Legenda Futian

Pertempuran Hukum



Pertempuran Hukum

3Para Renhuang yang berada di bagian bawah tampak sedikit terkejut. Tatapan mata Pemimpin Wilayah Donghua kini tertuju pada kelompok kultivator yang berada di bawah tangga dari Istana Donghua. Kemudian dia berkata, "Aku yakin sebagian besar dari kalian sudah kenal dengan mereka. Ning Hua, para kultivator dari Akademi Donghua, Dewi Taihua, sang Dewi dari Istana Fluttering Snow, dan generasi muda terbaik dari berbagai macam pasukan, seperti Desolation, Jiang Yueli, dan Zong Chan. Bahkan aku juga sudah mendengar informasi tentang mereka; mereka sangat terkenal di Wilayah Donghua."     
1

Banyak orang tersenyum saat mendengar hal ini. Pemimpin Wilayah jelas sedang berbasa-basi. Dia tampak sangat ramah, dan hal ini akan membantunya meninggalkan kesan baik bagi banyak orang.     

Memang benar bahwa semua orang pernah mendengar nama-nama seperti Ning Hua dan Jiang Yueli sebelumnya. Selain itu, masih ada pula Dewi Taihua, Kaisar Pedang Liunian, Qin Qing, Ling He, serta sosok-sosok terkemuka lainnya. Mereka adalah nama-nama yang sudah sering didengar oleh para Renhuang di Langit Donghua.     

"Aku yakin banyak dari kalian yang penasaran dengan kekuatan mereka dan ingin bertarung melawan mereka. Hari ini, aku akan memberikan kesempatan bagi kalian. Siapa pun yang ingin kalian tantang atau lawan, kalian bebas memilih sesuka hati kalian. Mereka akan menerima tantangan kalian. Hari ini, generasi tua akan melihat berapa banyak kultivator jenius di Wilayah Donghua yang belum menunjukkan bakat mereka. Hasil akhir terbaik yang bisa kalian peroleh adalah mengalahkan mereka." Kemudian, Pemimpin Wilayah melanjutkan kata-katanya sambil tersenyum, "Selama kalian mampu mengalahkan mereka, bahkan jika mereka tidak merekrut kalian, maka Istana Pemimpin Wilayah akan menerima kalian sebagai anggota. Selain itu, akan ada hadiah untuk para pemenang. Bagaimana menurut kalian?"     

Banyak orang tersenyum. Sebagian besar dari mereka sudah tidak sabar untuk mengajukan tantangan.     

Seperti apa yang dikatakan oleh Pemimpin Wilayah, setiap Renhuang di dunia kultivasi pasti akan mengincar kesempatan untuk bisa bertarung melawan salah satu dari sosok-sosok jenius ini. Namun, kesempatan seperti itu sangatlah langka. Sekarang, para jenius ini telah berkumpul di satu tempat yang sama. Mereka duduk di atas sana, dan para kultivator yang hadir di sini dapat memilih siapa yang ingin mereka tantang. Itu adalah kesempatan sekali seumur hidup. Mereka bahkan bisa menantang Ning Hua.     

Banyak dari mereka merasa sangat bersemangat.     

Pemimpin Wilayah mengalihkan pandangannya ke arah kelompok yang duduk di bagian bawah dan bertanya, "Kalian tidak keberatan dengan hal ini, bukan?" Mereka pun mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian, seseorang dari Akademi Donghua menjawab, "Perjamuan Donghua adalah sebuah acara besar. Suatu kesempatan yang luar biasa untuk bisa melihat dan bertemu sosok-sosok terkemuka di Wilayah Donghua. Sekarang setelah Pemimpin Wilayah membuat keputusan, kami pasti akan bertarung dengan sekuat tenaga."     

Sosok penguasa tertinggi di Wilayah Donghua sudah angkat bicara. Sebagai kultivator yang lebih muda, tidak ada seorang pun yang mengajukan keberatan. Di sisi lain, Ning Hua masih duduk di tempatnya, sama seperti kultivator lainnya.     

