Legenda Futian

Permainan Catur



Permainan Catur

2Sebuah gerbang raksasa yang terhubung ke area inti dari Pulau Dewa Timur berdiri di dalam Wilayah Langit Ilusi. Gerbang itu disebut sebagai Gerbang Dewa Timur.      1

Pada saat ini, banyak kultivator kuat telah berkumpul di depan Gerbang Dewa Timur.     

Gerbang Dewa Timur adalah gerbang untuk para dewa. Gerbang itu menjulang tinggi hingga ke atas langit. Deretan awan melayang di sekitarnya, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan.     

Sementara itu, sebuah bangunan megah yang berdiri tegak seperti dinding berada di depan Gerbang Dewa Timur. Banyak orang berdiri di sekitar dinding tersebut. Mereka sedang memandang sebuah matriks raksasa di depan Gerbang Dewa Timur. Matriks itu berbentuk seperti sebuah papan catur raksasa, dan ada 36 titik di permukaan papan catur tersebut. Pada saat ini, terdapat 36 yang berdiri di atas papan catur, dan ada banyak pion catur dari Jalur Agung yang berputar-putar di sekeliling mereka.     

Di antara 36 kultivator yang berada di atas papan catur, mereka memiliki rentang usia yang beragam, mulai dari yang tua hingga yang muda. Ada pria dan wanita di sana. Meskipun para kultivator ini berada di tingkat Plane yang berbeda-beda, saat ini mereka semua berdiri di atas papan catur yang sama.     

Ketika Ye Futian dan kelompoknya tiba di sana, mereka melihat banyak kultivator dari berbagai macam kalangan berdiri di atas bangunan yang tampak seperti dinding. Semua orang menatap papan catur yang berada di hadapan mereka. Pada saat ini, sebuah pertempuran sengit baru saja dimulai di atas papan catur tersebut; namun, pertempuran itu bukanlah pertarungan antar manusia; itu adalah pertarungan antar pion-pion catur.     

Selain itu, di sisi kiri dan kanan dari papan catur itu, terdapat sembilan tribun yang berdiri di sana. Beberapa orang sudah duduk di atas tribun ini. Masing-masing dari mereka memiliki pesona dan keanggunan yang tidak biasa. Mereka semua pasti memiliki status yang tinggi.     

"Jadi, ini yang disebut sebagai Catur Jalur Agung?" Ye Futian bergumam pelan. Dia sudah tahu benda apa itu pada saat dia tiba di sana. Terdapat sebuah Papan Catur dari Jalur Agung di depan Gerbang Dewa Timur. Setiap sesi permainan membutuhkan 36 peserta di dalamnya, dimana setiap peserta akan mendapatkan 36 pion catur dari Jalur Agung. Para peserta dapat menggabungkan kekuatan Jalur Agung masing-masing ke dalam setiap pion catur mereka.     

Ke-36 kultivator kemudian akan bertarung dalam pertempuran kelompok di atas Papan Catur dari Jalur Agung. Pemenangnya akan berhak menempati tribun. Ada sembilan tribun yang tersedia. Jadi, ketika sembilan pemenang telah muncul, maka pertempuran kelompok lainnya akan dimulai. Pemenang dari pertempuran sembilan kubu ini akan mendapatkan hak untuk melewati Gerbang Dewa Timur.     

Pulau Dewa Timur juga menjanjikan bahwa setiap orang yang melewati Gerbang Dewa Timur akan menerima pil dari Jalur Agung sebagai hadiah.     

Karena itulah, banyak kultivator kuat datang kemari dan menguji kekuatan mereka. Selama mereka bisa menjadi pemenangnya, mereka akan bisa mendapatkan pil dari Jalur Agung yang sangat berharga itu. Sudah jelas, pil itu bukanlah barang biasa, dan sudah menjadi kebanggaan dari Pulau Dewa Timur. Apalagi, pemenangnya juga bisa mendapatkan keuntungan lainnya.     

Kelompok Ye Futian mendarat di atas gedung tersebut. Saat menatap ke depan, mereka melihat banyak orang juga berdiri di atas gedung, sama seperti mereka. Selain itu, banyak kultivator lain yang baru saja datang di belakang mereka. Banyak orang akan menguji keberuntungan mereka dalam menghadapi peluang dari Jalur Agung di Wilayah Langit Ilusi lebih dulu sebelum datang kemari untuk menantang permainan catur itu.     

