Legenda Futian

Pembantaian di Kastil Senluo



Pembantaian di Kastil Senluo

0Ye Futian pernah memberitahu Ying Qing bahwa dia punya cara untuk pergi dari Kastil Senluo. Dia tidak pernah berpikiran bahwa Ye Futian bermaksud pergi dengan cara bertarung seperti ini. Ying Qing mungkin tidak akan repot-repot berbicara dengannya jika dia mengetahui hal ini sebelumnya.     
2

Bagaimana mungkin seorang pria dengan Roda Ilahi tingkat kedua bisa mengungguli kekuatan dari Kastil Senluo yang begitu luar biasa?     

Namun meski demikian, saat ini Ye Futian telah berubah menjadi Dewa Pembantaian dan membantai para Renhuang di Kastil Senluo hanya dengan satu serangan.     

Dia tampak berdiri tegak di udara, jubah putihnya berkibar tertiup angin. Aura pedang menyebar ke seluruh tempat, disertai dengan suara jeritan yang mengerikan. Tidak lama kemudian, aura pedang itu menutupi langit dan menyelimuti Kastil Senluo secara keseluruhan.     

*Whoosh*     

Saat aura pedang itu mengalir dari atas langit, gunung-gunung berguncang, dan istana-istana runtuh disertai dengan serangkaian suara gemuruh yang keras. Dalam sekejap, Kastil Senluo diratakan dengan tanah.     

Meskipun metode kultivasi tidak pernah sepenuhnya benar atau salah, namun Kastil Senluo harus dilenyapkan karena kejahatan yang mereka lakukan sungguh tidak berkeperimanusiaan.     

Jika bukan karena kemampuan Ye Futian yang begitu luar biasa dan bantuan dari Xia Qingyuan, dia akan dibunuh dan diubah menjadi boneka mayat oleh Kastil Senluo. Selain itu, dia bukanlah korban pertama dari Kastil Senluo. Tampaknya mereka sudah terbiasa melakukan kejahatan semacam itu.     

Kilatan energi yang mengerikan tiba-tiba melesat keluar dari sebuah istana yang berada jauh di titik tertinggi di Kastil Senluo. Pemimpin dari Kastil Senluo, yang berkultivasi di sana sendirian, terganggu oleh keributan di tempat Ye Futian berada. Aura kematian dalam jumlah besar mengalir ke atas langit dan membentuk kumpulan awan kematian, yang tampak seperti wajah dari Dewa Kematian.     

*Whoosh*     

Satu tangan raksasa dari Dewa Kematian yang bisa menutupi sebuah gunung dengan mudah kini dikerahkan menuju Ye Futian.     

Ye Futian memandangnya sejenak. Kemudian, suara dentangan pedang ilahi itu beresonansi dengan aura pedang yang tak terbatas. Dengan bermandikan Cahaya Ilahi Yin, aura pedang itu membawa kekuatan dari teknik Cleave of All Things dan melesat ke arah tangan raksasa dari sang Dewa Kematian.     

Namun, setiap bilah pedang itu berubah warna menjadi hitam tidak lama setelah bersentuhan dengan tangan sang Dewa Kematian dan langsung menguap tak berbekas. Seorang kultivator di Renhuang Plane tingkat atas memiliki kekuatan yang tak terbayangkan. Tangan kegelapan dari Dewa Kematian itu menghalangi matahari dan menghilangkan secercah harapan yang ada saat ini.     

Xia Qingyuan mengaktifkan Roda Ilahi-nya untuk menyelimuti tubuh Elang Angin Hitam dan dirinya sendiri di dalam tirai cahaya teratai untuk mempertahankan energi mereka dan tidak akan terpengaruh oleh serangan tersebut. Di sisi lain, Ye Futian mengerahkan tangannya ke depan. Dalam sekejap, pedang ilahi itu melesat ke arah tangan raksasa dari sang Dewa Kematian. Energi dari Jalur Agung mengalir berlawanan arah dan hampir menghancurkan ruang hampa.     

*Brak*     

Disertai dengan suara dentuman yang memekakkan telinga, gunung di bawah Ye Futian hancur berkeping-keping, dan pedang ilahi miliknya terlempar ke belakang akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Baik Ye Futian maupun Xia Qingyuan diselimuti oleh oleh aura kematian. Meski demikian, tangan Dewa Kematian itu juga retak dan berubah menjadi aliran aura kematian yang tak ada habisnya.     

