Legenda Futian

Setuju Untuk Menggantikan



Setuju Untuk Menggantikan

2Di dalam Paviliun Dongyuan, Ye Futian sedang membaca gulungan-gulungan kuno tentang berbagai macam teknik kultivasi dengan tenang, tanpa perlu memikirkan hal-hal yang terjadi di luar.      2

Apa yang dia lakukan di Kota Dongyuan telah menimbulkan kegemparan. Saat ini, dia menjadi topik perbincangan dimana-mana. Namun, Ye Futian bertindak seolah-olah tidak ada apa-apa yang terjadi dan untuk sementara waktu mengabaikan segala sesuatu yang ada di dalam pikirannya.     

Meskipun dia telah menyetujui permintaan Ying Qing, ini hanyalah bagian dari pengalamannya saat berlatih di Prefektur Ilahi. Dia tidak akan membuang-buang energinya pada hal ini. Dia selalu mengingat tujuannya untuk datang ke Prefektur Ilahi.     

Dimana pun dia berada, dia hanya memiliki satu tujuan—yaitu untuk berlatih dan menjadi semakin kuat.     

Dia sudah memutuskan hubungan dengan Dunia Asal, jadi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di sana. Bahkan jika dia mengetahuinya, dia tidak bisa berbuat apa-apa tentang hal tersebut. Dia hanya bisa meningkatkan kemampuannya semaksimal mungkin dalam waktu yang begitu singkat sehingga dia bisa menjadi lawan yang sepadan bagi sosok-sosok terkemuka tersebut. Ketika dia mencapai tujuannya, baru pada saat itulah dia bisa memiliki kesempatan untuk kembali ke Dunia Asal dan melawan pasukan-pasukan seperti Klan Dewa dan Negeri Ilahi Emas.     

Dalam sekejap mata, Ye Futian telah tinggal di Paviliun Dongyuan selama beberapa hari. Selama dia tinggal di sana, beberapa kultivator dari Paviliun Dongyuan telah mengunjungi tempatnya berada. Tatapan mata mereka pada Ye Futian terlihat tidak ramah, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyerang Ye Futian saat mereka berada di Paviliun Dongyuan.     

Tanpa ada gangguan dari siapa pun, Ye Futian memfokuskan perhatiannya pada koleksi gulungan kuno yang ada di Paviliun Dongyuan. Tempat ini adalah sebuah perpustakaan besar yang berisikan ajaran mengenai Jalur Agung di dalamnya. Bahkan perpustakaan ini bisa dianggap sebagai sebuah gudang harta karun. Ajaran yang disebarkan oleh Donghuang Agung ke seluruh penjuru dunia sungguh luar biasa. Mereka bahkan lebih berharga dari apa yang dia bayangkan. Semua kultivator akan dapat menemukan apa yang mereka butuhkan di sini.     

Ye Futian merasa kagum dengan Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing. Dia tentu saja tidak perlu menyinggung nama Kaisar Ye Qing. Adapun Donghuang Agung, dengan mengesampingkan seperti apa kepribadian sosok legendaris ini sebenarnya, dia memang sosok yang sangat penting. Dia juga berkontribusi besar pada Prefektur Ilahi.     

Ambisi seperti itu layak untuk dikagumi.     

Ye Futian juga bisa memahami mengapa banyak pasukan ingin menguasai Paviliun Dongyuan. Untuk beberapa gulungan batu giok, mengkultivasinya di sini dengan menggunakan aura mereka masing-masing jauh lebih efektif daripada menghafalnya untuk berlatih di kemudian hari.     

Pada saat ini, Ye Futian sedang duduk di satu tempat dan berlatih dengan tenang. Auranya mengalir ke dalam sebuah gulungan batu giok, berusaha memahami semua yang ada di dalamnya. Lingkaran cahaya suci dari Jalur Agung mengalir ke sekitar tubuhnya, sehingga membuat banyak orang memandang ke arahnya.     

Setelah beberapa lama, aura Ye Futian mengalir keluar dari gulungan itu, dan dia terus mempelajari gulungan kuno lainnya.     

Dia menjadi semakin fokus dalam memeriksa gulungan-gulungan tersebut. Hal ini membuat Ying Qing merasa seolah-olah Ye Futian telah melupakan tujuannya untuk datang ke Paviliun Dongyuan.     

Dia juga menjadi semakin penasaran dengan identitas dan darimana Ye Futian berasal.     

Pada saat ini, Ying Qing seperti merasakan sesuatu. Dia berbalik dan menoleh ke samping. Dia melihat seorang wanita dengan gaun putih polos berdiri di sana dengan tenang.     