Bagaimanapun juga, meskipun pil itu sangatlah berharga, namun keuntungan yang didapat dari peluang Jalur Agung juga sangat membantu dalam meningkatkan kekuatan seorang kultivator. Jadi, wajar jika mereka tidak ingin melewatkannya begitu saja.     

Jun Qiuyan yang kini menjadi tawanan Ye Futian juga menarik perhatian beberapa kultivator dari Benua Penglai. Ekspresi orang-orang yang mengenali Jun Qiuyan berubah setelah mereka menyaksikan pemandangan itu. Mereka memandang ke arah Ye Futian. Kemudian, pandangan mereka beralih pada sosok yang berdiri di sampingnya, dan mereka menyadari bahwa sosok itu ternyata adalah nona dari Keluarga Shangguan, Shangguan Qiuye.     

Mungkinkah Keluarga Shangguan telah bekerja sama dengan orang asing untuk melawan Klan Jun?     

Sepertinya kedamaian di Benua Penglai akan segera berakhir.     

Apakah konflik di antara mereka muncul saat mereka berada di dalam wilayah Pulau Dewa Timur?     

Shangguan Qiuye menghampiri Ye Futian dari belakang. Dia juga ingin melihat apa yang akan dilakukan Ye Futian di sini. Dia berpikir bahwa, dengan bakat yang dimiliki Ye Futian, kecuali dia bertemu dengan lawan yang sangat kuat, seharusnya dia bisa melewati Gerbang Dewa Timur dengan mudah.     

"Papan catur ini juga merupakan sebuah matriks. Saat 36 peserta berdiri di atasnya, 36 pion catur dari Jalur Agung akan muncul. Kau bisa menggabungkan kekuatan Jalur Agung milikmu ke dalam pion-pion catur dan bertarung melawan peserta lainnya. Di sini, perbedaan Plane antar kultivator tidak akan berpengaruh apa-apa. Kekuatan dan daya tahan setiap pion catur akan sama. Kunci utama untuk memenangkan permainan ini adalah kekuatan Jalur Agung setiap peserta. Tentu saja, seseorang dengan tingkat Plane relatif tinggi akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait Jalur Agung. Jadi, meskipun pion-pion catur ini akan mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat perbedaan tingkat Plane, namun mereka yang memiliki tingkat Plane relatif tinggi masih memiliki beberapa keuntungan," Shangguan Qiuye memberikan penjelasan pada Ye Futian.     

Kemudian, dia melanjutkan kata-katanya, "Setelah mengalahkan semua orang yang berada di atas papan catur dan jika pemenangnya masih memiliki pion catur yang tersisa, dia berhak menempati salah satu dari sembilan tribun yang berada di bagian samping dan menyaksikan pertempuran lainnya. Setelah sembilan tribun terisi, maka pertempuran berikutnya akan berlangsung dan hasil akhirnya akan memutuskan siapa di antara sembilan kultivator itu yang berhak melewati Gerbang Dewa Timur.     

"Seharusnya hal ini tidak terlalu sulit bagimu. Setidaknya putaran pertama dapat kau lewati dengan mudah."     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa Shanggaun Qiuye sangat percaya diri pada kekuatan Ye Futian. Dia telah melihat kekuatannya secara langsung sebelumnya, dan tentu saja, Jalur Agung Ye Futian sangatlah kuat. Kemampuan bertarungnya adalah perwujudan dari kekuatan Jalur Agung miliknya.     

Ye Futian mengamati sembilan tribun yang berada di sana. Hanya dua tribun yang belum terisi. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dua putaran pertempuran dilaksanakan, satu orang akan mendapatkan hak untuk memasuki Gerbang Dewa Timur.     

Pada saat ini, sebuah pertempuran yang sangat sengit telah dimulai di atas papan catur. Itu adalah pertempuran mengerikan yang melibatkan banyak kubu di dalamnya. Semua peserta bertarung satu sama lain, dan setelah beberapa saat, seorang kultivator meraih kemenangan dan berjalan ke salah satu tribun. Namun, dia tidak tampak begitu bahagia. Sebaliknya, ekspresinya tampak sangat serius. Tatapan matanya tertuju ke satu lokasi tertentu, dan di dalam matanya tersirat rasa takut yang luar biasa.     

Di salah satu tribun, seorang pemuda sedang duduk bersila di sana. Kedua matanya terpejam saat dia berkultivasi. Dia tampak sangat berbeda dari kultivator lainnya, dan Ye Futian juga menyadari bahwa banyak orang juga menatapnya. Ye Futian memandang pria itu dan menyadari bahwa dia telah bertemu dengan pemuda itu sebelumnya. Ketika dia memasuki Pulau Dewa Timur, pemuda inilah yang membuat Pohon Berbunga bereaksi. Berdasarkan tebakan banyak orang, pemuda ini kemungkinan besar memiliki latar belakang yang luar biasa.     

