Legenda Futian

Tingkatan Roda Ilahi



Tingkatan Roda Ilahi

3Di sekitar Panggung Pencarian Jalur Agung, para kultivator dari seluruh penjuru dunia memusatkan perhatian mereka ke arah medan pertempuran. Pemandangan yang mereka saksikan sangatlah mengerikan.      0

Di atas langit, teknik Desolate Tribulations terus menerus menghantam Matriks Pedang Xuanwu dan menyebabkan matriks raksasa itu bergetar hebat. Di sisi lain, seberkas cahaya yang menyilaukan terpancar keluar dari tubuh Kaisar Pedang Xuanwu. Seekor penyu hitam raksasa telah muncul dan bergabung ke dalam matriks pedang tersebut.     

Pada saat ini, penyu hitam itu masih terus membesar, dan jumlah bilah-bilah pedang di sekitarnya juga semakin banyak.     

Teknik Desolate Tribulations yang dikerahkan ke bawah masih belum memudar. Sebaliknya, serangan itu berubah menjadi untaian rantai yang menjerat Matriks Pedang Xuanwu, seolah-olah serangan itu akan menyegel matriks pedang tersebut secara keseluruhan. Namun, pada saat yang bersamaan, Roda Kehancuran yang berada di atas langit mengeluarkan kekuatan Jalur Agung yang tak terbatas dan menyegel medan pertempuran itu secara keseluruhan.     

Desolation berdiri di bawah Roda Kehancuran miliknya. Dengan tubuh bermandikan cahaya penghancur, dia tampak seperti diselimuti oleh baju zirah kegelapan yang mengerikan. Tubuhnya menjadi besar, dan sepertinya dia telah berubah wujud menjadi Dewa Perang Penghancur. Dia mengulurkan tangannya ke depan, dan Desolate Tribulation tampak berputar-putar di sekitar Matriks Pedang Xuanwu seperti untaian rantai yang dililitkan di lengannya, berada di bawah kendalinya seutuhnya.     

Dia mengepalkan telapak tangannya dengan erat. Dalam sekejap, cahaya penghukum yang tak terbatas memancarkan kekuatan penghancur yang dahsyat dalam upaya untuk memusnahkan matriks pedang tersebut. Namun, Matriks Pedang Xuanwu telah membentuk area Jalur Agung tersendiri, dan Kaisar Pedang Xuanwu telah menyegel dirinya sendiri di dalam area tersebut. Dia benar-benar menerima serangan mengerikan ini secara langsung.     

Suara gemuruh yang keras bergema di udara, dan Matriks Pedang Xuanwu bergetar hebat. Bahkan matriks itu terdorong ke bawah oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Matriks pedang raksasa itu mengandung kekuatan pembunuh yang mengerikan di dalamnya. Kekuatan itu menyebabkan medan pertempuran terasa sangat berat dan sulit sekali untuk melarikan diri.     

Saat menahan kekuatan yang dahsyat ini, Desolation, yang telah berubah menjadi Dewa Perang, mengulurkan tangannya, dengan telapak tangan yang menghadap ke arah langit. Kedua matanya memancarkan cahaya berwarna hitam yang mengerikan. Sementara itu di atas langit, Roda Kehancuran memancarkan puluhan ribu Desolate Tribulations dan menyelimuti seluruh tempat. Serangan ini langsung mengitari tubuh Desolation dan berputar-putar di sekitarnya. Pada saat ini, sepertinya dia mampu mengeluarkan teknik Jari Kematian dengan kekuatan maksimal.     

Namun, teknik Desolate Tribulations yang berputar-putar di sekitarnya kini bergabung menjadi menjadi satu kesatuan. Miliaran Desolate Tribulations berkumpul di telapak tangannya, dan mereka berubah menjadi sebuah badai yang sangat dahsyat. Badai mengerikan yang terbentuk dari Desolate Tribulations itu langsung menerjang ke atas awan. Sementara itu, muncul sebilah pedang iblis kegelapan tangannya.     

