Legenda Futian

Pertarungan Melalui Matriks



Pertarungan Melalui Matriks

0Setelah Menara Pengintai Wangshen menjadi tempat suci nomor satu di Benua Dongxiao, Kaisar Millet mulai mengajar di sini. Selama bertahun-tahun, kultivator yang tak terhitung jumlahnya telah memasuki Menara Pengintai Wangshen untuk berkultivasi.      3

Pada saat ini, di puncak salah satu bangunan yang berada di wilayah Menara Pengintai Wangshen, ada banyak Renhuang yang berdiri di sana dan menempati posisi yang berbeda-beda.     

Tatapan mata mereka tertuju pada matriks yang berada di hadapan mereka saat ini, yang menyelimuti langit dan bumi di dalam dunia ilusi yang dibentuk oleh Menara Pengintai Wangshen. Mereka bisa melihat dengan jelas segala sesuatu yang ada di dalam dunia ilusi tersebut, dan banyak Renhuang mengeluarkan aura Jalur Agung masing-masing serta melancarkan serangan ke arah dunia ilusi itu dari waktu ke waktu.     

"Kali ini, aku tidak tahu apakah ada kultivator kuat yang datang ke Menara Pengintai Wangshen untuk mencari Jalur Agung," ujar seorang Renhuang sambil tersenyum. Saat dia berbicara, dia mengangkat tangannya dan melancarkan serangan. Sebuah pagoda raksasa muncul dan langsung menerjang ke arah matriks tersebut, menyerang seorang Renhuang di tingkat Plane yang sama dengannya.     

Matriks ini adalah sebuah sarana milik Menara Pengintai Wangshen untuk menguji kemampuan bertarung para kultivator yang ingin mencari Jalur Agung. Mereka akan memilih orang-orang di tingkat Plane yang sama untuk melancarkan serangan. Tentu saja, ini bukanlah hukum yang mutlak. Jika mereka bertemu orang-orang yang kuat, para kultivator dari tingkat Plane yang lebih tinggi juga akan menyerang sesuka hati mereka. Namun sosok-sosok terkuat dari Menara Pengintai Wangshen akan melihat siapa yang kuat dan siapa yang lemah. Mereka bisa diseleksi dalam Pertempuran Hukum.     

Mereka bahkan bisa memasuki matriks tersebut untuk melancarkan serangan. Tetapi tentu saja, biasanya mereka tidak akan melakukan hal tersebut kecuali mereka bertemu seseorang yang sangat menarik di mata mereka.     

Di bagian depan dari area bawah Menara Pengintai Wangshen, seorang lelaki tua yang terlihat sangat kuat sedang duduk dengan tenang di sana, dan dia didampingi oleh beberapa kultivator kuat di kedua sisinya. Dia mengalihkan pandangannya ke depan dan berkata, "Mereka telah tiba."     

Lelaki tua itu memandang ke kejauhan. Di luar area matriks tersebut, bahkan di luar wilayah Menara Pengintai Wangshen, sekelompok kultivator kuat telah muncul di sana. Dia mengetahui siapa orang-orang itu. Mereka adalah para kultivator dari Wilayah Utara, yang dipimpin oleh Klan Yan.     

"Tidak perlu khawatir," lelaki tua itu menjawab.     

"Ya." Orang-orang yang berada di sebelahnya mengangguk. Mereka ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh Klan Yan dengan membawa para kultivator dari Wilayah Utara kemari.     

Saat ini, mereka hanya bisa menunggu dan menyaksikan apa yang akan terjadi. Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Klan Yan di sini?     

Jika pemimpin dari Klan Yan tidak datang kemari secara pribadi, siapa yang dapat mengancam Menara Pengintai Wangshen selama Kaisar Millet berada di sana?     

Oleh karena itu, meskipun mereka mengetahui bahwa pasukan lawan telah tiba, Menara Pengintai Wangshen tidak mengambil tindakan apa pun dan memilih untuk mengamati apa yang akan terjadi selanjutnya.     

