Legenda Futian

Kenapa Kau Cari Mati?



Kenapa Kau Cari Mati?

1Di sekitar Ye Futian, kawanan gajah ilahi berderap menuju pedang raksasa yang melesat ke arah mereka. Setiap gajah ilahi itu mengeluarkan kekuatan yang sangat mengerikan. Tidak lama kemudian, pedang-pedang hitam raksasa itu menabrak kawanan gajah ilahi tersebut, dan tiba-tiba banyak retakan muncul di tubuh raksasa gajah-gajah itu saat mereka dikoyak oleh serangan yang menimpa mereka. Pedang-pedang raksasa itu terus menerus berjatuhan untuk menghancurkan kawanan gajah ilahi yang berderap di udara itu, dan suara tabrakan yang mengerikan mengguncang area ini tanpa henti. Bersamaan dengan hancurnya kawanan gajah ilahi itu, pedang besi hitam di atas kepala Ye Futian langsung melesat ke bawah untuk menyerang Ye Futian.     1

*Boom* Sebuah suara yang sangat mengerikan bergema di udara, dan pedang besi hitam itu akhirnya menghantam tubuh raksasa dari kawanan gajah ilahi itu, sehingga menyebabkan tubuh mereka berguncang. Namun, seberkas cahaya keemasan yang menyilaukan terpancar dari gajah-gajah tersebut. Tubuh emas mereka tetap berdiri kokoh dan terbukti tidak bisa dihancurkan.     

Ye Futian berdiri dari tempatnya dan diselimuti oleh bayangan kawanan gajah ilahi. Dia menatap pemuda berjubah hitam yang berdiri di atas lempengan batu di depannya, dan keinginan membunuh yang dingin terlintas di matanya.     

*Brak*     

Ye Futian mengambil satu langkah ke depan, dan saat kakinya mendarat, selain kekuatan gajah ilahi yang dahsyat, ada juga aura tak tertandingi yang begitu tajam sehingga mampu mencabik-cabik segalanya.     

Ketiga aura pedang itu terbang kembali ke sisi Ye Futian, dan di atas langit, sungai-sungai pedang bermunculan lalu berkumpul di sekitar aura pedang tersebut.     

*Whoosh* Kekuatan pedang yang tak terbatas mengalir ke dalam aura pedang seolah-olah mereka bergabung menjadi satu kesatuan. Dalam sekejap, masing-masing dari tiga aura pedang itu tampaknya mengandung kekuatan pedang yang mengerikan dari Ye Futian. Serangan yang baru saja dikeluarkan ternyata masih belum sempurna.     

"Enyahlah dari sini." Di atas langit, terdengar suara gemuruh yang keras. Kawanan gajah ilahi yang dibentuk oleh Roda Ilahi dari Jalur Agung berderap ke atas langit, mendorong pedang besi hitam itu menuju ke udara, yang langsung dihancurkan hingga menjadi bagian-bagian kecil. Setelah itu, pancaran cahaya suci keemasan bersinar di atas langit, yang meningkatkan kekuatan gajah-gajah itu saat mereka berderap ke depan. Suara gajah yang dihasilkan sudah cukup untuk menghancurkan gendang telinga orang-orang yang mendengarnya, apalagi bayangan-bayangan dari kawanan gajah ilahi ini berderap ke depan pada saat yang bersamaan.     

Ye Futian memandang pemuda berjubah hitam yang berada di depannya dan terus bergerak ke depan. Gajah-gajah ilahi raksasa itu juga berderap ke depan seperti pedang besi hitam milik lawannya, yang juga terbuat dari Roda Ilahi Jalur Agung, sehingga mengeluarkan suara gesekan tajam yang mengerikan dan bergerak menuju kawanan gajah tersebut.     

Keduanya bertabrakan di udara dan menyebabkan sebuah badai yang mengerikan terbentuk di area sekitarnya. Badai itu cukup kuat untuk mengguncang Gunung Pedang dan lempengan-lempengan batu di dalamnya, namun tidak ada satu pun yang runtuh akibat badai tersebut. Banyak kultivator bergegas mundur karena mereka tidak menyangka kekuatan semengerikan itu dapat dihasilkan dari keduanya. Para Renhuang tingkat bawah akan terpengaruh jika mereka tetap berada di sana.     

*Whoosh*     

Pada saat ini, tiga aura pedang yang menakjubkan itu muncul kembali dan bergabung dengan kekuatan Jalur Agung milik Ye Futian.     

