Legenda Futian

Permintaan Ying Qing



Permintaan Ying Qing

2Selain Ye Futian, Xia Qingyuan, dan Elang Kecil, Ying Qing adalah satu-satunya orang yang masih hidup di sekitar istana Xia Qingyuan di Kastil Senluo. Semua orang selain Ying Qing telah tewas dibunuh oleh Ye Futian, termasuk para Renhuang yang berdiri di belakang Han Lin.      0

Ye Futian menarik kembali aura kaisar miliknya, tetapi tubuhnya masih bersinar dengan terang.     

Orang-orang yang berada di Kastil Senluo memandang Ye Futian dengan penuh ketakutan.     

Karena Pemimpin Kastil Senluo dan semua kultivator kuat mereka sudah mati, dapat dikatakan bahwa Kastil Senluo telah dimusnahkan oleh Ye Futian. Para kultivator yang masih hidup bukanlah ancaman bagi Ye Futian.     

Aura pedang mengalir di atas langit dan menyelimuti pegunungan tempat Kastil Senluo berada. Seluruh tempat kini telah diselimuti oleh aura pedang. Sehingga, orang-orang yang ingin kabur akan langsung dibunuh.     

"Apakah ada Renhuang yang tidak bersalah di Kastil Senluo?" Ye Futian bertanya pada Ying Qing. Jawabannya ini akan menentukan nasib beberapa Renhuang yang masih hidup.     

"Semua orang yang berada di Kastil Senluo adalah keturunan dari Keluarga Han atau orang asing yang memutuskan untuk bergabung dengan Kastil Senluo. Keturunan dari Keluarga Han semuanya terlibat dalam pembuatan boneka mayat. Tidak perlu diragukan lagi bahwa orang-orang asing yang bergabung dengan Kastil Senluo juga ikut terlibat di dalamnya. Tidak ada satu pun di antara mereka yang tidak bersalah," jawab Ying Qing.     

Ye Futian mengangguk. Jiwa spiritual miliknya telah menyelimuti semua orang. Dalam sekejap, aura pedang terpancar dari tubuhnya dan melesat ke arah yang berbeda-beda. Salah satu kultivator tampak melompat ke udara, mencoba melarikan diri. Namun aura pedang itu menembus ruang hampa dan langsung memenggal kepalanya.     

Hal yang sama juga terjadi di tempat lainnya. Disertai dengan serangkaian suara berdengung, semua Renhuang di Kastil Senluo dibantai dalam sekejap mata.     

Tatapan mata para kultivator yang berada di bawah Renhuang Plane dipenuhi oleh rasa takut. Pemuda berambut abu-abu itu tampak seperti monster dan sosok Dewa Kematian yang sesungguhnya di mata mereka.     

Han Lin telah membawa Dewa Pembantaian ke Kastil Senluo.     

"Bawalah monster iblisku bersamamu dan tangani orang-orang yang berada di bawah Renhuang Plane," ujar Ye Futian pada Ying Qing.     

Ying Qing memahami bahwa Ye Futian telah memberinya wewenang untuk memutuskan apakah mereka akan hidup atau mati.     

Ying Qing selama ini berkultivasi di Kastil Senluo, tetapi dia tampaknya dibawa kemari secara paksa. Dia mengenal semua orang yang berada di Kastil Senluo dan tahu siapa yang harus dibunuh serta siapa yang berada dalam situasi yang sama dengannya. Selain itu, meskipun Ying Qing sempat ragu-ragu apakah dia harus membantu Ye Futian atau tidak, namun sikapnya di masa lalu membuat Ye Futian percaya bahwa dia menaruh simpati padanya. Ying Qing tidak ingin membawanya ke Kastil Senluo saat pertama kali bertemu dengannya. Ye Futian jelas beranggapan bahwa dia adalah orang baik.     

Karena itulah, dia adalah orang yang tepat untuk mengambil keputusan terkait hal ini.     

"Baiklah." Ying Qing mengangguk. Dia tidak menolak permintaan Ye Futian. Mungkin dia akan berdosa karena merenggut nyawa orang lain, tapi kali ini dia bersedia berperan sebagai orang jahat.     

