Legenda Futian

Dominasi



Dominasi

2Ye Futian menatap lawan bicaranya dengan acuh tak acuh dan berkata, "Paviliun Dongyuan didirikan oleh Kaisar Agung. Bagaimana mungkin kau memenuhi syarat untuk menghalangi jalanku?"      1

Saat Ye Futian mengatakan hal ini, dia mengangkat kakinya dan melangkah ke atas tangga batu, terus bergerak menuju ke atas.     

Ekspresi kultivator itu tampak sedingin es. Sebelumnya, dia telah dipukul mundur dengan mudah oleh Ye Futian di Gunung Selatan. Dia sudah merasa kesal tentang hal ini. Sekarang, dalam situasi seperti ini, Ye Futian berani menerobos masuk ke dalam Paviliun Dongyuan. Mungkinkah dia benar-benar percaya bahwa pasukan-pasukan dari Paviliun Dongyuan datang kemari hanya untuk pamer?     

Tidak lama kemudian, sebuah aura dari Jalur Agung yang mengerikan menyebar di udara. Pada saat ini, Roda Ilahi milik kultivator itu dikeluarkan, dan dalam sekejap, seekor Penyu Hitam yang menjulang tinggi muncul di atas langit. Kekuatan Jalur Agung yang dahsyat mengalir ke permukaan tanah. Rasanya seolah-olah langit sedang ditekan oleh kaki binatang legendaris ini.     

Dia mengulurkan telapak tangannya dan mengerahkannya pada Ye Futian. Seekor Penyu Hitam raksasa tiba-tiba muncul di atas Ye Futian. Dalam sekejap, Ye Futian dan kelompoknya merasakan sebuah kekuatan yang dahsyat di atas kepala mereka.     

Cahaya suci terpancar dari tubuh Ye Futian. Seolah-olah dia tidak terpengaruh oleh kekuatan itu saat dia terus menaiki tangga di depannya selangkah demi selangkah. Terdengar suara gemuruh yang keras, dan banyak retakan bermunculan di anak tangga di bawah kakinya.     

Tangga itu terbuat dari bahan khusus dan sangat kokoh, mengandung kekuatan Jalur Agung di dalamnya. Namun pada saat ini, retakan-retakan muncul di tangga tersebut akibat tekanan mengerikan yang menimpanya. Retakan-retakan itu semakin meluas, tetapi Ye Futian masih berdiri tegak di tempatnya seperti sebuah tombak. Dia sama sekali tidak terpengaruh oleh retakan-retakan itu.     

Mereka mulai bertarung, dan semakin banyak kultivator yang berkumpul di bagian bawah. Bahkan mereka yang berada di kejauhan bisa merasakan tekanan yang berasal dari tempat ini, dan mereka juga mengirimkan aura masing-masing ke medan pertempuran tersebut. Tempat ini adalah Paviliun Dongyuan. Kenapa bisa ada pertempuran yang terjadi di sini?     

*Brak* Langkah Ye Futian sama sekali tidak terganggu sedikit pun saat dia terus menaiki tangga selangkah demi selangkah. Para kultivator lainnya berjalan ke bagian tepi di puncak tangga dan menatap Ye Futian dari atas sana. Aura Roda Ilahi mereka juga terpancar keluar dari tubuh mereka masing-masing.     

Satu sosok berpakaian putih mengeluarkan aura yang sangat tajam. Sementara itu di atas langit, terdengar suara lengkingan tajam yang mengerikan. Banyak orang langsung mendongak ke arah langit. Sebuah ujung tombak yang menakjubkan terbentuk dari Jalur Agung. Tombak itu sangat tajam dan sepertinya mampu menghancurkan segalanya.     

*Whoosh*     

Sebuah tombak yang tak tertandingi akhirnya muncul secara keseluruhan. Tombak itu mengandung aura tombak yang mampu menghancurkan ruang hampa. Tombak tersebut bergetar di atas langit, namun tidak melancarkan serangan. Kerumunan kultivator yang berada di bagian bawah menunjuk ke langit. Dalam sekejap, gelombang kekuatan yang mengejutkan kembali menyebar ke seluruh penjuru langit. Muncul tombak lainnya di sana. Atau dapat dikatakan bahwa tombak kedua ini dibentuk dari aura tombak yang tak tertandingi sebelumnya.     

*Boom, Boom, Boom* Di atas langit, muncul banyak kilatan aura tombak. Tidak lama kemudian, sembilan tombak tampak melayang di atas langit. Area itu kini dipenuhi oleh tekanan yang menyesakkan.     

"Serang!" Jari kultivator itu menunjuk ke bawah, dan dalam sekejap, terdengar suara lengkingan yang tajam. Tombak itu melesat ke bawah dan bergerak ke arah Ye Futian, yang sedang ditekan oleh sosok Penyu Hitam itu.     