Jika mereka juga ingin menerobos matriks tersebut, Menara Pengintai Wangshen tidak akan mempermasalahkannya. Mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat sekuat apakah para Renhuang dari Wilayah Utara.      

Dua dunia yang berbeda telah tercipta di dalam matriks dan di bagian luarnya. Pada saat ini, serangan dari Jalur Agung terus menerus dikeluarkan di belakang matriks tersebut. Banyak kultivator kuat diserang dari luar matriks, seolah-olah mereka dibombardir dari atas langit secara tiba-tiba. Semua Renhuang yang datang kemari menyerang dengan kekuatan maksimal, mereka tidak berani bertindak ceroboh. Banyak Renhuang terjatuh karena serangan mendadak yang dilancarkan pada mereka dan langsung dibawa pergi. Mereka mungkin terlempar dari dalam matriks itu dan kehilangan hak untuk memasuki Menara Pengintai Wangshen untuk mencari Jalur Agung di sana.     

Tanpa memedulikan apakah mereka bisa memasuki Menara Pengintai Wangshen untuk berkultivasi atau tidak, namun tersingkir dengan cara seperti itu adalah suatu hal yang cukup memalukan bagi mereka.     

Ye Futian sepertinya cukup beruntung. Semenjak dia masuk ke dalam matriks, dia belum diserang oleh siapa pun. Di dekatnya, Lin Qiu dan Xia Qingyuan telah diserang oleh beberapa kultivator. Dia mendapati bahwa kekuatan dari serangan-serangan Jalur Agung itu dan tingkat Plane orang-orang di dalamnya sama, yang menunjukkan bahwa pihak lawan mengendalikan serangan mereka dan tidak akan menyerang secara acak. Jika tidak, jika kultivator-kultivator terkuat dari Menara Pengintai Wangshen turun tangan, berapa banyak orang yang bisa melawan mereka?     

Tepat setelah Ye Futian melangkah ke depan dengan tenang, sebuah aura yang kuat tiba-tiba diarahkan padanya. Pada saat berikutnya, sebilah pedang cahaya ilahi yang sangat menyilaukan melesat dari atas langit. Pedang itu langsung menembus ruang hampa dan meninggalkan jejak cahaya di udara. Dalam sekejap, pedang cahaya itu langsung menyelimuti tubuh Ye Futian di dalamnya.     

Sama seperti sebelumnya, serangan ini adalah serangan Renhuang tingkat keempat, dan kekuatannya berada di puncak Renhuang Plane tingkat keempat.     

Ye Futian mendongak dan menatap pedang cahaya yang semakin mendekat itu secara langsung. Kedua matanya yang bersinar seperti bintang-bintang itu terlihat sangat tenang. Bahkan jika lawannya adalah seorang kultivator dari Menara Pengintai Wangshen, mungkin akan sulit untuk menemukan kultivator di tingkat Plane yang sama dengannya yang mampu mengancamnya.     

*Whoosh* Ye Futian berdiri tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya. Sebilah pedang cahaya ilahi melesat dari tubuhnya, bergerak melawan arus ke atas langit. Tubuhnya kini menjadi sangat tajam, seperti sebilah pedang ilahi dari Jalur Agung saat dia melesat melintasi langit.     

Pedang cahaya itu melesat di udara, dan dalam sekejap, pedang cahaya yang dikerahkan menuju Ye Futian itu tercabik-cabik. Jalur Agungnya telah dimusnahkan, dan pedang ilahi itu pun dihancurkan dalam sekejap. Pedang cahaya yang tersisa adalah pedang cahaya yang dikeluarkan dari tubuh Ye Futian.     

Dia mengambil satu langkah dan terus bergerak ke depan. Seolah-olah pedang cahaya ini sama sekali tidak mengganggu pergerakannya.     

