Legenda Futian

Adik Junior



Adik Junior

3Ying Qing meninggalkan Ye Futian di dalam jurang dan pergi meninggalkan gua tersebut. Dia tidak suka berada di sana. Lebih tepatnya, dia membenci tempat itu.     
1

Ye Futian ditinggal sendirian di dalam Matriks Kematian Raksasa. Energi yang menerobos masuk ke dalam tubuhnya tidak hanya mengandung kekuatan kematian di dalamnya, tetapi juga racun yang merusak dan melumpuhkan setiap bagian tubuhnya dan membuat sekujur tubuhnya lumpuh. Untaian aura mengalir dari dalam Istana Kehidupan Ye Futian untuk menangkis serangan energi yang kuat ini. Namun, aura itu tidak bisa menghentikan serangan itu dan tidak memberikan pengaruh apa pun.     

Saat ini, Ye Futian sangat kesulitan untuk mengumpulkan energi di dalam tubuhnya.     

"Ini menjadi semakin merepotkan." Ye Futian memejamkan matanya dan berhenti memberikan perlawanan. Dia tidak ingin membuang-buang energinya lagi. Dia tidak menyangka bahwa dia akan jatuh ke dalam situasi yang sama setelah melarikan diri dari situasi yang penuh dengan keputusasaan.     

Segala sesuatu yang ada di Kastil Senluo tetap sama seperti biasanya. Tidak ada yang berubah karena kehadiran Ye Futian. Dia hanyalah seorang pria sekarat yang dibawa kemari oleh orang-orang dari Kastil Senluo untuk diubah menjadi sebuah boneka mayat. Ini hanyalah hal yang biasa dialami oleh Kastil Senluo.     

Tujuh hari berlalu dalam sekejap mata. Ye Futian telah berada di dalam matriks itu selama tujuh hari.     

Dalam periode waktu ini, beberapa orang datang untuk mengambil boneka-boneka mayat yang sudah siap untuk dibawa pergi. Tidak ada seorang pun yang menyentuh Ye Futian. Setiap boneka mayat adalah milik orang yang membawanya ke Paviliun You.     

Hari ini, Ying Qing akhirnya kembali ke gua hunian itu. Dia menatap ke arah Ye Futian.     

Ying Qing tampak terkejut ketika dia melihat warna kulit Ye Futian. Jiwa spiritualnya menerobos masuk ke dalam tubuh Ye Futian, dan dia berkata dengan terkejut, "Apakah kau sudah bangun?"     

Ye Futian membuka matanya. Pada saat ini, Ying Qing melihat sepasang mata misterius yang mengandung kekuatan magis mengerikan yang melahap aura spiritualnya dan memaksanya masuk ke dalam sebuah dunia ilusi.     

"Jangan berbicara." Ekspresi Ying Qing berubah saat dia mendengar suara di dalam benaknya. Dunia ilusi yang diciptakan oleh sihir mata Ye Futian menghilang dalam sekejap, dan semuanya kembali normal. Ying Qing bisa merasakan keringat dingin membasahi punggungnya.     

Kekuatan yang dimiliki oleh para Renhuang sudah tidak perlu diragukan lagi. Pria ini sangat berbahaya.     

Dia menarik napas dalam-dalam dan menatap tubuh Ye Futian di bagian bawah. Dia sama sekali tidak mengalami perubahan setelah tujuh hari berada di sini?     

"Bagaimana caranya kau bisa menahan serangan dari racun mayat?" Ying Qing mengirimkan suaranya pada Ye Futian. Dia sangat menyadari betapa mengerikannya racun mayat ini. Bahkan seorang Renhuang tingkat bawah yang sangat sehat pasti akan berubah menjadi boneka mayat jika dibuang ke dalam jurang tersebut, apalagi seseorang yang berada di ambang kematian seperti Ye Futian.     

Namun meski demikian, Ye Futian sepertinya tidak terpengaruh oleh hal tersebut.     

"Kau memberitahu Tuan Muda-mu bahwa dia tidak perlu memedulikanku setelah memeriksa kondisiku pada hari itu. Sepertinya kau tidak ingin aku dibawa ke Kastil Senluo. Kemudian kau minta maaf dan mengatakan bahwa kau tidak punya pilihan lain. Aku menduga bahwa semua yang telah terjadi padaku bukanlah sesuatu yang ingin kau lihat. Benar begitu?" Ye Futian berkata pada Ying Qing. Dia masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Sulit baginya untuk pulih saat berada di dalam matriks ini.     

