Legenda Futian

Bergeraknya Pohon Berbunga



Bergeraknya Pohon Berbunga

2Saat ini, kerumunan kultivator tampak gaduh. Banyak orang memandang Pohon Berbunga di depan mereka, dan tatapan mata mereka menyiratkan keterkejutan yang mereka rasakan. Di atas Pohon Berbunga, ada satu sosok yang berdiri di atas pohon kuno tersebut. Tiba-tiba Pohon Berbunga dipenuhi dengan bunga yang tak terhitung jumlahnya, bersamaan dengan arus Jalur Agung yang mengalir deras di atas langit, dan menimpa pria di atas sana, sehingga membuat penampilan pria itu tampak sangat menakjubkan, seolah-olah dia adalah keturunan para dewa.     
3

"Bunga-bunga dari Pohon Berbunga masih bermekaran; siapa sebenarnya sosok ini?" Seseorang berseru karena pemandangan ini terlalu spektakuler. Semua cabang dan dedaunan di pohon kuno yang menjulang tinggi itu menjalar ke arah sosok itu bersamaan dengan mekarnya ribuan bunga di pohon tersebut. Seolah-olah seluruh dunia telah berubah menjadi dunia bunga.     

Banyak orang menatap pria itu, saling berseru dan bertanya siapa identitasnya. Namun, sepertinya tidak ada seorang pun yang mengenalnya.     

"Siapa orang-orang ini?" Jun Qiuyan memandang pria itu dan sekelompok orang yang berada di belakangnya; dia tidak mengenal satu pun dari mereka.     

Semua orang di sekitarnya menggelengkan kepala dan berkata, "Dewa Tertinggi Donglai adalah seseorang yang memiliki reputasi besar di Wilayah Donghua di masa lalu. Setiap kali Pulau Dewa Timur dibuka untuk umum, beberapa kultivator dari tempat-tempat yang jauh akan datang kemari; beberapa dari mereka memilih untuk menyembunyikan kekuatan mereka, dan orang ini mungkin adalah salah satunya."     

Jun Qiuyan mengangguk pelan; dia pernah mendengar tentang hal itu sebelumnya. Melihat dari mekarnya Pohon Berbunga ini, mungkin pohon ini mampu menghasilkan ribuan bunga, yang tentunya akan menghasilkan pemandangan yang sangat indah.     

Para dewi dari Pulau Dewa Timur yang datang kemari melalui Gerbang Dewa Timur saling bertanya satu sama lain tentang identitas pria itu, namun tetap saja, tidak ada seorang pun yang mengenalnya.     

Pohon Berbunga tampak dihiasi dengan ribuan bunga. Keindahannya yang menakjubkan telah membuat langit tampak berwarna. Pria yang berdiri di atas Pohon Berbunga itu benar-benar tak tertandingi. Seolah-olah dia sedang mengamati semua gunung sambil berdiri di atas pohon kuno tersebut.     

Pemuda itu memunggungi para kultivator lainnya. Dia bisa merasakan aura yang ada di dalam Pohon Berbunga; seolah-olah pohon itu telah beresonansi dengan Jalur Agung dunia, sesuai dengan reputasinya sebagai pohon kuno yang penuh dengan keajaiban.     

Dia mengangkat kakinya dan berjalan ke depan ketika mereka yang mengikutinya dari belakang pergi bersamanya ke arah Pulau Dewa Timur.     

Setelah dia pergi, beberapa orang lainnya melesat menuju Pohon Berbunga. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa menciptakan pemandangan menakjubkan seperti yang dia lakukan sebelumnya, seolah-olah dia adalah orang paling sukses dari mereka yang pernah mencoba beresonansi dengan Pohon Berbunga.     

"Para kultivator dari Paviliun Qitian pergi ke sana." Pada saat ini, seseorang memandang ke kejauhan dan melihat sekelompok kultivator dengan pakaian elegan berjalan menuju Pohon Berbunga. Banyak orang mengenali mereka sebagai orang-orang dari Paviliun Qitian, tempat suci untuk berkultivasi milik Benua Penglai.     