"Putaran berikutnya," ujar seorang dewa yang berdiri di depan bangunan seperti dinding itu. Dia adalah salah satu dewa dari Pulau Dewa Timur, dan dia adalah pemandu acara dari permainan catur ini.     

Namun, setelah dia berbicara, sepertinya tidak ada yang mau naik ke atas papan catur.     

"Karena aku tidak mungkin menang, lebih baik aku mencobanya," ujar seorang kultivator dengan tenang sambil tersenyum. Kemudian, dia langsung berjalan menuju papan catur. Setelah itu, banyak peserta lainnya ikut naik dengan memiliki pola pikir yang sama dan berpartisipasi dalam putaran tersebut.     

Setelah mendengar perbincangan orang-orang di sekitarnya, Ye Futian mengerti kenapa tidak ada kultivator kuat maupun sosok terkemuka yang berpartisipasi dalam putaran ini.     

"Mereka mewaspadai seseorang." Shangguan Qiuye juga menyadari hal yang sama. Setelah memenangkan pertempuran ini, pemenangnya masih harus bertarung dengan delapan kultivator lainnya di masing-masing tribun. Jadi, jika sudah ada sosok yang sangat kuat duduk di salah satu tribun, kultivator lain akan menjadi ragu-ragu untuk ikut berpartisipasi dalam permainan.     

"Tepat sekali. Aku khawatir semua orang yang berpartisipasi kali ini hanya berperan sebagai pemeran pendukung. Tidak ada sosok yang menonjol," ujar seorang lelaki tua yang berada di samping mereka.     

"Apakah anda bersedia menjelaskan maksud ucapan anda, Tetua?" Shangguan Qiuye bertanya pada lelaki tua itu.     

"Lihatlah dia." Lelaki tua itu menunjuk pada pemuda yang mampu membuat Pohon Berbunga bereaksi dan berkata, "Orang ini telah bermain pada putaran sebelumnya dan mendominasi peserta lainnya dengan sembilan pion catur. Dalam pertempuran antar 36 kubu sebelumnya, dia hanya menggunakan sembilan pion catur, namun tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya. Pada akhirnya, dia berhasil menempati salah satu tribun dengan rekor pertarungan sempurna, dimana dia hanya kehilangan satu pion. Bagaimana caranya seseorang bisa bersaing dengannya?"     

"Dia hanya menggunakan sembilan pion catur?" Shangguan Qiuye bergumam pelan.     

Lelaki tua itu mengangguk. "Ada 36 pion catur yang tersedia dan dia hanya menggunakan sembilan pion catur. Dia bahkan tidak menyentuh pion-pion yang tersisa. Dia hanya kehilangan satu pion, yang menunjukkan bahwa dia akan memiliki 35 pion di pertempuran berikutnya. Dan hingga saat ini, semua pion catur yang tersisa dari tujuh peserta lainnya di semua tribun berjumlah 41 buah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka menggabungkan pemenang terakhir, yaitu pesaing kedelapan, mereka tetap tidak memiliki banyak pion catur untuk menghadapi pemuda itu. Apakah kau mengerti sekarang?"     

Shangguan Qiuye mengangkat kepalanya dan berkata, "Terima kasih banyak, Tetua."     

Tentu saja dia memahaminya. Para pemenang berusaha menyimpan pion caturnya sebanyak mungkin untuk menghadapi pertempuran antar sembilan peserta di putaran berikutnya. Di putaran pertama, fakta mengerikan dari pemuda itu adalah, dia mampu mengalahkan semua lawannya hanya dengan sembilan pion catur. Apalagi dia hanya kehilangan satu pion catur dalam putaran tersebut.     

Penampilannya sangat mengerikan. Siapa yang berani menghadapinya?     

Tidak heran banyak orang membicarakan hal itu sebelumnya. Berpartisipasi dalam permainan ini hanya akan berakhir sia-sia. Mereka tidak memiliki harapan untuk memasuki Gerbang Dewa Timur.     

Menghindari kultivator-kultivator kuat adalah sebuah strategi tersendiri. Karena bagaimanapun juga, banyak sekali yang ingin melewati Gerbang Dewa Timur. Sudah jelas, tidak ada satu pun dari mereka yang ingin bertemu lawan-lawan kuat, yang akan memengaruhi peluang seseorang untuk melewati Gerbang Dewa Timur.     