Tatapan mata pemuda berjubah hitam itu juga tampak sedikit gelisah. Kekuatan Ye Futian sedikit di luar ekspektasinya, dan dia tidak bisa mengalahkannya secara langsung. Dia mengira tingkat Plane-nya saat ini seharusnya sudah cukup untuk melenyapkan lawannya dengan mudah.     

Pedang-pedang hitam raksasa yang dingin dan menakjubkan mengelilingi tubuhnya. Dia masih berdiri di tengah-tengah mereka seperti seseorang yang duduk di atas kursi singgasana pedang.     

Pada saat ini, sungai-sungai pedang memenuhi seluruh penjuru langit. Dia bisa merasakan adanya sebuah aura aneh, yang langsung menyelimuti area dimana dia berada dan menyebabkan tubuhnya menggigil. Aura itu sedingin es, dan hawa dingin ini bahkan mampu memengaruhi jiwa spiritualnya.     

Tidak jauh berbeda, kekuatan pertahanan dari ilmu pedang miliknya juga diselimuti dengan lapisan embun es. Seolah-olah pertahanannya telah dibekukan oleh es.     

"Hah?" Dua pria di belakangnya yang merupakan Renhuang tingkat kedelapan mengerutkan kening; sepertinya mereka merasakan kekuatan yang mampu menghancurkan pemuda berjubah hitam itu. Salah satu dari mereka mengambil langkah tegas dan mengangkat pedangnya.     

Hampir pada saat yang bersamaan, aura pedang milik Ye Futian dikerahkan disertai dengan suara gemuruh saat pertahanan pedang besi hitam yang melindungi pemuda berjubah hitam itu tercabik-cabik dalam sekejap. Serangan aura pedang itu tiba dalam waktu singkat, dan pemuda berjubah hitam itu tiba-tiba diliputi oleh rasa takut yang luar biasa ketika dia melihat kedatangan aura pedang itu saat bayangan aura pedang itu terus membesar di matanya.     

*Boom* Diikuti dengan suara ledakan yang keras, sebilah pedang hitam yang lebih mengerikan dari sebelumnya muncul di hadapan pemuda berjubah hitam itu, dan ketiga aura pedang milik Ye Futian menghantamnya secara langsung. Karena dihalangi oleh pedang hitam itu, mereka tidak dapat menimbulkan dampak serangan yang mereka inginkan.     

Di samping pemuda berjubah hitam itu, seorang Renhuang tingkat kedelapan yang tampak agung namun mengintimidasi telah muncul; dia menatap Ye Futian dengan dingin.     

*Whoosh* Aura pedang itu terbang kembali ke hadapan Ye Futian dalam sekejap sambil mengeluarkan suara dentangan yang keras.     

Pada saat ini, orang-orang akhirnya memahami apa yang telah terjadi; semuanya terjadi begitu cepat sehingga hanya dalam beberapa kali serangan, semuanya telah berakhir.     

Dan hati mereka berdebar kencang. Beberapa saat yang lalu, apakah pemuda berjubah hitam itu nyaris terbunuh?     

Ternyata Renhuang tingkat kedelapan inilah yang menyelamatkannya.     

Ini…     

Mereka mengira bahwa Ye Futian yang akan terbunuh dalam pertarungan ini, dan orang yang ikut campur adalah kultivator yang berdiri di belakang Ye Futian, namun apa yang terjadi benar-benar berkebalikan. Pemuda berjubah hitam, yang berada di Renhuang Plane tingkat menengah, akan tewas di tangan Ye Futian jika dia tidak diselamatkan oleh kultivator di belakangnya, yang telah menangkis aura pedang yang mematikan itu.     

Suasana di area ini tiba-tiba menjadi tenang, dan kesunyian yang ditimbulkan tampak menakutkan. Dari awal sampai akhir, pemuda berjubah hitam dan Ye Futian tidak banyak berbicara satu sama lain. Mereka berdua adalah pria kejam yang melancarkan serangan secara langsung, dan yang lebih penting lagi, tujuan utama mereka adalah membunuh.     

"Apakah ini sebabnya kau bersikap begitu berani?" Ye Futian berkomentar saat dia memandang pria paruh baya yang berdiri di depan pria berjubah hitam itu. Nada bicaranya terdengar acuh tak acuh, tapi kata-katanya terkesan mengejek.     