Cahaya penghukum yang tak terbatas mengitari pedang itu dan terus menerus mengeluarkan suara gemeretak seperti kilatan petir hitam. Kekuatan penghancur yang mengalir keluar benar-benar menakjubkan.     

Setelah melihat pedang itu, ekspresi semua kultivator dari Akademi Donghua tampak serius. Ini adalah teknik Jalur Agung yang telah diwariskan secara turun temurun di Istana Dewa Kehancuran. Ketika Desolation mengangkat pedangnya dengan kedua tangannya, sebuah kekuatan penghancur yang mengerikan langsung melesat ke atas langit.     

Dengan tubuh seperti Dewa Perang, dia mengayunkan Pedang Desolate di udara. Pada saat itu juga, ruang hampa seperti terbelah menjadi dua bagian oleh arus kegelapan penghancur itu. Satu ayunan pedang ini mampu membelah ruang hampa.     

Pada saat yang bersamaan, tatapan mata Kaisar Pedang Xuanwu berubah menjadi serius. Dari Matriks Pedang Xuanwu yang berputar-putar di sekitar tubuhnya, aura pedang yang tak terbatas ditembakkan dan bergabung menjadi sebilah pedang yang muncul di sisinya. Tangannya membentuk sebuah segel pedang, dan matriks pedang itu pun bergabung menjadi sebilah Pedang Xuanwu.     

Dia memandang ke bawah untuk beberapa saat, dan seberkas cahaya suci yang menyilaukan terpancar keluar. Aura dari pedang itu langsung membelah langit. Ketika dia mengayunkan Pedang Xuanwu miliknya, suara gemuruh bergema di antara langit dan bumi.     

Dua sinar cahaya penghancur itu saling bertabrakan di atas langit. Pedang Desolate dan Pedang Xuanwu itu menebas satu sama lain, dan sebuah gelombang kejut dari Jalur Agung yang mengerikan tampaknya telah terbentuk dan berniat menghancurkan matriks tersebut. Arus mengerikan yang dipancarkan oleh teknik Desolate Tribulation langsung ditembakkan menuju pertahanan yang dibuat oleh Matriks Pedang Xuanwu. Namun, pada saat ini, bayangan seekor penyu hitam muncul di belakang Kaisar Pedang Xuanwu, yang kemudian berubah menjadi seekor monster raksasa dan tak tergoyahkan dari tempatnya berada.     

"Kakak Senior." Banyak orang memandang ke arah Kaisar Pedang Xuanwu. Teknik Desolate Tribulations langsung dikerahkan menuju Matriks Pedang Xuanwu, dan pada sosok penyu hitam itu, muncul garis-garis dari cahaya penghukum yang menyerang tubuhnya. Namun, jubah panjangnya berkibar di udara, dan aura dari Jalur Agung terpancar keluar. Dia menolak untuk mundur, bahkan setengah langkah sekali pun. Kedua matanya berkilauan dengan cahaya suci saat dia menatap area di bawahnya.     

Aura pedang yang tak terbatas menembus Pedang Desolate dan melesat ke arah sosok berwarna hitam itu seolah-olah mengisyaratkan bahwa, jika lawannya menolak untuk mundur, maka dia akan melakukan hal yang sama.     

Desolation mengangkat kepalanya, dan kedua matanya yang berwarna hitam legam tertuju pada sosok yang berada di udara. Suara gemuruh bergema dari tubuhnya, dan darah segar menetes di sudut mulutnya. Namun, matanya masih dipenuhi oleh tekad yang membara. Seolah-olah dia tidak terganggu sama sekali akan hal tersebut.     

Pada saat ini, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar dari tubuh Kaisar Pedang Xuanwu. Sosok penyu hitam itu kembali bersinar. Kemudian dia mengucapkan satu kata, "Hancurkan."     

