Legenda Futian

Kekejaman



Kekejaman

1"B*jingan!" Penyu Hitam itu berteriak. Dalam sekejap, gelombang tinggi yang sepertinya mampu mencapai langit membanjiri seluruh tempat. Deretan gelombang yang mengerikan itu mengelilingi Ye Futian dan berubah bentuk menyerupai seekor penyu ilahi. Gelombang itu mengandung aura es dari Jalur Agung di dalamnya, dan tidak lama kemudian, lapisan es menyegel area tersebut.     
0

Orang-orang yang berada di kejauhan menyaksikan pemandangan itu dan bisa melihat bahwa medan pertempuran di depan mereka telah disegel oleh es dan Ye Futian terkubur di dalamnya.     

"Pria ini hanyalah seorang Renhuang tingkat menengah, namun dia berani bertarung melawan Kaisar Iblis tingkat ketujuh." Semua orang bisa merasakan hati mereka berguncang. Akan tetapi, pria itu memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa; satu ayunan telapak tangannya mampu menekan seluruh tempat, dan penyu hitam itu pun terhempas ke belakang akibat gelombang kejut yang dihasilkan.     

Namun, pada saat ini, lingkaran cahaya dari penyu hitam raksasa itu telah menyegel area tersebut dengan lapisan es; sepertinya Ye Futian akan dibekukan hingga mati.     

Ye Futian sendiri berada di tengah-tengah area yang disegel oleh es itu, dan sepertinya sosoknya telah berubah menjadi sebuah patung es. Aura Jalur Agung yang sangat dingin mengalir ke dalam tubuhnya, sepertinya ingin menyegel organ dan pembuluh darahnya dengan es dan membekukan kekuatan kehidupannya.     

Namun pada saat yang bersamaan, kobaran api Jalur Agung menyala dan terpancar keluar dari tubuh Ye Futian. Kobaran api itu menembus lapisan es dan memancarkan cahaya yang menyilaukan, melelehkan patung es itu, dan bahkan merubah warnanya menjadi merah menyala.     

Dalam waktu singkat, lingkaran cahaya raksasa yang dikeluarkan oleh penyu hitam itu berubah warna menjadi merah dan berkobar di antara Samudra Ilahi.     

"Ini..." Banyak orang yang menyaksikan pemandangan di depan mata mereka ini bisa merasakan guncangan di dalam hati mereka. Penyu hitam itu menggeram dan kepalanya masuk ke dalam tempurungnya saat dia berkata, "Kau boleh masuk."     

"Saya membawa beberapa teman kemari. Ye Futian menunjuk ke arah deretan orang di bagian depan. Penyu hitam itu menjulurkan kepalanya dan menatap mereka. Dia mendapati bahwa ada beberapa di antara mereka yang tingkat kultivasi relatif rendah. Kemudian dia berkata, "Kemampuan bertarungmu memang luar biasa, jadi aku bisa membuat pengecualian untukmu, terlepas dari peraturan yang berlaku. Namun, kau tidak bisa bertindak seenaknya sendiri; ini adalah peraturan dari Pulau Dewa Penyu."     

"Beberapa saat yang lalu, saya terlalu ceroboh dalam mengatur kekuatan dari serangan saya; Saya berharap senior bersedia memaafkan saya. Meskipun ramuan ini tidak begitu berharga, namun ramuan ini dapat memperkuat kekuatan kehidupan anda. Terimalah ramuan ini sebagai permintaan maaf saya." Ye Futian mengeluarkan sebuah ramuan, dan dalam sekejap, aroma menyengat dari ramuan itu menyebar ke semua orang.     

Mata penyu hitam itu berbinar, dan lehernya terus terjulur keluar, berusaha melihat ramuan yang berada di atasnya. Rentang usia yang dimiliki oleh spesies penyu sangatlah panjang, dan kekuatan kehidupan mereka sangat kuat. Ramuan semacam ini sangat berguna bagi mereka.     