"Pada saat rangkaian pertarungan ini berakhir, jika kalian ingin bertarung satu sama lain, aku tidak akan melarangnya. Asalkan tidak ada kultivator tingkat tinggi yang sengaja menantang kultivator di tingkat Plane yang lebih rendah, kalian tidak akan diizinkan untuk menolak tantangan yang diajukan," ujar sang Pemimpin Wilayah sambil tersenyum. Saat dia berbicara, pandangannya tertuju pada sekelompok orang di bagian bawah. Kemudian, dia berkata, "Namun, aku akan mengingatkan kalian sejak awal, pertarungan ini harus memiliki batasan; tidak boleh ada pertarungan yang mempertaruhkan hidup dan mati bagi kedua belah pihak. Bagaimanapun juga, ini adalah pertempuran hukum. Apalagi, di tingkat Plane kalian saat ini, terkadang memang sulit untuk mengontrol kekuatan kalian, terutama saat pertarungan berlangsung semakin sengit. Kecerobohan sekecil apa pun dapat menyebabkan cedera yang sangat parah. Ditambah lagi, kita semua memiliki tingkat emosi yang berbeda-beda. Jika perbedaan kekuatan di antara kalian terlalu besar, dan kalian membuat mereka marah, maka kalian tidak dapat menyalahkan siapa pun. Kalian harus menanggung sendiri konsekuensi dari pertempuran hukum ini."     

Banyak dari mereka mengangguk sebagai tanggapan. Tentu saja mereka mengetahui tentang hal ini.     

Ada begitu banyak Renhuang yang berkumpul di sini hari ini. Jika setiap orang mendapat giliran untuk bertarung, berapa lama waktu yang akan dibutuhkan? Meskipun ini adalah sebuah perjamuan besar yang diadakan hanya sekali dalam 50 tahun, rupanya Pemimpin Wilayah sudah mempersiapkan semuanya. Meskipun dia ingin semua orang menampilkan kemampuan masing-masing, namun dia tidak ingin semua orang benar-benar berpartisipasi. Seharusnya mereka mengetahui batasan mereka masing-masing.     

Jika seseorang menyadari bahwa kemampuannya terlalu lemah, seharusnya mereka tidak perlu berpartisipasi dan membuang-buang waktu.     

"Baiklah, mari kita mulai pertarungan ini." Pemimpin Wilayah mengangkat kepalanya dan memandang ke udara. Pada saat itu juga, cahaya suci bersinar dari atas langit. Setelah itu, dari dalam Istana Pemimpin Wilayah, sebuah benda ilahi melesat keluar. Pancaran cahaya suci menyebar di udara dan turun dari atas langit seolah-olah itu adalah sebuah galaksi yang menyelimuti seluruh tempat dan menghubungkan Sembilan Langit.     

*Boom*     

Suara gemuruh yang keras bergema di udara. Kemudian, semua orang akhirnya bisa melihat benda ilahi yang muncul sebelumnya. Ternyata itu adalah sebuah Panggung Pertempuran Hukum yang melayang di udara. Panggung itu telah membentuk sebuah area tersendiri. Terdapat empat pintu di sana, dan ketika seseorang melangkahkan kaki ke dalamnya, mereka akan memasuki sebuah area tersendiri dimana mereka bisa bertarung dan mengerahkan kekuatan mereka hingga tingkat maksimal.     

"Sekarang, tiba giliran kalian untuk unjuk diri. Kami akan mengamati dari sini, dan aku tidak akan ikut campur dalam pertarungan," ujar Pemimpin Wilayah sambil tersenyum. Dia memandang para kultivator yang berada Istana Donghua dan berkata, "Jarang sekali kita bisa bertemu dan berkumpul seperti ini. Bagaimana kalau generasi tua seperti kita tetap tinggal di sini, minum-minum, dan melihat seperti apa kemampuan kultivator-kultivator muda ini? Bagaimana menurut kalian?"     

"Sepertinya menyenangkan," jawab Kaisar Xi sambil tertawa. Usulan ini bisa membuatnya bersantai sejenak, dan ditambah lagi, dia memang ingin melihat seperti apa tingkat kultivasi yang dimiliki oleh generasi muda di Wilayah Donghua. Dia telah berkultivasi di Pulau Dewa Penyu untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mampu melewati Ujian Para Dewa. Sekarang, pola pikirnya sedikit berubah. Mungkin dia tidak akan bisa melewati Ujian Para Dewa tahap kedua di masa depan. Mungkin dia akan mati saat menghadapi Ujian Para Dewa. Jadi, apa salahnya untuk bersantai sejenak?     

"Mari kita bersulang!" Ketua Ning tertawa sambil mengangkat gelasnya dan berkata, "Mari kita membuat tebakan. Menurut kalian, siapa yang akan ditantang pada putaran pertama?"     

