Legenda Futian

Tahun 10.045 Kalender Prefektur Ilahi



Tahun 10.045 Kalender Prefektur Ilahi

2Waktu telah memasuki tahun 10.045 dari Kalender Prefektur Divine. Ye Futian telah berkultivasi sendirian selama beberapa tahun. Berita tentang hancurnya Kastil Senluo telah menyebar ke seluruh tempat. Akibatnya, banyak orang berdatangan untuk memeriksa area tersebut. Namun, dengan adanya aura pedang yang mengalir di sekitar Kastil Senluo dan Elang Angin Hitam yang berpatroli di area pegunungan tersebut, tidak ada seorang pun yang berani menerobos masuk ke sana.     2

Bagaimanapun juga, kultivator yang telah menghancurkan Kastil Senluo secara keseluruhan itu jelas bukanlah sosok yang ramah dan bersahabat. Namun meski demikian, banyak orang yang tinggal di area yang lebih luas sangat ingin bertemu dan memberi hormat pada sosok yang telah menghancurkan Kastil Senluo itu.     

Mereka semua mengetahui apa yang dilakukan oleh Kastil Senluo selama ini, dan kini mereka bersyukur saat mendengar bahwa seseorang telah mengakhiri tindak kejahatan tersebut.     

Pada saat ini, Ye Futian berada di puncak gunung tertinggi di Kastil Senluo. Untaian energi yang kuat terpancar dari tubuhnya, dan aura Jalur Agung mengalir di sekitarnya. Roda Ilahi miliknya bersinar terang, dan dia memancarkan cahaya suci dari Jalur Agung yang tampak mengintimidasi.     

Xia Qingyuan dan Elang Angin Hitam yang menunggu di luar mengalihkan pandangan mereka ke arah Ye Futian. Seberkas cahaya dari Jalur Agung yang mengerikan tiba-tiba melesat ke atas langit. Rentetan gelombang dari Jalur Agung menerjang Kastil Senluo dan menetralkan aura pedang yang berputar-putar di dalam tempat itu.     

"Kuat sekali."     

Gelombang dari Jalur Agung itu mengenai Ying Qing dan membuat gaunnya berkibar dengan keras. Dulu, bahkan guru dan kakak-kakak seniornya tidak pernah memancarkan sensasi seperti itu. Meskipun tingkat Plane Ye Futian berada jauh di bawah tingkat Plane gurunya, namun aura Jalur Agung milik Ye Futian sangat murni, dan kekuatan yang terkandung di dalamnya juga tidak kalah mengerikan.     

Ying Qing merasa takjub. Dia bertanya-tanya dari area rahasia manakah Ye Futian berasal. Pria ini benar-benar memiliki bakat yang luar biasa.     

Dia mampu membunuh Pemimpin Kastil Senluo ketika dia hanya memiliki Roda Ilahi tingkat kedua. Saat ini, kemampuannya semakin meningkat setelah dia menerobos ke tingkat yang lebih tinggi. Meskipun dia mungkin belum bisa menghadapi para kultivator dengan Roda Ilahi tingkat kedelapan, namun dia pasti bisa mengalahkan kultivator-kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh yang tidak sempurna.     

Karena itulah, Ye Futian kini menjadi lebih percaya diri untuk mengalahkan pemimpin dari Paviliun Dongyuan.     

Ying Qing tidak peduli meski dia telah menunggu selama beberapa tahun sekarang. Itu bukanlah konsekuensi yang berat asalkan dia bisa membalas dendam. Dia mungkin tidak akan memiliki peluang untuk menang jika dia harus melakukannya sendiri.     

Energi dari Jalur Agung itu menghilang setelah berputar-putar dalam waktu yang cukup lama. Seorang pria berambut abu-abu tampak berdiri di tepi tebing dan menatap ke kejauhan. Ying Qing memandangnya dan bertanya-tanya bagaimana caranya seorang pemuda seperti dia bisa mencapai tingkat setinggi itu.     

Terlebih lagi, sangat mudah baginya untuk mencapai terobosan di tingkat Renhuang Plane.     

Ying Qing melihat bahwa Xia Qingyuan dan Elang Angin Hitam sedang berjalan menghampiri Ye Futian. Jadi dia juga ikut mendekatinya.     