Pria berjubah hitam itu menyerang Ye Futian dengan agresif, tapi sekarang dia nyaris terbunuh. Jika bukan karena kultivator yang berada di belakangnya, mungkin dia sudah tewas terbunuh.     

Dalam pertarungan ini, pemuda berjubah hitam itu telah dipermalukan. Jika dia membunuh Ye Futian secara langsung, semua orang akan menganggapnya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin, yang tega melakukan pembunuhan hanya karena masalah sepele, dan Ye Futian akan terlihat sebagai seorang pecundang yang menyedihkan.     

Namun, pemuda berjubah hitam itu nyaris tewas terbunuh, jadi seluruh perselisihan ini sekarang tampak ironis.     

Renhuang tingkat kedelapan lainnya melangkah ke depan dan mengumumkan, "Bagi mereka yang tidak terlibat dalam masalah ini, silahkan mundur."     

Hati semua orang berdebar kencang. Tampaknya para kultivator dari Klan Pedang Besi Hitam sangat ingin membunuh Ye Futian. Sekarang setelah mereka saling menyerang satu sama lain, mereka tidak ingin membiarkan Ye Futian pergi dari sini hidup-hidup.     

Pemuda berjubah hitam itu memiliki status yang luar biasa; dia adalah tuan muda dari Klan Pedang Besi Hitam dan putra Kaisar Pedang Besi Hitam saat ini.     

Adapun dua Renhuang tingkat kedelapan di sebelahnya, salah satu dari mereka adalah murid tertua Kaisar Pedang Besi Hitam, dan satu sosok lainnya yang mengambil tindakan untuk melindungi pemuda berjubah hitam itu adalah adik dari Kaisar Pedang Besi Hitam dan paman dari pemuda berjubah hitam itu.     

"Ini hanya kesalahpahaman kecil. Kenapa harus menyelesaikannya dengan kekerasan? Sejak awal ini bukanlah masalah yang mempertaruhkan hidup atau mati. Karena tidak ada seorang pun yang terluka, mari kita selesaikan masalah ini sekarang juga," ujar Renhuang wanita yang telah menasihati Ye Futian sebelumnya, berusaha membujuk kedua belah pihak untuk berhenti bertarung. Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa. Jika mereka berperang satu sama lain, peluang bahwa dia akan terbunuh sangat besar. Karena bagaimanapun juga, jajaran anggota yang dibawa oleh Klan Pedang Besi Hitam sedikit lebih kuat daripada kelompok Ye Futian.     

Seluruh insiden ini disebabkan oleh Klan Pedang Besi Hitam, dimana kesombongan mereka-lah yang menjadi penyebab konflik ini. Namun, dia juga mengetahui bahwa tidak ada pihak yang benar atau salah di dunia kultivasi.     

"Tidak." Mata pemuda berjubah hitam itu tampak dingin, dan keinginan membunuh yang dia pancarkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Jika sebelumnya dia ingin membunuh Ye Futian tanpa alasan khusus, sekarang dia benar-benar ingin membunuhnya.     

"Terima kasih atas kebaikanmu." Ye Futian memandang wanita itu dan mengangguk pelan. "Namun, orang-orang ini ingin menjemput ajal mereka sendiri, jadi aku harus menuruti keinginan mereka."     

"..." Wanita itu memandang kedua belah pihak dengan tatapan datar. Ye Futian dan pemuda berjubah hitam itu sama-sama menolak sarannya. Sepertinya mereka berdua mengira bisa membunuh lawan mereka masing-masing.     

"Kau ingin mati?" Pemuda berjubah hitam itu memandang Ye Futian.     

Ye Futian memandang lawan bicaranya itu. Kemudian dia berkata pada Beigong Ao, yang berada di sampingnya, "Senior, saya ingin anda menahan mereka untuk sementara waktu."     

"Tidak masalah." Beigong Ao mengangguk. Sekarang dia menjadi lebih percaya diri dengan kekuatannya sendiri.     

Ketika dia berbicara, muncul sebuah area petir yang mengerikan, dan pada saat yang bersamaan, bayangan satu sosok dewa petir yang mengerikan muncul dan menyelimuti area ini. Di atas langit, kilatan petir yang tak terbatas menyambar dari langit dan menimpa dirinya. Dia berubah wujud menjadi tubuh petir dari Jalur Agung, yang mampu menarik petir ilahi dari Jalur Agung. Semua cahaya dari petir ilahi mengelilinginya, yang berbentuk seperti untaian rantai petir yang tak terhitung jumlahnya.     

