Legenda Futian

Pemahaman



Pemahaman

2Kelompok Ye Futian akhirnya memasuki Wilayah Langit Ilusi. Begitu masuk ke dalam wilayah tersebut, rasanya seolah-olah mereka berada di dimensi lain. Mereka tidak dapat lagi menemukan pintu masuk yang baru saja mereka lewati. Sepertinya sebuah matriks telah memisahkan mereka dari dunia luar.      3

Tempat ini berupa sebidang tanah. Dengan menyebarkan aura mereka masing-masing, mereka dapat merasakan banyaknya kultivator yang hadir di area ini.     

"Kenapa bisa seramai ini?"     

Aura Ye Futian menyebar ke seluruh penjuru Wilayah Langit Ilusi. Dia mendapati bahwa area ini benar-benar berbeda dari dunia luar. Wilayah ini dipenuhi oleh kultivator di dalamnya. Seolah-olah mereka semua telah berkumpul di satu pulau. Dimana pun aura mereka melintas, suasananya sangat ramai dan dipenuhi oleh banyak orang.     

Sebelumnya, Bai Mu mengatakan bahwa seperempat bagian dari semua orang yang datang ke Pulau Dewa Timur telah memasuki wilayah tersebut. Sehingga bisa dibayangkan berapa banyak kultivator yang berada di sana. Puluhan ribu kultivator kuat telah berkumpul di satu tempat yang sama. Banyak di antara mereka adalah sosok-sosok yang luar biasa.     

Di langit di kejauhan, terdengar suara tabrakan yang mengerikan. Kelompok Ye Futian mengangkat kepala mereka dan memandang ke arah suara itu berasal. Mereka melihat bahwa sebuah pertempuran besar telah terjadi di langit di atas wilayah tersebut. Itu adalah pertarungan kelompok antar Renhuang. Ketika mereka bertarung, rasanya seolah-olah langit dan bumi sedang terkoyak. Pemandangan yang dihasilkan sangat menakutkan untuk dilihat.     

Namun, orang-orang di Wilayah Langit Ilusi sepertinya tidak terpengaruh oleh keributan tersebut. Sepertinya mereka sudah terbiasa dengan pertempuran seperti itu. Dalam wilayah ini, pertempuran tidak pernah terjadi di satu tempat saja. Karena perselisihan untuk memperebutkan peluang dari Jalur Agung, terjadilah konflik antara banyak pihak di banyak tempat sekaligus. Banyak pertempuran telah terjadi bahkan sebelum Ye Futian tiba di tempat ini. Banyak orang tewas terbunuh di Wilayah Langit Ilusi.     

Banyak orang tidak pergi mencari peluang yang menguntungkan dari pulau ke pulau, melainkan langsung datang kemari. Bagi sebagian besar kultivator, ini bukan pertama kalinya mereka berada di Pulau Dewa Timur. Dengan memahami situasi daripada mempertimbangkan memiliki kemampuan yang mumpuni, mereka bergegas pergi ke Wilayah Langit Ilusi untuk mendapatkan peluang dari Jalur Agung yang ada di dalam wilayah tersebut.     

Salah satu dari mereka adalah Jun Qiuyan. Aura Ye Futian akan menemukan sosok Jun Qiuyan di antara kerumunan kultivator. Ada banyak kultivator di sekitar Jiu Qiuyan, sehingga membentuk sebuah pasukan Renhuang.     

Ye Futian ingat bahwa sebelumnya, Jun Qiuyan mengumpulkan banyak tiket masuk ke Pulau Dewa Timur. Dia pasti telah mengumpulkan banyak tiket sehingga dia bisa membawa banyak kultivator ke dalam wilayah ini. Dengan cara itu, ketika memperebutkan peluang dari Jalur Agung, mereka akan memiliki keuntungan mutlak dalam hal jumlah.     

Sementara itu di sekitar Ye Futian, kultivator lainnya juga mengeluarkan aura mereka masing-masing. Kaisar Helian berkata dengan suara pelan, "Ada banyak peluang dari Jalur Agung di tempat ini. Pasti ada banyak kultivator kemana pun kita pergi."     

Ye Futian tentu saja juga menyadari hal ini. Auranya menyebar ke wilayah yang sangat luas. Kemudian dia bergerak dan berkata, "Ayo kita pergi."     

Kelompok mereka bergerak menuju ke satu arah. Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah gunung kuno.     

Gunung ini menjulang tinggi hingga mencapai langit, dan bentuknya menyerupai sebilah pedang. Dengan berdiri di atas gunung tersebut, orang-orang bisa merasakan aura pedang yang sangat kuat. Seolah-olah wilayah ini adalah sebuah area pedang dan diselimuti oleh aura pedang yang tak terlihat.     