Wanita ini tampaknya berusia sekitar 30 tahun dan wajahnya sangat cantik. Alih-alih memiliki aura seorang gadis yang penuh dengan energi, dia justru memiliki aura yang terkesan dewasa. Lekuk tubuhnya juga bisa dianggap sempurna dan menyebabkan orang-orang terbuai dalam imajinasi mereka masing-masing.     

Temperamen wanita itu juga sangat luar biasa, memancarkan pesona yang tak tertandingi. Dia memiliki aura bangsawan yang elegan, namun dia juga tampak tidak ramah dan sombong. Seolah-olah dia adalah seorang dewi yang bukan berasal dari dunia ini.     

Ying Qing bisa merasakan bahwa wanita ini memiliki kultivasi yang kuat. Dia pasti seorang Renhuang dan bukan seseorang dengan tingkat kultivasi yang rendah.     

Dia tetap berdiri dengan tenang saat menyaksikan Ye Futian berkultivasi. Ye Futian juga sepertinya menyadari kehadiran wanita itu saat dia duduk di sana. Dia berdiri dari tempatnya, berbalik, dan memandang wanita itu. Kemudian dia bertanya dengan sopan sambil tersenyum, "Apakah Dewi ingin bertemu denganku?"     

Sudah jelas, dia telah menyadari bahwa wanita itu telah mengawasinya selama ini.     

"Meskipun metode-metode kultivasi yang ada di sini sangat kuat, namun semua metode itu sulit untuk dikultivasi dan membutuhkan waktu lama untuk dipahami. Jika kau hanya berniat untuk singgah di Paviliun Dongyuan, kemungkinan besar kau akan kesulitan memahami sesuatu yang berharga di sini," ujar wanita itu.     

"Bagaimana dengan Kamus Jalur Agung ini?" Ye Futian menunjuk ke suatu tempat.     

"Itu juga salah satunya." Wanita itu mengangguk.     

"Aku akan mempertimbangkan saranmu," jawab Ye Futian sambil tersenyum. "Jika Dewi ingin membicarakan hal lain denganku, katakan saja."     

"Ayahku telah menunggu Renhuang Ye selama beberapa hari. Namun, Renhuang Ye belum muncul juga. Karena itulah, dia memintaku untuk memeriksa kondisimu dan mengundang Renhuang Ye untuk bertemu dengannya," ujar wanita itu. "Aku adalah anggota Keluarga Bangsawan yang dipimpin oleh Kaisar Helian, Helian You."     

Dia adalah putri sulung dari Keluarga Helian.     

Ying Qing berbicara pada Ye Futian secara telepati. "Keluarga Helian adalah salah satu keluarga bangsawan di benua ini. Mereka memiliki kemampuan yang tidak lebih lemah daripada Kastil Senluo. Mereka juga memiliki lebih banyak kultivator dibandingkan Kastil Senluo. Sebelumnya, orang yang berbicara untuk membelamu di luar Paviliun Dongyuan adalah Kaisar Helian."     

Ye Futian memiliki pemahaman yang cukup baik tentang situasi saat ini dan dia menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Baiklah. Tapi, tolong beri aku waktu sedikit lebih lama. Ada beberapa bagian yang belum kupahami."     

"Baiklah," Helian You menanggapi sambil menganggukkan kepalanya. Kemudian Ye Futian melanjutkan kultivasinya.     

Karena tidak ada lagi yang bisa dia lakukan, Helian You juga mempelajari beberapa metode kultivasi di bagian samping, berusaha memahami dan mengkultivasiya sendiri.     

Dalam sekejap mata, beberapa hari telah berlalu. Helian You terlihat sangat tenang dalam kurun waktu ini, dia tidak pernah memaksa Ye Futian untuk mempercepat kultivasinya.     

Sebuah aura mengalir di sekitar tubuh Ye Futian. Namun, aura itu berada di bawah kendalinya. Akhirnya, dia berhenti berkultivasi. Ye Futian menatap Helian You, lalu dia tersenyum dan berkata, "Jika aku memutuskan untuk terus berkultivasi, apakah kau akan tetap menungguku?"     

Dia tahu bahwa putri sulung dari Kaisar Helian ini memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi darinya. Dia benar-benar menunggunya hingga detik ini. Pada saat ini, kemampuannya jauh melampaui Liu Dongge.     

"Ini hanya beberapa hari. Dengan memahami metode kultivasi, waktu akan berlalu dalam sekejap. Apakah kau akan tetap berkultivasi di Paviliun Dongyuan?" Helian You bertanya. Dia tidak keberatan menunggu Ye Futian lebih lama. Ketika dia berbicara, nada suaranya begitu datar, memberikan sensasi yang sangat menenangkan.     

"Ayo kita pergi," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Putri sulung Kaisar Helian yang cantik ini begitu tenang dan elegan. Penampilannya sangat menawan.     