Saat dia berbicara, terdengar suara gemeretak bergema di udara. Pedang Desolate hancur sedikit demi sedikit, begitu pula dengan Pedang Xuanwu milik lawannya. Kemudian, keduanya dihempaskan ke kejauhan secara bersamaan.     

Ketika mereka berdua berhenti terdorong ke belakang, aura mereka menjadi tidak stabil. Jubah yang dikenakan oleh Kaisar Pedang Xuanwu terkoyak, dan rambut panjangnya yang diikat rapi kini menjadi acak-acakan, berkibar tertiup angin. Desolation berdiri di tempatnya tanpa bergerak sedikit pun, dan tatapan matanya terpaku pada sosok yang berdiri di hadapannya.     

"Mari kita anggap pertarungan ini berakhir seri. Jika tingkat Plane-mu sedikit lebih tinggi, aku tidak akan bisa mengatasi serangan pedang ini. Jika pertarungan ini terjadi beberapa tahun ke depan, mungkin aku akan kalah darimu," ujar Kaisar Pedang Xuanwu. Dia tampak sedikit lesu. Setelah berkultivasi selama bertahun-tahun, dia sudah menjadi salah satu Renhuang terkuat di Akademi Donghuang, namun dalam pertarungannya melawan Renhuang tingkat ketujuh ini, dia tidak memiliki keunggulan mutlak. Ini adalah kemampuan bertarung yang dimiliki oleh Renhuang dengan Roda Ilahi yang sempurna. Potensinya memang tak terbatas.     

"Kalah tetaplah kalah. Pertarungan ini tidak berakhir dengan seri." Nada bicara Desolation terdengar sedingin es, seolah-olah memang seperti inilah kepribadiannya. Orang-orang yang datang kemari bersamanya juga memancarkan temperamen yang dingin dan acuh tak acuh. Namun, dia tidak ingin mengakui bahwa dia kalah dalam pertarungan ini.     

Tentu saja, dia tidak akan terlalu berkecil hati. Meskipun dia adalah sosok yang sangat sombong dan ingin menantang Ning Hua serta para kultivator dari Akademi Donghua, dia tidak benar-benar beranggapan bahwa dia adalah sosok yang tak terkalahkan. Bagaimanapun juga, tempat ini adalah Akademi Donghua—tempat suci nomor satu di Wilayah Donghua. Dia memang sombong, tapi dia tidak terlalu percaya diri pada kemampuannya sendiri.     

Keduanya kembali ke gunung masing-masing. Desolation duduk bersila dan mulai memulihkan kekuatannya. Dia menderita luka yang cukup parah dari pertarungan yang baru saja terjadi. Meskipun luka-lukanya tidak terlihat dari luar, namun bagi orang sepertinya, memuntahkan darah menunjukkan bahwa luka-luka yang dideritanya pasti sangat parah. Karena itulah, dia harus beristirahat dan memulihkan diri untuk sementara waktu.     

Liu Qingzhu memandang ke arah kerumunan kultivator di sekitarnya dan berkata, "Istana Dewa Kehancuran adalah penguasa mutlak di wilayah mereka. Penerus dari Dewa Kehancuran ini memang sangat kuat. Semua orang yang hadir di sini merupakan sosok-sosok berpengaruh di benua masing-masing; kalian dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk bertarung melawan satu sama lain. Jika kalian memiliki Roda Ilahi yang sempurna, kalian dapat menggunakan Cermin Ilahi dari Roda Surgawi untuk menguji tingkatan Roda Ilahi kalian masing-masing."     

Banyak orang tanpa sadar memandang ke arah para kultivator dari Istana Fluttering Snow dan Menara Pengintai Wangshen berada. Atau lebih tepatnya, dia memandang ke arah Jiang Yueli dari Istana Fluttering Snow dan Zong Chan dari Menara Pengintai Wangshen.     

