Legenda Futian

Pulau Dewa Timur



Pulau Dewa Timur

1Ye Futian memandang ke arah Kaisar Helian sambil tersenyum, lalu berkata, "Senior Helian, tolong jangan membuat saya penasaran." Kaisar Helian menyeringai dan berkata, "Baiklah. Oh ya, apakah Pemimpin Paviliun pernah mendengar tentang Pulau Dewa Timur?"      2

Ye Futian menggelengkan kepalanya. Sudah jelas, dia belum pernah mendengar tentang tempat seperti itu sebelumnya.     

"Di antara banyak benua yang ada di Wilayah Donghua, ada beberapa benua yang berdiri di puncak kekuatan, dan ada pula benua lain yang dipenuhi dengan keajaiban. Pulau Dewa Timur terletak di Benua Penglai, yang merupakan benua yang agak unik di wilayah tempat kita berada ini," Kaisar Helian memberikan penjelasan pada Ye Futian.     

Mereka semua mendapati bahwa Ye Futian sepertinya hanya mengetahui beberapa hal tentang dunia luar; dia bahkan tidak menyadari keberadaan dari Pulau Dewa Timur.     

Dari manakah sosok berbakat ini berasal?     

"Benua Penglai," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. Benua tempat Paviliun Dongyuan berada tidak memiliki nama. Karena ada terlalu banyak benua di Prefektur Ilahi, tidak mengejutkan apabila ada benua yang tidak memiliki nama.     

Bagi Prefektur Ilahi yang begitu luas, sebuah benua di dalamnya akan menjadi wilayah yang sangat kecil; karena itulah tidak ada gunanya untuk menamainya.     

"Mmm," Kaisar Helian mengangguk dan berkata. "Benua Penglai berada di area pusat dari ribuan benua di sekitarnya dan karena itulah Benua Penglai sangat makmur. Banyak pasukan yang sangat kuat berada di benua itu, dan pasukan yang kumaksud bukanlah pasukan-pasukan seperti Keluarga Helian, melainkan pasukan-pasukan besar yang benar-benar dipimpin oleh Renhuang tingkat sembilan di dalamnya.     

"Namun, alasan utama mengapa Benua Penglai begitu terkenal bukanlah keberadaan pasukan-pasukan terkemuka ini, melainkan keberadaan Pulau Dewa Timur. Pemilik dari pulau ini dulunya adalah sosok yang sangat kuat. Rumor mengatakan bahwa tingkat kultivasinya telah mencapai Emperor Plane, sehingga banyak orang menyebutnya sebagai Dewa Tertinggi Donglai. Dia juga seorang Grandmaster Alkimia. Grandmaster Alkimia sangat langka di dunia kultivasi; mereka bahkan jauh lebih langka dibandingkan dengan Grandmaster Pandai Besi. Hal ini ada hubungannya dengan elemen yang dimiliki oleh setiap kultivator. Karena itulah, Dewa Tertinggi Donglai ini adalah sosok yang sangat terkenal di masa lalu, dimana para kultivator yang tak terhitung jumlahnya sering menugaskannya untuk membuatkan berbagai macam ramuan bagi mereka. Sayangnya, justru karena hal inilah dia memiliki beberapa musuh yang kuat dan akhirnya tewas terbunuh."     

Kaisar Helian terus menjelaskan, "Setelah itu, Pulau Dewa Timur menghilang selama bertahun-tahun. Baru ketika Donghuang Agung menyatukan Prefektur Ilahi, Pulau Dewa Timur muncul kembali. Setiap dekade, para kultivator dari Pulau Dewa Timur akan bepergian ke ibukota dari benua-benua di sekitarnya untuk mengundang orang-orang datang berkunjung ke Pulau Dewa Timur untuk mengejar Jalur Agung mereka masing-masing. Secara kebetulan, sudah sepuluh tahun berlalu sejak mereka terakhir kali menyebarkan undangan, jadi kami datang lebih awal untuk menunggu kedatangan mereka."     

Ye Futian mengangguk. Jadi seperti itu. Prefektur Ilahi sangat luas dan tak berujung, dimana ada berbagai macam kehidupan yang tak terhitung jumlahnya di dalamnya. Pastinya, akan ada banyak kultivator aneh di sana. Apalagi mengingat tahun-tahun bersejarah yang telah dilalui oleh Prefektur Divine dan banyaknya sosok berpengaruh yang lahir di dalamnya, fakta bahwa tempat seperti itu benar-benar ada tidaklah mengejutkan.     