Tatapan mata Ying Qing tampak aneh. Dia menatap Ye Futian dan menjawab, "Kau tidak perlu mencoba merayuku. Kau tidak akan bisa pergi meninggalkan Kastil Senluo begitu kau melangkahkan kaki kemari."     

Dia tidak ingin mati bersama Ye Futian meskipun dia merasa sedikit kasihan padanya.     

Dia masih memiliki rasa empati di dalam dirinya.     

"Kau sudah melihat sihir mata-ku. Aku bukanlah Renhuang biasa. Kastil Senluo tidak bisa menahanku di sini selama aku bisa pulih dari luka-luka yang kualami. Aku bisa menjanjikan imbalan untukmu jika kau bersedia membantuku," lanjut Ye Futian.     

Ying Qing merasa ragu-ragu. Melihat reaksi yang ditunjukkan oleh Ying Qing, Ye Futian berkata, "Aku bisa membawamu keluar dari sini, jadi kau tidak lagi terperangkap di tempat ini."     

"Aku akan bertanya terlebih dahulu pada Tuan Muda." Ying Qing berbalik dan bersiap untuk pergi. Dia tergoda dengan penawaran yang diajukan oleh Ye Futian, tapi dia juga tidak ingin dimasukkan ke dalam Matriks Kematian Raksasa seperti Ye Futian.     

"Tunggu sebentar," ujar Ye Futian padanya. Dengan hati yang penuh dengan kebimbangan dan keraguan, Ying Qing berhenti melangkah.     

"Beri aku waktu lebih lama. Temanku tidak lama lagi akan tiba di sini. Kau bisa membuat keputusan setelah melihat orang seperti apa dia," ujar Ye Futian.     

"Siapa dia? Seperti apa tingkat Plane-nya? " Ying Qing bertanya, "Bagaimana dia bisa tahu bahwa kau berada di Kastil Senluo?"     

"Dia punya cara tersendiri untuk melacak keberadaanku. Kami memiliki guru yang sama, tapi dia adalah adik junior bagiku. Tingkat kultivasinya tidak terlalu tinggi; yah, hampir sama denganku. Tapi percayalah, kau akan berubah pikiran setelah bertemu dengannya. Tolong beri kami berdua kesempatan," lanjut Ye Futian. Ying Qing mendengar penjelasannya dan pergi meninggalkan gua itu.     

Ye Futian memejamkan matanya lagi setelah Ying Qing pergi. Pasti rasanya tidak enak jika seseorang tidak bisa menentukan nasibnya sendiri.     

Dia tahu Ying Qing tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia harus melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendaknya agar bisa bertahan hidup.     

Deretan pohon-pohon tua yang menakjubkan, dimana banyak di antaranya berwarna hitam, berdiri di halaman dari sebuah istana di Kastil Senluo. Ada juga sungai kecil dan air terjun di bagian depan istana, dimana orang-orang dapat menikmati keindahan bangunan-bangunan dan pegunungan dari kejauhan.     

Han Lin, wakil ketua dari Kastil Senluo, sedang duduk di atas air terjun dan berkultivasi dengan mata terpejam. Untaian aura kematian mengalir di sekitar tubuhnya. Dia mendengar langkah kaki Ying Qing mendekatinya. Tapi wanita itu hanya berdiri dengan tenang di belakangnya dan tidak mengganggu kultivasinya.     

"Bagaimana perkembangannya?" Han Lin bertanya padanya.     

"Pria itu memiliki energi pelindung di dalam tubuhnya. Dia belum sepenuhnya berubah menjadi boneka mayat. Kita mungkin perlu menunggu prosesnya lebih lama lagi," Ying Qing membungkuk hormat pada Han Lin dan menjawab pertanyaannya.     

Han Lin membuka matanya. Dengan tubuh yang diselimuti oleh aura kematian, dia berbalik dan memandang ke arah Ying Qing. Kedua matanya yang berwarna hitam legam membuat Ying Qing semakin menundukkan kepalanya.     