Semua orang telah menyaksikan kekuatan Desolation yang begitu menakjubkan sebelumnya. Kedua orang ini berada di tingkatan yang sama dengan Desolation, jadi semua orang tertarik dengan kekuatan yang mereka miliki. Desolation telah menguji tingkatan dari Roda Ilahi miliknya. Lalu, berapa banyak lingkaran cahaya yang akan dibentuk oleh Roda Ilahi milik Jiang Yueli dan Zong Chan?     

Banyak orang sudah tidak sabar untuk mengetahuinya.     

Melihat hal ini, Liu Qingzhu tersenyum dan berkata, "Sepertinya semua orang ingin melihat penampilan Jiang Yueli dan Zong Chan. Bagaimana kalau kalian berdua maju dan memuaskan rasa penasaran dari semua orang?"     

Jiang Yueli berdiri di gunung kuno tempat kelompoknya berada. Kedua matanya yang cerah dan dipenuhi oleh energi itu memandang ke arah Zong Chan. Dia berkata, "Kalau begitu, apakah Zong Chan bersedia untuk tampil terlebih dahulu?"     

Sudah jelas, dia tidak akan menolaknya. Lagipula, itu bukanlah sesuatu yang perlu dia sembunyikan. Terlebih lagi, dia juga merasa penasaran dengan tingkatan dari Roda Ilahi miliknya sendiri.     

Sementara itu di kubu Menara Pengintai Wangshen, semua orang memandang Zong Chan yang berada di bagian depan. Li Changsheng tersenyum dan berkata, "Semoga beruntung, Saudara Zong."     

"Baiklah." Zong Chan mengangguk dan berjalan ke depan dengan tenang. Sosoknya melayang ke atas Panggung Pencarian Jalur Agung dan menghadap ke arah Cermin Ilahi dari Roda Surgawi, yang menggantung di antara dua gunung kuno.     

Pada saat berikutnya, Zong Chan mengeluarkan Roda Ilahi miliknya, yaitu sebuah tablet baru raksasa yang mengandung aura Jalur Agung Tekanan yang mengejutkan di dalamnya.     

Roda Ilahi-nya muncul di hadapan Cermin Ilahi dari Roda Surgawi, dan dalam sekejap, seberkas cahaya menyinari Zong Chan. Pada saat berikutnya, cahaya itu mengitari Cermin Ilahi dari Roda Surgawi. Lingkaran-lingkaran cahaya mulai terbentuk, dan semua orang menyaksikan pemandangan itu dengan serius.     

Zong Chan juga memandang cermin tersebut. Dia adalah sosok yang dipilih secara pribadi oleh gurunya. Karena kultivasinya mirip dengan gurunya, maka Roda Ilahi-nya juga ditempa di Menara Pengintai Wangshen.     

Maka dari itu, tingkatan Roda Ilahi-nya tidak mungkin rendah, bukan?     

Dengan disaksikan oleh semua orang, cahaya suci itu tampak berkilauan. Tidak lama kemudian, lima lingkaran suci telah terbentuk di sana. Semua lingkaran cahaya itu terlihat sangat jelas dan indah. Hati semua orang berguncang. Zong Chan dan Desolation berada di tingkatan yang sama; Roda Ilahi mereka berada di tingkat kelima dan mampu membuat Cermin Ilahi dari Roda Surgawi membentuk lima lingkaran cahaya.     

Di kejauhan, para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen diam-diam menghela napas lega. Awalnya mereka sedikit khawatir bahwa Roda Ilahi Zong Chan akan lebih lemah daripada Roda Ilahi milik Desolation, tetapi sepertinya kekhawatiran mereka terlalu berlebihan. Dengan berkultivasi hingga tingkat setinggi ini, Zong Chan tidak akan kalah dari orang lain.     

Zong Chan sendiri tampak sangat tenang. Dia tidak terlihat terkejut maupun kecewa. Dia mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Jiang Yueli. Dia tersenyum dan berkata, "Giliranmu, Dewi Jiang."     