"Jadi peluang seperti apa yang ada di Pulau Dewa Timur?" Ye Futian bertanya. Karena mereka dapat mengundang orang-orang dari ribuan benua, seharusnya ada peluang untuk mengkultivasi Jalur Agung di sana.     

"Ada banyak peluang yang menguntungkan di sana. Pulau Dewa Timur memiliki warisan dengan nilai bertahun-tahun lamanya. Ada juga Dewa Tertinggi Donglai, sang Grandmaster Pengobatan di sana, jadi tentu saja, terdapat harta karun yang tak terhitung jumlahnya dan berbagai macam peluang bagi seseorang untuk mendapatkan pencerahan tentang cara mengkultivasi Jalur Agung di pulau tersebut. Oleh karena itu, ketika Pulau Dewa Timur dibuka setiap sepuluh tahun sekali, Benua Penglai akan menjadi tempat berkumpulnya para kultivator dari berbagai macam benua, dan akan diadakan juga pusat perdagangan besar-besaran di sana," ujar Kaisar Helian.     

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Meskipun kekuatan benua ini tidak begitu besar baginya, namun paling tidak, ada beberapa pasukan yang dipimpin oleh Renhuang tingkat atas, dan dengan demikian, mereka pasti lebih kuat jika dibandingkan dengan banyak dunia di antara 3.000 Dunia Jalur Agung di Dunia Asal. Hanya saja dia telah menimbulkan kegemparan di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, berambisi pada hal-hal yang lebih besar, dan memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, jadi dia tidak menyadari adanya peristiwa seperti itu.     

Meski demikian, dia jadi bertanya-tanya, betapa megahnya sebuah acara jika orang-orang dari ribuan benua hadir di sana pada waktu yang bersamaan.     

Prefektur Ilahi jauh lebih luas dan lebih makmur daripada Dunia Asal. Sudah jelas keduanya tidak bisa dibandingkan satu sama lain.     

Ditambah lagi, dia bahkan belum berinteraksi dengan pasukan-pasukan yang berdiri di puncak kekuatan. Pulau Dewa Timur seharusnya termasuk dalam tingkatan itu. Namun tetap saja, dia bertanya-tanya sehebat apakah sosok terkuat di Pulau Dewa Timur setelah kematian Dewa Tertinggi Donglai di masa lalu.     

"Apakah ada orang dari Pulau Dewa Timur yang akan datang kemari hari ini?" Ye Futian bertanya.     

"Mmm, seharusnya mereka datang lebih awal. Orang-orang dari Pulau Dewa Timur selalu datang tepat waktu selama ini," jawab Kaisar Helian.     

"Kalau begitu, sepertinya Pulau Dewa Timur saat ini masih sangat kaya akan sumber daya, ya?" Ye Futian berbicara dengan suara pelan. Berapa banyak utusan yang dibutuhkan oleh pulau itu untuk mengirimkan perwakilan mereka ke ribuan benua secara bersamaan?     

Bahkan dengan mempertimbangkan bahwa mereka menggunakan matriks teleportasi, orang-orang masih bisa menebak bahwa Pulau Dewa Timur pasti memiliki banyak kultivator di dalamnya.     

"Berabad-abad yang lalu, Pulau Dewa Timur telah merekrut beberapa kultivator dengan potensi yang luar biasa untuk berkultivasi di pulau itu. Selama lebih dari tiga ratus tahun, Pulau Dewa Timur telah membuka perbatasannya sebanyak tiga puluh kali dan menarik perhatian beberapa sosok berpengaruh, jadi tentu saja, mereka memiliki sumber daya yang melimpah. Ditambah lagi, Pulau Dewa Timur saat ini jarang sekali berkomunikasi dengan dunia luar, jadi hanya segelintir orang yang mengetahui seberapa kuat mereka sekarang. Beberapa orang menduga bahwa selain Dewa Tertinggi Donglai, Pulau Dewa Timur mungkin sudah kembali ke masa kejayaannya," ujar Kaisar Helian.     

Ye Futian mengangguk. Dia menjadi antusias tentang hal ini.     

Dalam beberapa tahun terakhir, selain menyelesaikan masalah di Paviliun Dongyuan, satu-satunya hal yang dia lakukan adalah berkultivasi. Sudah waktunya dia menjelajahi dunia luar. Lagipula itu juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat kultivasinya.     