"Kau memiliki bakat yang luar biasa, jadi aku yakin kau berasal dari pasukan terkemuka. Ada juga Renhuang tingkat atas datang kemari bersamamu. Karena kalian semua bepergian bersama-sama, maka kalian diperbolehkan masuk ke dalam pulau. Aku akan mengantar kalian masuk," ujar penyu hitam itu. Melihat hal ini, orang-orang yang berada di kejauhan tampak tercengang. "Kenapa dia tiba-tiba mengubah sikapnya seperti ini…"     

"Terima kasih, senior." Ye Futian membuka tangannya, dan penyu hitam itu langsung melahap ramuan tersebut. Xia Qingyuan dan yang lainnya bergegas naik ke punggungnya. Kemudian, penyu hitam itu berbalik dan menyelam ke Samudra Ilahi dan memasuki area terlarang, pergi menuju ke arah Pulau Dewa Penyu.     

Banyak kultivator tidak bisa berkata-kata saat mereka menyaksikan sosok-sosok itu menyelam ke dalam laut. Mengapa monster iblis bisa seserakah ini? Satu ramuan sudah bisa meyakinkannya untuk mengabaikan peraturan yang berlaku? Bagaimana mungkin hal ini bisa dibiarkan? mereka semua berpikir dalam hati.     

Di sisi lain, Penyu hitam itu membawa Ye Futian dan kelompoknya melanjutkan perjalanan, dan dalam waktu singkat, mereka sudah mendekati Pulau Dewa Penyu.     

"Tetua Penyu, para anggota dari pasukan-pasukan terkemuka sudah tiba di Pulau Dewa Penyu, bukan?" tanya Ye Futian.     

"Mmm," penyu hitam itu mengangguk. "Sudah banyak yang tiba di sini. Bahkan jika mereka belum sampai, setidaknya mereka pasti sudah berada di Benua Samudra Ilahi. Tinggal beberapa hari lagi sebelum Kaisar Xi mulai menjalani Ujian Para Dewa, dan tidak ada seorang pun yang ingin melewatkannya. Kau juga memiliki kekuatan yang luar biasa, jadi kurasa kau telah menempa Roda Ilahi yang sempurna, bukan? Pasti kau juga berasal dari pasukan yang sangat kuat. Kau berasal dari mana?"     

"Saya datang dari Benua Dongxiao," jawab Ye Futian.     

"Benua Dongxiao… Bukankah itu adalah wilayah kekuasaan dari Kaisar Millet? Apakah kau adalah kultivator dari Menara Pengintai Wangshen?" penyu hitam itu mengenal beberapa sosok terkemuka yang ada di Wilayah Donghua. Lagipula, tidak banyak kultivator di tingkat seperti itu…     

"Sepertinya saya bisa dianggap sebagai salah satu dari mereka," jawab Ye Futian.     

"Aku dengar ada seorang kultivator di Menara Pengintai Wangshen yang bernama Zong Chan. Apakah kau mengenalnya?" penyu hitam itu bertanya     

"Senior, apakah anda juga pernah mendengar namanya? Ye Futian balik bertanya.     

"Aku mendengar informasi tentang dirinya dari orang-orang yang memasuki Pulau Dewa Penyu selama beberapa hari terakhir. Mereka mengatakan bahwa Zong Chan dari Menara Pengintai Wangshen telah menjadi seorang Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna. Rumor mengatakan bahwa dia memiliki potensi yang tak terbatas, dan sepertinya sudah dapat dipastikan bahwa dia akan menjadi sosok mengerikan dari Wilayah Donghua di masa depan," ujar penyu hitam itu.     

"Saya mengerti. Terima kasih atas informasinya, Senior." Ye Futian mengangguk. Akhirnya, penyu hitam itu membawa mereka ke tepi pantai dari Pulau Dewa Penyu. Tekanan Jalur Agung yang tak berbentuk itu telah menghilang. Ye Futian tidak lagi merasakan tekanan tersebut.     

"Kita sudah sampai," ujar penyu hitam itu.     

"Terima kasih atas bantuan anda, Senior." Ye Futian mengangguk dan turun dari punggungnya. Kelompok Ye Futian akhirnya melangkahkan kaki ke Pulau Dewa Penyu, dan penyu hitam itu kembali menyelam ke dalam laut, pergi ke tempat mereka berada sebelumnya. Dalam sekejap, dia sudah menghilang dari pandangan mereka.     

Ye Futian berjalan-jalan mengitari pulau itu, dan seperti yang mereka duga, sudah banyak orang yang berkumpul di pulau tersebut. Para kultivator dari berbagai macam tingkat kultivasi semuanya hadir di Pulau Dewa Penyu. Dahulu, tidak ada batasan siapa yang berhak masuk ke pulau itu. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung semakin bertambah padat. Pada saat itulah Pulau Dewa Penyu memutuskan untuk membatasi jumlah kultivator yang memasuki pulau berdasarkan tingkat kultivasi mereka untuk mencegah pulau itu menjadi penuh sesak.     

