Legenda Futian

Menjinakkan Ular



Menjinakkan Ular

0"Kaisar Iblis tingkat kedelapan." Ye Futian bisa merasakan aura kematian yang mengerikan begitu dia mencapai tempat itu. Pulau tempatnya berada saat ini adalah sebuah tempat yang mengerikan. Berdiri di sana menunjukkan bahwa seseorang sedang dihadapkan pada ancaman kematian kapan saja.      1

Sementara itu bagian bawahnya terdapat 'lautan' kematian. Lautan kematian yang terdiri dari hamparan Teratai Neraka, yang memenuhi pulau itu, melahap semua energi kehidupan di tempat ini dan memenuhinya dengan aura kematian. Tidak ada tanda-tanda kehidupan lainnya di sana.     

Terdapat sekuntum teratai hitam raksasa di samping ular iblis itu. Teratai itu memiliki sembilan kelopak bunga berwarna hitam pekat yang memancarkan arus kematian yang mengerikan. Kelopak-kelopak bunga itu terus menerus membuka dan menutup, dan ukuran setiap kelopak bunga itu cukup besar untuk menampung seratus orang di dalamnya. Teratai itu tampak seperti bunga pemakan manusia.     

Ular iblis raksasa itu merayap di sekitar Teratai Neraka, melindunginya dan menyerap kekuatannya pada saat yang bersamaan.     

"Bunga Raja Neraka, Teratai Iblis Neraka," gumam Kaisar Helian. "Bunga ini bisa menciptakan sebuah pil kematian yang mengerikan. Jika orang biasa memakannya, dia akan mati seketika. Energi kehidupan orang itu akan terkikis. Namun, jika seorang kultivator yang berspesialisasi dalam Jalur Agung Kematian memakannya, bunga ini akan memberikan bantuan yang luar biasa. Tentu saja, bahkan jika bunga ini tidak diramu dan dibuat menjadi pil, Teratai Iblis Neraka itu sendiri juga merupakan tanaman kematian yang sangat kuat."     

Ye Futian mengangkat kepalanya. Sudah jelas, dia juga melihat kultivator yang sebelumnya menolak untuk bertransaksi dengannya di Danau Dewa Penglai. Pada saat itu, sang kultivator memiliki sekuntum Teratai Neraka berkualitas tinggi. Namun pada saat ini, ada hamparan Teratai Neraka di sana. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.     

Terlebih lagi, di antara hamparan bunga neraka ini, banyak Teratai Neraka yang berkualitas tinggi. Mereka dapat disejajarkan dengan peralatan ritual tingkat tujuh atau bahkan lebih tinggi.     

Orang-orang hanya bisa membayangkan seberapa besar nilai yang terkandung di dalam hamparan bunga neraka ini. Bagi seorang Renhuang tingkat atas, bunga-bunga ini akan dianggap sebagai kekayaan yang luar biasa.     

Yan Daoren adalah kultivator yang sebelumnya menolak untuk bertransaksi dengan Ye Futian. Dia juga menyadari kehadiran Ye Futian. Dia memandang ke arah Ye Futian, dan matanya tampak berbinar. Kala itu, dia tidak menghormati Ye Futian dengan menolak untuk bertransaksi dengannya karena dia tidak berani menyinggung perasaan Jun Qiuyan. Bahkan tindakannya itu dapat dianggap sebagai penghinaan. Dia sadar bahwa Ye Futian mungkin masih mengingatnya dan tidak memaafkan perbuatannya.     

'Sepertinya aku harus berhati-hati,' pikirnya dalam hati.     

"Jika kalian masih berniat untuk berada di sini, aku tidak punya pilihan selain memulai pembantaian!" Ular iblis itu berbicara dengan suara manusia. Saat dia berbicara, aliran gas yang keruh keluar dari mulutnya saat dia menghembuskan napas. Aliran gas itu memenuhi seluruh tempat dan membuat area itu menjadi sangat tidak nyaman. Para kultivator dengan tingkat kultivasi relatif rendah harus menggunakan kekuatan Jalur Agung untuk melindungi tubuh mereka dari gas tersebut.     