*Brak*     

Terdengar suara benturan yang keras. Aura tombak itu turun dari atas langit dan menabrak cahaya suci yang menyilaukan di bawahnya. Cahaya suci keemasan mengalir di sekujur tubuh Ye Futian, membentuk sebuah tirai cahaya keemasan. Tombak yang mengerikan itu ternyata tidak bisa menembus tirai cahaya tersebut.     

"Hei, kalian yang berada di atas sana, hanya ini kekuatan yang kalian miliki?" Ye Futian mencibir. Saat dia berbicara, dia tiba-tiba menghentakkan kakinya ke permukaan tanah. Dalam sekejap, tanah bergetar hebat saat gelombang kekuatan yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat. Kemudian, gelombang-gelombang itu berubah menjadi sebuah badai yang menerjang ke arah para kultivator di area tersebut.     

Sosok Penyu Hitam itu hancur berkeping-keping, begitu pula tombak-tombak yang sebelumnya hendak menyerang Ye Futian. Sementara itu, kekuatan Jalur Agung, yang digunakan oleh kultivator di pihak lawan untuk menekan Ye Futian, juga telah menghilang. Selain itu, beberapa Renhuang yang berdiri di puncak tangga terdorong beberapa langkah ke belakang akibat badai yang melintasi mereka. Aura mereka kini menjadi tidak stabil.     

*Brak*     

Suara benturan keras kembali terdengar saat Ye Futian mengambil satu langkah ke depan. Para kultivator yang terdorong beberapa langkah ke belakang itu bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Organ-organ dalam dan jiwa mereka berguncang. Rasanya seolah-olah jiwa mereka akan dihancurkan oleh langkah kaki ini.     

Namun, suara langkah kaki Ye Futian tidak berhenti sampai disitu saja. Dia terus bergerak menaiki tangga itu, selangkah demi selangkah. Setiap langkah yang diambilnya membuat hati mereka berguncang.     

Dan mereka tidak sendirian. Ekspresi para kultivator di area yang luas itu berubah. Meskipun mereka tidak menghadapi kekuatan itu secara langsung, mereka masih bisa merasakan darah dan jiwa mereka berguncang, seolah-olah tubuh mereka akan hancur karena gelombang kejut yang dihasilkan oleh kekuatan itu.     

Ketika Ye Futian mengambil langkah terakhirnya dan mencapai puncak tangga, badai Jalur Agung yang lebih mengerikan dari sebelumnya bergejolak. Para Renhuang yang berusaha menghalangi jalannya mengerang kesakitan dan memuntahkan darah secara bersamaan. Wajah mereka tampak pucat pasi. Mereka bisa merasakan bahwa kekuatan Jalur Agung di dalam tubuh mereka sedang menerima tekanan yang mengerikan.     

Pada saat ini, ekspresi mereka berubah saat menatap Ye Futian, yang telah mencapai puncak tangga. Roda Ilahi dari Jalan Agung miliknya kemungkinan besar jauh lebih kuat daripada Roda Ilahi milik mereka.     

Ketika kerumunan kultivator yang berada di bawah tangga melihat bahwa Ye Futian telah mencapai puncak, hati mereka berdebar kencang. Dia memang seorang kultivator di tingkat Renhuang Plane. Bahkan jika pihak paviliun melarangnya masuk, dia akan tetap memaksakan diri untuk naik ke atas sana.     

"Donghuang Agung mendirikan Paviliun Dongyuan untuk memungkinkan semua orang menerima ajarannya dan berkultivasi. Bahkan orang-orang yang bertanggung jawab atas Paviliun Dongyuan hanya mewakili Kaisar Agung dalam mengelola tempat ini agar sosok-sosok berbakat bisa berlatih di Paviliun Dongyuan. Jika kalian semua bisa berada di sini, kenapa aku tidak boleh?" ujar Ye Futian sambil memandang beberapa Renhuang di hadapannya. Sementara itu, pihak paviliun tidak bisa berkata-kata saat mendengar kata-kata Ye Futian.     

Orang-orang yang berada di bagian bawah juga tercengang. Apa yang dikatakan Ye Futian itu memang benar. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia lebih kuat dari lawan-lawannya dan mampu menekan mereka. Jika orang-orang ini bisa berada di atas sana, maka apa hak mereka menghentikan Ye Futian untuk berdiri di sana?     

Tidak ada yang salah dengan penjelasan yang disampaikan oleh Ye Futian. Namun, dalam dunia kultivasi, kebenaran tidak pernah dibuktikan dengan kata-kata…     

Di hadapan Ye Futian, kelompok Liu Dongge yang bersiap untuk pergi kini telah berbalik. Ketika Liu Dongge melihat bahwa Ye Futian telah naik ke tempat ini secara paksa, dia mengerutkan kening. Tatapan matanya tampak sedingin es.     

