Legenda Futian

Menghadapi Ujian



Menghadapi Ujian

2"Generasi mendatang jelas tidak boleh diremehkan."     1

Kaisar Xi memandang ke arah Ye Futian. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Di bawah kepemimpinan Kaisar Agung, pasti semakin banyak sosok terkemuka yang bermunculan di Prefektur Ilahi."     

Selama Zaman Kekacauan tidak terjadi lagi, maka jumlah kultivator akan terus meningkat. Banyak sosok luar biasa pasti akan muncul di setiap generasinya.     

Jika dibandingkan dengan zaman dahulu, situasi dunia kultivasi saat ini jauh lebih baik dan menguntungkan.     

"Apa yang dikatakan oleh Kaisar Xi memang benar adanya. Setelah Kaisar Agung menyatukan dunia, dia memerintahkan para kultivator kuat untuk menyebarkan ajaran mereka di Prefektur Ilahi, sehingga menyebabkan seni bela diri menjadi berkembang. Sekarang, kita memiliki banyak sosok luar biasa di Wilayah Donghua, dan Kaisar Xi juga akan menghadapi Ujian Para Dewa. Ini memang momen yang pantas untuk dirayakan."     

Sebuah suara terdengar dari kejauhan, dan para kultivator bisa melihat sekelompok orang berjalan mendekat. Pemimpin kelompok itu mengenakan jubah bulu berwarna putih. Dia tampak bermartabat, dan tatapan matanya dipenuhi oleh energi. Sementara itu, ada banyak kultivator di belakangnya. Dimana masing-masing dari mereka adalah sosok terkemuka.     

"Pemimpin Wilayah telah tiba," ujar Kaisar Xi sambil tersenyum.     

"Kami bertanya-tanya apakah anda akan hadir atau tidak. Kami tidak menyangka bahwa kami akan bertemu dengan anda secepat ini," ujar Pemimpin Istana Lingxiao sambil tersenyum. Banyak orang menyapanya dengan hormat. Istana Pemimpin Wilayah Donghua terdiri dari orang-orang yang dikirim ke Wilayah Donghua oleh Kaisar Agung. Secara tidak langsung, Pemimpin Wilayah adalah penguasa mutlak dari Wilayah Donghua dan bertugas menjaga ketertiban wilayah tersebut.     

Namun, di dunia kultivasi, Istana Pemimpin Wilayah jarang sekali ikut campur dalam urusan terkait dunia luar, apalagi mencampuri urusan dari pasukan-pasukan terkemuka. Mereka hanya memastikan tidak ada peristiwa besar yang terjadi di Wilayah Donghua. Dunia ini terlalu besar; mereka tidak dapat mengatur semuanya bahkan jika mereka menginginkannya. Dunia kultivasi memiliki peraturannya sendiri.     

"Kaisar Xi akan menghadapi Ujian Para Dewa. Bagaimana mungkin aku bisa melewatkannya?" ujar Pemimpin Wilayah sambil tersenyum. "Selain itu aku juga bisa bertemu dengan kalian semua di sini. Hampir semua sosok terkemuka di Wilayah Donghua hadir di sini. Ini adalah sebuah momen yang langka.     

Kedatangan Pemimpin Wilayah mengalihkan perhatian semua orang dari Ye Futian. Ye Futian juga mengamati Pemimpin Wilayah dengan seksama dan kultivator-kultivator di sekitarnya. Setelah Pemimpin Wilayah tiba, banyak sosok terkemuka menyambutnya. Hubungan antara sosok terkemuka di Wilayah Donghua memang sedikit rumit.     

Meskipun Donghuang Agung adalah penguasa dari Prefektur Ilahi, namun dia tidak memimpin berbagai macam pasukan terkemuka secara langsung. Kala itu di Dunia Asal, Ye Futian samar-samar menyadari hal ini saat melihat hubungan antara Puteri Donghuang dan pasukan-pasukan terkemuka lainnya.     

Namun, sekuat apakah Pemimpin Wilayah Donghua? Apakah dia adalah kultivator terkuat di Wilayah Donghua?     

Kaisar Millet sebelumnya berencana untuk mengirimkan Ye Futian ke Istana Pemimpin Wilayah untuk berkultivasi. Keselamatannya akan jauh lebih terjamin dengan cara seperti itu. Ye Futian juga mempertimbangkan apakah dia akan pergi ke Istana Pemimpin Wilayah atau tidak.     

Namun, hanya dengan pandangan sekilas, dia tidak bisa menebak sosok seperti apakah sang Pemimpin Wilayah.     