Mereka menuju ke bawah dan kemudian pergi meninggalkan Paviliun Dongyuan. Di belakang mereka, beberapa sosok muncul di luar paviliun, mengamati mereka pergi ke kejauhan. Liu Dongge juga berada di sana, bersama dengan wanita yang selalu berada di sampingnya. Tatapan mereka tampak sedingin es.     

"Helian You," Liu Dongge bergumam pada dirinya sendiri. "Rubah tua itu. Kemungkinan besar dia ingin memanfaatkan pria ini untuk menguasai Paviliun Dongyuan."     

Ye Futian tentu saja tidak tahu apa yang sedang mereka pikirkan, dan dia juga tidak peduli tentang hal tersebut.     

Helian You membawa Ye Futian ke sebuah bar. Di lantai paling atas dari bar itu, sebuah perjamuan telah disiapkan. Selain Kaisar Helian, ada pula kultivator lain yang dia temui di Paviliun Dongyuan hari itu. Kultivator itu juga hadir bersama Pemimpin Paviliun Dongyuan kala itu.     

"Silahkan duduk, kawanku," ujar Kaisar Helian pada Ye Futian sambil tersenyum. Kemudian, Ye Futian menempati salah satu kursi. Pria paruh baya di seberangnya juga menganggukkan kepalanya pada Ye Futian. Pria paruh baya ini memiliki aura yang tajam di sekitar tubuhnya. Kultivasinya semestinya setara dengan Pemimpin Paviliun Dongyuan.     

"Aku yakin kau sudah tahu siapa identitasku. Sementara pria ini adalah teman baikku, Yang Dongqing, pemimpin dari Kota Tianmu," Kaisar Helian memperkenalkan rekannya itu pada Ye Futian.     

"Kota Tianmu adalah salah satu dari tiga kota besar di benua ini. Peringkat kota itu berada tepat di bawah Kota Dongyuan. Klan Yang memegang kendali atas Kota Tianmu dan pemimpin klan mereka, Yang Dongqing, adalah pemimpin dari Kota Tianmu," Ying Qing berbicara secara telepati saat dia memperkenalkan Yang Dongqing lebih jauh. Jika Ye Futian adalah seorang kultivator dari benua ini, dia pasti akan mengetahui hal ini. Namun, Ying Qing tahu bahwa Ye Futian tidak tahu apa-apa tentang semua ini.     

"Senior Yang," Ye Futian menyapa Yang Dongqing sambil menundukkan kepalanya, tidak membungkuk hormat. Di dunia kultivasi, jika mereka tidak kenal satu sama lain, biasanya mereka akan menentukan senioritas berdasarkan kemampuan setiap individu. Dari sudut pandang ini, Ye Futian tidak perlu membungkuk hormat. Namun, sosok yang berada di hadapannya adalah seorang senior; karena itulah, Ye Futian masih menyapanya dengan hormat.     

"Kawanku, hari itu, kau telah membuat para kultivator dari Kota Dongyuan menyaksikan lahirnya sejarah baru. Peristiwa itu juga membuatku takjub," ujar Yang Dongqing sambil mengangguk dan tersenyum. Melihat bagaimana keduanya memperlakukan seorang junior dengan cara seperti itu, mereka jelas ingin meninggalkan kesan baik di mata Ye Futian.     

Ye Futian tidak memberikan tanggapan. Sebaliknya, dia memandang Kaisar Helian dan bertanya, "Senior, ada urusan apa sehingga anda ingin bertemu dengan saya?"     

"Karena kau sendiri yang menanyakannya, maka aku tidak akan berbasa-basi," jawab Kaisar Helian. "Pemimpin dari Paviliun Dongyuan telah menguasai paviliun selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya, kekuasaan Liu Han menjadi semakin kuat, sampai-sampai dia menganggap Paviliun Dongyuan sebagai miliknya sendiri. Bahkan jika anggota kami ingin memasuki Paviliun Dongyuan untuk berlatih, hal itu akan sulit dilakukan, dimana kami membutuhkan persetujuannya. Oleh karena itu, kami berencana untuk menggantikannya dengan Pemimpin Paviliun yang baru."     

"Kawanku, kau telah mendapatkan persetujuan dari pendiri Paviliun Dongyuan hari itu. Maka sudah sepatutnya bagimu untuk bertanggung jawab atas Paviliun Dongyuan dan menggantikan Liu Han," lanjut Kaisar Helian. "Beberapa hari terakhir, kau juga telah memasuki Paviliun Dongyuan dan melihat apa yang ada di dalamnya. Aku yakin sekarang kau sudah tidak asing dengan tempat itu. Meskipun kali ini Pemimpin Paviliun Liu mengaku kalah, dia pasti membencimu sekarang. Karena bagaimanapun juga, kau sudah menjadi ancaman baginya."     