Di sisi lain, murid dari Kaisar Pedang Besi Hitam mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap, kekuatan pedang yang mengerikan muncul di atas langit. Aura pedang yang tajam itu menyebar dan memukul mundur para kultivator di sekitarnya, memaksa mereka mundur ke kejauhan. Sebuah pertempuran besar akan segera terjadi di sini.     

Namun banyak orang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Di Pulau Dewa Timur, pertempuran semacam ini sudah sering terjadi. Namun, ini adalah pertama kalinya pertempuran sebesar ini terjadi di sini.     

Renhuang tingkat kedelapan itu mengulurkan tangannya ke arah pedang ilahi yang berada di atas langit, dan itu adalah sebilah pedang besi hitam yang dihiasi dengan ukiran pedang yang mengerikan di permukaannya, yang sekarang berubah menjadi petir hitam yang menyambar dari atas langit.     

*Brak, Brak, Brak* Cahaya dari pedang ilahi itu mengalir dari atas langit dan menghantam di sekitar area dimana Ye Futian dan kelompoknya berada, mengubahnya menjadi sebuah penjara besi berwarna hitam dan menyegel area ini dengan ilmu pedangnya, sehingga Ye Futian dan kelompoknya tidak bisa melarikan diri.     

Setelah itu, dia mengarahkan jarinya ke bawah, lalu disertai dengan suara dentuman keras yang mengerikan, pedang besi hitam itu diayunkan ke bawah.     

Dewa petir yang dibentuk oleh Beigong Ao tampak melayang di udara, sementara itu petir dan kilat menyambar di sekelilingnya, yang kemudian berubah menjadi untaian rantai petir yang mendarat pada pedang besi hitam itu dan menjeratnya. Namun, rantai itu tidak mampu menghalangi momentum dari pedang ilahi yang dikerahkan ke bawah itu. Arus kegelapan bergejolak dan bergemuruh, menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Tapi ada sebuah jaring petir yang muncul di langit di bawahnya, yang menghancurkan semua arus kegelapan tersebut. Jejak-jejak kekuatan dari Light of Thunder Punishment menyebar saat teknik Thousand Punishment mencapai pedang ilahi tersebut.     

*Boom* Sebuah suara yang memekakkan telinga terdengar saat pedang ilahi itu terjerat di udara, dan disucikan dengan cahaya dari teknik Thousand Punishment, menghancurkannya sedikit demi sedikit.     

Melihat hal ini, Renhuang tingkat kedelapan di sebelah pemuda berjubah hitam itu juga berjalan ke depan. Aura yang lebih mengerikan dari sebelumnya terpancar keluar dan menekan area ini dengan kekuatannya.     

Ye Futian tidak memandang ke arah medan pertempuran, namun kekuatan Jalur Agung miliknya menyebar saat kesembilan lempengan batu itu bersinar pada saat yang bersamaan dan memancarkan sinar-sinar dari cahaya pedang yang menakjubkan. Pada saat yang bersamaan, Gunung Pedang juga bersinar dan mengeluarkan aura pedang dalam jumlah besar.     

"Apa yang sedang terjadi?" Para Renhuang yang telah pergi meninggalkan medan pertempuran merinding ketika mereka menyaksikan perubahan yang terjadi di Gunung Pedang. Mereka memandang Ye Futian begitu para kultivator dari Klan Pedang Besi Hitam juga berbalik untuk memandang Gunung Pedang dan tiba-tiba merasakan firasat buruk.     

"Ada banyak peluang dari Jalur Agung yang tersebar di Pulau Dewa Timur. Mengapa kalian justru mencari kematian sementara kalian dapat hidup dan terus berkultivasi?" ujar Ye Futian dengan nada dingin. Suaranya menjadi sangat tajam saat memasuki telinga pemuda berjubah hitam, yang ekspresinya berubah saat dia menoleh untuk memandang Gunung Pedang tersebut.     

*Whoosh*     

Dari arah Gunung Pedang, muncul seberkas cahaya pedang yang langsung menembus langit bersamaan dengan aura pedang yang menyebar di udara. Dalam sekejap, beberapa orang dari Klan Pedang Besi Hitam yang berada paling dekat dengan Gunung Pedang langsung dihancurkan oleh aura pedang itu dan lenyap menjadi ketiadaan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.