Ini adalah sebuah Gunung Pedang.     

"Aura dari Gunung Pedang ini terasa menyesakkan. Aura ini pasti ditinggalkan oleh satu sosok terkemuka," ujar Beigong Ao. Bahkan dengan tingkat kultivasinya saat ini, tidak mudah untuk merasakan kehadiran aura pedang di Gunung Pedang ini dan sekuat apakah aura pedang tersebut.     

Terdapat sembilan lempengan batu untuk berkultivasi di depan Gunung Pedang. Sembilan lempengan batu ini terhubung dengan Gunung Pedang tersebut. Sepertinya mereka juga memancarkan aura pedang yang sama dan menjadi satu kesatuan dengan Gunung Pedang. Beberapa kultivator sedang duduk di atas lempengan-lempengan batu ini, berusaha memahami aura pedang di area tersebut.     

"Sembilan lempengan batu," ujar Ye Futian sambil memandang mereka. Setiap lempengan batu memiliki satu orang yang duduk di atasnya. Sehingga secara total, ada sembilan kultivator yang duduk di sana. Meskipun mereka duduk di sana, namun pikiran mereka berada di tempat lain. Sementara para kultivator lainnya berjaga di samping mereka atau memandangi mereka.     

Tubuh kesembilan kultivator ini mengeluarkan aura dari Jalur Agung. Ye Futian dapat merasakannya dengan jelas. Sembilan aura itu berbeda satu sama lain. Perbedaan kekuatan di antara mereka bahkan cukup besar. Sosok terkuat di antara mereka adalah seorang Renhuang di tingkat kedelapan. Di sisi lain, sosok terlemah adalah seorang Renhuang tingkat ketiga, tetapi temperamennya tampak luar biasa. Dia dijaga oleh para kultivator yang mengikutinya. Dia pasti memiliki latar belakang keluarga yang luar biasa karena bisa menerima perlakuan seperti itu.     

"Setiap lempengan batu itu mengandung aura pedang di dalamnya," ujar Ye Futian. Kaisar Helian dan Beigong Ao menatapnya setelah mendengar kata-kata Ye Futian. Mereka merasa takjub saat mengetahui bahwa Ye Futian mampu mendeteksi aura itu hanya dengan pandangan sekilas.     

"Rumor mengatakan bahwa Gunung Pedang ini adalah sebuah matriks yang berisi sembilan aura pedang yang berbeda-beda di dalamnya. Setiap lempengan batu mengandung satu aura pedang dan terhubung dengan Gunung Pedang di belakang. Saat duduk di atas lempengan tersebut, seseorang dapat merasakan keberadaan aura pedang di dalamnya dan memahaminya. Ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pedang para kultivator," Beigong Ao menyampaikan penjelasan pada Ye Futian. Ye Futian dikenal sebagai Kaisar Pedang Liunian. Ilmu pedangnya sangat luar biasa; dan Beigong Ao telah menyaksikannya secara langsung.     

Ketika Ye Futian menyerang dengan tiga aura pedang miliknya, serangan itu sudah menjadi sebuah teknik yang sangat mengerikan.     

Ye Futian melangkah ke depan. Namun, sembilan lempengan batu itu sudah ditempati orang lain. Tidak ada tempat baginya untuk berkultivasi. Bahkan jika dia ingin mendapatkannya, dia harus menunggu terlebih dahulu.     

Namun, ada terlalu banyak kultivator yang menunggu di sini. Mereka semua menunggu kesempatan untuk bisa duduk di atas lempengan-lempengan batu itu dan berkultivasi. Kelompok Ye Futian tidak bisa menunggu sampai giliran mereka tiba.     

Ye Futian berdiri di bawah lempengan-lempengan batu itu. Dia menatap ke arah Gunung Pedang. Tatapan matanya tiba-tiba berubah jadi menyeramkan, seolah-olah dia bisa melihat menembus Jalur Agung. Dalam sekejap, sebuah aura yang menakjubkan menyelimuti seluruh tempat, bahkan menyebar hingga ke Gunung Pedang. Pada saat itu juga, Ye Futian bisa merasakan adanya untaian aura yang aneh. Di atas Gunung Pedang itu, sepertinya ada sembilan untaian aura yang misterius.     

Sembilan untaian aura ini menyatu dengan sempurna dan membentuk sebilah pedang. Saat ini, di mata Ye Futian, Gunung Pedang ini bukan lagi sebuah gunung, melainkan sebilah pedang.     