Namun, ketika dia mengambil langkah, langit tiba-tiba dipenuhi oleh bilah-bilah pedang yang menakjubkan. Saat dia mendongak, dia melihat bahwa pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya di atas langit itu berdentangan. Pedang-pedang cahaya itu melesat ke bawah dan membuat area tempatnya berada berubah menjadi sebuah area pedang yang sangat kuat.     

Sudah jelas, Renhuang yang menyerangnya dari luar matriks ini telah meningkatkan kekuatan serangannya, dan pedang yang ditembakkan ke arah Ye Futian sebelumnya telah dihancurkan dengan mudah, jadi hal itu pasti sedikit memalukan bagi kultivator dari Menara Pengintai Wangshen itu.     

Kali ini, aura pedang yang dipancarkan jelas lebih kuat daripada sebelumnya.     

*Whoosh* Bilah-bilah pedang cahaya melesat ke bawah, dan pada yang bersamaan, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya di udara berubah menjadi aliran cahaya pedang yang turun dari atas langit. Setiap bilah pedang itu berubah menjadi seberkas cahaya. Banyak pedang ilahi yang menyerang secara bersamaan itu tampaknya berubah menjadi sebuah matriks pedang yang mengerikan, tampak seperti hujan meteor berbentuk pedang. Pada saat ini, rasanya seolah-olah area di sekitar Ye Futian dipenuhi pedang-pedang cahaya dan diselimuti oleh tirai pedang meteor ini.     

Pedang-pedang itu terlihat seperti hujan, yang turun ke arah tubuh Ye Futian.     

Jubah putih yang dikenakan Ye Futian berkibar di udara, dan rambut abu-abunya tertiup angin. Dia masih berdiri di tempatnya dengan tenang dan tubuhnya masih tidak bergerak sedikit pun. Untaian aura pedang yang lebih mengerikan dari sebelumnya muncul dari tubuhnya. 10.000 bilah pedang saling beresonansi satu sama lain, seolah-olah aura pedang yang tak terbatas telah muncul di sekitarnya dan menciptakan sebuah resonansi yang kuat. Bilah-bilah pedang itu membentuk sebuah badai Qi pedang mengerikan yang berputar-putar di sekitar tubuhnya.     

Bilah-bilah pedang menghujani area tersebut dan langsung memasuki badai Qi pedang di sekitarnya, menyatu ke dalamnya seolah-olah semua pedang langsung menjadi bagian dari badai Qi pedang ini, saling beresonansi dan berubah menjadi satu pedang miliknya.     

Badai itu menjadi semakin kuat dan membuat area di sekitarnya dipenuhi dengan kekuatan penghancur yang menyesakkan. Banyak orang memandang ke arah dimana Ye Futian berada, dan orang-orang yang berada di luar juga bisa menyaksikan pemandangan yang ada di dalam matriks tersebut. Mereka bergumam bahwa kekuatan pria bernama Ye Futian ini sangatlah kuat. Tidak heran dia bersikap sangat sombong.     

Pendekar pedang dari Menara Pengintai Wangshen itu mengeluarkan kekuatan penghancur dari teknik pedangnya, namun teknik pedang itu langsung terhisap ke dalam badai Qi pedang saat Ye Futian menekan teknik pedang milik lawannya itu.     

Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pedang Ye Futian tidak lebih lemah daripada lawannya. Namun, karena lawannya menyerang matriks tersebut melalui udara, mustahil untuk mengatakan bahwa Ye Futian pasti lebih kuat dari lawannya itu. Namun meski demikian, sebagian besar dari mereka yang memasuki matriks ini lebih memilih untuk bertahan, dan hanya ada beberapa Renhuang seperti Ye Futian yang mampu mengatasi serangan-serangan Jalur Agung yang dilancarkan oleh pihak lawan.     

Di luar matriks itu, tatapan mata dari seorang pendekar pedang di tingkat Renhuang menembus ruang hampa dan akhirnya mendarat pada Ye Futian, yang berada di dalam matriks tersebut. Ketika Ye Futian mendongak, tatapan mata ini membuatnya melihat sebuah ilusi, seolah-olah seseorang sedang menatapnya melalui matriks ini. Tatapan mata acuh tak acuh itu dipenuhi dengan kepercayaan diri yang luar biasa di dalamnya, dan dia tidak pernah menanggapi serangan para kultivator dengan serius.     