"Paviliun Qitian." Ye Futian mendengar perbincangan antara orang-orang di sekitarnya. Sama seperti Paviliun Dongyuan, Paviliun Qitian adalah tempat suci yang didirikan oleh Kaisar Agung di Prefektur Ilahi. Namun, Paviliun Qitian adalah tempat suci yang didirikan oleh Kaisar Agung di Benua Penglai, dimana tempat itu dikendalikan dan dikelola oleh semua pasukan utama di sana, dan Dinasti Qitian adalah pasukan terbesar dan terkuat di antara mereka.     

Pasukan ini menguasai seluruh Benua Penglai sehingga bahkan Klan Jun tempat Jun Qiuyan berasal tidak bisa disejajarkan dengan mereka.     

Dinasti Qitian memegang kendali atas Paviliun Qitian dan memilih sekelompok kultivator terkemuka untuk berkultivasi di sana, dan mereka dikenal sebagai para kultivator dari Paviliun Qitian. Mereka adalah para kultivator yang sedang menginjakkan kaki di Pohon Berbunga saat ini.     

"Dia adalah pangeran dari Dinasti Qitian, seorang Renhuang tingkat keenam." Beigong Ao berbisik, dan Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Tampaknya Beigong Ao mengetahui beberapa hal tentang pasukan-pasukan yang ada di Benua Penglai.     

Sosok yang berdiri di puncak Pohon Berbunga adalah pangeran dari Dinasti Qitian. Dia mengenakan jubah yang tampak indah dan agung, sementara tingkat kultivasinya saat ini sudah mencapai puncak dari Renhuang tingkat menengah. Aura dari Jalur Agung miliknya telah membuat Pohon Berbunga mekar dengan sempurna, namun tetap saja, bunga-bunga yang dihasilkan tidak secantik sebelumnya.     

Legenda mengatakan bahwa ada 108.000 bunga yang bisa mekar di pohon tersebut. Namun kultivator yang tampil sebelumnya hanya menghasilkan lebih dari 10.000 bunga, dan saat ini, sang Pangeran dari Dinasti Qitian hanya mampu menghasilkan beberapa ribu bunga. Adapun kultivator lainnya dari Paviliun Qitian, jumlah bunga yang mereka hasilnya bahkan jauh lebih sedikit dari sebelumnya.     

Terkadang, ada orang yang melangkah ke depan untuk mencobanya, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa melampaui pencapaian pemuda yang tampil sebelumnya.     

"Aku akan mencobanya." Di samping Ye Futian dan yang lainnya, saat ini seseorang berjalan ke depan. Dia adalah Beigong Shuang. Dia ingin mengetahui seperti apa potensinya dalam Jalan Agung.     

Ye Futian berniat untuk pergi, tetapi ketika dia melihat Beigong Shuang pergi ke sana, dia menghentikan langkahnya dan memandang ke kejauhan.     

"Kita juga pergi," ujar Ye Futian saat dia mengikuti Beigong Shuang dari belakang.     

"Itu mereka." Banyak orang mengenali Ye Futian karena konflik antara Ye Futian dan Jun Qiuyan sebelumnya. Sepertinya Beigong Shuang adalah wanita yang hampir dibunuh oleh bawahan Jun Qiuyan saat itu.     

"Ayo kita pergi." Ekspresi Jun Qiuyan tampak acuh tak acuh ketika dia melihat kehadiran Ye Futian dan kelompoknya. Banyak orang tampak tertarik saat memandang Jun Qiuyan dan kelompoknya.     

Mungkinkah mereka juga akan menghampiri Pohon Berbunga?     

"Sebaiknya kita juga ikut bersenang-senang." Banyak orang dari Benua Penglai bergerak ke depan menuju pohon kuno yang menjulang tinggi itu dengan penuh semangat.     