"Sembilan bentuk," gumam Ye Futian pada dirinya sendiri. Pandangannya kini beralih pada sembilan lempengan batu itu lagi. Kemudian dia berkata dengan suara pelan, "Ini adalah sebuah teknik pedang yang terdiri dari sembilan bentuk yang digabungkan menjadi sebilah pedang. Bentuk gabungan mereka adalah Gunung Pedang itu sendiri."     

"Kau memiliki penglihatan yang bagus karena mampu menyadarinya secara langsung," seorang pendekar berseru sambil menyilangkan tangannya di depan dadanya. Lengannya mengapit pedangnya. Sudah jelas dia seorang pendekar pedang. Dia tersenyum dan menatap Ye Futian. Namun, senyumannya tampak aneh.     

"Sembilan lempengan batu ini mengandung sembilan aura pedang di dalamnya. Sembilan aura pedang ini membentuk aura pedang utama dari Gunung Pedang. Semua orang mengetahui hal ini," ujar sosok lainnya. Tatapan mata orang itu masih tertuju ke arah Gunung Pedang. Dia berbicara dengan, namun dia tidak menatap ke arah Ye Futian.     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan. Jadi seperti itu. Kemudian dia bertanya, "Apa nama dari teknik pedang ini?"     

"Aku tidak tahu," jawab orang yang berada di bagian samping. "Singkatnya, ini adalah ilmu pedang yang ditinggalkan oleh satu sosok terkemuka. Hanya saja selama bertahun-tahun, sulit untuk memahami kesembilan aura pedang di lempengan-lempengan batu itu secara keseluruhan. Adapun Gunung Pedang di hadapan kita, tidak ada seorang pun yang berhasil memahaminya hingga detik ini. Semua fakta ini menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar menguasai teknik pedang ini."     

Ye Futian mengangguk pelan. Dia juga menyadari bahwa teknik pedang ini sangat luar biasa. Pedang yang tersimpan di dalam Gunung Pedang ini bukanlah pedang biasa.     

Namun, sembilan aura pedang yang terkandung di dalam lempengan-lempengan batu itu tidak terlalu sulit untuk dipahami. Ye Futian bisa merasakan aura-aura pedang di dalamnya dengan jelas.     

"Apakah sembilan aura pedang ini sulit untuk dipahami?" Ye Futian bergumam pelan.     

"Tentu saja," jawab seorang Renhuang perempuan di bagian samping. "Sembilan aura pedang ini semuanya berbeda satu sama lain. Mereka berasal dari sembilan pedang yang berbeda-beda. Rasanya seperti mempelajari sembilan teknik pedang yang berbeda-beda. Jika seseorang bisa duduk di atas lempengan batu dan merasakan aura pedang di dalamnya, mungkin prosesnya akan menjadi lebih mudah. Namun, terlalu sulit untuk memahami satu aura pedang dari bawah sini."     

Dia baru saja mengatakan hal ini ketika tubuhnya tiba-tiba mengeluarkan seberkas cahaya pedang yang melesat menembus langit. Ketika aura pedang miliknya dikeluarkan, orang-orang bisa merasakan dengan jelas aliran pedang yang kuat mengalir di sekitar tubuhnya.     

Dia telah memahami salah satu dari sembilan aura pedang tersebut. Banyak orang di sekitar wanita itu memandangnya. Mereka tampak takjub.     

"Untuk bisa merasakan dan memahami aura pedang dari bawah lempengan batu itu, kemampuan pemahamannya pasti luar biasa," puji seseorang. Aura pedang dari wanita itu mengalir ke sekitarnya. Auranya sungguh luar biasa. Setelah beberapa saat, aura pedangnya perlahan-lahan mereda. Dia memandang ke arah Ye Futian dan bertanya, "Kau baru pertama kali datang kemari?"     

Ye Futian mengangguk. Dia tersenyum dan menjawab, "Aku baru saja tiba di sini."     

Dia memandang orang-orang yang berada di sekitar Ye Futian. Dia langsung memahami situasinya. Sepertinya pria ini berasal dari sebuah pasukan terkemuka di suatu benua, tapi pasukannya jelas berbeda dengan pasukan-pasukan yang ada di Pulau Dewa Timur. Namun, temperamen Ye Futian benar-benar luar biasa. Dia pasti berasal dari keluarga terkemuka.     