Tubuh Renhuang itu dikelilingi oleh aura pedang. Saat dia bergerak, sepertinya dia akan berubah menjadi sebilah pedang.     

"Tunggu." Seseorang menyela dan berkata, "Kau ingin masuk ke dalam matriks secepat ini?"     

"Pria ini lumayan kuat. Aku akan masuk dan bertarung melawannya." ujar Renhuang tersebut.     

"Menarik, ternyata ada seseorang yang mampu membuatmu tidak bisa menahan diri untuk memasuki matriks secepat ini." Seorang Renhuang tersenyum dan berkata, "Pedangmu sepertinya tidak terlalu kuat."     

Pendekar pedang di tingkat Renhuang itu mengangkat kepalanya dan menatap tajam pada rekannya tersebut. Dia tersenyum saat menjawab, "Bagaimana kalau kau mencoba bertarung melawannya?"     

"Tidak masalah." Dia menatap Ye Futian, yang berada di dalam matriks. Seorang kultivator yang berspesialisasi dalam ilmu pedang, ya?     

Cahaya dari Roda Ilahi bersinar di tubuhnya. Bayangan satu sosok dewa perang yang tak tertandingi tampak mengangkat lengannya dan langsung mengerahkannya ke bawah. Dalam sekejap, sebuah tangan raksasa bergerak menuju matriks dan sebuah kata berukuran besar muncul di atas tangan raksasa ini, yang bertuliskan 'Menekan'.     

Saat kata itu memasuki matriks, badai Qi pedang di sekitar Ye Futian berhenti bergejolak. Huruf-huruf raksasa itu menerjang ke bawah dan menutupi langit saat semua Jalur Agung di sekitarnya ditekan. Seolah-olah area tempat Ye Futian berada dan semua kekuatan yang ada di dalamnya akan ditekan. Dalam sekejap, area ini terasa menjadi sangat berat dan menyesakkan.     

*Boom* Huruf-huruf itu bergerak dan hendak menghantam tubuh Ye Futian saat untaian aura pedang di sekitarnya ditekan dan dihancurkan.     

Aura pedang di sekitar Ye Futian sepertinya telah ditekan oleh aura dari Jalur Agung. Dia mengalihkan pandangannya ke arah huruf-huruf itu, lalu mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit.     

Dalam sekejap, badai Qi pedang itu berubah menjadi sebuah tornado yang mengerikan, dan sepuluh ribu pedang berdentang secara bersamaan, yang kemudian berubah menjadi satu pedang dan langsung melesat ke atas langit. Satu pedang telah dibentuk, dan 10.000 hukum dihancurkan dalam sekejap. *Brak* Disertai dengan suara keras, huruf-huruf itu dihancurkan oleh pedang tersebut. Pedang ilahi yang menakjubkan itu melesat ke atas, menuju bagian terluar dari matriks itu dan langsung mengarah pada para Renhuang dari Menara Pengintai Wangshen yang berada di luar matriks. Namun, matriks ini tidak dapat ditembus dengan mudah, dan pedang milik Ye Futian tidak bisa menerobos keluar. "Sombong sekali." Di bagian luar matriks, pendekar pedang tingkat Renhuang itu menatap mata serta pedang Ye Futian. Dia tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya pada Renhuang yang baru saja melancarkan serangan dan berkata, "Bagaimana? Sepertinya seranganmu tidak begitu kuat." Renhuang itu mendengus dengan dingin dan memandang ke arah Ye Futian, yang berada di dalam matriks. Pria ini memang bukan sosok biasa. Dia mampu mengatasi serangan Jalur Agung mereka secara langsung, dan tampaknya mengalahkan pria ini melalui matriks akan sedikit sulit. Kecuali mereka memasuki matriks ini secara pribadi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.