Legenda Futian

Menerobos ke Plane Berikutnya



Menerobos ke Plane Berikutnya

2Pada tahun 10.050 dari Kalender Prefektur Ilahi, situasi di Benua Penglai telah kembali tenang seperti sedia kala.      2

Sudah beberapa tahun berlalu sejak terjadinya rentetan peristiwa kala itu. Sekarang, ketenaran Keluarga Shangguan dari Benua Penglai telah meningkat pesat. Sejak pertempuran saat itu, para pesaing dari Keluarga Shangguan, Klan Jun dan Klan Yun, telah dilenyapkan. Di sisi lain, Keluarga Shangguan menjadi semakin kuat dan menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Pulau Dewa Timur.     

Rumor mengatakan bahwa Keluarga Shangguan rutin mengunjungi Pulau Dewa Timur, dan hubungan di antara mereka saling menguntungkan satu sama lain. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa Pulau Dewa Timur memberi Keluarga Shangguan ramuan dari Jalur Agung dalam jumlah besar.     

Semenjak pertempuran kala itu berakhir, Keluarga Shangguan seperti telah memenangkan undian. Banyak dari Renhuang mereka berhasil menerobos ke tingkat berikutnya satu per satu. Sekarang mereka memiliki lebih banyak Renhuang tingkat kedelapan dan pasukan mereka menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Tidak ada pasukan lain yang mampu menandingi mereka di Benua Penglai.     

Namun, beberapa rumor mengatakan bahwa Keluarga Shangguan telah bersekutu dengan Pulau Dewa Timur dan mampu mewakili kehendak dari Benua Penglai. Tidak ada yang tahu mengenai detail pastinya, dan mereka tidak memiliki bukti apa pun. Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa sebenarnya hubungan antara Pulau Dewa Timur dan Keluarga Shangguan. Mereka hanya mengetahui bahwa Pulau Dewa Timur terlihat sangat tenang. Seolah-olah mereka telah memutuskan hubungan dengan dunia luar.     

Banyak orang tidak mengerti kenapa Pulau Dewa Timur bersikap seperti ini. Mereka telah membuktikan kekuatan mereka beberapa tahun yang lalu. Kenapa mereka masih tertutup pada dunia luar?     

Saat ini, di Pulau Dewa Timur yang tenang dan damai, pasangan ayah dan anak dari Klan Shangguan, Shangguan Hong dan Shangguan Qiuye, membawa banyak orang untuk datang berkunjung. Mereka sedang menunggu dengan tenang di halaman dari sebuah istana. Beberapa orang tampak mendampingi mereka saat kelompok mereka menunggu dengan tenang sambil minum teh.     

"Berapa lama lagi Saudara Ye ingin berkultivasi?" Shangguan Hong bertanya. Ada beberapa rumor di dunia luar yang mengatakan bahwa dia memiliki hubungan dekat dengan Pulau Dewa Timur. Faktanya tidak demikian. Meskipun dia telah mengunjungi Pulau Dewa Timur secara rutin, namun tujuan dari kunjungannya adalah untuk menemui Ye Futian. Karena Ye Futian telah mengenal Shangguan Qiuye saat itu dan pernah bekerja sama sebelumnya, Keluarga Shangguan kini menjadi semakin dekat dengan Ye Futian. Sudah jelas, jauh lebih mudah bagi mereka untuk mendekati satu sama lain.     

Shangguan Hong juga menyadari bahwa Ye Futian mungkin memiliki status yang luar biasa di Pulau Dewa Timur.     

Selama Shangguan Hong mampu mempertahankan hubungan baik dengan Ye Futian, itu sudah lebih dari cukup.     

Apalagi beberapa tahun terakhir, Shangguan Hong mendapati bahwa Ye Futian ternyata mahir dalam membuat pil dari Jalur Agung. Kemampuannya dalam membuat pil juga tiba-tiba meningkat pesat setiap kali dia datang berkunjung. Setiap kali Shangguan Hong mengunjungi Pulau Dewa Timur, dia akan mendapati peningkatan Ye Futian yang menakjubkan dalam pencapaiannya membuat pil dari Jalur Agung. Terakhir kali Shangguan Hong datang berkunjung, pil yang dibuat oleh Ye Futian sudah mendekati sempurna. Bahkan pil-pil buatannya dapat memengaruhi kultivasi para Renhuang tingkat atas.     