"Melihat situasi saat ini, mustahil untuk bisa berkultivasi di atas lempengan-lempengan batu itu. Kau hanya bisa memfokuskan diri untuk memahami satu aura pedang setelah duduk di atas salah satu lempengan batu itu untuk melihat apakah kau memiliki peluang untuk berhasil atau tidak. Jika kau merasa hal itu akan sulit untuk dilakukan, sebaiknya kau menyerah dan mencoba keberuntunganmu di tempat lain," Renhuang perempuan itu menambahkan ketika dia melihat bahwa Ye Futian memiliki temperamen yang tidak biasa. Kemudian dia berjalan menuju bagian belakang dari lempengan batu lainnya, bersiap-siap untuk memahami aura pedang yang berbeda dari sebelumnya.     

"Terima kasih banyak," Ye Futian berterima kasih pada wanita itu. Di sisi lain, wanita itu mengayunkan tangannya sebagai tanggapan. Dia tidak keberatan dengan hal itu dan hanya ingin mengingatkannya. Apa yang dia lakukan tidak layak mendapatkan ucapan terima kasih dari Ye Futian.     

"Bagaimana kalau kau mengambil alih salah satu lempengan batu itu secara paksa untuk berkultivasi? Dengan cara itu, peluangmu untuk bisa memahami aura pedang itu mungkin akan meningkat," ujar Renhuang lainnya di bagian samping sambil tersenyum. Sepertinya nada bicaranya terkesan mengejek.     

"Tidak perlu," jawab Ye Futian. "Aura pedang dari sembilan lempengan batu ini terlihat dengan sangat jelas dan tidak sulit untuk dipahami. Aku tidak perlu duduk di atas lempengan-lempengan batu itu untuk memahaminya."     

Kata-katanya membuat banyak Renhuang mengalihkan pandangan mereka padanya. Renhuang di sampingnya tersenyum dan berkata, "Benarkah begitu? Bagaimana kalau kau mencobanya sekarang? Aku sudah tidak sabar untuk melihatnya secara langsung."     

Renhuang wanita, yang berbicara dengan Ye Futian sebelumnya, kini berbalik dan memandangnya. Dia memperingatkan, "Jangan terlalu percaya diri. Kekuatan sejati aura pedang itu tidak seperti apa yang kau bayangkan."     

Setelah mengatakan hal ini, dia melanjutkan kultivasinya.     

"Haha, dia mungkin memiliki bakat serta pemahaman yang luar biasa, sehingga dia mampu menguasai sembilan aura pedang itu dalam sekejap," ujar seorang Renhuang dengan nada mengejek. Namun, ini hanyalah lelucon saat mereka sedang tidak berkultivasi. Tidak ada niat buruk di dalamnya.     

Mereka semua sudah cukup lama berkultivasi di sini dan karena itulah, mereka mengetahui betapa sulitnya memahami aura-aura pedang itu.     

Beberapa aura pedang dari Gunung Pedang itu relatif lebih mudah untuk dipahami. Banyak orang berhasil memahaminya. Namun, ada juga beberapa aura pedang yang sangat sulit untuk dipahami.     

Ye Futian tersenyum dan tidak berkata apa-apa lagi. Dia melangkah ke depan, hingga dia tiba di satu tempat yang menghadap ke arah Gunung Pedang, dan duduk di sana. Tempat itu kebetulan berada di tengah-tengah sembilan lempengan batu tersebut.     

Dia memandang ke arah salah satu lempengan batu. Aura Jalur Agung terpancar dari tubuhnya dan menyelimuti lempengan batu itu. Dalam sekejap, aura pedang berputar-putar dan berkumpul di sekitar tubuhnya. Tiba-tiba, aliran aura pedang muncul di sekelilingnya.     

Pemandangan ini menarik perhatian banyak orang. Tampaknya dia tidak main-main dengan hal ini. Mungkinkah dia benar-benar percaya bahwa dia mampu memahami aura-aura pedang itu dari bawah lempengan batu dalam waktu singkat?     

Hal itu bahkan sulit dilakukan bagi para kultivator yang duduk di atas lempengan-lempengan batu tersebut     

Kaisar Helian dan yang lainnya juga memandang Ye Futian. Mereka menyaksikan pemandangan ini dengan penuh antusias. Bagi mereka, yang mengetahui tentang bakat yang dimiliki Ye Futian, mereka juga ingin melihat betapa mengerikannya pemahaman Ye Futian sekarang. Berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk memahami aura pedang yang tidak mampu dipahami oleh banyak kultivator?     

Aura pedang yang menyelimuti sosok Ye Futian menjadi semakin kuat. Sinar-sinar dari cahaya pedang mengalir ke sekujur tubuhnya, yang sepertinya mengeluarkan suara dentangan pedang. Pada saat itu juga, banyak orang memandang ke arahnya. Ye Futian menimbulkan kegemparan di Gunung Pedang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.