Dia telah menyaksikan banyak kejahatan terjadi di Kastil Senluo dan selama ini telah menahan amarahnya. Pasukan semacam ini seharusnya tidak ada di dunia ini; semestinya mereka telah dihancurkan sejak lama.     

Hanya saja dia tidak menyangka bahwa semuanya akan terjadi begitu tiba-tiba. Seorang pria sekarat yang mereka bawa di tengah-tengah perjalanan dan akan diubah menjadi boneka mayat, sekarang telah menghancurkan Kastil Senluo.     

Bahkan sampai detik ini, Ying Qing merasa seperti sedang bermimpi.     

"Elang Kecil, bawa dia bersamamu dan selesaikan masalah ini," ujar Ye Futian. Elang Angin Hitam mengangguk sebagai tanggapan. Dia membentangkan sayapnya dan mencondongkan tubuhnya ke depan dengan tatapan mata yang mengancam. Dia telah terbakar oleh amarah selama beberapa hari terakhir. Tuannya hampir diubah menjadi boneka mayat. Dia akan membunuh semua orang yang ada di Kastil Senluo jika dia yang bertanggung jawab dalam tugas ini.     

Tapi dia akan mengikuti perintah Ye Futian.     

Ye Futian mendarat di permukaan tanah setelah Ying Qing dan Elang Angin Hitam pergi. Dia memandang Xia Qingyuan dan berkata, "Terima kasih banyak."     

Xia Qingyuan mengangguk pelan. Ye Futian menghabiskan waktu selama berhari-hari untuk mendapatkan kembali kekuatannya dan dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk berbicara dengannya. Krisis itu akhirnya teratasi, dan sekarang dia merasa lega karena Kastil Senluo telah hancur.     

"Kaisar Xia tidak mengetahui apa yang telah terjadi. Mungkin dia akan mengkhawatirkanmu," ujar Ye Futian sambil tersenyum masam. Dia berhutang budi pada Kaisar Xia atas pengakuan dan penghargaannya atas bakat yang dia miliki. Kaisar Xia sangat menyayangi Xia Qingyuan, dan Ye Futian tidak ingin sang Puteri menyia-nyiakan waktunya untuk dirinya. Oleh karena itu, dia berbohong pada Xia Qingyuan sebelumnya untuk memaksanya kembali ke Dunia Kaisar Xia.     

Xia Qingyuan juga merasa sedih saat memikirkan ayahnya.     

Semenjak dia tiba di Prefektur Ilahi, dia tidak tahu kapan dia bisa kembali atau apakah dia bisa pulang hidup-hidup dari sini.     

Dia sudah tahu bahwa saat ini dia sedang berada di Wilayah Donghua di Prefektur Ilahi.     

Ye Futian berbalik dan berjalan menuju tebing. Dia menatap ke kejauhan dan berkata, "Aku mendengar informasi bahwa Dunia Luar sangatlah luas. Di Dunia Asal, 3.000 Dunia dari Jalur Agung adalah tempat untuk berkultivasi. Namun dunia itu terlihat kecil dan lemah jika dibandingkan dengan ruang kosong yang tak berbatas di luar sana. Di sisi lain, Prefektur Ilahi mungkin akan menjadi dunia yang sempurna tanpa adanya ruang kosong itu."     

Dia tidak bisa mengukur besarnya Prefektur Ilahi dalam jangka waktu selama dia berada di sini. Tapi mungkin akan mustahil baginya untuk kembali ke Dunia Asal dalam waktu dekat.     

Benda ilahi yang diberikan Puteri Donghuang kepadanya bisa menembus ruang hampa dan membawanya ke Dunia Luar. Tapi benda itu tidak bisa membawanya kembali ke Dunia Kosong dari Prefektur Ilahi.     

Jadi, fungsi dari benda itu tidak bisa digunakan untuk sebaliknya.     

Puteri Donghuang mengirimnya kemari karena sang Puteri tidak ingin melihatnya mati, namun dia juga tidak bisa tetap tinggal di Dunia Asal.     