Beigong Shuang adalah orang pertama yang melangkahkan kaki ke area tempat pohon kuno itu berada. Dia mengeluarkan aura Jalur Agung miliknya, dan tiba-tiba, pohon kuno itu berayun-ayun saat banyak bunga bermekaran ke arah Beigong Shuang, mengelilingi tubuhnya seperti seorang peri. Bunga-bunga dari Jalur Agung yang dihasilkan olehnya tidak kalah banyak jika dibandingkan dengan para pesaingnya, seperti pangeran dari Dinasti Qitian. Hal ini menunjukkan bahwa dia memiliki potensi dari Jalur Agung yang besar dan pemahamannya tentang Jalur Agung jauh melampaui Renhuang pada umumnya.     

Ye Futian juga sedikit terkejut dengan pemandangan ini. Tampaknya bakat Beigong Shuang dalam Jalur Agung relatif lebih kuat di antara para Renhuang lainnya. Beigong Ao sangat menyayangi putrinya ini dan selalu membiarkannya berkonsentrasi pada kultivasi, dan mungkin inilah alasan mengapa dia bisa begitu berbakat.     

Jun Qiuyan mengerutkan keningnya dan mendengus pelan. Mereka berjalan lurus ke depan dan tiba di depan Pohon Berbunga. Ye Futian telah mewaspadai kehadiran mereka, dan melihat Jun Qiuyan bergerak ke depan, mereka juga mengikutinya saat untaian aura Jalur Agung menyebar di udara.     

Jun Qiuyan mendekati Pohon Berbunga dan mengeluarkan aura Jalur Agung dari tubuhnya, berusaha merasakan aura Jalur Agung yang pekat di antara langit dan bumi. Pada saat ini, terdengar suara gemerincing saat seberkas cahaya yang sangat menyilaukan bersinar pada saat yang bersamaan dan menyelimuti langit. Bunga-bunga yang tak terhitung jumlahnya mekar pada saat yang bersamaan, menyelimuti area ini seolah-olah berniat melahap semua orang di dalamnya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Jun Qiuyan tercengang oleh perubahan peristiwa ini. Dia menyaksikan bunga-bunga yang bermekaran tanpa henti itu. Pada awalnya, dia terkejut, kemudian muncul rasa penasaran dan kegembiraan di dalam hatinya. Fenomena aneh ini terjadi saat dia menginjak Pohon Berbunga. Apa maksud dari semua ini?     

*Boom, Boom, Boom*     

Pada saat ini, orang-orang terkejut saat mendapati bahwa seluruh bagian dari Pohon Berbunga bergetar, dan bahkan pulau itu sendiri ikut bergetar, laut pun bergemuruh. Aura Jalur Agung di atas langit terus menerus mengalir ke arah Pohon Berbunga, sehingga pohon kuno yang menjulang tinggi itu bergetar hebat, seolah-olah ingin terangkat dari permukaan tanah.     

Bahkan para dewi dari Pulau Dewa Timur terpana oleh pemandangan yang muncul secara tiba-tiba ini. Mereka belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya, bahkan dalam seribu tahun terakhir.     

Mereka hanya mengetahui bahwa Pohon Berbunga itu memiliki keistimewaan, namun pada saat ini, apa yang telah menyebabkan Pohon Berbunga menunjukkan reaksi yang begitu kuat?     

"Apakah semua ini terjadi karena Jun Qiuyan?" Mereka saling memandang satu sama lain kemudian mengalihkan pandangan mereka pada Jun Qiuyan, yang baru saja berjalan menghampiri Pohon Berbunga. Jika benar demikian, Pulau Dewa Timur harus mempertimbangkan hubungan mereka dengan Klan Jun, dan akan menguntungkan bagi mereka untuk mengizinkan Jun Qiuyan berkultivasi di Pulau Dewa Timur!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.