"Kau sudah berada di Kastil Senluo selama beberapa tahun sekarang. Apakah kau masih ingin memberontak?" Han Lin bertanya pada Ying Qing.     

Sambil menahan sensasi yang menyesakkan di tubuhnya, Ying Qing menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Saya tidak berani melakukan hal seperti itu."     

"Itu berarti kau merasa enggan dalam melakukan sesuatu, tapi kau takut mengungkapkannya," ujar Han Lin dengan suara sedingin es. Namun, dia tidak peduli dengan jawaban dari Ying Qing. Dia tersenyum dan berkata, "Kastil Senluo hanya memanfaatkan mayat dari musuh-musuh kita atau orang-orang yang berada di ambang kematian. Kita sama saja seperti menawarkan kehidupan baru pada mereka, sebuah kesempatan untuk hidup kembali. Kenapa kau justru menentangnya?"     

"Tuan Muda, saya tidak menentangnya," Ying Qing kembali membungkuk hormat dan menjawab pertanyaan itu. Dia tidak berani mengangkat kepalanya.     

"Baiklah," Han Lin mengangguk pelan dan berkata, "Kau harus berkultivasi dengan giat sehingga kau bisa mencapai Renhuang Plane sesegera mungkin. Kau bisa pergi sekarang."     

"Baik." Ying Qing mengangguk dan pergi. Langkah kakinya tampak teratur, namun hatinya dipenuhi oleh rasa takut. Dia bisa merasakan tubuhnya merinding. Meskipun tatapan mata Han Lin terlihat lembut dan nada bicara begitu tenang, namun dia memiliki firasat buruk. Akan seperti apa hidupnya nanti jika dia mencapai Renhuang Plane...     

Dia mendengar beberapa rumor selama dia menghabiskan waktu di Kastil Senluo. Beberapa Renhuang diduga melanggar peraturan yang berlaku di Kastil Senluo dan diubah menjadi boneka mayat.     

Pada hari-hari berikutnya, Ying Qing jadi sering mengunjungi Paviliun You untuk mengingatkan Ye Futian agar meningkatkan kualitas penyamarannya. Ye Futian tahu bahwa Ying Qing setuju untuk membantunya meski dia tidak mengatakannya secara terang-terangan. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu di dalam Paviliun You.     

Suatu hari, seekor monster iblis raksasa membentangkan sayapnya dan terbang menuju Kastil Senluo. Monster itu sudah mencapai tingkat Kaisar Iblis, dimana kedua matanya yang berwarna hitam legam tampak dingin dan tajam. Sementara itu, sayapnya berkilauan seperti bilah pedang kegelapan yang tajam.     

Seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian pria berdiri di punggung monster iblis itu. Dia tampak dipenuhi oleh energi dan semangat.     

Mereka adalah Xia Qingyuan dan Elang Angin Hitam.     

Ye Futian tahu bahwa Elang Angin Hitam akan datang menjemputnya karena pikiran mereka terhubung satu sama lain. Elang Angin Hitam bisa merasakan kondisi Ye Futian ketika dia pergi meninggalkan Dunia Asal dan memutuskan membawa Xia Qingyuan bersamanya. Namun, mereka mengalami beberapa masalah ketika berusaha melewati retakan kegelapan itu dan akan mati dalam kekacauan jika bukan karena kemampuan Elang Angin Hitam dalam melacak lokasi Ye Futian.     

Mereka juga menderita luka serius selama menempuh perjalanan ini, meski luka-luka mereka tidak separah Ye Futian. Setelah beristirahat sebentar, mereka mengetahui tentang situasi yang dialami oleh Ye Futian dan pergi ke Kastil Senluo setelah bertanya-tanya tentang tempat itu di Dunia Luar.     

Seorang penjaga berwajah tegas muncul dan bertanya, "Siapa kalian?"     

Tatapan mata Elang Angin Hitam terkesan mengejek. Qi iblis yang tak terlihat menyelimuti tubuh penjaga itu dan membuatnya menjadi waspada.     

