungan di sekelilingnya.     

Mereka memasuki Kastil Senluo dan terus berjalan ke depan hingga akhirnya mereka tiba di sebuah kuil kultivasi di dalam area pegunungan. Pemimpin dari kelompok itu menunduk dan memandang ke arah Ye Futian. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Bawa dia ke Paviliun You."     

Wanita itu tetap terlihat tenang dan tanpa ekspresi meski jantungnya sempat berdegup kencang. Dia sudah cukup lama berada di Kastil Senluo dan mengetahui seluk-beluk dari tempat itu. Dia mengetahui kapan dia harus berbicara dan kapan dia harus tutup mulut.     

Dia menatap Ye Futian sejenak dan menghela napas. Malang sekali nasib pria ini.     

Paviliun You adalah sebuah tempat di Kastil Senluo yang berspesialisasi dalam mengendalikan mayat. Tuan Muda dari Kastil Senluo ingin mengubah Ye Futian menjadi mayat unggulan yang dapat dikendalikan secara langsung olehnya.     

Wanita itu membawa Ye Futian ke Paviliun You, dimana banyak orang sedang sibuk bekerja di sana. Dia bertemu dengan pemimpin dari Paviliun You dan berkata, "Tuan Muda memerintahkan saya untuk membawa pria ini kemari."     

Pemimpin dari Paviliun You adalah seorang Renhuang Kegelapan yang memancarkan aura mengerikan. Dia memandang ke arah Ye Futian. Ye Futian tampak seperti seorang pemuda dengan bakat yang luar biasa.     

Hal tersebut pasti membuat segala sesuatunya menjadi semakin menarik.     

"Baiklah." Pemimpin Paviliun You mengangguk pelan dan menjawab, "Kau yang bertanggung jawab atas pria ini. Bawa dia ke matriks."     

"Baik." Wanita itu membungkuk hormat dan menerima perintah tersebut. Sepertinya dia memiliki status yang rendah di Kastil Senluo. Karena bagaimanapun juga, Kastil Senluo adalah sebuah pasukan besar yang memegang kekuasaan tertinggi di wilayah tersebut, dan pemimpinnya adalah seorang Renhuang tingkat tinggi. Karena itulah, seorang kultivator tingkat Saint Plane tidak mungkin memiliki status tinggi di tempat ini.     

Dia membawa Ye Futian ke sebuah gua hunian yang dijaga oleh beberapa kultivator dan mendorong pintu untuk masuk ke dalamnya. Gunung itu memiliki ruang tersendiri di dalamnya. Aura kematian yang mengerikan memenuhi area kosong itu. Ada juga sebuah jurang yang mengarah ke bagian dalam gunung, dimana Matriks Kematian Raksasa yang sangat mengerikan berada di sana. Arus kegelapan mengalir di sekitarnya dan memenuhi tempat itu dengan aura kematian. Untaian rantai kematian yang tak terhitung jumlahnya membelenggu banyak orang di dalamnya. Orang-orang itu tampaknya tidak bernyawa, namun mereka bisa bergerak; mereka semua adalah mayat yang sedang ditempa.     

Wanita itu menundukkan kepalanya untuk menatap Ye Futian, lalu berkata, "Berapa lama lagi kau akan terus berpura-pura mati?"     

Ye Futian membuka matanya dan mengamati wanita di depannya itu. Dia memiliki sikap tomboi dan sepasang mata berwarna hitam yang tajam. Wajahnya cantik, tapi tidak begitu mempesona.     

Ekspresinya tampak datar dan acuh tak acuh saat menatap Ye Futian, yang baru saja membuka matanya.     

Ye Futian tidak menyangka nasibnya akan semalang ini. Dia sudah berpura-pura tidak sadarkan diri, namun dia masih dibawa pergi. Ditambah lagi, orang-orang yang menangkapnya bukanlah orang baik; mereka ingin mengendalikan tubuhnya dengan Matriks Kematian Raksasa.     

Dia menatap mata lawan bicaranya tersebut. Wanita itu tertegun dan mengalihkan pandangannya ke tempat lain.     

Sejak awal, dia sudah tahu bahwa Ye Futian hanya berpura-pura tidak sadarkan diri, namun dia memilih untuk tutup mulut. Ye Futian berpikir bahwa dia tidak benar-benar ingin melakukan hal ini padanya.     

"Apa yang sedang kau lakukan?" Ye Futian bertanya padanya.     

"Ini adalah tempat untuk menempa mayat di Kastil Senluo. Matriks yang ada di bawah sana akan membunuh dan mengubahmu menjadi sebuah boneka. Apakah kau memiliki pesan terakhir?" wanita itu bertanya padanya.     

"Bisakah kau membiarkanku tetap hidup?"     

Wanita itu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sayangnya aku tidak punya pilihan lain."     

Dia tidak berani menentang perintah yang diberikan padanya. Kalau tidak, dia yang akan dibunuh oleh atasannya.     

Dia membawa Ye Futian ke pinggir jurang. Pada saat ini, Ye Futian tidak memiliki kemampuan untuk melawan balik. Dia hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari wanita ini.     

"Maafkan aku," ujar wanita itu pada Ye Futian. Sebelum suaranya memudar, dia mendorong tubuh Ye Futian ke dalam jurang.     

Ye Futian mulai terjatuh dan akhirnya mendarat di dasar jurang.     

Matriks Kematian Raksasa di dasar jurang itu langsung diaktifkan dan menyelimuti tubuhnya. Jutaan tentakel muncul dari dalam Matriks Kematian Raksasa dan menjerat tangan dan kaki Ye Futian. Untaian aura kematian yang mengerikan memasuki tubuhnya melalui bagian-bagian tubuhnya.     

Ye Futian tidak pernah berpikiran bahwa hal pertama yang terjadi padanya setelah tiba di Prefektur Ilahi adalah ditempa menjadi sebuah boneka mayat.     

Dia memejamkan matanya dan membiarkan aura kematian mengambil alih tubuhnya dan mengalir di dalam dirinya. Aura kematian itu memasuki Istana Kehidupan Ye Futian dan menjadi bagian di dalamnya. Ye Futian berbaring di tempatnya dengan tenang, seolah-olah kali ini dia benar-benar berhenti bernapas.     

Wanita itu memandang Ye Futian dari atas jurang dan menghela napas pada dirinya sendiri. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah dosa, namun dia tidak bisa menentang atau melarikan diri dari Kastil Senluo. Karena itulah, dia tidak punya pilihan selain mematuhi perintah yang diberikan padanya.     

Renhuang yang berada di hadapannya itu cukup tampan dan gagah. Mungkin dia adalah seorang pemuda yang luar biasa ketika dia masih hidup. Tapi dia tetap tidak bisa menghindari kemalangan yang menimpanya saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.