Bakat semengerikan itu membuat Shangguan Hong merasa takjub. Dia juga telah memperoleh banyak pil dari Ye Futian untuk dibawa kembali ke klannya.     

"Aku tidak bisa memastikannya," jawab Beigong Ao, sosok yang bertanggung jawab untuk menyambut kedatangan Shangguan Hong. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dia sudah cukup lama mengasingkan diri dan tidak pernah muncul kembali. Mungkin kau datang pada waktu yang tidak tepat. Bagaimana kalau kau kembali terlebih dahulu dan datang lagi di lain waktu?"     

Ketika Shangguan Hong mendengar Beigong Ao mengatakan hal ini, dia bergumam dalam hati, 'sepertinya perjalanan ini akan berakhir sia-sia'. Namun, dia datang kemari bukan untuk membahas urusan yang penting. Dia datang kemari hanya untuk mengunjungi Ye Futian dan memperkuat hubungan di antara mereka. Shangguan Hong merasa bahwa suatu hari nanti, Ye Futian pasti akan menjadi sosok terkemuka di Benua Penglai.     

Tentu saja, prediksi Shangguan Hong ini didasarkan pada anggapan bahwa Ye Futian memilih untuk tinggal di Benua Penglai. Benua ini hanyalah salah satu dari berbagai macam benua yang ada di Prefektur Ilahi. Mungkin potensi yang ada di dalamnya tidak mampu membuat Ye Futian tetap tinggal benua ini.     

"Baiklah. Aku akan datang mengunjunginya di lain waktu." Shangguan Hong mengangguk pelan dan menyetujui saran dari Beigong Ao. Kemudian dia berkata pada Shangguan Qiuye, "Ayo kita kembali."     

Shangguan Qiuye memandang ke arah istana di hadapannya. Di masa lalu, terkadang Beigong Ao pergi untuk memberitahu Ye Futian tentang kedatangan mereka. Namun, dia tidak melakukannya kali ini. Sepertinya Ye Futian sangat serius terkait pengasingannya kali ini. Kemungkinan besar dia telah memerintahkan Beigong Ao sebelumnya untuk tidak membiarkan siapa pun mengganggunya. Karena itulah, ayah Shangguan Qiuye memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama lagi dan kembali ke kediaman mereka.     

"Hati-hati di jalan." Beigong Ao mengantar mereka keluar secara pribadi. Bagaimanapun juga, posisi Shangguan Hong sebagai pemimpin dari Keluarga Shangguan sangatlah tinggi. Tindakan Shangguan Hong untuk mengunjungi Ye Futian secara pribadi menunjukkan bahwa dia pasti sangat menghormati Ye Futian. Bahkan Shangguan Hong kemungkinan besar tidak akan peduli pada Beigong Ao jika bukan karena Ye Futian. Dari fakta ini, orang-orang dapat menebak bahwa Ye Futian benar-benar memiliki potensi yang luar biasa. Bahkan seorang Renhuang tingkat kesembilan bersedia datang untuk menemuinya secara pribadi.     

Shangguan Hong dan Shangguan Qiuye hendak melangkah keluar ketika tiba-tiba, mereka seperti merasakan sesuatu dan menghentikan langkah mereka.     

Shangguan Hong adalah orang pertama yang bereaksi. Tatapan matanya langsung beralih ke arah istana. Tidak lama kemudian, Shangguan Qiuye dan yang lainnya melakukan hal yang sama.     

Sebuah pelangi yang menakjubkan membentang di atas langit, dan kekuatan dari Jalur Agung yang mengerikan tampak menyelimuti langit. Berbagai macam aura dari Jalur Agung bergabung menjadi satu kesatuan. Aura Jalur Agung ini tampaknya berada pada tingkat yang sempurna.     

"Ini..." ujar Shangguan Hong dengan mata yang berbinar. Ini adalah aura dari Jalur Agung tingkat sempurna. Seseorang baru saja menerobos ke tingkat Plane berikutnya di Pulau Dewa Timur, tepatnya di dalam istana itu. Memangnya siapa lagi yang bisa melakukannya?     