"Aku mendengar informasi bahwa orang-orang di Kastil Senluo mengkultivasi kekuatan dari Jalur Agung Kematian. Aku datang kemari untuk belajar mengenai beberapa hal," ujar Xia Qingyuan. Begitu dia selesai berbicara, Elang Angin Hitam menerobos masuk ke dalam Kastil Senluo. Penjaga itu tidak punya pilihan selain membiarkan mereka lewat.     

"Siapa yang berani menyusup ke dalam Kastil Senluo?" Banyak kultivator muncul dari berbagai macam istana di Kastil Senluo. Beberapa dari mereka berada di Renhuang Plane.     

Xia Qingyuan memandang mereka untuk beberapa saat sebelum bilah-bilah pedang kematian yang mengerikan melesat dari tubuhnya. Para Renhuang itu bergegas melindungi diri dari serangan tersebut.     

Pada saat ini, Roda Ilahi milik Xia Qingyuan muncul di belakang tubuhnya. Itu adalah sekuntum teratai dua warna yang melambangkan kehidupan dan kematian.     

Teratai dua warna itu memancarkan cahaya kematian yang berbahaya dan menerangi seluruh tempat. Para Renhuang yang muncul untuk menghentikannya menatap Roda Ilahi yang menakjubkan itu dengan tercengang.     

Itu adalah… Roda Ilahi yang sempurna.     

"Selamat datang di Kastil Senluo, kawanku." Mendengar suara yang datang dari kejauhan, kerumunan kultivator itu bergegas mundur. Elang Angin Hitam membentangkan sayapnya dan melesat menuju sebuah aula utama di Kastil Senluo, tempat dimana banyak kultivator sedang berkumpul di sana.     

Han Lin mengamati sosok Xia Qingyuan dengan seksama. Dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna dan jelas merupakan seorang wanita yang menakjubkan, terlepas dari cara berpakaiannya.     

"Aku jadi ingin tahu, siapa namamu dan dari mana kau berasal?" Han Lin bertanya pada wanita itu dengan penuh rasa hormat. Mengingat kecantikan dan Roda Ilahi-nya yang sempurna, dia mungkin bukanlah orang biasa. Selain itu, dia cukup percaya diri untuk menerobos masuk ke dalam Kastil Senluo.     

"Berani-beraninya kau menanyakan nama dari nona-ku?" ujar Elang Angin Hitam dengan sombong. Nada bicaranya terdengar dingin dan mengintimidasi.     

Han Lin memandang ke arah Elang Angin Hitam. Bahkan monster iblisnya-pun bersikap sangat sombong?     

"Nama belakangku adalah Xia," ujar Xia Qingyuan pada Han Lin. "Selama ini aku berkultivasi di bawah bimbingan guruku, yang mengirimku ke dunia nyata setelah aku membuktikan Jalur Agung-ku. Aku mendengar informasi bahwa para kultivator dari Kastil Senluo mahir dalam menggunakan Jalur Agung Kematian. Jadi aku datang kemari untuk belajar darimu."     

Xia Qingyuan memiliki temperamen yang kuat dan telah mencapai Roda Ilahi tingkat pertama. Wanita ini pasti sangat berbakat karena mampu menempa Roda Ilahi yang sempurna dan membuktikan Jalur Agung di usianya saat ini. Dia memang tampak seperti seseorang yang memfokuskan dirinya untuk berkultivasi.     

Kalau begitu, wanita ini mungkin tidak berpengalaman dan ceroboh.     

Gurunya pasti seorang pertapa dengan kekuatan yang luar biasa.     

Banyak pemikiran muncul di dalam benak Han Lin. Wanita cantik dan bermata lebar ini jelas masih sangat polos.     

Dia merasa bersemangat saat memikirkan hal tersebut.     

"Gurumu pasti sosok yang terhormat. Bolehkah aku menanyakan namanya?" ujar Han Lin.     

"Guruku hanyalah orang biasa yang tidak mengetahui banyak hal tentang kultivasi. Kau tidak akan mengetahui namanya," jawab Xia Qingyuan. Senyuman Han Lin menjadi semakin lebar. Seperti yang dia harapkan, gurunya pasti sosok yang luar biasa.     

Ying Qing berdiri di belakang Han Lin dan menatap ke arah Xia Qingyuan. Dia mulai mempercayai apa yang dikatakan Ye Futian padanya.     

Ini pasti adik juniornya yang dibimbing oleh guru yang sama dengannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.