Tubuh Ye Futian juga sedikit gemetar. Karena bagaimanapun juga, bahkan dengan Roda Ilahi yang sempurna miliknya, masih ada perbedaan kekuatan yang cukup besar antara dirinya dan seorang Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh.     

Seorang pria bertubuh kekar yang mengenakan jubah hitam longgar muncul di langit di atas istana kuno yang terletak di puncak gunung tertinggi di Kastil Senluo. Kedua matanya yang berwarna hitam legam menatap Ye Futian dengan tajam dari kejauhan.     

Seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat kedua telah membantai begitu banyak orang di Kastil Senluo. Bahkan dia juga ingin menghancurkan tempat ini secara keseluruhan.     

"Ketua." Banyak orang bergumam dan menyapa pria itu. Mereka lebih terkejut saat melihat bahwa Ye Futian, seorang Renhuang tingkat bawah, masih bisa berdiri tegak saat melawan serangan yang dilancarkan oleh pemimpin dari Kastil Senluo.     

Dia telah menunjukkan kekuatan yang begitu menakjubkan.     

Pancaran aura kematian lainnya muncul dari arah yang berbeda dan mengubah Kastil Senluo menjadi tempat yang dipenuhi oleh aura kematian. Dengan disaksikan oleh semua orang, sebuah boneka mayat terbang dari Paviliun You dan berhenti di hadapan Han Lin. Itu adalah boneka mengerikan yang dia kunjungi sebelumnya.     

Han Lin menatap tajam ke arah Ye Futian. Terlepas dari bakat luar biasa yang dimiliki oleh Ye Futian, Han Lin tetap bertekad untuk membunuhnya saat ini juga. Bagaimana mungkin seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat kedua bisa mengalahkan seorang Renhuang tingkat atas dari Kastil Senluo?     

Han Lin juga pernah memiliki Roda Ilahi yang sempurna, dan menyadari bahwa para kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna memiliki kekuatan yang melampaui jajaran anggota mereka saat ini. Mereka sudah biasa dibandingkan dengan lawan yang berada di dua tingkat lebih tinggi dari mereka. Beberapa kultivator yang luar biasa mampu melampaui perbedaan kekuatan dengan selisih tiga tingkat Plane. Tapi ada jarak sebanyak lima tingkat antara Roda Ilahi tingkat kedua dan Roda Ilahi tingkat ketujuh. Itu jelas bukan perbedaan yang kecil.     

Namun tetap saja, Ye Futian telah menimbulkan kerugian besar bagi Kastil Senluo.     

"Ayah, dia milikku," ujar Han Lin pada Pemimpin Kastil Senluo di kejauhan. Ye Futian akan menjadi boneka mayatnya, dan Xia Qingyuan pada akhirnya akan menemui nasib yang sama. Tapi dia ingin 'memberi imbalan' padanya dan membuatnya menanggung akibat dari tindakannya terlebih dahulu.     

Han Lin membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya. Dalam sekejap, kedua mata boneka mayat itu bersinar dengan cahaya hijau yang mengerikan. Bau busuk dari aura kematian terpancar dari tubuhnya. Disertai dengan suara gemerisik, sulur-sulur kematian yang tak terhitung jumlahnya muncul dari tubuh boneka itu, yang tampak seperti pohon kuno yang layu. Layaknya jutaan tentakel, sulur-sulur itu menutupi langit dan melancarkan serangan pada Ye Futian.     

Di sisi lain, pedang ilahi milik Ye Futian melesat ke depan dan menebas sulur-sulur tersebut. Namun, sulur-sulur itu seperti tidak ada habisnya dan mendekati Ye Futian dengan kekuatan penuh. Seluruh tempat kini dipenuhi dengan hawa kematian dan keputusasaan.     

Pedang ilahi yang berkilauan itu membentuk sebuah celah dan menerjang boneka mayat itu. Disertai dengan suara gemeretak pedang ilahi tersebut menembus boneka mayat itu dan ingin menghancurkannya dengan aura pedang mengerikan yang dibawa olehnya. Namun meski demikian, boneka mayat itu mengeluarkan jutaan tentakel yang berputar-putar di sekitar pedang ilahi itu, berusaha untuk melenyapkannya.     