Ular iblis itu telah mencapai Renhuang Plane tingkat kedelapan. Pada saat dia menyerap semua kekuatan yang ada di pulau itu, dia akan memiliki kesempatan untuk meraih terobosan dan mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan. Ketika hal itu terjadi, dia akan memiliki kesempatan untuk kabur dan tidak lagi dibelenggu di pulau itu.     

Ular itu telah terjebak di pulau ini selama ribuan tahun. Dia sudah bosan dengan tempat ini. Orang yang menangkap dan menempatkannya di sana sudah mati, tapi bahkan sebelum kematiannya, orang itu tetap tidak melepaskannya.     

Dia selalu berkeinginan untuk melarikan diri; Namun, setiap kali dia berhasil melarikan diri, pada akhirnya dia akan disiksa setelah tertangkap dan dikembalikan ke pulau ini. Nasibnya sungguh menyedihkan. Kemudian, dia tidak lagi berkeinginan untuk melarikan diri. Sebaliknya, dia memfokuskan diri untuk berkultivasi. Dia akan mencoba melarikan diri lagi setelah mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan. Lagipula, orang yang menangkapnya sudah mati, Pulau Dewa Timur seharusnya tidak lagi memiliki seseorang yang melebihi Renhuang Plane tingkat kesembilan. Jadi, selama dia mampu mencapai Renhuang Plane tingkat kesembilan, dia akan memiliki kesempatan untuk melarikan diri.     

Namun, Pulau Dewa Timur hanya dibuka setiap sepuluh tahun sekali, dan sekelompok idiot akan datang kemari untuk menjemput ajal mereka masing-masing. Orang-orang ini akan berguna sebagai pupuk bagi Teratai-Teratai Neraka. Mereka memberi bunga-bunga itu banyak nutrisi dari Jalur Agung.     

Sekarang, orang-orang ini juga ingin menjemput ajal mereka masing-masing.     

Ye Futian menatap Teratai Iblis Neraka di hadapannya... Tanaman ini pasti memiliki nilai yang lebih tinggi daripada Teratai Neraka yang dimiliki oleh pedagang yang dia temui sebelumnya. Bunga-bunga ini pasti akan sangat bermanfaat bagi kultivasi Xia Qingyuan.     

"Pemimpin Paviliun, aku akan mengambilnya untuk Nona Xia," ujar Beigong Ao. Dia baru saja menerobos ke tingkat kedelapan. Ini adalah momen yang tepat untuk menguji kekuatannya. Apalagi kesempatan yang dia dapatkan semuanya berkat Ye Futian. Sehingga wajar saja baginya untuk membantu Ye Futian dan mencoba meninggalkan kesan baik untuk pendamping kultivasi dari Pemimpin Paviliun.     

Ular iblis itu memandang ke arah Beigong Ao. Sebuah aura yang mematikan terpancar dari matanya. Aura itu sangat mengerikan.     

Hanya dengan satu langkah, Beigong Ao bergerak ke depan. Dia berdiri di area kosong di atas ular iblis itu dan, dalam sekejap, kilatan petir menghujani seluruh tempat dari atas langit dan menyelimuti pulau itu secara keseluruhan. Kilatan petir menyambar satu per satu, menghancurkan dan melenyapkan gas beracun di sekitarnya.     

Kekuatan dari Jalur Agung Petir adalah musuh alami dari gas beracun itu.     

Beigong Ao mengulurkan lengannya dan mengerahkan tangannya ke bawah. Dalam sekejap, sebuah jejak telapak tangan petir raksasa yang mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan di dalamnya telah terbentuk dan dikerahkan menuju ular iblis itu.     

Ular iblis itu mendesis dan mengeluarkan aura kematian yang menyelimuti langit. Namun, tubuh Beigong Ao diselimuti oleh cahaya petir, yang tidak dapat ditembus dengan mudah oleh kekuatan iblis.     

Tubuh ular iblis yang mengerikan itu dilapisi oleh sisik-sisik berwarna hitam pekat. Dia mengayunkan ekor raksasanya ke arah telapak tangan petir yang semakin mendekat. Ketika keduanya bertabrakan, sebuah ledakan yang dahsyat mengguncang area tersebut, dan kilatan petir penghancur menjalar melalui ekor raksasanya, menghancurkan sisik-sisik di tubuhnya dan darah mulai mengalir di sana.     