"Dimana tempat Kaisar Xi berkultivasi?" Ye Futian bertanya pada Lin Yuan.     

"Gunung Penyu," jawab Lin Yuan. "Karena saya tidak pernah datang kemari sebelumnya, sebaiknya anda bertanya pada orang-orang di sekitar sini. Seharusnya mereka mengetahui dimana tempat itu berada."     

"Mmm," Ye Futian mengangguk. Karena mereka sudah tiba di Pulau Dewa Penyu, mudah bagi mereka untuk menemukan dimana tempat Kaisar Xi berkultivasi.     

Mereka berjalan menuju bagian pusat dari Pulau Dewa Penyu. Di sepanjang perjalanan, mereka menanyakan dimana Gunung Penyu berada. Setelah beberapa lama, mereka sampai di sebuah kota di kaki Gunung Penyu. Kota ini bernama 'Kota Dewa Penyu'.     

Saat mereka tiba di kota tersebut, Ye Futian mendapati bahwa para kultivator yang berada di Kota Dewa Penyu memiliki tingkat kultivasi yang tinggi. Sebagian besar dari mereka adalah pengunjung, dan hanya dengan pandangan sekilas, dia bisa melihat banyak Renhuang tingkat atas di sekitarnya     

Setiap kultivator yang mereka temui kemungkinan besar berasal dari pasukan-pasukan terkemuka di Wilayah Donghua.     

"Mari kita cari tempat untuk beristirahat terlebih dahulu," ujar Kaisar Alkimia. "Setelah itu, kita menunggu Zong Chan dan yang lainnya menyusul kita."     

"Mmm," Ye Futian mengangguk. Lin Yuan sudah tahu bahwa Ye Futian dan kelompoknya berasal dari Menara Pengintai Wangshen. Orang-orang seperti ini tentu saja bukanlah orang biasa, dan mereka pasti berasal dari dunia yang berbeda darinya.     

"Saya tidak menyangka bahwa kami juga berkesempatan datang berkunjung ke Pulau Dewa Penyu untuk menyaksikan acara akbar ini. Terima kasih karena telah membawa kami berdua kemari, Senior," Lin Yuan dan rekan kultivasinya, Lü Qing, menangkupkan tangan mereka sebagai ucapan terima kasih mereka pada Ye Futian.     

"Kalian tidak perlu berterima kasih; lagipula ini bukanlah masalah besar," jawab Ye Futian dengan santai. Sudah jelas, membawa mereka kemari adalah hal yang mudah bagi Ye Futian.     

"Tetap saja, bantuan anda sangat penting bagi kami. Namun, sepertinya kami tidak dapat membalas kebaikan anda dan hanya bisa berterima kasih dari lubuk hati kami yang paling dalam." Lin Yuan berbicara secara terang-terangan. Bagaimanapun juga, perbedaan di antara mereka terlalu besar. Ye Futian adalah sosok yang sangat kuat. Bagaimana mungkin dia bisa membalas bantuannya ini?     

Ye Futian tersenyum tipis; dia tidak keberatan dengan hal tersebut.     

"Sekarang setelah kita tiba di Pulau Dewa Penyu, kami berdua tidak akan mengganggu kalian lagi, Senior. Kami akan pergi sekarang." Lin Yuan menangkupkan tangannya saat dia pamit undur diri. Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. "Baiklah kalau begitu. Kuharap kalian akan mendapatkan sesuatu kali ini."     

"Senior, jaga diri kalian baik-baik." Keduanya membungkuk hormat dan berbalik untuk pergi. Pada awalnya mereka berdua tidak mengenal Ye Futian; mereka baru bertemu dengannya dalam perjalanan mereka kemari. Ditambah lagi, mereka bahkan tidak berasal dari dunia yang sama. Ye Futian sudah sangat berbaik hati karena bersedia membawa mereka ke Pulau Dewa Penyu. Lin Yuan tahu bahwa dia tidak boleh terlalu berlebihan dalam mengandalkan bantuan dari Ye Futian. Dia tahu bahwa dia sebaiknya tidak terus berada di samping Ye Futian. Karena hal itu juga akan mengganggu mereka.     