Dari istana-istana kuno yang mengelilingi Paviliun Dongyuan, banyak sosok terbang ke atas langit dan menghampiri tempat dimana keributan itu berasal. Mereka memandang ke arah Ye Futian. Pertempuran yang baru saja terjadi telah mengganggu para kultivator di Paviliun Dongyuan.     

Apakah seseorang berusaha menerobos masuk ke dalam Paviliun Dongyuan?     

Ye Futian mengangkat kepalanya. Dia memandang berbagai macam kultivator di sekitarnya tetapi dia segera mengabaikan mereka. Dengan kemampuannya saat ini, sejak awal dia tidak perlu mengkhawatirkan perlawanan para kultivator dari Paviliun Dongyuan. Bahkan jika dia berperang melawan Paviliun Dongyuan, dia tidak perlu merasa takut akan hal tersebut.     

Jika ada kultivator yang berani menyerangnya, maka dia tidak akan menahan diri.     

"Aku datang ke Paviliun Dongyuan untuk mengikuti ujian penilaian patung. Ketika para kultivator dari Paviliun Dongyuan melarangku masuk, aku menganggap sikap itu sebagai petunjuk bahwa kalian lebih kuat dariku. Namun, jika kalian ternyata lebih lemah dariku, namun kalian berani menghalangi jalanku, itu berarti kalian telah menentang kehendak dari Kaisar Agung dan telah mencemari reputasi beliau. Maka dari itu, jangan salahkan aku jika aku tidak menunjukkan belas kasihan pada kalian semua," ujar Ye Futian. Setelah selesai berbicara, dia melangkah menuju bangunan yang menjulang tinggi itu.     

Banyak orang diam-diam mengangguk setuju. Ucapan Ye Futian memang masuk akal. Karena mereka telah menyerang Ye Futian, tentu saja menurut mereka, Ye Futian tidak memenuhi syarat untuk memasuki Paviliun Dongyuan. Maka dari itu, seharusnya mereka lebih kuat daripada Ye Futian.     

Jika tidak, apa hak mereka untuk melarang Ye Futian mengikuti ujian penilaian patung?     

Pria ini berani melibatkan Kaisar Agung dalam masalah ini. Namun, nyaris mustahil bagi Kaisar Agung untuk ikut campur dalam masalah sepele seperti urusan terkait Paviliun Dongyuan.     

Terdapat benua yang tak terhitung jumlahnya di Prefektur Ilahi. Benua ini hanyalah salah satunya; dan benua ini tidak bisa disejajarkan dengan benua-benua lainnya.     

Ketika para Renhuang yang dikalahkan oleh Ye Futian melihatnya bergerak selangkah demi selangkah, mereka tidak berani menghentikannya lagi. Mereka memberi jalan untuknya. Sudah jelas, mereka tidak yakin bahwa mereka bisa menghentikan Ye Futian. Mereka baru saja terluka akibat serangannya. Jika mereka terus berusaha menghalangi jalannya, mereka mungkin akan mempermalukan diri mereka sendiri.     

"Tangkap dia." Liu Dongge mengerutkan kening saat memberi perintah. Beberapa kultivator di sampingnya adalah sosok-sosok yang kuat. Pada awalnya mereka berkumpul di sini untuk membahas masalah-masalah terkait Paviliun Dongyuan. Namun saat ini, seseorang berusaha menerobos masuk ke dalam Paviliun Dongyuan. Maka dari itu, orang-orang bisa membayangkan bagaimana perasaan Liu Dongge sekarang.     

Hal ini jelas menarik perhatian para petinggi dari Paviliun Dongyuan.     

Renhuang perempuan di sampingnya juga mengerutkan kening. Tatapan matanya tampak dingin dan acuh tak acuh. Klan tempatnya berasal dan Paviliun Dongyuan bersekutu satu sama lain. Mereka memiliki hubungan dekat dan memiliki ketertarikan yang sama.     

Liu Dongge baru saja mengucapkan kata-kata ini ketika sebuah aura yang mengerikan terpancar di udara. Seorang Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi tingkat keempat melangkah ke depan. Pemandangan ini membuat orang-orang yang berada di bawah tangga merasa kecewa. Paviliun Dongyuan ternyata mengizinkan seseorang dengan kultivasi tingkat tinggi untuk bertarung. Bahkan jika mereka berhasil menghentikan Ye Futian, kemenangan itu akan membuat citra mereka terlihat buruk.     