Pada saat ini, Beigong Ao menoleh dan memandang keluar dari dalam Paviliun Dongyuan. Begitu dia menoleh, Kaisar Helian dan Yang Dongqing juga melakukan hal yang sama.     

"Mereka sudah datang," ujar Beigong Ao.     

Ye Futian juga menatap ke kejauhan. Dia bisa merasakan sebuah aura yang kuat bergerak ke arahnya. Memang, seperti yang dikatakan oleh Kaisar Helian, mereka sangat tepat waktu.     

Sekelompok wanita berjubah putih tampak berjalan di udara, dengan dikelilingi oleh lapisan kabut di sekitar mereka. Mereka memiliki aura yang mirip dengan para dewa. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa mereka memang luar biasa. Orang-orang yang berada di sekitar Paviliun Dongyuan mendongak dan memandang ke arah mereka. Berbeda dari Ye Futian, mereka semua sudah bisa menebak identitas sosok-sosok yang baru saja tiba itu. Para dewi dari Pulau Dewa Timur telah tiba di Kota Dongyuan.     

"Pulau Dewa Timur datang kemari untuk mengunjungi Paviliun Dongyuan." Ye Futian memandang ke arah sumber suara dan berbicara dengan suara keras, "Selamat datang, dewi."     

Saat Ye Futian selesai berbicara, dia melihat barisan dewi itu melayang di langit di atas Paviliun Dongyuan dan dengan cepat mendarat di samping Ye Futian.     

Ye Futian mengamati orang-orang dari Pulau Dewa Timur yang baru saja datang. Mereka semua adalah wanita-wanita cantik, khususnya pemimpin kelompok tersebut. Seolah-olah dia adalah seorang malaikat dari dunia lain yang turun ke dunia fana. Selain memiliki temperamen yang menakjubkan, dia juga memiliki penampilan yang sangat mempesona, bahkan dapat dikatakan dia mampu disejajarkan dengan wanita tercantik dari Keluarga Beigong—Beigong Shuang. Namun, keduanya memiliki aura yang sangat berbeda satu sama lain.     

Sepertinya Pulau Dewa Timur tidak hanya memiliki peluang untuk mengkultivasi Jalur Agung seseorang; pulau itu juga memiliki wanita-wanita yang mempesona di dalamnya.     

Ye Futian bisa merasakan aura menakjubkan dari sang dewi pemimpin yang tampak hilang dan meredup secara bersamaan. Wanita ini memiliki tingkat kultivasi yang mirip dengannya, tetapi Roda Ilahi-nya mungkin memiliki keunikan tersendiri.     

Tidak jauh berbeda, dewi itu juga mengamati sosok Ye Futian dengan seksa,a. Ye Futian berada di barisan terdepan dari kelompok yang berkumpul di sini, jadi tentu saja, dia akan menarik perhatian sang dewi.     

"Saya ingin bertanya, siapa di antara kalian yang merupakan Pemimpin Paviliun Dongyuan?" dewi itu bertanya.     

Semua orang memandang Ye Futian. Kemudian Ye Futian menjawab, "Saya."     

Sang dewi menatap Ye Futian dan tampak terkejut. Tatapan matanya juga berkilat. Pemimpin dari Paviliun Dongyuan hanya berada di Renhuang Plane tingkat bawah?     

"Pulau Dewa Timur akan dibuka 15 hari lagi. Kedatangan kami hari ini bertujuan untuk mengundang Pemimpin Paviliun Dongyuan untuk datang ke Pulau Dewa Timur. Ini adalah tiket masuknya; satu tiket ini memungkinkanmu untuk membawa sepuluh orang ke pulau kami," dewi itu berbicara pada Ye Futian. Tepat setelah sang dewi selesai berbicara, sebuah tiket kuno terbang menuju Ye Futian dan melayang di sampingnya.     

Ye Futian menerima tiket tersebut dan berkata pada sang dewi, "Baiklah, saya pasti akan pergi ke sana."     

"Mmm," Dewi itu mengangguk. "Maaf telah mengganggu. Kami akan pergi sekarang."     

"Sampai jumpa lagi, dewi." Ye Futian mengangguk. Kemudian para dewi itu berbalik dan pergi tanpa meninggalkan jejak dari keberadaan mereka sedikit pun.     

Setelah mereka pergi, banyak kultivator yang berdiri di sekitar Paviliun Dongyuan menjadi antusias. Meskipun mereka tidak dapat melangkahkan kaki ke pulau itu, mereka masih berharap bahwa mereka setidaknya dapat pergi ke Benua Penglai untuk memperluas wawasan mereka dan menyaksikan pertemuan akbar para kultivator yang sangat berbakat dari berbagai macam benua itu.     