Pada saat ini, Pemimpin Wilayah mendongak dan memandang ke arah langit. Tekanan Jalur Agung yang menyebar di udara menjadi semakin kuat. Cuaca ikut berubah, dan fenomena-fenomena ilahi bermunculan. Saat ini, langit diselimuti oleh aura yang menyesakkan. Deretan awan hitam bergerak mendekat dari jarak puluhan ribu mil di sekitarnya.     

"Sepertinya aku datang di waktu yang tepat. Apakah waktunya telah tiba?" Pemimpin Wilayah bertanya sambil memandang ke arah Kaisar Xi.     

"Hmm, sebentar lagi," jawab Kaisar Xi sambil mengangguk. "Sebelum ujian dimulai, aku hanya bisa merasakan tanda-tanda dari kehadirannya. Sekarang, waktunya telah tiba."     

Saat Kaisar Xi mengatakan hal ini, dia mengamati kerumunan kultivator di sekelilingnya dan berkata, "Semuanya, silahkan kosongkan tempat duduk kalian dan bentuk pertahanan kalian masing-masing. Meskipun ujian ini ditujukan padaku, aku khawatir beberapa dari kalian akan terluka. Kuharap kalian semua tetap waspada."     

"Terima kasih banyak telah mengingatkan kami, Kaisar Xi," para kultivator menjawab sambil menganggukkan kepala mereka. Selanjutnya, bersama kelompok mereka masing-masing, para kultivator meninggalkan tempat duduk mereka. Sosok-sosok terkemuka memimpin mereka di bagian depan. Aura Jalur Agung terpancar dari tubuh mereka. Mereka harus waspada setiap saat.     

"Sebentar lagi. Kalian semua harus menjaga jarak," Kaisar Xi mengingatkan kerumunan kultivator di belakangnya, yang bergegas mundur. Kaisar Xi mendongak dan menatap langit. Sebuah aura yang mengerikan berkumpul di atas langit, membentuk awan bencana dalam waktu singkat. Pemandangannya menjadi semakin mengerikan.     

"Kekuatannya masih terus meningkat," Ye Futian berkomentar sambil memandang ke arah langit. Awan bencana ini seperti memiliki nyawa sendiri. Aura yang dipancarkan membuat Ye Futian merasa sesak napas. Rasanya seolah-olah langit akan runtuh. Divine Catastrophe jelas tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan ini.     

Kaisar Millet berdiri di depan kelompoknya dan berkata, "Sebaiknya kita mundur lebih jauh dan memberi ruang tambahan bagi Kaisar Xi."     

Saat dia mengatakan hal ini, sekelompok kultivator terus mundur ke belakang. Mereka kini sudah berada di luar Gunung Penyu, dan mereka melayang di udara saat mereka memandang ke tempat Kaisar Xi berada. Sebuah aura yang kuat terpancar dari tubuh Kaisar Millet. Tampaknya sebuah area dari Jalur Agung telah melindungi para kultivator dari gelombang kejut yang dihasilkan.     

Di Pulau Dewa Penyu, hampir semua kultivator sekarang memandang ke arah langit. Mereka melihat awan bencana yang mengerikan itu berputar-putar di atas langit dan berkumpul di Gunung Penyu. Seluruh dunia tampak redup. Pemandangan ini benar-benar mencengangkan.     

Ini... Banyak orang tampak takjub saat mereka merasakan aura ini. Seseorang bergumam pelan, "Apakah Kaisar Xi berada dalam bahaya?"     

Aura yang menyelimuti langit membuat mereka merinding. Aura itu sangat mengerikan. Jika kekuatan ini menimpa mereka, konsekuensinya pasti akan tak terbayangkan.     

"Kultivasi Kaisar Xi sangat tinggi. Hanya segelintir orang di Wilayah Donghua yang dapat disejajarkan dengannya. Dia akan baik-baik saja," jawab sosok lainnya. Sosok itu tampak sangat percaya diri, namun tatapan matanya terlihat serius. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia masih mengkhawatirkan keselamatan Kaisar Xi.     

Kaisar Xi adalah sosok legendaris dari Pulau Dewa Penyu. Tidak ada seorang pun yang menginginkan ada hal buruk yang terjadi padanya. Jika Kaisar Xi berhasil menghadapi ujian ini, maka dia akan kembali berevolusi. Ada kemungkinan bahwa dia akan menjadi kultivator terkuat di Wilayah Donghua.     

Bahkan para kultivator dari Pulau Dewa Timur ingin menyaksikan keajaiban tersebut.     

Di luar Pulau Dewa Penyu, tepatnya di Samudra Ilahi, orang-orang yang tidak berada di pulau itu juga memandang ke arah langit. Pemandangan yang mengerikan ini bisa disaksikan dari jarak yang sangat jauh. Pada saat ini, Benua Samudra Ilahi menjadi gempar.     