"Sepertinya Ning Hua," ujar Pemimpin Istana Lingxiao. Dia melanjutkan kata-katanya, "Ning Hua sangat terkenal di seluruh penjuru Wilayah Donghua. Semua orang pernah mendengar namanya. Bahkan jika tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya, aku tetap menduga bahwa dia akan menjadi yang pertama ditantang."     

"Itu bisa saja terjadi," Dewi Pedang berkomentar sambil mengangguk pelan.     

"Aku justru berpendapat bahwa sang Dewi dari Istana Fluttering Snow yang akan menerima tantangan terlebih dahulu. Siapa yang tidak ingin menyaksikan pesona dan bakat dari sang Dewi?" ujar Pemimpin Klan Jian.     

"Kalau begitu, kenapa bukan Dewa Taihua saja?" tanya Dewi Pedang. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Dia adalah putri dari Taihua Skylord. Kecantikannya begitu mempesona, dan dia mahir dalam memainkan lagu ilahi. Bukankah orang-orang ingin melihat penampilannya?"     

"Yah, mungkin," jawab Pemimpin Klan Jiang.     

"Akhir-akhir ini aku mendengar informasi bahwa seorang pemuda dari Menara Pengintai Wangshen yang bernama Ye Liunian berhasil meraih ketenaran di Langit Donghua. Aku hanya menebak-nebak, namun aku merasa bahwa dia yang akan pertama ditantang," ujar Kaisar Xi.     

"Aku tidak menyangka Kaisar Xi juga mengetahui apa yang telah terjadi di Langit Donghua," Ketua Ning terkekeh dan berkata. "Memang benar, akhir-akhir ini aku juga mendengar nama Kaisar Pedang Liunian di Istana Pemimpin Wilayah. Aku mendapatkan informasi bahwa Roda Ilahi miliknya mungkin tidak kalah kuat dari Roda Ilahi milik Ning Hua."     

"Akademi Donghua adalah tempat suci untuk berkultivasi di Langit Donghua. Ye Liunian juga berhasil membuat reputasi tersendiri di Akademi Donghua. Itulah alasan kenapa aku beranggapan bahwa orang pertama yang akan ditantang adalah seorang kultivator dari Akademi Donghua," ujar Pemimpin Klan Nanhua sambil tertawa.     

Pada saat ini, sosok-sosok terkemuka ini sama sekali tidak terlihat bermartabat. Mereka saling membuat tebakan dengan santai. Mereka tidak terlihat seperti sosok-sosok terkemuka yang berdiri di puncak kekuatan dari Wilayah Donghua.     

Sementara itu di bagian bawah, banyak kultivator mendongak untuk memandang Istana Donghua yang berada di atas sana. Mereka juga jarang menyaksikan pemandangan seperti ini. Mereka tidak pernah berada sedekat ini dengan sosok-sosok terkemuka, dan mungkin mereka tidak akan pernah mendapatkan kesempatan seperti ini lagi, dimana mereka bisa menyaksikan orang-orang ini berbincang-bincang dan tertawa dengan begitu santai.     

Pada saat ini, Renhuang pertama telah melangkahkan kaki ke atas Panggung Pertempuran Hukum. Dia adalah seorang Renhuang tingkat menengah.     

"Itu adalah seorang kultivator dari Keluarga Yan di Langit Donghua, namanya adalah Yan Qingfeng." Seseorang mengenali pria ini. Dia adalah seorang kultivator yang berasal dari salah satu keluarga di Langit Donghua.     

"Cabang keluarga dari Klan Yan. Matriks teleportasi milik Menara Pengintai Wangshen yang terhubung ke Langit Donghua beresonansi dengan matriks teleportasi milik Keluarga Leng. Di sisi lain, Klan Yan menggunakan matriks teleportasi milik Keluarga Yan," Leng Kuangsheng mengirimkan suaranya pada Ye Futian, yang mendorong Ye Futian untuk memandang ke arah orang yang dimaksud. Apakah Klan Yan memiliki cabang keluarga di Langit Donghua?     

Meski begitu, tidak mengejutkan bagi salah satu keluarga kerajaan kuno terkemuka untuk memiliki cabang keluarga di luar wilayah kekuasaan mereka.     

Yan Qingfeng melayang di atas Panggung Pertempuran Hukum. Dia menatap area yang berada tepat di bawah tangga di luar Istana Donghua. Tatapan matanya akhirnya tertuju pada sekelompok kultivator dari Akademi Donghua. Dia berkata, "Namaku Yan Qingfeng dari Keluarga Yan. Aku ingin bertarung melawan salah satu murid dari Akademi Donghua, Leng Qinghan. Salam kenal."     