Boneka mayat tidak memiliki kehidupan dan tidak takut akan rasa sakit. Tentakel-tentakelnya menyerang pedang ilahi itu tanpa henti, bahkan saat aura pedang itu menebas tubuhnya.     

Di sisi lain, sulur-sulur kematian yang tak terhitung jumlahnya terus menerus menyebar ke arah Ye Futian.     

Selain itu, setiap sulur kematian itu memiliki sebuah mulut mengerikan yang berusaha menerkam Ye Futian.     

Tirai cahaya teratai di sekitar Xia Qingyuan juga diserang dan perlahan-lahan dilahap hingga tak bersisa. Sulur-sulur itu berhasil menekannya.     

Ye Futian melihat hal itu dan amarah tersirat di kedua matanya. Seberkas cahaya yang lebih suci dari sebelumnya bersinar dari tubuhnya saat kekuatannya menyebar ke sekelilingnya.     

Area di sekitar tubuhnya kini berubah menjadi wilayah yang berada di bawah kendalinya. Sulur-sulur yang menyerangnya dihancurkan dalam sekejap. Cahaya suci itu juga menyinari Xia Qingyuan dan mengusir energi kematian itu untuknya.     

Ekspresi para kultivator dari Kastil Senluo menjadi muram saat mereka dikejutkan oleh kemampuan Ye Futian. Bagaimana caranya pria ini bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya?     

Selain itu, kekuatan macam ini...     

Bahkan ekspresi Han Lin menjadi muram. Pemimpin dari Kastil Senluo menatap Ye Futian dan bertanya dengan serius, "Siapa kau sebenarnya?"     

Hal yang membuatnya terkejut adalah, dia bisa merasakan kekuatan ilahi dan aura kaisar dari tubuh Ye Futian.     

Sebenarnya siapa identitas asli dari pria ini?     

Kenapa Kastil Senluo bisa menyinggung kultivator sekuat itu?     

Orang-orang di Prefektur Ilahi biasanya sangat berhati-hati dan berusaha agar tidak bermusuhan dengan kultivator-kultivator yang sangat kuat. Karena bagaimanapun juga, ada begitu banyak orang di Prefektur Ilahi memiliki latar belakang yang tak terduga. Meskipun Kastil Senluo dipimpin oleh seorang Renhuang tingkat atas dan merupakan pasukan yang berpengaruh di wilayah tersebut, namun mereka tidak bisa disejajarkan dengan pasukan-pasukan terkemuka di Prefektur Ilahi. Ada banyak orang di Kastil Senluo yang tidak berani menyinggung pasukan besar lainnya.     

"Aku adalah pria yang dibawa ke tempatmu untuk diubah menjadi boneka mayat," jawab Ye Futian dengan tenang. Pedang ilahi di dalam tubuh boneka mayat itu memancarkan cahaya yang lebih menyilaukan dari sebelumnya saat Ye Futian berbicara.     

"Hancurkan," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Dalam sekejap, sulur-sulur yang tak terhitung jumlahnya itu hancur menjadi debu. Sementara boneka mayat itu hancur berkeping-keping dan menghilang dalam sekejap saat pedang ilahi itu menghancurkan segalanya.     

Pedang ilahi itu melayang di atas langit dan diselimuti oleh cahaya yang tak tertandingi.     

Bulan purnama yang menggantung di atas langit memancarkan Cahaya Ilahi Yin ke seluruh tempat. Satu per satu, tubuh para kultivator dari Kastil Senluo dibekukan menjadi patung es dan menghasilkan suara gemeretak. Bahkan beberapa Renhuang tingkat menengah langsung meledak dan hancur berkeping-keping.     

Ye Futian memandang orang-orang yang berada di sekitar Ying Qing. Cahaya Ilahi Yin yang dipancarkan oleh bulan itu menimpa mereka dan merenggut nyawa mereka bahkan sebelum mereka sempat berbicara     

"Kastil Senluo layak untuk dimusnahkan."     

Pedang cahaya itu menerangi area tersebut dan menghasilkan aura pedang yang kuat di berbagai tempat. Semakin banyak Renhuang tingkat menengah yang tewas terbunuh oleh aura pedang itu, meninggalkan rasa takut yang luar biasa di wajah mereka.     

Mereka tidak pernah membayangkan bahwa seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat kedua dapat menghancurkan Kastil Senluo.     