Beigong Ao kembali mengambil langkah, dan dalam sekejap, banyak kilatan petir menembus langit dan menyatu ke dalam tubuhnya. Pada saat ini, tubuh Beigong Ao memancarkan tekanan yang kuat saat dia melahap kilatan guntur di sekelilingnya. Sementara itu di atasnya, muncul satu sosok Dewa Petir raksasa.     

*Boom* Sinar-sinar dari Light of Thunder Punishment muncul satu per satu. Mereka melayang di sekitar tubuh Beigong Ao, sehingga membuatnya tampak seperti Dewa Petir.     

Setelah menyaksikan pemandangan di hadapannya, Ye Futian tahu bahwa, setelah meraih terobosan, pemahaman Beigong Ao terkait aura Jalur Agung juga cukup mendalam. Dia sudah bisa menggunakan teknik Thousand Punishment. Meskipun dia belum mencapai kekuatan sejati dari teknik Thousand Punishment, namun dia sudah bisa melepaskan sebagian besar kekuatannya.     

Terdengar suara gemeretak yang tajam saat kekuatan dari teknik Thousand Punishment dikerahkan ke bawah, mengoyak dan menghancurkan semuanya menjadi bagian-bagian kecil. Tubuh Beigong Ao juga tiba-tiba menghilang saat sosoknya berubah menjadi sambaran petir. Pada saat berikutnya, orang-orang yang berada di sana melihat Beigong Ao muncul di depan ular iblis itu. Dia mengangkat tangannya dan melancarkan serangan ke bawah.     

Dalam sekejap, ular iblis itu dikelilingi oleh Light of Thunder Punishment. Orang-orang hanya bisa melihat kilatan petir menyambar tubuh ular raksasa itu satu per satu, mengoyak sisiknya dan menyayat tubuhnya. Darah mengalir dari luka-lukanya, dan monster iblis itu meraung kesakitan. Tubuhnya yang berukuran besar menggeliat, dan pada saat ini, seluruh area itu bergetar hebat. Aura kematian menyebar ke seluruh tempat.     

"Serang!" Kultivator lainnya mulai bergerak pada waktu yang bersamaan. Mereka mengeluarkan kekuatan masing-masing dan mulai melancarkan serangan pada ular iblis tersebut. Namun, tatapan mata mereka masih terpaku pada Teratai Iblis Neraka yang dilindungi oleh ular iblis tersebut. Itu adalah tujuan utama mereka untuk datang kemari.     

Ular iblis itu terdorong ke belakang oleh rentetan serangan dari Jalur Agung yang diarahkan padanya. Kemudian, banyak sosok melesat ke arah Teratai Iblis Neraka dengan kecepatan tinggi. Mereka semua bergerak secepat kilat.     

Ye Futian masih berdiri di udara. Ketika dia melihat banyak kultivator menerjang ke bawah pada saat yang bersamaan, dia tampak mengerutkan keningnya. Dia memandang ular iblis itu dan melihat bahwa kedua matanya dipenuhi dengan hawa dingin di dalamnya. Seolah-olah ular itu sedang mengejek para manusia yang penuh dengan keserakahan ini.     

"Hati-hati," Ye Futian mengingatkan Beigong Ao secara telepati. Pergerakan Beigong Ao terhenti sejenak, dan pada saat berikutnya, kultivator-kultivator lain telah melewatinya. Masing-masing dari mereka mengulurkan tangan ke depan dalam upaya untuk meraih Teratai Iblis Neraka itu.     

Saat telapak tangan mereka mencapai Teratai Iblis Neraka, 'lautan bunga' di area itu mulai bergerak pada saat yang bersamaan. Layaknya neraka yang sesungguhnya, semua Teratai Neraka bermekaran sekaligus dan menyelimuti area tersebut. Bahkan ada Teratai Neraka yang menghiasi langit.     

Di antara 'lautan bunga', kelopak bunga raksasa mulai muncul satu per satu. Setelah itu, kelopak-kelopak bunga tersebut langsung melesat ke arah langit. Sembilan kelopak bunga terbuka pada saat yang bersamaan sebelum akhirnya tertutup rapat, menjebak semua orang di dalamnya.     

"Ilusi."     