Xia Qingyuan berjalan menghampirinya dan berkata dengan suara pelan, "Dunia Kaisar Xia adalah 'Dunia Atas' ketika kau berada di Sembilan Negara. 3.000 Dunia dari Jalur Agung berada sangat jauh dari lokasi kita sekarang."     

Ye Futian memahami maksud dari kata-kata Xia Qingyuan. Dia tersenyum dan berkata, "Puteri tidak pernah mengatakan hal ini padaku sebelumnya."     

Dia memanggil Xia Qingyuan dengan gelarnya karena mereka sedang membicarakan tentang Dunia Kaisar Xia dan Sembilan Negara.     

"Dulu, aku dapat dengan mudah menyuruhmu untuk membawaku pergi bersamamu," ujar Xia Qingyuan.     

Saat mengingat kembali perjalanan yang telah mereka lalui selama ini, Ye Futian tertawa. Dia memandang wajah cantik Xia Qingyuan dan tiba-tiba merasa gugup. Dia teringat akan sosok Dewi di dalam teratai pada malam itu.     

"Aku sudah pernah mengatakan bahwa Yang Mulia pasti terlihat mempesona jika mengenakan pakaian wanita. Sayangnya, aku belum mendapatkan kesempatan untuk melihatnya," Ye Futian tampak kecewa saat mengatakan hal ini.     

Xia Qingyuan mengangkat wajahnya dan melihat senyuman di mata Ye Futian. Kemudian dia berbalik dan pergi ke istananya untuk berganti pakaian.     

Tidak lama kemudian, dia muncul kembali. Pada saat itu juga, seluruh dunia seperti telah kehilangan pesonanya karena kecantikan sang Puteri. Ye Futian tertegun sejenak, lalu dia tersenyum lebar. Dia bahkan lebih cantik dari apa yang dibayangkan olehnya.     

Xia Qingyuan berjalan menghampiri Ye Futian. Bulu matanya berkedip ketika dia menyadari bahwa Ye Futian sedang menatapnya. Kedua matanya yang cerah berbinar saat dia bertanya dengan tenang, "Apakah aku terlihat cantik?"     

"Tidak." Ye Futian terkekeh dan mengalihkan pandangannya. Terkejut akan jawabannya, Xia Qingyuan memutar matanya ke arah Ye Futian dengan genit.     

"Dasar pembohong," gerutunya dengan suara pelan. Ye Futian tidak menyangkal ucapannya itu.     

Ying Qing dan Elang Kecil telah menyelesaikan masalah terkait para kultivator yang tersisa di Kastil Senluo dan kembali ke tempat Ye Futian dan Xia Qingyuan berada.     

"Apakah kau sudah menyelesaikan tugasmu?" Ye Futian bertanya pada Ying Qing.     

"Sudah." Ying Qing mengangguk.     

"Bagus." Ye Futian menyelimuti Kastil Senluo dengan jiwa spiritualnya. "Mulai hari ini dan seterusnya, Kastil Senluo sudah tidak ada lagi di dunia ini. Kalian semua boleh pergi dari sini."     

Banyak orang membungkuk hormat ke arah Ye Futian sebelum mereka pergi. Mereka tidak dibunuh karena mereka bukan bagian dari Keluarga Han. Mereka merasa bersyukur bahwa Ye Futian membiarkan mereka pergi. Dia tidak bertindak egois dan membunuh semua orang. Karena, bukan hal yang aneh bagi orang sekuat dia untuk membunuh mereka semua.     

Alih-alih, Ye Futian menunjukkan belas kasihan pada mereka.     

"Senior, apakah saya boleh ikut dengan anda untuk berkultivasi?" seseorang cukup berani untuk bertanya pada Ye Futian. Banyak orang berbalik setelah mendengar pertanyaan itu.     

Jika mereka bisa belajar dari seseorang seperti Ye Futian...     