Para kultivator yang berada di benua ini bisa melihat fenomena aneh yang muncul di atas langit. Tentu saja, aura yang mereka rasakan menjadi semakin lemah apabila mereka berada semakin jauh dari Pulau Dewa Penyu. Kekuatannya tidak semengerikan saat berada di pulau tersebut. Semua awan bencana itu bergerak menuju Pulau Dewa Penyu.     

Sementara itu, di Pulau Dewa Penyu, Thunder Punishing Skylord mendongak dan memandang ke arah langit. Cahaya bencana berwarna ungu tua perlahan-lahan berkumpul di atas langit dan menyinari mereka. Cahaya itu mengandung kekuatan penghancur yang tak tertandingi di dalamnya. Tidak lama kemudian, retakan-retakan dari Jalur Agung sepertinya telah muncul di atas langit. Retakan-retakan itu terlihat sangat dalam.     

Bahkan Thunder Punishing Skylord bisa merasakan bahaya yang mengancamnya.     

Inilah yang disebut sebagai Ujian Para Dewa. Jalur Agung tidak akan mentoleransi Kaisar Xi. Hukum di dunia ini tidak akan membiarkan Kaisar Xi tetap hidup.     

Ini juga pertama kalinya Thunder Punishing Skylord merasakan kekuatan seperti itu. Saat dia menyaksikan kekuatan penghancur yang terus-menerus berkumpul di udara, dia menatap ke depan dan melihat Kaisar Xi berdiri sendirian di udara. Jubah panjangnya berkibar meskipun tidak ada angin yang bertiup. Aura ilahi dari Jalur Agung terpancar dari area di sekelilingnya.     

Saat ini, Kaisar Xi sedang bertarung melawan langit.     

Cahaya penghancur yang mengerikan itu turun dari atas langit tanpa menimbulkan suara maupun memancarkan hawa kehadiran, dan menghalangi pandangan mata orang-orang yang berada di sekitarnya. Banyak orang tidak bisa menahan diri untuk tidak memejamkan mata mereka. Cahaya yang menyilaukan itu mengoyak ruang hampa, dan langsung mengincar Kaisar Xi.     

Tidak terdengar suara gemuruh yang mengerikan seperti dugaan orang-orang, yang ada hanyalah kekuatan penghancur. Cahaya penghancur yang tak terbatas mengitari tubuh Kaisar Xi, sepertinya hendak mengoyak dan menghancurkan tubuh Jalur Agung miliknya.     

Pada saat ini, rambut Kaisar Xi berkibar tak terkendali. Sepertinya ada banyak ular berwarna abu-abu yang menyelimuti sosoknya. Di sisi lain, retakan-retakan dari Jalur Agung terus menerus bermunculan di area sekitarnya.     

Di bagian bawah, Gunung Penyu tiba-tiba berubah menjadi debu tanpa ada peringatan apa pun. Gunung itu menghilang begitu saja, seolah-olah sejak awal tidak pernah ada di sana.     

Para kultivator yang berada di sekitarnya bisa merasakan hati mereka berguncang. Sementara itu, sosok-sosok terkemuka dengan sigap menangkis gelombang kejut yang menyebar ke tempat mereka berada.     

Rupanya Ujian Para Dewa berbentuk seperti hukuman surgawi.     

Di atas langit, muncul aura yang lebih mengerikan daripada sebelumnya, dan kekuatannya terus meningkat.     

Banyak orang memandang ke arah langit. Sepertinya pedang-pedang bencana telah terbentuk dan menghujani bagian langit ini. Tidak ada tempat untuk melarikan diri saat pedang-pedang itu melesat menuju tubuh Kaisar Xi.     

*Boom* Rambut Kaisar Xi berkibar tak terkendali. Pakaiannya terkoyak, dan sosoknya tampaknya telah ditembus oleh cahaya bencana itu. Dia bahkan memuntahkan darah. Namun, tatapan matanya masih dipenuhi oleh tekad saat dia memandang ke atas langit. Ada tekad yang membara di dalam matanya.     

Setelah berkultivasi selama seribu tahun, akhirnya momen ini pun tiba. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan ujian ini menghancurkannya? Karena dia telah memilih untuk menempuh jalan ini, maka dia ditakdirkan untuk melampaui batas kekuatan di dunia ini.     

*Whoosh* Tubuh Kaisar Xi melesat ke atas langit. Saat orang-orang menyaksikan pemandangan itu dengan tatapan takjub, dia menerjang ke arah langit dan menerobos masuk ke dalam badai penghancur itu. Dalam sekejap, dia dilahap oleh pusaran yang mengerikan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.