Ye Futian memperhatikan para dewi itu pergi ke kejauhan. Dengan membawa tiket masuk di tangannya, dia bergumam pelan, "Hanya sepuluh orang?"     

Dalam hal ini, dia tidak punya pilihan selain memilih dua atau tiga orang dari tiga pasukan utama dari Paviliun Dongyuan untuk mendampinginya.     

"Mmm, ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh Pulau Dewa Timur. Jika tidak, akan ada terlalu banyak orang yang bepergian ke pulau itu sekaligus," ujar Beigong Ao. "Selain itu, setelah kau tiba di Pulau Dewa Timur, kau harus menjaga tiket masuk itu baik-baik, dan kau tidak boleh sembarangan memberitahu orang lain bahwa kau memiliki tiket masuk seperti itu."     

Ye Futian memandang Beigong Ao dan berkata, "Penjarahan?"     

"Mmm." Beigong Ao menganggukkan kepalanya. "Pulau Dewa Timur hanya mengizinkan mereka yang memiliki tiket untuk masuk ke dalam pulau. Mereka yang tidak memiliki tiket dilarang masuk, tidak peduli siapa pun mereka. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi pertempuran untuk memperebutkan tiket masuk. Setiap kali acara ini diadakan di Pulau Dewa Timur, akan ada banyak perselisihan yang terjadi. Dengan mengesampingkan fakta bahwa kau dapat membawa orang lain untuk mendampingimu dan mendapatkan izin masuk ke pulau tersebut dengan tiket ini, perlu diperhatikan bahwa tiket ini juga memiliki nilai jual yang cukup tinggi."     

Ye Futian memahami penjelasan yang disampaikan oleh Beigong Ao. Artinya, bahkan jika seseorang tidak perlu menggunakan tiket tersebut, mereka juga bisa mengambilnya untuk ditukar dengan barang lainnya.     

Pulau Dewa Timur tentu saja tidak akan ikut campur dalam perselisihan ini karena itu juga merupakan salah satu bentuk penyaringan. Meskipun tiket masuk telah didistribusikan secara merata di berbagai benua, pada akhirnya, hanya orang-orang yang paling memenuhi syarat yang berhak memasuki pulau itu.     

"Apakah saya termasuk di antara sepuluh tempat yang tersedia?" Ye Futian bertanya.     

"Tidak. Kau bisa membawa hingga sepuluh orang bersamamu, "jawab Beigong Ao.     

Ye Futian mengangguk, "Kalau begitu, saya hanya membutuhkan dua tempat. Adapun delapan tempat lainnya, Senior Helian dan Senior Beigong masing-masing bisa membawa dua orang. Maaf, Senior Yang, tetapi anda hanya bisa membawa satu orang. Saya pasti akan menebus ketidakadilan ini di lain waktu. Tentu saja, kalian bisa membawa lebih banyak orang jika mereka memang tidak memasuki Pulau Dewa Timur dan hanya ingin berkeliling di Benua Penglai."     

"Baiklah." Sudah jelas, Kaisar Helian dan Beigong Ao tidak memiliki masalah dengan pembagian ini. Meskipun mereka memiliki beberapa pemikiran tersendiri, mereka memutuskan untuk menyimpannya dalam hati dan tidak mengungkapkannya pada Ye Futian.     

Ketika Yang Dongqing mendengar kata-kata Ye Futian, dia tertegun sejenak tetapi langsung kembali seperti sedia kala. Meski demikian, dia merasa tidak senang. Hanya Klan Yang yang harus membawa satu orang?     

Apakah status mereka lebih rendah dari Keluarga Beigong?     

Jadi begitu…     

"Pemimpin Paviliun, kau berhak menentukan pembagian tempat ini sesuai keinginanmu." Yang Dongqing juga mengangguk, suaranya tidak mengungkapkan kemarahan yang dia rasakan.     

"Karena semua orang setuju dengan pembagian ini, kalian bisa bersiap-siap sekarang. Kita akan langsung pergi ke sana," Ye Futian mengumumkan. Dia memandang Yang Dongqing sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Ye Futian sengaja melakukan hal ini untuk menguji Yang Dongqing. Jika Yang Dongqing merencanakan hal buruk padanya, maka perjalanan ke Benua Penglai ini akan menjadi kesempatan bagi Yang Dongqing untuk bertindak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.