Ye Futian memandang Xia Qingyuan dan tersenyum lembut. Selain memiliki wajah yang tampan, karismanya juga menjadi daya tarik tersendiri.     

Xia Qingyuan berpikiran bahwa wajah Ye Futian kini menjadi lebih tampan daripada ketika dia bertemu dengannya di Sembilan Negara bertahun-tahun yang lalu. Dia tampak lebih dewasa dan lebih karismatik sekarang.     

"Terima kasih karena telah menunggu begitu lama," ujar Ye Futian. Dia akhirnya mencapai tingkat yang lebih tinggi setelah berkultivasi cukup lama.     

Tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa kembali ke Dunia Asal 'hanya' dengan menghabiskan waktu selama beberapa tahun di Prefektur Ilahi. Dia harus menjadi kuat jika dia tidak ingin tewas terbunuh begitu dia kembali ke Dunia Asal.     

Dia juga perlu memiliki kekuatan yang mumpuni untuk menjelajahi Prefektur Ilahi.     

Sudah bertahun-tahun lamanya sejak dia tiba di Prefektur Ilahi. Dia ingin tahu tentang perkembangan situasi di Dunia Asal.     

Karena Puteri Donghuang telah menetapkan satu set peraturan secara pribadi, Dunia Asal seharusnya akan tetap damai untuk waktu yang lama setelah dia 'mati'.     

"Kita akan pergi kemana sekarang?" Xia Qingyuan bertanya.     

Ying Qing menatap Ye Futian dengan penuh harap.     

Ye Futian menyadari ekspresi di wajah Ying Qing dan berkata kepadanya, "Kita akan pergi ke Kota Dongyuan."     

Selain hal yang dia janjikan pada Ying Qing, dia juga memutuskan untuk pergi ke Kota Dongyuan karena itu adalah kota terbesar di benua ini dan dapat membantunya mengumpulkan lebih banyak informasi tentang Prefektur Ilahi.     

Ying Qing masih berada di tingkat Saint Plane dan tidak pernah bepergian dari benua ini sendirian. Semua informasi yang dia ketahui tentang Prefektur Ilahi dia dapatkan dari rumor-rumor yang beredar. Bahkan sampai batas-batas tertentu, dia juga tidak mengetahui banyak hal tentang pasukan-pasukan yang ada di Prefektur Ilahi.     

Prefektur Ilahi terlalu luas untuk seseorang di tingkat Saint Plane.     

Bahkan seorang Renhuang tidak dapat mengunjungi semua benua yang ada di Prefektur Ilahi.     

"Elang Kecil," panggil Ye Futian. Elang Angin Hitam tiba-tiba membentangkan sayapnya. Saat tubuhnya membesar, dia berubah wujud menjadi seekor Burung Peng Raksasa dalam hitungan detik.     

Ye Futian, Xia Qingyuan, dan Ying Qing naik ke atas punggung Elang Angin Hitam. Kemudian, elang itu mengepakkan sayapnya dan melesat ke deretan awan, dimana sosoknya langsung menghilang tak berbekas.     

…     

Kota Dongyuan adalah kota terbesar di benua ini, yang merupakan tempat tinggal bagi banyak kultivator kuat di dalamnya.     

Gunung Selatan adalah sebuah tempat yang terkenal di Kota Dongyuan karena seorang kultivator terkemuka berlatih di sana. Beberapa orang menamai kultivator itu sebagai Pendeta Gunung Selatan, dan ada pula yang memanggilnya sebagai Tuan Gunung Selatan untuk menunjukkan rasa hormat mereka. Dia adalah seorang lelaki tua yang telah berkultivasi selama bertahun-tahun dan memiliki banyak murid. Ketika murid-muridnya semakin dewasa dan bertambah kuat, mereka menjadi kelompok yang berpengaruh di Kota Dongyuan.     

Dahulu, Gunung Selatan diakui sebagai penerus dari Paviliun Dongyuan. Pendeta Gunung Selatan dan pemimpin dari Paviliun Dongyuan juga berteman baik satu sama lain. Namun, Gunung Selatan dihancurkan dalam satu malam.     