Aura yang mengerikan muncul dari Roda Ilahi tingkat keempat milik kultivator ini. Dia melangkah ke udara, dan dalam sekejap, sebilah pedang raksasa muncul di atas langit. Pedang itu terlihat sangat tajam. Tidak lama kemudian, aura pedang itu melesat menuju tubuh Ye Futian, dan tampaknya aura pedang itu mampu mengoyak ruang hampa.     

Teknik yang sangat kuat. Banyak orang bisa merasakan aura yang mengejutkan dari pedang tersebut.     

Renhuang itu mengulurkan telapak tangannya. Dengan membawa pedang di tangannya, area itu kini tampak seperti dunia pedang. Ye Futian merasa seolah-olah dia telah dibawa ke sebuah dunia yang dibentuk oleh aura pedang itu. Di hadapannya, Renhuang itu terlihat sangat tangguh. Dia memandang Ye Futian dan berkata, "Turunlah, dan aku akan mengampuni nyawamu."     

Ye Futian jelas tidak akan mundur. Dan sikap Ye Futian ini juga sudah bisa ditebak oleh lawannya. Aura pedang itu mengandung keinginan membunuh di dalamnya.     

"Kau cari mati rupanya." Melihat bahwa Ye Futian masih bergerak ke depan, dia mengayunkan tangannya bawah. Pedang itu melesat dalam sekejap, bergerak lebih cepat daripada kilat. Orang-orang hanya bisa melihat kilatan cahaya di depan mata mereka. Mata mereka tidak bisa melihat dimana pedang itu berada.     

Pergerakannya terlalu cepat.     

Hati banyak orang berdebar kencang. Bisakah Ye Futian selamat dari serangan pedang sekuat itu?     

Saat ini, tatapan mata semua orang beralih ke arah Ye Futian. Pada saat berikutnya, ekspresi mereka tampak serius. Jantung mereka berdegup kencang. Tatapan mata mereka terpusat ke arah yang sama.     

Dengan tubuh yang dikelilingi oleh aura, Ye Futian mengangkat lengannya. Di telapak tangannya, aura dari Jalur Agung berputar-putar di sana. Secara mengejutkan, jemarinya berhasil menangkap pedang itu. Namun faktanya, itu bukanlah pedang yang sesungguhnya, tapi pedang yang terbuat dari aura pedang yang telah bergabung menjadi satu kesatuan. Aura pedang itu jauh lebih kuat dan lebih cepat daripada kilat. Akan tetapi, selain gagal membunuh Ye Futian, pedang itu juga telah jatuh dalam genggamannya.     

Dia telah menangkap aura pedang itu dengan tangan kosong.     

Bahkan Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat keempat itu bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Hal ini tidak mungkin terjadi. Sulit bagi seseorang dengan tingkat kultivasi yang sama dengannya, atau bahkan Renhuang tingkat menengah dengan Plane yang lebih tinggi untuk melakukan hal tersebut. Bagaimana caranya Ye Futian bisa melakukannya?     

"Kau ingin mengampuni nyawaku?" ujar Ye Futian sambil memandang kultivator itu. Cahaya suci mengalir di tangannya. Kemudian, aura pedang itu perlahan-lahan hancur menjadi debu. Seolah-olah pedang yang mengerikan itu sama sekali tidak memiliki kekuatan di dalamnya.     

Suara dentangan yang keras bergema di udara. Dalam sekejap, sebilah pedang muncul di hadapan Ye Futian. Aura pedang itu telah beresonansi dengan area tersebut, dan suara berdentang yang dihasilkan olehnya menyelimuti seluruh tempat itu.     

"Kalau begitu, terimalah tebasan pedangku ini." Ye Futian baru saja mengucapkan kata-kata ini ketika sebilah pedang ilahi melesat melintasi langit seperti kilat. Ketika lawannya melihat Ye Futian menghancurkan aura pedang miliknya dengan tangan kosong, dia menjadi waspada. Dia bergegas mundur dan mengayunkan pedangnya pada saat yang bersamaan, berusaha menghindari serangan pedang tersebut.     

Dua pedang itu bertabrakan. Pedang yang dikeluarkan oleh Ye Futian juga mengandung kekuatan Yin di dalamnya. Dalam sekejap, pedang kultivator itu dihancurkan oleh pedang ilahi milik Ye Futian dan berubah menjadi debu. Pedang itu melesat melintasi langit dan menghilang dalam sekejap.     

Orang-orang hanya bisa melihat ketika pedang itu melesat di udara, tubuh kultivator itu bergetar hebat. Wajahnya menunjukkan rasa takut yang tak terkira. Kemudian, sosoknya berubah menjadi debu dan hilang tak berbekas.     

"Jika aku tidak memenuhi syarat untuk memasuki Paviliun Dongyuan, berapa banyak di antara kalian yang masih bisa tetap berada di sini?" ujar Ye Futian dengan nada datar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.