Seseorang berhasil menebak dengan benar bahwa orang pertama yang akan ditantang adalah murid dari Akademi Donghua. Namun, tidak ada yang bisa menebak bahwa Leng Qinghan akan menjadi orang yang dipilih. Bagaimanapun juga, nama Leng Qinghan tidak begitu terkenal di Akademi Donghua. Dia jelas bukanlah sosok paling terkenal di sana.     

Tentu saja, siapa pun yang mampu bergabung dengan Akademi Donghua pasti sangat berbakat. Sehingga sudah jelas, kekuatan mereka sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Banyak kultivator dari Keluarga Leng menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Tidak ada satu pun dari mereka yang menduga bahwa Leng Qinghan akan menjadi orang pertama yang menerima tantangan. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Yan Qingfeng memang telah mengincarnya.     

Banyak orang di Istana Donghua juga menundukkan kepala untuk memandang ke bagian bawah. Mereka yang bisa memahami situasi ini langsung mengalihkan pandangan mereka pada Kaisar Yan.     

Mungkinkah pertarungan ini disebabkan oleh konflik yang terjadi antara Klan Yan dan Menara Pengintai Wangshen?     

Dendam ini dimulai akibat perselisihan antara Klan Yan dan Pulau Dewa Timur. Klan Yan dan Menara Pengintai Wangshen tidak pernah bisa bekerja sama satu sama lain. Yan Dongyang bahkan mengirimkan seseorang untuk memprovokasi Menara Pengintai Wangshen di masa lalu tetapi dia justru dipermalukan di tangan Ye Futian. Sekarang, seorang Renhuang dari cabang keluarga Klan Yan menantang seorang kultivator dari Keluarga Leng. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang akan mencurigai apakah ada maksud tersembunyi dibalik semua ini.     

Namun tetap saja, Leng Qinghan adalah kultivator dari Akademi Donghua, jadi tidak akan mudah bagi Yan Qingfeng untuk mengalahkannya.     

Leng Qinghan berdiri dari kursinya, melompat ke udara, dan memasuki Panggung Pertempuran Hukum.     

"Menurut kalian, siapa yang akan memenangkan pertarungan ini?" Ketua Ning bertanya dari dalam Istana Donghua.     

"Leng Qinghan adalah murid dari Akademi Donghua, jadi peluangnya untuk menang jelas lebih tinggi," ujar Dewi Pedang dari Istana Fluttering Snow. Banyak yang setuju dengannya, tetapi Pemimpin Istana Lingxiao berkata, "Yan Qingfeng juga cukup terkenal di Langit Donghua. Dia jelas bukan sosok yang lemah. Terlebih lagi, dia berasal dari cabang keluarga Klan Yan. Menurut sepengetahuanku, kemampuan bertarungnya cukup kuat. Leng Qinghan berkultivasi di Akademi Donghua, dan namanya sekarang sangat terkenal. Sulit untuk menebak siapa yang akan menang dalam pertarungan ini."     

Ketua Ning tersenyum. Ini adalah pertarungan pertama, dan kultivator yang berpartisipasi di dalamnya bukanlah sosok yang terkenal. Karena itulah, perdebatan mereka juga tidak berlangsung sengit.     

Di bagian bawah, tatapan mata Ye Futian juga beralih ke arah Panggung Pertempuran Hukum. Klan Yan mengirimkan anggota dari cabang keluarga mereka di pertarungan pertama. Apakah mereka ingin mengisyaratkan sesuatu di sini?     

Di atas Panggung Pertempuran Hukum, kedua petarung berdiri berhadapan satu sama lain. Kemudian, sebuah aura yang sangat dingin terpancar dari tubuh Leng Qinghan saat dia berkata, "Senang bisa berkenalan denganmu."     

"Begitu juga denganku," jawab Yan Qingfeng. Kemudian, seberkas cahaya suci keemasan yang samar namun mengerikan terpancar dari tubuhnya. Kekuatan Jalur Agung mengalir keluar dari tubuhnya saat seekor naga emas raksasa muncul di sana. Tubuhnya kini diselimuti oleh baju zirah naga emas sementara lengannya ditutupi oleh sisik-sisik naga yang sangat tajam, seolah-olah tubuhnya telah berubah menjadi tubuh seekor naga, dan itu terlihat sangat berbahaya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.