Menjadi pemenang dari 36 kultivator. Setelah itu, menjadi pemenang dari sembilan kultivator. Hal ini menunjukkan bahwa hanya satu orang dari 324 peserta yang berhak melewati Gerbang Dewa Timur. Dan perkiraan ini juga telah mempertimbangkan jumlah pertempuran paling sedikit. Jika seseorang mencapai kemenangan tetapi kehilangan semua pion caturnya, maka permainan catur yang terdiri dari 36 peserta di dalamnya harus dimainkan kembali.     

Berdasarkan hal ini, orang-orang bisa membayangkan betapa sulitnya menjadi pemenang dalam permainan catur ini. Kali ini, para kultivator dari berbagai macam benua telah datang ke Pulau Dewa Timur. Tidak ada yang tahu kekuatan pesaing mereka. Jadi, tidak mengejutkan untuk melihat para kultivator lebih memilih untuk mengamati dan mempelajari situasi yang sedang mereka hadapi.     

Ye Futian memandang pertempuran yang sedang berlangsung di atas papan catur. Seperti yang diharapkan, jalannya pertempuran itu tidak terlalu menarik. Bahkan pertempuran sebelumnya jauh lebih menarik. Selang beberapa waktu, akhirnya seseorang keluar sebagai pemenangnya. Sang pemenang melangkah menuju salah satu tribun. Dan sekarang, sudah ada sembilan orang yang berdiri di masing-masing tribun.     

Sang pemandu acara dari Pulau Dewa Timur memandang mereka dan berkata, "Silakan memasuki papan catur."     

Sembilan orang itu berjalan ke bawah dan mendarat di atas papan catur. Pemuda yang menjadi pusat perhatian bagi banyak kultivator juga membuka matanya. Dia berdiri perlahan-lahan dari tempatnya dan mulai berjalan menuju papan catur. Kemudian, dia juga mendarat di atas papan catur.     

Sembilan orang itu berdiri di sembilan lokasi yang berbeda-beda.     

Kemudian, pion-pion catur dari Jalur Agung bermunculan dan melayang di sekitar tubuh mereka.     

Jumlah pion catur yang mengelilingi sebagian besar peserta tidak lebih dari sepuluh buah. Hanya pemuda itu yang memiliki 35 pion catur yang melayang di sekelilingnya, memancarkan cahaya yang indah dan menyilaukan. Apalagi, setiap pion caturnya bersinar lebih terang daripada pion catur milik peserta lainnya.     

Delapan kultivator lainnya menatap tajam ke arahnya. Mereka tampaknya telah sepakat untuk menangani pemuda itu terlebih dahulu. Jika tidak, mereka tidak akan punya kesempatan untuk menang.     

"Serang!" ujar seseorang. Saat dia selesai berbicara, delapan dari mereka mulai melancarkan serangan. Setiap pion catur beterbangan mencari target mereka masing-masing. Setiap pion catur itu mengandung kekuatan Jalur Agung yang dahsyat.     

Pemuda itu menyaksikan semuanya dengan tenang. Dia menggerakkan telapak tangannya dengan pelan, dan tiba-tiba, cahaya suci yang menyilaukan bersinar di depan mereka. 27 pion catur bersinar secara bersamaan dan terbang di sekelilingnya, sehingga menciptakan sebuah tirai cahaya yang menakjubkan. Cahaya suci yang menyilaukan dan indah terpancar keluar dari tirai cahaya itu seperti sebuah matriks dari Jalur Agung.     

*Krak, Krak, Krak*     

Satu per satu, pion-pion catur dari Jalur Agung itu dihancurkan dan jatuh ke permukaan tanah. Ekspresi para kultivator berubah saat menyaksikan pemandangan ini. Mereka menyadari bahwa pemuda ini tidak bertarung secara maksimal. Karena bagaimanapun juga, seseorang akan didiskualifikasi jika kehabisan pion catur. Jadi, wajar bagi siapa pun untuk bersikap serakah.     

"Dasar b*jingan licik!" seorang Tetua berteriak. Dia berani menyembunyikan kekuatannya, bahkan dalam situasi seperti ini?!     

*Whoosh* Tirai cahaya yang dibentuk dari pion-pion catur yang mengelilingi pemuda itu semakin membesar, dan satu sosok ilusi yang samar namun mengerikan mulai muncul di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.