Saat dia selesai berbicara, Zong Chan kembali ke gunung tempat para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen berada. Setibanya di sana, Li Changsheng menepuk punggungnya. Tidak mudah bagi Menara Pengintai Wangshen untuk memiliki anggota yang tergabung dalam empat sosok paling berpengaruh di Wilayah Donghua.     

Jiang Yueli mengangguk sebagai tanggapan, dan sosoknya mendarat di hadapan Cermin Ilahi dari Roda Surgawi. Roda Ilahi miliknya berbentuk pedang. Begitu pedangnya muncul, area itu tiba-tiba menjadi sangat dingin. Rupanya itu adalah Pedang Bulan Es. Pedang itu sedingin bulan yang membeku, dan cahaya yang dipancarkan oleh pedang tersebut membuat semua orang merasakan aura es yang menusuk tulang mereka.     

Ketika pedang itu muncul di hadapan Cermin Ilahi dari Roda Surgawi, lapisan es dan salju juga muncul di cermin ilahi tersebut, dan cermin itu berubah warna menjadi putih. Seolah-olah cermin itu bisa merasakan aura es yang dipancarkan oleh pedang tersebut.     

Lingkaran-lingkaran cahaya itu berputar-putar, dan hasil akhirnya sama dengan Desolation dan Zong Chan. Jiang Yueli mampu menghasilkan lima lingkaran cahaya dari cermin itu. Ketiga kultivator ini memiliki tingkatan Roda Ilahi yang sama. Tampaknya hal ini juga membuktikan analisis yang dibuat oleh Akademi Donghua—bahwa seorang kultivator yang mampu mencapai Renhuang Plane tingkat atas dengan Roda Ilahi yang sempurna akan memiliki Roda Ilahi di tingkat keempat hingga keenam.     

Roda Ilahi milik Ning Hua berada di tingkat keenam, sementara ketiga sosok terkemuka lainnya berada di tingkat menengah, tepatnya di tingkat kelima.     

Hati semua orang yang menyaksikan pemandangan itu sedikit berguncang. Memang benar, belum ada seorang pun yang bisa melampaui pencapaian Ning Hua. Mereka semua lebih lemah darinya. Namun, kekuatan ketiga sosok itu tidak jauh berbeda satu sama lain. Mungkin hal itu tidak berlaku bagi kemampuan bertarung mereka, tetapi hal itu jelas berlaku pada tingkatan dari Roda Ilahi mereka.     

Tidak jauh berbeda dari Zong Chan, Jiang Yueli juga tidak menunjukkan reaksi yang berlebihan dan kembali ke gunung tempat para kultivator dari Istana Fluttering Snow berada dengan tenang     

Meski sangat disayangkan bahwa dia tidak berada di tingkatan yang sama dengan Ning Hua, namun pasti ada alasan tersendiri kenapa Ning Hua dikenal sebagai sosok paling berpengaruh di Wilayah Donghua. Meskipun mereka belum pernah bertarung satu sama lain sebelumnya, dia sudah beberapa kali mendengar namanya sebelumnya.     

"Tidak buruk," Liu Qingzhu memberikan pujian. "Di antara empat sosok paling berpengaruh di Wilayah Donghua, tiga di antaranya memiliki Roda Ilahi yang sempurna di tingkat kelima. Itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Sekarang, apakah ada Renhuang yang telah menempa Roda Ilahi sempurna dan ingin menguji Roda Ilahi-nya masing-masing?"     

Meskipun hanya ada beberapa orang seperti itu di antara Renhuang tingkat atas, namun ada banyak Renhuang tingkat menengah dan tingkat bawah dengan Roda Ilahi yang sempurna. Mungkin saja ada seseorang yang mampu mencapai tingkat yang sama dengan ketiga sosok ini, atau setidaknya mendekati mereka, yaitu di tingkat keempat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.