Namun meski demikian, Ye Futian menggelengkan kepalanya. Pria yang mengajukan pertanyaan itu akhirnya pergi dengan kecewa. Kultivator-kultivator lainnya juga membuang jauh-jauh pemikiran tersebut. Mereka sudah cukup beruntung karena Ye Futian bersedia membiarkan mereka pergi.     

Tidak lama kemudian, area pegunungan itu menjadi sunyi setelah semua orang pergi.     

Ye Futian memandang Ying Qing dan bertanya, "Bagaimana, apakah aku berbohong padamu?"     

Ying Qing menghela napas. Dia bertanya pada Ye Futian, "Kau tidak akan menyalahkanku?"     

Dia belum bisa bernapas lega meskipun Ye Futian telah membunuh Han Lin dan yang lainnya. Ye Futian mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan urusan dengannya setelah terbebas dari masa-masa sulit ini. Jika Ye Futian adalah sosok yang licik, bukan tidak mungkin dia akan mengingkari kata-katanya karena Ying Qing tidak membantunya dengan sepenuh hati.     

"Kau tidak punya pilihan lain saat itu. Ditambah lagi, kau telah mempertaruhkan nyawamu untuk membantuku. Jadi, kenapa aku harus menyalahkanmu?" Ye Futian menatap Ying Qing. Meskipun Ying Qing tidak melakukan banyak hal, tetap saja dia adalah bagian penting dari rencananya. Ying Qing mengemban tugas yang sangat penting dengan membawanya keluar dari Paviliun You pada Xia Qingyuan. Jika tidak, dia tidak tahu apakah dia bisa keluar dari Paviliun You dengan selamat atau tidak.     

Selain itu, riwayat Ye Futian akan tamat jika Ying Qing mengkhianatinya demi memihak Han Lin.     

Karena itulah, Ying Qing dapat dianggap telah menyelamatkan hidup Ye Futian.     

Ye Futian bukanlah orang yang berpikiran sempit dan pendendam.     

"Sudah kubilang bahwa kita bisa membuat kesepakatan begitu aku berhasil terhindar dari bahaya. Pasti ada banyak harta karun yang tersimpan di Kastil Senluo. Apakah kau ingin mengambil beberapa harta karun itu karena mereka semua sudah mati sekarang?" Ye Futian bertanya pada Ying Qing.     

Ying Qing mengangkat tangannya dan menatap Ye Futian. "Karena kau mengakui kontribusiku dalam rencana ini, bolehkah aku mengabaikan harta karun itu dan meminta satu hal padamu?"     

Ye Futian telah berjanji padanya bahwa dia akan memberinya sesuatu begitu dia keluar dari tempat ini.     

"Apa yang kau inginkan?" Ye Futian bertanya. Harta karun yang dimiliki oleh Kastil Senluo pasti berada di tingkat Renhuang. Kenapa Ying Qing tidak menginginkannya?     

Dia bahkan mengizinkan Ying Qing untuk memilih beberapa, bukan hanya satu harta karun saja.     

"Tolong bunuh seseorang untukku," ujar Ying Qing. Tatapan matanya tiba-tiba berubah menjadi dingin dan tajam.     

"Siapa?"     

Ye Futian bertanya. Alih-alih memilih harta karun, dia meminta Ye Futian membunuh seseorang.     

"Pemimpin dari Paviliun Dongyuan saat ini," ujar Ying Qing.     

"Siapa itu?" Ye Futian bertanya lagi.     

Ying Qing menatap Ye Futian dengan terkejut. Ekspresinya terlihat aneh.     

Ye Futian bersikap biasa-biasa saja dan menatapnya dengan tenang. Ying Qing menyadari bahwa Ye Futian benar-benar tidak tahu tentang hal tersebut...     

Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui tentang Paviliun Dongyuan?     

Apakah itu berarti Ye Futian adalah orang asing yang datang dari dunia lain?     

Ye Futian menyadari ekspresi di wajah Ying Qing dan menduga bahwa sosok yang dia sebutkan mungkin sangat terkenal. Namun, dia tidak tahu apa-apa tentang Prefektur Ilahi, kecuali beberapa informasi yang telah dikumpulkan oleh Elang Kecil dan Xia Qingyuan sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.