Bertahun-tahun yang lalu, Pendeta Gunung Selatan iri dengan posisi sebagai pemimpin dari Paviliun Dongyuan, jadi dia memimpin murid-muridnya untuk mengepung Paviliun Dongyuan dan mencoba memaksa temannya itu untuk membiarkannya menjadi pemimpin dari Paviliun Dongyuan. Namun meski demikian, usahanya gagal, dan para kultivator dari Gunung Selatan juga dilenyapkan kala itu.     

Insiden tersebut memiliki dampak yang luar biasa dan menimbulkan kegemparan yang cukup besar. Pada saat itu, Tuan Gunung Selatan memang layak untuk bersaing dengan pemimpin dari Paviliun Dongyuan.     

Orang-orang hanya bisa menebak-nebak apakah ada sesuatu yang terjadi di belakang layar. Pemimpin dari Paviliun Dongyuan memegang kekuasaan tertinggi di Paviliun Dongyuan dan memiliki kekuatan yang mengerikan. Tidak ada seorang pun yang berani menyinggungnya dengan membahas masalah ini.     

Bagaimanapun juga, semua orang bermimpi untuk bisa berkultivasi di Paviliun Dongyuan, dan Pemimpin Paviliun Dongyuan adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan akses ke sana.     

Saat ini, sekelompok orang sedang berdiri di kaki Gunung Selatan. Mereka adalah Ye Futian dan rekan-rekannya.     

Ying Qing mengenakan topeng berwarna hitam untuk menyembunyikan wajahnya. Meskipun dia bukanlah sosok terkemuka bertahun-tahun yang lalu, namun tetap saja, dia tidak ingin mengambil risiko apabila dia dikenali oleh orang-orang yang berada di sana.     

Begitu dia kembali ke tanah kelahirannya, kedua mata Ying Qing dibalik topeng itu jadi berkaca-kaca. Dia menatap Gunung Selatan dan teringat kembali akan masa lalunya.     

Dulu dia belajar di Gunung Selatan bersama murid-murid lainnya.     

Guru mereka memiliki wawasan yang luas dan memperlakukan semua orang dengan adil. Semua murid sangat mengaguminya dan bersedia untuk selalu mendampinginya.     

Sekarang, Gunung Selatan masih berdiri di sini, namun orang-orang di dalamnya sudah lama pergi.     

Kilatan energi yang mengintimidasi bergemuruh dan mengalir menuruni Gunung Selatan, bergerak ke arah Ye Futian dan kelompoknya. Ye Futian mendongak dan melihat seorang pria paruh baya berjalan ke arah mereka. Tatapan matanya yang sedingin es tampak mengamati sosok Ye Futian dan kelompoknya.     

"Kalian siapa?" kultivator yang berjalan menuruni Gunung Selatan itu bertanya pada mereka.     

"Seharusnya kami yang bertanya, kau siapa?" Ying Qing bertanya balik pada lawan bicaranya itu. Ini adalah tempat tinggal gurunya.     

Pria itu memandang Ying Qing dan tidak memberikan tanggapan. Dia terus menatap ke arah Ye Futian; dapat terlihat dengan jelas bahwa Ye Futian adalah pemimpin dari kelompok ini. Selain itu, samar-samar dia bisa merasakan bahwa Ye Futian cukup kuat untuk menimbulkan ancaman serius baginya.     

"Kami adalah teman lama dari Tuan Gunung Selatan," ujar Ye Futian. "Ini adalah wilayah dari Tuan Gunung Selatan. Kenapa kau berada di sini?"     

"Dia sudah lama meninggal dunia. Tempat ini bukan milik siapa pun. Apa hubunganmu dengannya?" pria itu terus bertanya.     

"Kenapa dia bisa meninggal dunia?" Ye Futian menjawab dengan sebuah pertanyaan.     

"Aku yang bertanya padamu terlebih dahulu." Nada bicara pria itu terdengar dingin dan mengintimidasi.     

Ye Futian menatapnya sejenak. Kemudian dia berbalik dan bersiap untuk pergi.     