Ye Futian memandang ular iblis yang berada di bawahnya. Tidak heran dia merasa ada sesuatu yang aneh sebelumnya. Ini adalah sebuah ilusi. Kaisar Iblis ini sangat licik dan cerdik. Selain itu, dia juga mahir dalam menggunakan ilusi untuk menipu penglihatan semua orang, dan tanaman yang telah menjebak mereka semua di dalam area ini adalah Teratai Neraka yang sesungguhnya.     

Para kultivator yang berusaha mengambil Teratai Iblis Neraka yang palsu itu diterkam oleh ilusi teratai iblis. Setelah itu, sebagian besar kekuatan Jalur Agung di dalam tubuh mereka dilahap, sementara aura kematian mengalir ke sekujur tubuh mereka. Tubuh banyak orang langsung menghitam saat energi kehidupan mereka memudar.     

"Ini adalah Teratai Neraka yang sesungguhnya. Selamat menikmati pesta kematian ini," ujar ular iblis itu sambil memandang kerumunan kultivator di sekitarnya. Kedua matanya dipenuhi dengan aura pembunuh. Mendengar hal ini, ekspresi banyak orang berubah. Monster b*jingan ini sengaja menunjukkan kelemahannya untuk menjebak mereka semua. Dia benar-benar licik.     

*Kresek, Kresek, Kresek* Di antara lautan bunga tersebut, Teratai Neraka itu mekar dan menerjang para kultivator dalam upaya untuk melahap mereka hidup-hidup. Seluruh area kini diselimuti oleh aura Jalur Agung Kematian. Rentetan gelombang kematian yang tak ada habisnya mengalir ke segala arah saat mereka mengincar kultivator-kultivator manusia yang berada di sana. Banyak suara jeritan yang menyedihkan terdengar saat para kultivator diserang satu per satu sebelum akhirnya dilahap oleh Teratai Neraka.     

Beigong Ao kembali ke sisi Ye Futian dan mengeluarkan tirai cahaya petir untuk melindungi Ye Futian dan kelompok mereka. Dia menatap ular iblis di bawah mereka dan berkata, "Monster ini sangat licik."     

Melihat bahwa orang-orang di sekitar mereka mati satu per satu, Ye Futian juga menyadari bahwa Kaisar Iblis ini ternyata sangat kuat. Dia hanya berpura-pura lemah saat bertarung melawan Beigong Ao sebelumnya.     

"Apakah kau meminjam kekuatan dari Teratai Iblis Neraka?" Ye Futian bertanya pada ular iblis itu.     

Ular iblis itu memandangnya. Tatapan matanya dipenuhi dengan penghinaan. Seorang pemuda yang lemah berani menatapnya seperti itu?     

"Kau bisa ikut denganku. Jadilah hewan tungganganku, dan aku akan membiarkanmu hidup," ujar Ye Futian pada ular iblis itu.     

Ular iblis itu tertegun setelah mendengar penawaran yang diajukan oleh Ye Futian. Sepasang mata raksasa itu menatapnya. Kata-kata pemuda itu sangat mengejutkan.     

Mengikutinya sebagai hewan tunggangan?     

Seorang Renhuang muda berani mengusulkan agar dia mengikutinya sebagai hewan tunggangan?     

Lagi-lagi pewaris dari keluarga bangsawan. Sosok yang angkuh dan sombong. Tatapan mata ular iblis itu dipenuhi dengan penghinaan. Sepertinya dia sama sekali tidak terkesan dengan kata-kata Ye Futian.     

Dia mengayunkan ekornya. Kemudian, dalam sekejap, beberapa Teratai Neraka terbang ke arah Ye Futian dan mencoba melahapnya. Pada saat yang bersamaan, ular iblis itu berkata, "Kau adalah orang paling sombong yang pernah kutemui."     

Dia adalah Kaisar Iblis di tingkat kedelapan, dan seorang pemuda berani memintanya untuk menjadi hewan tunggangannya?     

"Seharusnya kau merasa terhormat." Elang Angin Hitam memandang ular iblis itu.     

Ye Futian tidak mengatakan apa-apa. Melihat Teratai-teratai Neraka itu terbang ke arahnya, dia mengambil satu langkah ke depan. Alih-alih mencoba untuk melawan atau menghindar, dia justru berjalan menuju Teratai Neraka yang semakin mendekat. Beigong Ao juga tidak mencoba menghentikannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.