Ye Futian mengangguk. Tentu saja dia mengetahui hal ini. Namun, dia tidak peduli dengan hal tersebut.     

Melihat situasi saat ini, Kaisar Helian dan Yang Dongqing ingin dia menggantikan Liu Han sebagai pemimpin dari Paviliun Dongyuan.     

"Apa yang dikatakan oleh Helian itu benar. Liu Han pasti ingin membunuhmu," Yang Dongqing juga angkat bicara.     

Ye Futian menundukkan kepalanya dan bertanya dengan lembut, "Kalian ingin mendukung saya untuk menjadi Pemimpin Paviliun Dongyuan berikutnya. Lalu, apa yang akan terjadi setelah itu? Apakah saya perlu menyerahkan Paviliun Dongyuan pada kalian untuk mengelolanya?"     

"Aku juga memiliki klan dan bisnis yang besar untuk dikelola. Aku tidak bisa berada di Kota Dongyuan sepanjang waktu," jawab Kaisar Helian. "Aku sudah cukup puas selama aku tidak melihat tatapan sinis dari orang lain setiap kali aku memasuki Paviliun Dongyuan. Setelah kau menjadi Pemimpin Paviliun, Keluarga Helian akan mendukung penuh kepemimpinanmu. Satu-satunya permintaanku adalah, aku ingin anggota klanku memiliki akses ke Paviliun Dongyuan setiap saat."     

"Apakah saat ini Pemimpin Paviliun Liu melarang anggota klan anda memasuki Paviliun Dongyuan untuk berlatih?" tanya Ye Futian.     

"Seringkali, dia tidak melakukannya," jawab Kaisar Helian dengan nada dingin. "Namun, sesekali, dia akan mencari-cari kesalahan anggota kami. Hal itulah yang membuatku kesal." Kaisar Helian tampak kesal; sudah jelas, dia ingin mengganti posisi Pemimpin Paviliun Liu dengan orang lain.     

"Klan Yang dapat mengirimkan beberapa kultivator untuk membantumu dalam menguasai Paviliun Dongyuan bersama-sama," Yang Dongqing memberikan saran. "Setelah kita mengambil alih Paviliun Dongyuan, kau akan memiliki kendali penuh atas paviliun tersebut. Kau bisa mengakses semua bagian paviliun untuk berlatih dan membaca gulungan-gulingan kuno kapan pun kau mau. Aku yakin hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuanmu dengan lebih cepat."     

Ye Futian tentu saja memahami maksud Yang Dongqing saat mendengar hal ini. Yang Dongqing kemungkinan besar tidak hanya menginginkan kekuasaan. Dia juga ingin mengendalikan Paviliun Dongyuan dari balik layar.     

Dia memandang ke arah Yang Dongqing dan kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada Kaisar Helian dan bertanya, "Ada sesuatu yang ingin saya ketahui dari kalian. Kala itu, ketika Tuan Gunung Selatan meninggal dunia, apakah ada rahasia dibalik kematiannya?"     

"Tentu saja." Kaisar Helian mendengus dengan dingin dan berkata, "Saat itu, Tuan Gunung Selatan juga salah satu sosok yang luar biasa. Dia juga berteman baik dengan Liu Han. Tidak ada seorang pun yang membayangkan bahwa Liu Han akan mengkhianatinya. Dia khawatir bahwa Tuan Gunung Selatan akan ikut campur dalam urusan Paviliun Dongyuan. Karena itulah, Liu Han mencari-cari alasan untuk membunuhnya."     

"Apakah anda telah menyelidiki masalah ini?" Ye Futian bertanya sambil menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya.     

"Masalah itu bahkan tidak perlu diselidiki," jawab Kaisar Helian. "Berdasarkan mata-mata yang kukirimkan, sebelum Tuan Gunung Selatan meninggal dunia, kultivasinya sudah tidak lebih lemah daripada Liu Han. Bahkan dapat dikatakan bahwa dia lebih kuat dari Liu Han. Lalu, kenapa dia tiba-tiba meninggal dunia tanpa ada firasat apa pun? Jika apa yang terjadi sesuai dengan pengakuan Liu Han, kenapa Tuan Gunung Selatan justru ingin menjemput ajalnya sendiri?"     

"Para kultivator dari Gunung Selatan pada akhirnya juga dimusnahkan. Sudah jelas kejahatan ini telah direncanakan sebelumnya," Kaisar Helian mendengus dengan dingin. "Melihat bagaimana dia tega menyerang teman baiknya sendiri, sudah jelas keserakahan telah membutakan Liu Han."     

Ye Futian mengangguk dan berkata, "Saya menerima penawaran anda, Senior."     

Dia setuju untuk menjadi Pemimpin Paviliun baru dari Paviliun Dongyuan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.