Di sisi lain, Ye Futian sama sekali tidak mempermasalahkan semua ini, dan tidak merasa keberatan. Mereka memang baru saja mengenal satu sama lain, jadi dia tidak memaksa mereka untuk tetap tinggal.     

Setelah kedua belah pihak berpisah, Lin Yuan dan Lü Qing terus berjalan-jalan mengitari Pulau Dewa Penyu. Lin Yuan menghela napas. "Terkadang aku mengira bahwa aku sudah berusaha sangat keras untuk berkultivasi, tetapi jika dibandingkan dengan orang-orang yang berada di puncak kekuatan ini, aku menyadari bahwa usahaku tidak berarti apa-apa."     

"Prefektur Ilahi sangat luas, jadi pasti ada banyak sosok berbakat di luar sana. Orang-orang ini sudah berdiri di puncak kekuatan, jadi kenapa kau membandingkan dirimu dengan mereka? Pertama-tama kita harus menstabilkan pola pikir kita, tekun dalam berkultivasi, melampaui batas-batas manusia biasa, dan menempa tubuh Saint kita," Lü Qing menjawab dengan tenang.     

"Mmm. Bertemu dengan sosok-sosok luar biasa ini telah memengaruhi pola pikirku. Sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini, lebih baik kita tidak berlebihan dalam berambisi," Lin Yuan mengangguk pelan.     

Saat mereka berjalan, Lin Yuan sepertinya merasakan sesuatu; dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dan menghentikan langkahnya. Tepat setelah itu, Lü Qing juga merasakan hal yang sama. Pada saat berikutnya, sebuah kekuatan penyegel yang kuat menyelimuti seluruh tempat, dan seorang lelaki tua muncul di depan mereka. Kedua matanya memancarkan aura yang terlihat seperti aura iblis; aura itu sangat mengerikan.     

"Senior, apakah ada yang bisa kami bantu?" Lin Yuan menangkupkan tangannya. Dia memiliki firasat buruk, namun dia berusaha semaksimal mungkin untuk mengendalikan rasa takutnya.     

*Syuutt*     

Lelaki itu berubah wujud menjadi seberkas cahaya berwarna hitam dan muncul di depan mereka berdua dalam sekejap. Kedua tangannya diulurkan ke depan dan mencengkeram kepala mereka dengan erat. Mereka berdua bahkan tidak sempat bereaksi.     

Wajah Lin Yuan dan Lu Qing menjadi pusat pasi. Lin Yuan tampak ketakutan. Pada saat itu juga, satu sosok ilusi berwarna abu-abu menerobos ke dalam benak mereka, dan tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Siapa pria yang kau ikuti sebelumnya?"     

"Senior, kami hanya mengikuti mereka dalam perjalanan kemari, kami tidak akrab dengan mereka," ujar Lin Yuan. Namun, kekuatan yang lebih mengerikan dari sebelumnya menerobos ke dalam dirinya, dan tubuhnya bergetar hebat. Bahkan Lu Qing mengeluarkan jeritan yang menyedihkan.     

Lin Yuan tidak berpikiran bahwa dia mampu menghadapi kekuatan ini, dan dia juga bisa merasakan penderitaan yang dialami oleh Lu Qing. Dia memohon, "Saya hanya mengetahui bahwa mereka berasal dari Menara Pengintai Wangshen di Benua Dongxiao, saya mohon..."     

*Brak* Saat dia mengucapkan kata-katanya, lelaki tua itu mengencangkan cengkeramannya, dan keduanya langsung hancur menjadi aliran udara berwarna abu-abu, yang kemudian lenyap tak berbekas. Mereka tewas terbunuh dalam hitungan detik.     

Sosok lelaki tua itu melesat, dan kekuatan penyegel itu pun menghilang. Sosoknya juga lenyap, seolah-olah tidak ada yang terjadi di sana.     

Namun saat ini, ada begitu banyak kultivator di Pulau Dewa Penyu, jadi masih ada orang yang menyadari apa yang baru saja terjadi. Banyak sosok terbang mendekat. Saat mereka menyaksikan sosok yang baru saja menghilang, jantung mereka berdegup kencang, terutama mereka yang memiliki kultivasi relatif rendah. Mereka bisa merasakan sedikit ketakutan di dalam hati mereka.     

Dua kultivator ini dibunuh dengan begitu mudah. Bahkan jasadnya pun tak bersisa. Siapa yang telah mereka singgung?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.