Meskipun dia telah berjanji pada Ying Qing, namun dia tidak akan pergi ke Paviliun Dongyuan dan langsung membunuh sang Pemimpin Paviliun. Pertama-tama, dia perlu mencari tahu apakah Ying Qing berkata jujur padanya. Lagipula, dia tidak bisa menangani Pemimpin Paviliun Dongyuan dengan cara yang sama seperti apa yang dia lakukan pada Pemimpin Kastil Senluo. Kastil Senluo mengembangkan metode kultivasi terlarang, dan tidak salah baginya untuk melenyapkan mereka. Sebaliknya, dia bisa mendapatkan konsekuensi yang mengerikan atau bahkan membawa masalah pada dirinya sendiri jika dia membunuh pemimpin dari Paviliun Dongyuan tanpa alasan yang jelas.     

Bagaimanapun juga, Pemimpin Paviliun Dongyuan membantu Kaisar Agung menjaga paviliun itu dan menyebarkan ajarannya, setidaknya secara teori.     

"Jangan bergerak," ujar kultivator itu ketika dia menyadari bahwa Ye Futian hendak pergi. Dia menggunakan kekuatan dari Jalur Agung untuk menambah tekanan yang menimpa tubuh Ye Futian.     

Ye Futian mengeluarkan pancaran energi yang tak terlihat dan mengabaikan pria itu dan terus berjalan pergi.     

*Brak*     

Disertai dengan suara benturan yang keras dan mematikan, banyak kultivator di kaki Gunung Selatan bisa merasakan beban berat di tubuh mereka dan dipaksa menghentikan pergerakan mereka. Ye Futian sendiri berada di bawah tekanan yang jauh lebih besar daripada mereka. Bayangan seekor Penyu Hitam raksasa muncul di atas langit dan menekan tubuh Ye Futian.     

Namun, Ye Futian masih terus berjalan. Aura pedang yang kuat terpancar dari tubuhnya dan menembus sosok Penyu Hitam raksasa itu. Pada saat itu juga, kultivator dari Gunung Selatan itu menggeram dan terdorong beberapa langkah ke belakang. Kekuatan Jalur Agung miliknya juga telah menghilang.     

"Jangan salahkan aku karena bersikap kasar jika kau terus berusaha menghalangi jalanku." Suara Ye Futian bergema di udara. Orang-orang yang berada di sekitar mereka terkejut dengan ketegasan yang ditunjukkan oleh Ye Futian.     

Kultivator dari Gunung Selatan itu adalah salah satu murid dari Paviliun Dongyuan. Paviliun Dongyuan telah mengambil alih kendali atas Gunung Selatan semenjak mereka membantai pasukan dari Gunung Selatan. Saat ini, murid-murid mereka sering datang kemari untuk berkultivasi.     

Pria itu mendengar Ye Futian berbicara tentang Pendeta Gunung Selatan dengan penuh hormat dan menyebut dirinya sendiri sebagai 'seorang teman lama'. Dia ingin tahu hubungan di antara mereka yang sesungguhnya.     

Namun, dia bukanlah tandingannya.     

Lawannya memiliki Roda Ilahi tingkat ketiga.     

Tingkat kultivasinya tidak lebih rendah dari Ye Futian.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian dan kelompoknya menghilang. Sementara itu, kerumunan kultivator bergerak mendekat untuk membicarakan peristiwa yang baru saja terjadi.     

"Pria ini tampaknya cukup kuat. Apakah dia adalah murid dari Pendeta Gunung Selatan?" seseorang bertanya.     

"Aku tidak tahu, tapi mereka mungkin saling mengenal satu sama lain. Ada begitu banyak kultivator yang berdatangan ke Kota Dongyuan. Sepertinya sesuatu yang besar akan segera terjadi."     

"Aku mendengar informasi bahwa Kastil Senluo telah dihancurkan, dan semua orang yang berada di Renhuang Plane telah tewas terbunuh. Kemudian pembunuhnya tinggal di Kastil Senluo untuk berkultivasi." Ada pula sosok lain yang berkata, "Orang-orang di Kota Dongyuan mengatakan bahwa pembunuh itu telah pergi meninggalkan Kastil Senluo dan pergi kemari. Aku jadi ingin tahu apakah targetnya adalah Paviliun Dongyuan. Pria ini mungkin akan menjadi ancaman bagi Paviliun Dongyuan karena dia mampu menghancurkan Kastil Senluo!"     

Ye Futian mendengar percakapan orang-orang ini, dan benar saja, dia memang berencana untuk berkunjung ke Paviliun Dongyuan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.