"Tingkat sempurna," Shangguan Hong bergumam pelan. Sebelumnya, tingkat kultivasi Ye Futian sudah berada di puncak Renhuang Plane tingkat bawah, dimana dia adalah seorang Renhuang tingkat ketiga. Jika dia menerobos ke Plane berikutnya sekarang, kultivasinya akan berada di Renhuang Plane tingkat menengah.     

Perbedaan kekuatan antara Renhuang Plane tingkat bawah dan Renhuang tingkat menengah cukup besar. Banyak orang memiliki Roda Ilahi yang sempurna ketika mereka berada di Renhuang Plane tingkat bawah. Namun, mereka tidak dapat mempertahankan Roda Ilahi mereka yang sempurna saat mencapa Renhuang Plane tingkat menengah. Apakah Ye Futian bisa melakukannya?     

Jika Ye Futian masih memiliki Roda Ilahi yang sempurna, kemampuan bertarungnya akan mampu mengancam Renhuang tingkat ketujuh. Selain berbagai macam senjata rahasia lainnya, kemampuannya jelas akan menjadi sangat mengerikan.     

Shangguan Qiuye juga bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Perbedaan antara tingkat Plane-nya dan Ye Futian tidak terlalu besar. Karena itulah, peristiwa ini membuatnya sangat terkejut. Aura Jalur Agung yang dihasilkan saat Ye Futian menerobos ke tingkat Plane berikutnya membuatnya merasa malu pada dirinya sendiri.     

Kedua matanya yang indah menatap ke arah dimana aura itu berasal. Cahaya warna-warni menyebar dari atas langit. Cahaya pelangi yang berwarna-warni itu tampak seperti fenomena surgawi. Suara dentangan pedang, suara alunan guqin, suara hentakan kaki kawanan gajah iblis, sosok-sosok dewa bermunculan di atas langit, dan bayangan sebuah pohon kuno memenuhi area yang luas tersebut.     

Ini adalah fenomena surgawi. Banyak orang menyaksikan pemandangan itu dengan takjub. Pemandangan ini sangat menakjubkan untuk dilihat, sangat indah dan sepertinya mampu membuat orang-orang lupa bahwa seseorang sedang menerobos ke tingkat Plane berikutnya.     

Selain itu, terdengar suara resonansi dari Jalur Agung. Sementara di kejauhan, orang-orang terus menerus bergerak mendekat. Banyak kultivator yang berada di Pulau Dewa Timur tertarik oleh peristiwa ini. Mereka melangkah ke udara dan berkumpul di luar istana tempat tinggal Ye Futian. Mereka berhenti dan menyaksikan pemandangan aneh itu.     

Itu adalah aura Jalur Agung di tingkat yang sempurna. Banyak orang tercengang menyaksikan pemandangan ini. Seorang Renhuang tingkat menengah berhasil mempertahankan Roda Ilahi miliknya yang sempurna. Bakat seperti itu sangatlah langkah.     

Bai Mu juga berada di sana. Dia berdiri di udara, dan hatinya berguncang. Dia merasa bahwa memanggilnya sebagai seorang dewi sepertinya terlalu berlebihan. Jika dibandingkan dengan Ye Futian, tampaknya dia jauh lebih lemah darinya.     

"Luar biasa," banyak ahli alkimia berseru dengan takjub saat mereka bergerak mendekat.     

"Pria ini membuat kita malu terkait teknik dalam membuat pil dari Jalur Agung. Sekarang, bahkan kultivasinya juga sangat sempurna. Bagaimana mungkin generasi tua seperti kita bisa bersaing dengannya?" ujar seseorang.     

"Tidak usah memamerkan senioritasmu. Bertahun-tahun yang lalu, pria itu mampu membunuh Renhuang tingkat ketujuh seperti kawanan semut. Sekarang setelah meraih terobosan, bahkan Renhuang tingkat kedelapan sepertimu mungkin tidak akan mampu menandinginya," ujar seseorang yang berada di samping orang yang berbicara sebelumnya. Lelaki tua itu sangat marah hingga lubang hidungnya melebar, dan dia menatap tajam pada lawan bicaranya itu. Namun, dia tidak bisa berkata apa-apa. Dia sangat menyadari bahwa apa yang dikatakan lawan bicaranya itu memang benar adanya. Dia tidak bisa membantah kata-katanya.     