Akhirnya, Han Lin juga mulai merasa ketakutan. Dia menatap Ye Futian dengan terkejut. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Ye Futian hanyalah pria sekarat yang ditemukan oleh Han Lin di jalan. Kenapa dia justru membawa pulang seorang kultivator yang mengerikan dengan kekuatan yang tidak bisa dideskripsikan ini?     

*Whoosh* Pada saat ini, Ye Futian tiba-tiba merasakan firasat bahaya ketika satu sosok samar muncul di depannya. Dia tahu bahwa nyawanya sedang terancam karena sosok samar ini bisa menyerang jiwa spiritualnya secara langsung.     

Ye Futian merasa seolah-olah jiwa spiritualnya terkurung ketika Pemimpin Kastil Senluo membuat gerakan mencengkeram ke arahnya dari kejauhan. Saat ini, dia kesulitan mengendalikan tubuhnya untuk bereaksi terhadap serangan yang diarahkan padanya itu.     

Untaian energi terpancar dari tubuh Ye Futian dan mengubah area itu menjadi area Jalur Agung miliknya. Ye Futian memusatkan pandangannya pada Pemimpin Kastil Senluo, yang langsung terbawa ke dalam dunia ilusi yang diciptakan oleh sihir mata milik Ye Futian. Namun meski demikian, dia masih terus menerjang ke arah Ye Futian dengan agresif.     

"Enyahlah." Ye Futian memfokuskan pandangannya pada sosok samar itu dan mengirimkan rentetan gelombang Cahaya Ilahi Yin ke arahnya. Bayangan itu bergegas mundur dan bersembunyi di belakang Pemimpin Kastil Senluo, dimana sebuah patung raksasa berbentuk Dewa Kematian telah terbentuk di sana.     

Sosok Dewa Kematian itu memandang ke sekelilingnya. Bulan dan matahari muncul di langit pada saat yang bersamaan dan langsung memancarkan cahaya suci yang mengerikan ke arahnya. Saat ini dia terjebak di dalam area Jalur Agung yang diciptakan oleh Roda Ilahi milik seorang Renhuang tingkat bawah.     

Ye Futian mengulurkan tangannya yang memegang sebuah tombak. Dengan diperkuat oleh aura kaisar, tombak itu mengeluarkan energi yang tak tertandingi. Pada saat ini, Ye Futian seperti berubah menjadi satu sosok dewa perang.     

Pemimpin Kastil Senluo tampak waspada. Bayangan Dewa Kematian yang tak terhitung jumlahnya menerjang ke arah Ye Futian secara bersamaan dan menghantuinya dengan sensasi yang mengerikan.     

Tapi Ye Futian masih menerjang ke depan dengan membawa aura petarung yang dahsyat. Seberkas cahaya menembus ruang hampa saat Ye Futian melangkah ke depan. Pemimpin Kastil Senluo berniat untuk mundur, namun tombak itu sudah tiba di dekatnya. Dalam sekejap, Kekuatan Yin membekukan udara dan memperlambat pergerakannya.     

"Br*ngsek!" Karena panik, dia mengangkat tangannya dan mengerahkan pukulannya dengan putus asa. Tetapi pria yang memegang tombak itu telah berubah menjadi seberkas cahaya dan melesat melintasi langit. Disertai dengan suara mendesis, tubuh Pemimpin Kastil Senluo meledak.     

"Tidak..." Pemandangan itu membuat Han Lin sangat ketakutan, yang wajahnya kini menjadi pucat pasi. Ye Futian berbalik dan menatapnya.     

Ye Futian mencengkeram tombaknya dan berjalan menuju Han Lin. Saat ini, Han Lin sudah berada di Renhuang Plane tingkat menengah, tetapi hal yang ingin dia lakukan saat ini hanyalah melarikan diri.     

Namun, dia telah terjebak di dalam area Jalur Agung milik Ye Futian. Kemana dia bisa melarikan diri?     

Petir kembali menyambar. Sosok Ye Futian menghilang dari pandangan dan muncul kembali di belakang Han Lin. Sengatan rasa sakit membuat wajah Han Lin terdistorsi hingga akhirnya tubuhnya meledak.     

Beberapa orang yang masih hidup merinding ketakutan. Semua ini tampak seperti mimpi buruk bagi mereka.     

Seorang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat kedua telah melakukan pembantaian di Kastil Senluo!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.