Setelah menerobos ke Renhuang Plane tingkat menengah dan mempertahankan Roda Ilahi yang sempurna, sekuat apakah kemampuan bertarung Ye Futian sekarang?     

Para Renhuang tingkat ketujuh tidak layak lagi menjadi lawan Ye Futian kecuali mereka juga sosok mengerikan dengan Roda Ilahi yang sempurna. Jika tidak, para Renhuang tingkat ketujuh tanpa Roda Ilahi yang sempurna akan tewas seketika di tangannya.     

Cahaya yang menyilaukan tetap bersinar saat Jalur Agung bergemuruh. Fenomena aneh bermunculan, dan Ye Futian duduk bersila di antara mereka. Dia sedang memahami Jalur Agung dan menyerap kekuatan dari Jalur Agung. Dia telah memasuki kondisi tidak sadar. Jiwanya melesat keluar dari tubuhnya dan merasakan segala sesuatu yang berada di sekitarnya.     

Suara gemuruh terus menerus terdengar dari tubuhnya. Itu adalah proses penyucian dari Jalur Agung yang terus menerus menempa tubuh Renhuang-nya.     

Pada saat ini, sebuah aura yang mengerikan menyebar dari atas langit. Banyak orang menangkupkan tangan sebagai penghormatan saat mereka melihat ke arah dimana aura itu berasal. Mereka ingin menyapa sosok yang baru saja tiba, tetapi sosok itu mengulurkan tangannya, yang mengisyaratkan agar mereka untuk tetap diam. Kemudian sosok itu mengayunkan tangannya dan berkata, "Jangan biarkan masalah ini diketahui oleh dunia luar. Bersikaplah seperti biasanya dan biarkan dia terus berkultivasi."     

Suara ini bergema di gendang telinga semua orang dan menyebabkan mereka semua tertegun. Namun, mereka tetap menganggukkan kepala dan melaksanakan perintah tersebut. Mereka pergi meninggalkan tempat itu satu per satu. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu kultivasi Ye Futian.     

Pemimpin dari Pulau Dewa Timur memandang ke arah Ye Futian. Sosoknya perlahan-lahan menghilang, tetapi auranya masih berada di sana dan mengawasi semuanya.     

Suara gemuruh dari Jalur Agung terus menerus terdengar selama beberapa hari. Pulau Dewa Timur menjadi gempar akibat peristiwa ini, tetapi tidak ada seorang pun yang berani mengganggu Ye Futian saat dia menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Mereka hanya mengamati semua yang telah terjadi dengan tenang dan mengawasinya dari kejauhan. Seolah-olah terobosan yang diraih Ye Futian adalah hal yang paling diantisipasi dan dinanti oleh Pulau Dewa Timur.     

Hari itu, sebuah aura dari Jalur Agung yang menakjubkan muncul dengan agresif dan mengalir ke dalam tubuh Ye Futian. Ye Futian masih duduk di tempatnya, seolah-olah dia sedang menjalani proses penyucian Jalur Agung. Suara gemuruh dari dalam tubuhnya membuat langit seolah-olah akan meledak.     

*Whoosh* Seberkas cahaya pelangi yang sangat menakjubkan terpancar dari tubuhnya dan menyebar ke kejauhan. Pada saat ini, para kultivator yang berada di seluruh penjuru Pulau Dewa Timur bisa melihat seberkas cahaya dari Jalur Agung yang menyilaukan. Mereka tahu bahwa Ye Futian telah menerobos ke tingkat Plane berikutnya.     

Ketika mereka mendongak dan memandang ke arah dimana cahaya itu berasal, mereka melihat tubuh Ye Futian melayang di atas langit. Temperamennya menjadi lebih luar biasa daripada sebelumnya. Tatapan matanya yang mempesona itu dipenuhi oleh energi. Setelah menerobos ke tingkat Plane berikutnya, Ye Futian kini tampak agung seperti seorang dewa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.